Subsidi Lingkungan
Subsidi Lingkungan
Contoh subsidi :
Bentuk hubungan overcapacity dan subsidi perikanan dapat dilihat saat pemerintah
berusaha menghasilkan produk perikanan yang merupakan tujuan manajemen
perikanan, namun yang terjadi adalah kemampuan untuk menghasilkan produk jauh
lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya perikanan secara
optimal. Pada masa perkembangan perikanan atau saat harga-harga sedang membaik,
infrastruktur dikembangkan sedemikian rupa dengan harapan keuntungan di
kemudian hari akan lebih banyak. Namun ketika perikanan stabil, atau cenderung
menurun, bantuan dari pemerintah disediakan untuk mencegah pengangguran atau
runtuhnya infrastruktur dan investasi. Sebagai akibat, pembiayaan untuk perikanan
melebihi hasil yang didapat, dan defisit dibiayai oleh subsidi pemerintah. Di sisi lain,
dengan subsidi perikanan ada tekanan ekonomi untuk memperkuat usaha perikanan
meski telah melebihi batas optimum. Overcapacity menyebabkan aktivitas perikanan
berlangsung cepat sehingga mengancam stok ikan.
Selanjutnya, subsidi perikanan dapat mengakibatkan rusaknya keseluruhan ekosistem
dan biodiversitas. Eksploitasi berlebih akibat subsidi perikanan mengurangi variasi
dalam populasi. Pengurangan atau hilangnya satu spesies berdampak pada
keseimbangan ekosistem dan ketahanan stok. Eksploitasi berlebih terhadap sumber
daya perikanan, khususnya eksploitasi pada spesies-spesies dengan nilai tertentu, akan
mengakibatkan beberapa jenis ikan tidak lagi akan tersedia, dan yang tersisa adalah
yang lebih mahal atau kurang diinginkan.Subsidi juga memiliki dampak terhadap
biodiversitas dengan mendukung terjadinya by-catch (ikan atau makhluk laut lain
yang ditangkap saat proses penangkapan ikan komersial, tetapi tidak diinginkan) yang
dibuang, dan penangkapan ikan dengan pukat yang dioperasikan di dasar perairan,
yang akan berdampak pada habitat dasar laut.