KELAS XI ATPH
1 PERTEMUAN = 1 JP
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran yang ingin dicapai setelah mempelajari modul ajar menganalisis
pengendalian gulma pada tanaman buah adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis pengendalian gulma pada tanaman buah.
b. Mengidentifikasi pengendalian gulma pada tanaman buah .
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menguasai menganalisis pengendalian gulma pada tanaman buah.
2. Mampu mengidentifikasi menganalisis pengendalian gulma pada tanaman buah .
KATA KUNCI
Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga
menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Kerugian yang ditimbulkan antara lain
pengaruh persaingan (kompetisi) mengurangi ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek
allelophaty “. Zat allelophaty adalah zat yang bersifat racun bagi tanaman.
1
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
2
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Individu
Kelompok ( masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang)
Metode :
Diskusi
Penugasan
MATERI AJAR
Materi ajar :
1. Menganalisis pengendalian gulma pada tanaman buah.
2. Mengidentifikasi pengendalian gulma pada tanaman buah
LKPD (terlampir)
PEMAHAMAN BERMAKNA
Menganalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah Kalian pernah dengar kata GULMA?
2. Bagaimana Dampak dari Gulma ?
3. Apakah membuat penasaran dan memotivasi kalian untuk mengetahuinya ?
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa peserta didik :
a. Mempersiapkan alat tulis dan buku
3
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Pertemuan ke – 1 1 jp 45 Menit
a Pendahuluan ( 5 menit)
Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari Untuk
mengawali KBM, guru mengajak peserta didik, memperhatikan kerapihan seragam yang
digunakan dan penampilan peserta didik
- Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali kegiatan.
- Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol kesehatan dan
selalu menjaga kesehatan.
- Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran dan
penilaian serta memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada di sekitar
peserta didik dengan materi (Menganalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah)
yang akan dipelajari.
Permasalahan yang diangkat adalah tentang :
- Adanya kerugian akibat adanya gulma diantara tanaman buah
- Adanya persaingan antara Gulma dengan tanaman budidaya
- Kurangnya pengetahuan tetang dampak gulma terhadap pertumbuhan tanaman
buah
b Kegiatan Inti (30 menit)
- Peserta didik menyimak Video pembelajaran tentang gulma dan jenis - jenisnya
- Berdasarkan video pendek tersebut, peserta didik dipersilahkan mengajukan tanya jawab.
Guru memfasilitasi.
- Guru membimbing peserta didik berdiskusi dengan panduan pada LKPD yang tersedia
tentang :
Menganalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
- Peserta didik secara mandiri mencatat hal-hal yang mereka dapatkan dari pembelajaran
hari ini dengan format yang sudah ditentukan.
- Hasil diskusi kelompok dipersentasikan dan dikumpulkan
- Guru mengkonfirmasi peserta didik apakah masih ada yang belum mengerti tentang
materi yang dipelajari hari ini
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
4
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
5
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Lampiran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Pertemuan 1) :
LEMBAR KERJA DISKUSI
No. Materi Diskusi Jawaban
1 Definisi Gulma
2 Kelebihan dan kekurangan Gulma
3
6
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Budidaya berbagai jenis tanaman baik tanaman pangan, tanaman buah, tanaman sayuran,
tanaman hias maupun perkebunan tidak terlepas dari keberadaan gulma. Gulma adalah tumbuhan
yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya
merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan
kualitas produksi dan dapat menjadi sarang hama dan penyakit. Gulma harus segera ditanggulangi
pertumbuhannya agar tidak berkembang pesat.
Menurut Nasution (1986) : ”Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang
tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Kerugian yang
ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan (kompetisi) mengurangi ketersediaan unsur hara
tanaman mendorong efek allelophaty “. Zat allelophaty adalah zat yang bersifat racun bagi
tanaman.
Terdapat 4 jenis gulma berdasarkan morfologi dan biotaninya yaitu gulma rerumputan (grasses),
gulma teki-tekian (sedges), gulma daun lebar (broadleaves) dan gulma pakis-pakisan (fern)
Gulma rerumputan umumnya berasal dari family gramineae (poaceae). Gulma ini
memiliki daun yang sempit seperti teki-tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah stolon
membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Batang bulat atau agak pipih,
kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret,
umumnya tulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun.
Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan
jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma rumput-rumputan
adalah Imperata cylindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.
7
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki daya
tahan yang sangat baik terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di
dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Gulma ini menjalankan jalur
fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal pertanian secara
cepat. Ciri dari gulma ini adalah batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga
bulat dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-
lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam
bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak
membuka. Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
Pengendalian gulma adalah usaha yang dilakukan untuk menekan laju perkembangbiakan
gulma agar tidak mengganggu tanaman budidaya. Gulma di lahan pertanian tidak harus selalu
dikendalikan dari awal sampai panen. Pengendalian harus dilakukan pada waktu yang tepat,
sehingga biaya, waktu, dan tenaga dapat lebih hemat. Waktu yang tepat untuk mengendalikan
gulma adalah waktu periode kritis tanaman, yaitu periode di mana tanaman sangat peka terhadap
faktor lingkungan. Periode ini biasanya terjadi umur 1/4 atau 1/3 sampai 1/2 umur tanaman
(Zakaria dan Burhan 1999).
8
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Terdapat beberapa teknik pengendalian gulma yang dapat diterapkan petani melalui usaha
pencegahan (preventif), pengendalian secara fisik/mekanis, pengendalian secara kimia serta
pengendalian secara biologi.
- Pencegahan (Preventif)
Pengendalian gulma cara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Cara ini efektif
dilakukan karena dapat mengemat waktu dan tenaga namun penggunaan herbisida secara
terus menerus pada lahan pertanian berdampak merugikan seperti terjadinya pergeseran
gulma dominan, resistensi beberapa jenis gulma, gangguan kesehatan pemakai serta
keracunan pada tanaman dan hewan peliharaan. Aplikasi herbisida sebaiknya dilakukan
pada pagi hari sekitar pukul 07.00 - 08.00 WIB dan disesuaikan dengan kondisi angin dan
curah hujan.
9
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
1. Herbisida Selektif
Yaitu herbisida yang hanya berfungsi lebih efektif mematikan gulma tertentu saja contohnya
Ametrin, Diuron, Oksifluorfen, Klomazon dan Karfentrazon.
Yaitu herbisida yang dapat mematikan seluruh jenis gulma contohnya Glifosat dan Paraquat
Penggolongan Herbisida berdasarkan tipe translokasi herbisida di dalam organ gulma yaitu :
Herbisida ini mematikan gulma yang terkena/kontak langsung dengan herbisida. Herbisida kontak
bersifat tidak dialirkan ke seluruh organ gulma atau tidak ditranslokasikan. Herbisida kontak cepat
mematikan gulma namun gulma cepat tumbuh kembali karena mematikan hanya yang terkena
herbisida saja sehingga tidak sampai pada akarnya. Contoh dari herbisida kontak Oksifluorfen,
Oksadiazon dan Propanil. Ketiga jenis herbisida ini bersifat selektif yaitu efektif mematikan gulma
jenis tertentu sedangkan Parakuat dan Glufosinat bersifat non selektif sehingga dapat mematikan
seluruh jenis gulma.
Herbisida sistemik mematikan gulma mulai dari tajuk/daun yang terkena herbisida diteruskan ke
seluruh jaringan gulma. Herbisida jenis ini dapat langsung diaplikasikan kepada tajuk gulma
maupun ke tanah tempat tumbuh gulma. Contoh herbisida yang dialirkan melalui tajuk adalah
glifosat, sulfosat dan ester sedangkan herbisida yang dialirkan melaui tanah adalah Ametrin,
Atrazin, Metribuzin dan Diuron.
10
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
kemampuan mengendalikan gulma annual, biennial, dan perennial dari jenis rumput, teki,
dan berdaun lebar. Gejala kematian gulma terlihat pada 2 - 4 minggu setelah aplikasi
(Lamid et al. 1998).
2. Paraquat atau 1.1-dimethyl-4, 4-bipyridynium (kation) dichloride, termasuk herbisida
pasca tumbuh yang bersifat kontak. Herbisida ini tidak dapat diserap oleh bagian tumbuhan
yang tidak berwarna hijau seperti batang dan akar, serta hanya mematikan bagian
tumbuhan yang terkena butir semprot secara langsung, sedangkan bagian lain yang tidak
terkena semprot akan tetap normal (Moenandir 1990).
3. Penoksulam merupakan herbisida golongan sulfonilurea yang dapat digunakan sebagai
herbisida pasca tumbuh, setelah mempunyai 3 - 4 daun (Brown 1989; Hay 1990). Herbisida
ini mempunyai spektrum yang luas dan mempunyai sifat yang selektif (Mobreg dan Cross
1990).
4. Oksifluorfen merupakan herbisida pra tumbuh yang bersifat selektif dan efektif untuk
mengendalikan gulma golongan berdaun lebar dan golongan rumput pada kedelai
(Moenandir 1990). Herbisida oksifluorfen ini dapat membunuh biji-biji gulma yang akan
berkecambah, sehingga biji-biji gulma tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang.
- Pengendalian secara biologi Pengendalian gulma dengan cara biologi dapat dilakukan
karena setiap spesies gulma mempunyai musuh alami. Pengendalian gulma dilakukan dengan
menekan populasi gulma dengan musuh alami seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya
sehingga keberadaan gulma sudah tidak lagi merugikan. Apabila keadaan ini dapat dipertahankan,
usaha pengendalian lain tidak diperlukan.
11
Modul Ajar –XI SMK Negeri 1 Aesesa
Mengananalisis Pengendalian Gulma Pada Tanaman Buah
Daftar Pustaka
Widiastuti R,Tantri Sofiastini, 2021, Agribisnis Tanaman Buah, CV Lini Suara Nusantara,
Jawa Tengah
Setyoastuti Dewi, 2018, Agribisnis Tanaman Buah, CV Andi Offset, Yokyakarta.
12