Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Luka diabetes adalah suatu komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes dimana
kadar  gula darah senantiasa tinggi sehingga merusak aliran darah dan juga syaraf-syaraf kurang
sensitifitasnya terhadap nyeri saat terjadi luka seringkali luka baru disadari oleh penderita ketika
luka sudah mengeluarkan cairan/nanah dan terjadi infeksi. Luka diabetes juga mempunyai
kriteria khusus diantaranya adalah luka sulit sembuh, seringkali luka terlihat kering
(hitam/kuning) yang mungkin menurut orang awam luka sudah mulai sembuh padahal jauh
dibawah kulit luka sudah dalam dan seringkali sudah terdapat goa (terowongan) dibawah kulit.
Sebagai pengingat, gangren diabetes banyak terjadi di area bagian tubuh seputar kaki.

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak
dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau berkurangnya kemampuan tubuh
untuk merespon kerja insulin secara efektif.Prevalensi DM di dunia menurut WHO pada tahun
2014 diperkirakan mencapai 9% dari orang dewasa usia 18 tahun keatas dan 90% dari seluruh
kasus DM merupakan DM tipe 2 (WHO, 2015). Lebih dari 80% kematian akibat diabetes terjadi
pada masyarakat berpenghasilan rendah dan negara berkembang (WHO, 2014). Indonesia
menduduki rangking kelima jumlah penyandang DM terbanyak dengan jumlah penderita
sebanyak 9,1 juta (IDF, 2014) dengan prevalensi jumlah penderita DM yang terdiagnosis dokter
tertinggi berada di Yogyakarta (2,6%) (Kemenkes RI, 2013).

Diabetes merupakan salah satu penyakit progresif yang memerlukan penanganan lama
dan biaya yang besar. Pasien dengan penyakit progresif tidak hanya mengalami berbagai
masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas, tetapi juga
mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang memengaruhi kualitas hidup pasien dan
keluarganya. Kebutuhan pasien yang memiliki penyakit pada stadium lanjut tidak hanya pada
pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, tetapi juga membutuhkan dukungan terhadap
kebutuhan psikologis, sosial, dan spiritual yang dikenal sebagai perawatan paliatif (Doyle & Mac
Donald, 2003).
Oleh sebab itu, kaki menjadi fokus utama untuk penyembuhan luka gangren diabetes.
Untuk  mengobati luka gangren diabetes, sebelumnya harus dikenali berbagai jenis gangren
diabetes supaya nantinya pengobatan dapat tepat target. Gangren siabetes dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu basah, gas, dan kering. Ketiga jenis gangren diabetes tersebut dibedakan atas gejala
dan bentuk luka gangren atau tipe luka pada penderita gangren diabetes. Kebersihan adalah hal
utama yang harus diperhatikan dalam melakukan proses perawatan luka gangren diabetes.Oleh
karena itu, penulis membuat makalah yang berjudul “Home & Care pada Pasien Diabetes
Delitus” untuk lebih memahami cara perawatan luka diabetes.

Anda mungkin juga menyukai