Anda di halaman 1dari 2

Membaca Islam Dengan Perspektif Sosio-Humaniora

Oleh: Kakanda IMMawan Asratillah S.

Ada dua cara pandang untuk melihat fenomena agama atau keagamaan:

1. Normatif

Pendekatan normatif adalah pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya yang pokok
dan asli dari Tuhan yang di dalamnya belum terdapat pemikiran manusia. Pendekatan ini bersifat
tekstual dan kurang memberi ruang terhadap kntekstualitas pemikiran.

2. Sosiokultural

Sosiokultural adalah teori, pendekatan, atau perspektif yang menganggap sumber utama dari
perilaku sosial bukan berasal dari dalam diri individu, melainkan dari kelompok sosial,
lingkungan dan budaya yang menyelubunginya. Bukan individu yang memiliki perilaku unik,
melainkan keadaan sosial di sekitarnyalah yang membangun seorang individu sehingga memiliki
perilaku tersebut. Oleh karena itu teori sosiokultural juga sering disebut sebagai teori
konstruktivisme sosial.

Dalam bukunya Prof. Dr. Hamid Abdullah berusaha menyatukan pandangan Al-Ghozali dengan
Immanuel Kant, dimana Immanuel Kant bercorak rasional sedangkan Al-Ghazali bercorak
religius bahkan mistis. Kant menekankan universalitas dan rasionalitas Al-Ghazali
mengandalkan etika kewahyuan.

Hekekat Dualisme Kantianisme adalah kembali pada idea Platon kepada dunia fenomena, dan
dunia realitas noumena. Secara sederhana Immanuel Kant mengartikan Noumena adalah
benda/objek pada dirinya sendiri (das Ding an sich). Immanuel Kant menyatakan Manusia tidak
dapat mengetahui noumena. Sedangkan fenomena adalah benda/objek yang terberi kepada saya,
dan kemudian dapat saya pahami atau tangkap melalui penggunaan data indrawi yang demikian
ini antara noumena dan fenomena adalah suatu Antinomi yaitu merupakan suatu kondisi saling
bertentangan satu sama lain akan tetapi tidak dapat dipisahkan karena sama-sama saling
membutuhkan.
Islam punya fenomena, Normatifitas pemikiran Islam sesuatu yang sudah final di Islam.
Hermeneutika merupakan salah satu pendekatan dalam membaca fenomena Islam. Hermeneutika
yaitu penafsiran teks keagamaan (Al-Quran dan Hadist). Pendekatan hermenutika dalam studi
Islam merupakan cara seseorang untuk membaca, memahami, menjelaskan suatufakta, teks
sumber hukum ajaran Islam baik al-Qur’an dan al-Hadis maupun realitas perilaku keagamaan
masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan alam maupun sosial dalam kehidupan sehari-
hari, melalui penafsiran (interpretasi) yang bertujuan untuk menemukan makna (pesan moral)
yang tersembunyi dibalik teks al-Qur’an dan al Hadits maupun realitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai