Ringkasan Kasus Mola MINI RISET

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

BAB II ISI KASUS

A. Kasus yang Dibahas

Langgar Hak Cipta Tayangan MOLAdi Medsos, Berujung ke Bui

Pria berinisial MR selaku pemilik akun media sosial Instagram dan Telegram @bolapublik
diseret ke pengadilan, karena telah menayangkan cuplikan atas tayangan Mola
Content&Channels secara ilegal melalui akun-akun media sosial yang dikelola. Akibat
perbuatannya tersebut, MR telah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Semarang
pada 20 Desember lalu. MR dihukum empat tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider
tiga bulan kurungan dalam perkara tersebut.

Tak hanya MR, ibu-ibu paruh baya berinisial DS juga diseret ke pengadilan, karena menjual
kode akses berlangganan untuk perangkat parabola dan set-top receiver, atau yang lazim
dikenal masyarakat dengan sebutan tiket fly, yang dapat menayangkan tayangan Mola
Content&Channels secara ilegal. Ia menggunakan akun media sosial Facebook atas nama
Gilang Anugrah, Arif Pribadi, dan Rahmat.
Para terdakwa di atas telah melakukan pelanggaran hak ekonomi atas tayangan Mola
Content&Channels untuk dikomersialisasi. Mereka didakwa melakukan tindak pidana
pelanggaran hak cipta sebagaimana diatur dalam Pasal 113 juncto Pasal 9 Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan/atau Pasal 118 juncto Pasal 25 Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Ancaman hukumannya adalah pidana penjara
paling lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4 miliar.

Tim kuasa hukum Mola, Uba Rialin, mengatakan upaya hukum ini terpaksa ditempuh karena
sebelumnya mereka telah punya iktikad baik dengan mengumumkan hak tayangan Mola
Content&Channels secara masif di beberapa kota besar. Peringatan tertulis pun pernah
mereka layangkan, tetapi tidak diindahkan.
Persetujuan tertulis atau kerja sama dari Mola di area komersial atau dengan tujuan
komersial adalah pelanggaran hukum yang memiliki konsekuensi hukum serta dapat
dikenakan sanksi pidana dan denda berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Aparat penegak hukum secara intensif akan terus melakukan investigasi dan menindak
secara hukum termasuk sanksi pidana terhadap para terduga pelaku pelanggaran hak cipta
atas tayangan Mola Content&Channels di Indonesia. Termasuk terhadap para penyelenggara
layanan illegalstreaming atau pembajak konten, penyelenggara kegiatan nonton bareng
tanpa izin, pengedar, penyebar, pelaku endorsement di media sosial maupun
pengguna/pembeli konten ilegal atas tayangan pihaknya.

B. Pelanggaran yang Dilakukan


Seorang pria di Semarang baru saja divonis penjara akibat melakukan pelanggaran soal
cuplikan tayangan pertandingan sepakbola di media sosial (medsos). Pria berinisial MR
selaku pemilik akun media sosial Instagram dan Telegram @bolapublik diseret ke
pengadilan, karena telah menayangkan cuplikan atas tayangan Mola Content&Channels
secara ilegal melalui akun-akun media sosial yang dikelola.
Kasus ini dianggap telah melakukan pelanggaran hak ekonomi atas tayangan Mola
Content&Channels untuk dikomersialisasi. Mereka didakwa melakukan tindak pidana
pelanggaran hak cipta sebagaimana diatur dalam Pasal 113 juncto Pasal 9 Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan/atau Pasal 118 juncto Pasal 25 Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

C. Sanksi Pidana
Aparat penegak hukum secara intensif akan terus melakukan investigasi dan menindak
secara hukum termasuk sanksi pidana terhadap para terduga pelaku pelanggaran hak cipta
atas tayangan Mola Content&Channels di Indonesia. Termasuk terhadap para penyelenggara
layanan illegalstreaming atau pembajak konten, penyelenggara kegiatan nonton bareng
tanpa izin, pengedar, penyebar, pelaku endorsement di media sosial maupun
pengguna/pembeli konten ilegal atas tayangan pihaknya.
Pada kasus ini, pelanggar hukum mendapat Ancaman hukumannya adalah pidana
penjara paling lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4 miliar.

Langgar Hak Cipta Tayangan MOLA, Pengelola TV kabel di


Riau dan Kaltim ditetapkan sebagai tersangka

Anda mungkin juga menyukai