Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL REPORT

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perilaku Belanja Online Konsumen

Dosen Pengampu : Akmal Huda Nasution, S.E., M.Si

Disusun oleh :
Yola Frencika Sitorus
(7223220023)

KELAS C
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas hadiratnya, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical jurnal Report
pada mata kuliah Ekonomi mikro ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Akmal Huda Nasution, S.E., M.Si
selaku dosen pengampu Ekonomi mikro yang telah membimbing dalam penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan memiliki kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
kedepannya.
Saya berharap makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca. Atas
perhatian Dosen pengampu dan para pembaca saya sampaikan terima kasih.

Medan, 26 September 2022

Yola Frencika Sitorus

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ 1

Daftar Isi.......................................................................................................................... 2

BAB 1 Pendahuluan....................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 3

1.2 Kajian teori............................................................................................... 4

1.3 Metodologi penelitian.............................................................................. 4

BAB 2 Pembahasan........................................................................................................ 6

2.1 Identitas Jurnal......................................................................................... 6

2.2 Ringkasan Jurnal...................................................................................... 6

BAB 3 Penutup............................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 10

3.2 Saran........................................................................................................ 10

Daftar Pustaka............................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku belanja online konsumen yang mungkin menjadi salah satu isu yang paling penting
dari bidang e-commerce dan pemasaran. Namun, pengetahuan tentang perilaku konsumen
online sangat terbatas karena merupakan fenomena sosio-teknis yang rumit dan melibatkan
terlalu banyak faktor.

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menutupi kekurangan dari penelitian
sebelumnya yang tidak meneliti faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku belanja
online. Tujuan ini telah diikuti dengan menggunakan model yang menguji dampak risiko
yang dirasakan, variabel infrastruktur dan kebijakan pengembalian pada sikap terhadap
perilaku belanja online dan norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, inovasi spesifik
domain dan sikap terhadap perilaku belanja online sebagai hipotesis penelitian.

Untuk menyelidiki hipotesis ini 200 kuesioner tersebar di antara toko online Iran.
Responden kuesioner adalah konsumen toko online di Iran yang dipilih secara acak.
Akhirnya analisis regresi digunakan pada data untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian
ini dapat dianggap sebagai penelitian terapan dari perspektif tujuan dan deskriptif-survey
berkenaan dengan sifat dan metode (jenis korelasi).Amir Poursaeedi1 &Studi ini
mengidentifikasi bahwa risiko keuangan dan risiko non-pengiriman berpengaruh negatif
terhadap sikap terhadap belanja online.

Hasil juga menunjukkan bahwa inovasi spesifik domain dan norma subjektif
berpengaruh positif terhadap perilaku belanja online. Selanjutnya, sikap terhadap belanja
online berpengaruh positif terhadap perilaku belanja online konsumen.

3
1.2 Kajian Teori

Perilaku belanja online (juga disebut perilaku pembelian online dan perilaku
belanja/membeli Internet) mengacu pada proses pembelian produk atau layanan melalui
Internet. Proses tersebut terdiri dari lima langkah yang serupa dengan yang terkait dengan
perilaku belanja tradisional (Liang dan Lai, 2000).

Dalam proses belanja online yang khas, ketika calon konsumen mengenali kebutuhan
akan beberapa barang dagangan atau layanan, mereka pergi ke Internet dan mencari untuk
informasi yang berhubungan dengan kebutuhan. Namun, alih-alih mencari secara aktif,
terkadang calon konsumen tertarik dengan informasi tentang produk atau layanan yang
terkait dengan kebutuhan yang dirasakan. Mereka kemudian mengevaluasi alternatif dan
memilih salah satu yang paling sesuai dengan kriteria mereka untuk memenuhi kebutuhan
yang dirasakan. Akhirnya, transaksi dilakukan dan layanan pasca-penjualan disediakan. Sikap
belanja online mengacu pada keadaan psikologis konsumen dalam hal melakukan pembelian
di Internet (Li dan Zhang, 2002).

1.3 Metodologi penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
belanja online konsumen di Iran. Tujuan ini telah diikuti dengan menguji pengaruh risiko
yang dirasakan, variabel layanan dan infrastruktur dan kebijakan pengembalian pada sikap
terhadap belanja online, dampak inovasi spesifik domain, norma subjektif yang dirasakan
kontrol perilaku dan sikap terhadap belanja online pada perilaku belanja sebagai hipotesis
dari belajar.Pengukuran Untuk menguji hipotesis utama penelitian ini, kami melakukan
kuesioner (Lihat Lampiran A). Kuesioner yang diadopsi dan digabungkan dari banyak
penelitian serupa, digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk mendukung
atau menolak hipotesis (Lihat tabel 1).

4
Kuesioner tersebar di antara 5 toko online besar Iran, secara acak. Kuesioner ini menilai
semua variabel model konseptual melalui 51 pertanyaan. Reliabilitas pertanyaan diuji dengan
Cronbach's Alpha dan hasilnya menunjukkan bahwa semuanya di atas 0,7 menawarkan
reliabilitas yang baik dari kuesioner yang dilakukan dengan menyelidiki penelitian
sebelumnya dan saran para ahli. Semua pertanyaan dinilai pada skala Likert

tujuh poin dari ''sangat tidak setuju'' (1) sampai ''sangat setuju'' (7). Pada awalnya, sebuah
toko online dipilih secara acak dan 30 kuesioner dikirim untuk konsumen yang berbelanja
dari toko online tersebut. Dengan menganalisis data yang dicapai oleh konsumen tersebut,
standar deviasi masyarakat diidentifikasi dengan menggunakan rumus Cochran untuk
masyarakat tak terbatas, rumus berubah menjadi 120 sebagai jumlah sampel.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identitas Jurnal

Judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perilaku Belanja Online Konsumen
Penulis Mohammad Hossein Moshref Javadi1, Hossein Rezaei
Dolatabadi1, Mojtaba Nourbakhsh1, Amir Poursaeedi1 &
Ahmad Reza Asadollahi1
Tahun September 10, 2012
Volume Vol. 4, No. 5; 2012
ISSN dan E-ISSN ISSN 1918-719X E-ISSN 1918-7203

2.2. Ringkasan Jurnal

Dibandingkan dengan toko fisik, toko online memiliki banyak keunggulan: Nyaman dan
hemat waktu serta tidak perlu lagi bepergian dan mengantre. Mereka terbuka sepanjang
waktu dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Toko-toko ini memberi konsumen
informasi gratis dan kaya tentang produk dan layanan. Mereka juga memiliki beberapa alat
online untuk membantu konsumen membandingkan dan membuat keputusan pembelian di
antara berbagai produk dan layanan. Hoffman dan Novak (1996) menunjukkan bahwa
interaktivitas adalah fitur pembeda utama antara komunikasi pemasaran di Internet dan media
massa tradisional.

Saat ini konsumen online memiliki kontrol dan daya tawar yang lebih besar daripada
konsumen toko fisik karena Internet menawarkan lebih banyak interaktivitas antara
konsumen dan penyedia produk/layanan serta ketersediaan informasi yang lebih besar tentang
produk dan layanan. Geissler dan Zinkhan (1998) mengklaim bahwa Internet menggeser
keseimbangan kekuatan yang menguntungkan konsumen karena menjadi sangat mudah bagi
mereka untuk membuat perbandingan belanja dan mengevaluasi alternatif tanpa ditekan oleh
tenaga penjualan. Toko online mengurangi biaya transaksi dan memiliki keuntungan bagi
konsumen dan vendor.

6
Namun, toko online juga memiliki kelemahan dibandingkan dengan toko fisik. Di toko
online, pelanggan tidak dapat merasakan apa pun tentang produk yang mereka lihat di
internet (melihat, menyentuh, merasakan, mencium, dan mendengar) saat mereka mencari
dan membeli produk. Di toko online, konsumen dapat mengembangkan kepercayaan yang
rendah dan merasakan peningkatan risiko yang tinggi karena kurangnya komunikasi tatap
muka.

Meskipun kesulitan ini dapat dikurangi dengan menggunakan perangkat lunak tertentu
seperti agen rekomendasi online (Häubl dan Murray, 2003; Xiao dan Benbasat, 2007) dan
agen negosiasi online (Huang dan Sycara, 2002; Huang dan Lin, 2007).3.5 Domain Specific
Innovativeness Domain Specific Innovativeness (DSI) adalah "sejauh mana seorang individu
relatif lebih awal dalam mengadopsi suatu inovasi daripada anggota lain dari sistemnya"
(Rogers dan Shoemaker 1971, hal. 27).

Sebagian besar, orangRisiko yang dirasakan mengacu pada sifat dan jumlah risiko yang
dirasakan oleh konsumen dalam merenungkan keputusan pembelian tertentu (Cox dan Rich,
1964). Sebelum membeli suatu produk, konsumen mempertimbangkan berbagai risiko yang
terkait dengan pembelian. Berbagai jenis risiko disebut sebagai risiko yang dirasakan atau
diantisipasi.3.4 Kontrol Perilaku yang Dirasakan Penelitian menunjukkan bahwa konsumen
umumnya lebih suka menggunakan perdagangan elektronik untuk membeli produk yang
tidak memerlukan pemeriksaan fisik (Peterson et al., 1997).

Semakin tinggi risiko pengalaman yang dirasakan, konsumen dapat beralih ke pengecer
bata-dan-mortir untuk pembelian produk. Padahal, semakin rendah risiko yang dirasakan,
semakin tinggi kecenderungan untuk belanja online (Tan, 1999).

Risiko yang dirasakan atau nyata, ada karena kegagalan teknologi (misalnya, pelanggaran
dalam sistem) atau kesalahan manusia (misalnya, kesalahan entri data). Risiko yang paling
sering dikutip terkait dengan belanja online termasuk risiko keuangan (misalnya, apakah
informasi kartu kredit saya aman?), risiko produk (misalnya, apakah kualitas produk sama
dengan yang ditampilkan di layar?), kenyamanan (misalnya, Akankah saya mengerti?
bagaimana cara memesan dan mengembalikan barang dagangan?), dan risiko tidak terkirim
(misalnya, Bagaimana jika produk tidak terkirim?) Tingkat ketidakpastian seputar proses
pembelian online mempengaruhi persepsi konsumen mengenai risiko yang dirasakan.

7
Sejak pertengahan 1970-an, studi tentang sikap konsumen telah dikaitkan dengan
penelitian perilaku pembelian konsumen. Menurut model perubahan sikap dan perilaku
(misalnya, Fishbein dan Ajzen, 1975), sikap konsumen dipengaruhi oleh niat. Ketika niat ini
diterapkan pada perilaku belanja online, penelitian dapat menguji hasil dari transaksi
pembelian. Sikap adalah konstruksi multidimensi. Salah satu dimensi tersebut adalah
penerimaan Internet sebagai saluran belanja (Jahng, Jain, dan Ramamurthy, 2001). Penelitian
sebelumnya telah mengungkapkan sikap terhadap belanja online merupakan prediktor
signifikan dalam melakukan pembelian online (Yang et al., 2007) dan perilaku pembelian
(George, 2004; Yang et al., 2007)

Pembeli online perlu mempelajari keterampilan teknologi baru untuk mencari,


mengevaluasi, dan memperoleh produk. Konsumen yang lebih memilih belanja batu bata dan
mortir daripada saluran ritel lainnya tidak menganggap belanja online sebagai kenyamanan
(Kaufman-Scarborough dan Lindquist, 2002). Penelitian telah mengungkapkan bahwa
inovasi belanja online adalah fungsi dari sikap terhadap lingkungan online dan karakteristik
pribadi individu.

Agar pengecer sukses harus memahami perilaku pembelian konsumen. Ini terutama
berlaku untuk pengecer online. Pemahaman yang komprehensif harus dibuat tentang desain
dan dukungan situs web agar sesuai dengan pengumpulan informasi dan perilaku pembelian
konsumennya. Rangsangan visual dan komunikasi melalui teks dan suara dapat secara positif
atau negatif mempengaruhi keinginan dan tindakan online konsumen (Vijayasarathy dan
Jones, 2000).

8
 Kelebihan jurnal

Kelebihan jurnal ini terdapat pada tampilan sampel data yang begitu lengkap di buktikan
lewat Kuesioner tersebar di antara 5 toko online besar Iran, secara acak. Kuesioner ini
menilai semua variabel model konseptual melalui 51 pertanyaan. Reliabilitas pertanyaan diuji
dengan Cronbach's Alpha dan hasilnya menunjukkan bahwa semuanya di atas 0,7
menawarkan reliabilitas yang baik dari kuesioner yang dilakukan dengan menyelidiki
penelitian sebelumnya dan saran para ahli. Semua pertanyaan dinilai pada skala Likert tujuh
poin dari ''sangat tidak setuju'' (1) sampai ''sangat setuju'' (7). Pada awalnya, sebuah toko
online dipilih secara acak dan 30 kuesioner dikirim untuk konsumen yang berbelanja dari
toko online tersebut. Dengan menganalisis data yang dicapai oleh konsumen tersebut, standar
deviasi masyarakat diidentifikasi dengan menggunakan rumus Cochran untuk masyarakat tak
terbatas, rumus berubah menjadi 120 sebagai jumlah sampel.

 Kekurangan jurnal

Kekurangan jurnal ini adalah penyajian yang dominan dalam bentuk kuantitatif sehingga
menyulitkan pembaca.

9
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dalam penelitian ini kami meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku belanja
online konsumen. Model konseptual digunakan untuk menilai pengaruh variabel satu sama
lain menggunakan analisis regresi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa financial
risk dan non-delivery risk berpengaruh negatif terhadap sikap terhadap perilaku belanja
online.

Artinya, pengecer elektronik harus membuat situs web mereka lebih aman dan
meyakinkan pelanggan untuk pengiriman produk mereka. Memiliki pengaruh positif sikap
belanja online terhadap perilaku belanja online konsumen menunjukkan bahwa
mempertimbangkan variabel sikap memberikan kontribusi yang cukup besar dalam belanja
online. Juga, norma subjektif memiliki efek positif pada perilaku belanja. Ini berarti semakin
banyak orang menyarankan e-buying satu sama lain, semakin populer metode pembelian ini
di antara orang-orang.

Hal ini membuat perlu penggunaan pemasaran dari mulut ke mulut untuk pengecer.
Inovasi spesifik domain berpengaruh positif terhadap perilaku belanja online. Ini berarti
bahwa spesialis pemasaran harus menargetkan masyarakat ini dalam perumusan strategi
pemasaran mereka untuk efektivitas yang lebih baik dari program pemasaran mereka.

3.2. Saran

Data yang di sajikan berdasarkan fakta lapangan dalam bentuk kuantitatif akan lebih
baik jika disertai penjelasan kualitatif karena dapat memudahkan pembaca dalam memahami
isi jurnal tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human
Decision Processes, 50,
179–211. http://dx.doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-T

Ajzen, I., & Fishbein. M. (1980). Understanding attitudes and predicting social behavior.
New Jersey,
Englewood Cliffs, Prentice-Hall.

Bellman, S., Lohse, G. L., & Johnson, E. J. (1999). Predictors of Online Buying Behavior.
Communications of
the ACM, 4(12), 32-38. http://dx.doi.org/10.1145/322796.322805

Bhatnagar, A., Misra, S., & Rao, H. R. (2000). On Risk, Convenience and Internet Shopping
Behavior.
Communications of the ACM, 48(2), 98-105. http://dx.doi.org/10.1145/353360.353371

Biswas, D., & Biswas, A. (2004). Perceived risks in online shopping: Do Signals matter more
on the web?
Journal of Interactive Marketing, 18(3), 30-45. http://dx.doi.org/10.1002/dir.20010

Chen, L. (2009). Online consumer behavior: An empirical study based on theory of planned
behavior. Doctoral
dissertation, University of Nebraska.

Cheung, C. M. K., Chan, G. W. W., & Limayem, M. (2005). A critical review of online
consumer behavior:
Empirical research. Journal of Electronic Commerce in Organizations, 3(4), 1-19.
http://dx.doi.org/10.4018/jeco.2005100101

Geissler, G. L., & Zinkhan, G. M. (1998). Consumer perceptions of the World Wide Web:
An exploratory study
using focus group interviews. Advances in Consumer Research, 25(1), 386-392.

George, J. F. (2004). The theory of planned behavior and Internet purchasing. Journal of
Internet Research,
14(3), 198-212. http://dx.doi.org/10.1108/10662240410542634

Häubl, G., & Murray, K. B. (2003). Preference construction and persistence in digital
marketplaces: The role of
electronic recommendation agents. Journal of Consumer Psychology, 13(1), 75–91.
http://dx.doi.org/10.1207/153276603768344807

11
Hernández, B., Jiménez, J., & Martín, J. (2011). Age, gender and income: do they really
moderate online
shopping behavior? Online Information Review, 35(1), 113-133.
http://dx.doi.org/10.1108/14684521111113614\

Hoffman, D. L., Novak, T. P., & Peralta, M. (1999). Building Consumer‘s Trust Online.
Communication of the
ACM, 42(4), 80-85. http://dx.doi.org/10.1145/299157.299175

Huang, P., & Sycara, K. (2002). A computational model for online agent negotiation. System
Sciences
Proceedings of the 35th Hawaii International Conference, Hawaii.

12

Anda mungkin juga menyukai