MAKALAH
OLEH:
YULIANINGSIH, S.Pd
NIP. 19730816 201406 2 001
OLEH:
YULIANINGSIH, S.Pd
NIP. 19730816 201406 2 001
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 3 Palimanan
ABIDIN, S.Pd
NIP. 19670511 19903 1 004
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAK iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 4
BAB II METODOLOGI PENELITIAN 5
A. Metode 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 8
A. Hasil 8
B. Pembahasan 14
BAB IV PENUTUP 17
A. Simpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya pada penulis. Penulis dapat menyelesaikan makalah yang
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi
Penulis
Yulianingsih, S.Pd
iii
Abstarak
Yulianingsih
SMP Negeri 3 Palimanan, Jalan DR.Setiabudhi Lungbenda Palimanan Cirebon
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menulis, siswa dapat menuangkan ide dan perasaannya untuk dibaca oleh orang
lain.
kelas IX untuk sub aspek menulis dijelaskan bahwa siswa harus mampu menulis
cerpen yang bertolak dari peristiwa yang pernah dialami (Santoso, 2013:132).
Menulis cerpen adalah menarasikan berbagai kejadian baik nyata ataupun hasil
rekaan ke dalam bentuk tulisan yang habis dibaca sekitar 10 menit atau terdiri atas
500 hingga 5000 kata yang kejadiannya sengaja disusun berdasarkan urutan
sastra, tetapi lebih menekankan praktik menulis agar tuntutan standar kompetensi
orang siswa, hanya 10 siswa saja yang mampu menulis cerpen. Ini berarti hanya
24% siswa yang mampu menulis cerpen. Sedangkan sisanya sebanyak 19 siswa
atau 76% siswa belum dapat menulis cerpen dengan baik. Oleh sebab itu,
1
diperlukan suatu metode pengajaran untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa sebagai upaya tindak lanjut pengajaran keterampilan menulis yang
kesulitan siswa dalam menulis cerpen antara lain adalah siswa kesulitan memilih
tema yang tepat untuk dijadikan tulisan dan keterbatasan kosakata dalam
menulis. Esensi dari kegiatan menulis seharusnya menjadi kegiatan menulis, tidak
minat para siswa dengan pemilihan tema yang sederhana, sedang dan akhirnya
tema-tema yang kekinian. Hendaklah tema yang dipilih tersebut dekat dengan
pembelajaran metode dapat diartikan cara yang sistematis dan utuh untuk
2013:21)
2
Penentuan metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh pendekatan dan strategi yang dipilih. Sementara, untuk
mengingatkan kembali, penentuan strategi yang akan digunakan dalam
pembelajaran harus mempertimbankan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
materi ajar yang diberikan, kondisi siswa, serta beberapa pertimbangan lainnya.
diberi nama EGP. Menulis cerpen dengan metode EGP diharapkan dapat
mengatasi masalah siswa dalam menulis cerpen dengan bertolak pada peristiwa
yang pernah dialami oleh para siswa. Metode ini memanfaatkan kecerdasan
emosional siswa sebagai motor pennggerak dalam menulis cerpen. Jika emosional
siswa terpancing, siswa langsung menulis cerpen hingga selesai. Kegiatan menulis
ini dilakukan untuk mempertahankan apa yang telah dilihat, dirasa, dan didengar
dilakukan oleh siswa. Pada tahap bagian akhir metode ini, siswa melakukan
lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari
dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain,
mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta
Metode EGP ini diilhami oleh Ary Ginanjar Agustian yang mempopulerkan
adalah pada kejujuran pada suara hati. Bertolak dari pemikiran tersebut, penulis
3
mampu menuliskan apa yang dirasakannya untuk dituangkan ke dalam bentuk
cerpen.
maka penulis menyusun sintaks metode EGP yang dapat dilihat pada tabel 1.
B. Rumusan Masalah
siswa dalam menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami?
siswa dalam menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami?
C. Tujuan Penelitian
4
3 Palimanan Kabupaten Cirebon dalam menulis cerpen menggunakan metode
EGP.
5
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE
penelitian tindakan kelas dengan tahapan penelitian model Kenmis dan McTaggar
(Reflection) (Dasna,2013:19).
kualitas proses dan kemampuan siswa dalam menulis cerpen adalah metode EGP.
Metode EGP dipilih dengan pertimbangan bahwa pada masa sekarang siswa
memanfaatkan emosional yang ada pada diri siswa, maka siswa tersebut mampu
menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi
orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara
emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
ini adalah karakter yang jujur dan mensyukuri apa yang telah Tuhan Yang Maha
berterima kasih terhadap orang lain terutama kepada orang tua. Kenyataan yang
dijumpai pada diri siswa saat ini telah menipis. Metode EGP diharapkan dapat
menumbuhkan kembali sikap jujur dan berterima kasih kepada orang lain. Hal ini
6
sejalan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan
kebutuhan belajar peserta didik,dalam hal ini fokus pada pembelajaran yang
fleksibel.
Gerak cepat dalam metode EGP merupakan tahapan yang dilalui oleh siswa
dalam menulis cerpen. Melalui gerak cepat (menulis langsung), diharapkan ide
yang muncul pada saat ilustrasi dibaca atau ditayangkan tidak langsung
bagian yang memerlukan bimbingan dari guru agar cerpen yang ditulis siswa
guru pada tahap ini, cerpen yang dibuat siswa diharapkan menjadi menarik dan
(3) menentukan ilustrasi cerita yang dapat mebangkitkan emosional siswa, dan (4)
menulis cerpen.
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IX G SMP N
3 Palimanan Cirebon tahun pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari 21 siswa yaitu 8
orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data selama proses pembelajaran dengan metode EGP
berlangsung dan hasil pembelajaran berupa teks cerpen dihasilkan oleh siswa.
7
Observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan
sementara itu, untuk teknik pengumpulan hasil belajar yang berupa skor
EGP.
Analisis data dilakukan setiap kali tindakan berakhir. Analisis data proses
dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model Flow. Model ini
terdiri dari 3 (tiga) komponen yang dilakukan secara beruntun yaitu kegiatan
reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Analisis data hasil belajar yang
berupa skor dilakukan dengan statistik sederhana meliputi rata-rata kelas dan
meliputi empat aspek yaitu (1) tema, (2) alur, (3) karakter, dan (4) latar.
kelas IX G SMP N 3 Palimanan Kabupaten Cirebon adalah apabila lebih dari 60%
siswa dapat menulis cerpen bertolak kepada peristiwa yang pernah dialaminya.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. HASIL
EGP
metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan latihan dalam menulis cerpen. Proses
Selain itu, minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ini menjadi sangat
pernah dialami oleh siswa. Dalam penyusunan ilustrasi, penulis mengangkat tema
9
Di masa-masa kecil, Ananda dimanja, dipenuhi kebutuhan hidup agar dapat hidup
layak seperti anak-anak lainnya. Di saat Ananda pergi ke sekolah, setiap pagi ibu
Ananda mempersiapkan segala hal untuk Ananda. Mereka rela membangunkan
Ananda setiap subuh, menyiapkan makanan, dan mendandani Ananda agar siap
belajar.
Tapi sekarang, ketika Ananda sudah menginjak kelas IX SMP,apa yang dapat
Ananda persembahkan untuk kebahagiaan mereka? Apakah dengan bentakan
ketika mereka meminta pertolongan untuk membeli sesuatu di warung? Ataukah
dengan sikap yang tidak sopan ketika berjalan di depan mereka? Atau dengan
tindakan-tindakan lain yang dapat menyakitkan hati mereka.
Ananda, jika memang itu pernah Ananda lakukan. Mulai detik ini, silahkan
Ananda bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Silakan Ananda bertekad untuk
mengabdi kepada mereka seumur hidup Ananda dan katakan kepada mereka
bahwa Ananda minta maaf karena Ananda sudah tidak peduli dengan mereka.
Pada siklus I ini, siswa meresapi apa yang telah diilustrasikan kepada
mengaitkan ilustasi dengan peristiwa nyata yang pernah dialami oleh siswa di
dalam keluarganya. Jika siswa dapat mengaitkan ilustrasi dengan peristiwa nyata
yang dialaminya, siswa menulis langsung apa yang dirasakan dan dialaminya
pertama, pada aspek minat siswa menjadi meningkat dalam menulis cerpen. Hal
ini terbukti dengan teks cerpen yang dibuat oleh 11 siswa menjadi lebih baik
disbanding pada saat pra penelitian di mana hanya 7 orang (33% menjadi 52%).
dilaksanakan yaitu dari 7 orang siswa menjadi 12 orang atau dari 33% menjadi
57%. Ketiga, keaktifan siswa dari segi bertanya juga meningkat menjadi 14 orang
siswa atau 67% siswa yang rajin bertanya demi kesempurnaan cerpen. Hal ini
meningkat dibanding pada saat pra penelitian yang hanya 8 siswa atau 38% siswa
10
yang bertanya. Namun untuk keaktifan dalam mempublikasikan hasil cerpennya
tidak terdapat peningkatan dari kegiatan prasiklus yakni hanya 10 orang atau 48%.
Pada siklus II, penulis menggunakan media video untuk lebih meningkatkan
kegiatan atau proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih berminat, lebih
memperhatikan dan lebih aktif dari siklus I. hasil dari penggunaan media video ini
peristiwa yang pernah dialami oleh siswa. Peningkatn proses terjadi pada minat
pada siklus I berjumlah 11 orang siswa menjadi 15 orang siswa atau 71%. Pada
aspek perhatian, juga terjadi peningkatan ang sebelumnya hanya 12 orang menjadi
19 orang siswa atau 90%. Aspek keaktifan juga terjadi peningkatan dibanding dari
proses siklus I, yakni keaktifan bernya meningkat menjadi 17 orang atau 81%.
Pada aspek publikasi cerpen di depan kelas terjadi peningkatan dari siklus I
EGP
Negeri 3 Palimanan Kabupaten Cirebon pada tahap pra siklus, siklus I dan II
dapat dilihat dari empat aspek, yaitu aspek tema, alur, karakter, dan latar. Hasil
belajar pada tindakan di setiap siklus ini diperoleh dari penyekoran yang
kemampuan siswa dalam menulis cerpen, guru memberikan tes kepada siswa yang
berupa tes menulis cerpen dan penyekoran hasil tes tersebut dengan memakai
11
rubrik penilaian. Adapun data hasil penelitian pada pra siklus dapat dilihat pada
tabel 2.
Aspek Penilaian
Karakter
Tema
Latar
Alur
1 ANA MUAROH 18 12 12 16 58 64
2 DELLA NINGRUM 12 12 8 16 48 53
3 DESLIN PRATIWI 18 8 12 16 54 60
4 FAIZ GANENDRA 12 8 8 16 44 49
5 FIAN ALFIAN 12 12 8 16 48 53
6 HABIBAH VIDYA 18 12 8 16 54 60
7 INTAN NURAENI 24 16 12 16 68 76
8 KARTONO 18 8 12 16 54 60
9 MELLY YANTI 12 8 8 16 44 49
10 MUHAMMAD HERY S 18 8 8 16 50 56
11 MUKAMAD ABDUL H 18 8 8 16 50 56
12 MUKHAMAD YUSUF 12 8 8 16 44 49
13 NABILA PUTRI M 12 8 8 16 44 49
14 NURKHOLIFAH 24 16 12 16 68 76
15 RIZQA NIAWATI 12 8 8 16 44 49
16 RUSANA 12 12 8 16 48 53
17 SAFINATUS SA’DIYA 12 12 8 16 48 53
18 SITI VIANA 30 16 16 16 78 87
19 SUWITA 24 12 12 16 64 71
20 SYAHRANI 12 8 8 16 44 49
21 VIAN TIARA S 30 12 12 16 70 78
Rata-Rata 17,1 10,67 9,71 16,00 53,52 59,47
4
Presentase keberhasilan (nilai sama atau lebih besar dari 70) 24%
Sumber: Catatan lapangan dan analisis data praktis
Pada saat prasiklus, hanya 5 orang atau 24% dari siswa yang berada di kelas IX G
SMP Negeri 3 Palimanan Cirebon dengan rata-rata kelasz 59.47 yang dapat
menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami siswa. Kondisi ini
menjadi meningkat pada tindakan siklus I, yakni menjadi 47%. Namun kriteria
12
keberhasilan PTK belum tercapai pada siklus ini. Jadi, perlu diadakan perbaikan
pada siklus II. Perbaikan tersebut antara lain dengan menampilkan video yang
menyentuh perasaan dan emosional siswa. Data hasil penelitian pada siklus I
Aspek Penilaian
Karakter
Tema
Latar
1 ANA MUAROH 24 12 Alur
12 20 68 76
2 DELLA NINGRUM 24 12 8 20 64 71
3 DESLIN PRATIWI 24 12 12 16 64 71
4 FAIZ GANENDRA 18 12 12 20 62 69
5 FIAN ALFIAN 18 12 8 16 54 60
6 HABIBA VIDYA S 24 12 12 16 64 71
7 INTAN NURAENI 30 18 12 16 76 84
8 KARTONO 18 12 12 16 58 64
9 MELLY YANTI 24 12 12 16 64 71
10 MUHAMMAD HERI 24 8 8 16 56 62
11 MUKAMAD ABDUL 24 8 8 16 56 62
12 MUHAMAD YUSUF 18 8 8 16 50 56
13 NABILA PUTRI M 18 12 8 16 54 60
14 NURKHOLIFAH 24 16 12 16 68 76
15 RIZQA NIAWATI 18 12 8 16 54 60
16 RUSANA 18 12 12 16 58 64
17 SAFINATUS S 18 12 8 16 54 60
18 SITI VIANA 30 16 16 20 82 91
19 SUWITA 30 12 16 16 74 82
20 SYAHRANI 18 12 8 16 54 60
21 VIAN TIARA 30 12 16 20 78 87
Rata-Rata 22,57 12,10 10,86 16,95 62,48 69,42
Presentase keberhasilan (nilai sama atau lebih besar dari 70) 47%
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian pada tindakan siklus II, menunjukkan
adanya peningkatan yang sangat baik. Peningkatan tersebut yaitu dari 14 orang
13
siswa menjadi 21 orang siswa atau 66% telah berhasil menulis cerpen yang
Aspek Penilaian
Karakter
Tema
Latar
Alur
1 ANA MUAROH 24 12 12 20 68 76
2 DELLA NINGRUM 24 12 8 20 64 71
3 DESLIN 24 12 18 20 74 82
4 FAIZ GANENDRA 24 12 18 20 74 82
5 FIAN ALFIAN 18 12 12 20 62 69
6 HABIBA VIDYA 24 12 12 20 68 76
7 INTAN NURAENI 30 18 18 16 82 91
8 KARTONO 24 12 12 16 64 71
9 MELLY YANTI 24 12 12 16 64 71
10 MUHAMMAD HERI 24 8 12 16 60 67
11 MUKAMAD ABDUL 24 8 12 20 64 71
12 MUKHAMAD YUSUF 24 12 12 16 64 71
13 NABILA PUTRI M 18 12 12 16 58 64
14 NURKHOLIFAH 30 16 12 16 74 82
15 RIZQA NIAWATI 18 12 12 16 58 64
16 RUSANA 18 12 12 16 58 64
17 SAFINATUS S 18 12 8 16 54 60
18 SITI VIANA 30 16 16 20 82 91
19 SUWITA 30 12 16 16 74 82
20 SYAHRANI 18 12 8 16 54 60
21 VIAN TIARA S 30 16 16 20 82 91
Rata-Rata 23,7 12,48 12,86 17,71 66,76 74,18
1
Presentase keberhasilan (nilai sama atau lebih besar dari 70)
metode penelitian, maka penelitian tindakan kelas ini telah mencapai target yang
14
diharapkan, yaitu lebih dari 60% siswa sudah dapat menulis cerpen bertolak dari
B. PEMBAHASAN
dan kemampuan siswa dalam menulis cerpen bertolak pada peristiwa yang pernah
dialami.
keterampilan siswa, baik dari segi proses pembelajaran maupun hasil skor siswa
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriana yang meneliti tentang
keterampilan siswa dalam menulis cerpen melalui media berita dengan metode
meningkatkan motivasi, antusias, rasa senang, dan rasa positif siswa dalam
pembelajaran seperti bertanya kepada guru hal yang tidak diketahui, menjawab
berdiskusi.
15
Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
cerpen ternyata sangat baik diterapkan dalam PMB. Terlihat dalam aktifitas siswa
selama PBM berlangsung. Aktifitas tersebut terdiri atas perhatian siswa terhadap
berbagai aktifitas PBM, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, keaktifan siswa
pertanyaan, dan rasa senang siswa dalam PBM. Dengan demikian, berdampak
terbimbing dapat meningkatkan sikap dan perilaku positif siswa dalam PBM serta
Metode dan media yang digunakan pada kedua penelitian di atas berbeda
dengan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Meskipun demikian,
kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Hal ini berarti bahwa metode apapun
Pada bagian akhir sintaks metode EGP, yakni perevisian juga menuntut guru
hasil tulisannya. Kegiatan perevisian dalam metode EGP merujuk pada proses
16
latihan terbimbing yang menjadi hasil penelitian peneliti terdahulu. Berdasarkan
karakter kebangsaan terutama karakter jujur dan mensyukuri apa yang telah
Dengan demikian, metode EGP mampu menjawab tuntutan kurikulum baik pada
bagi siswa dan guru, (2) siswa lebih aktif dan kreatif, (3) emosional siswa lebih
tergali, (4) mengurangi hal-hal yang bersifat verbalistik dan abstrak, (5)
menimbulkan respon positif dari siswa yang lamban atau kurang cakap, dan (6)
guru lebih dimudahkan dengan pemilihan bahan ajar seperti video dan ilustrasi
yang perlu diperhatikan. Kelemahan tersebut adalah (1) tidak semua siswa
memiliki kesiapan mental untuk mengungkapkan ide yang sesuai dengan ilustrasi
yang diberikan guru, (2) tidak semua guru bersedia mengenali minat dan
emosional siswa, dan (3) tidak ada interaksi antar siswa karena siswa disibukkan
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
pembelajaran siswa dalam menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah
siswa dalam pembelajaran. Kedua, metode EGP terbukti dapat meningkatkan hasil
pembelajaran siswa dalam menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah
dialami siswa.
B. Saran
Bahasa Indonesia tingkat SMP, agar dalam pembelajaran menulis cerpen bertolak
dari peristiwa yang dialami dengan menggunakan metode EGP karena telah
terbukti dapat meningkatkan proses dan hasil kemampuan siswa dalam menulis
18
DAFTAR PUSTAKA
Berita dengan Metode Latihan Terbimbing. Pada Siswa Kelas X.3 SMA
Maret 2020
19