Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Muhamad Putra Adipradana

NPM : 010120245

KELAS : i

JELASKAN PERKEMBANGAN PAJAK DIINDONESIA DAN BAGAIMANA AGAR PAJAK MENJADI


SUMBER PERNGHASILAN YANG OPTIMAL?

JAWABAN

Masa Kerajaan Pajak telah dikenal sejak wilayah Nusantara masih dikuasai oleh berbagai
kerajaan dan kesultanan yang timbul dan tenggelam dalam rentang sejarah yang panjang.
Raja-raja Nusantara telah memungut pajak atau upeti dari masyarakat untuk menghidupi
kerajaannya, antara lain untuk kegiatan operasional kerajaan, membangun dan merawat
infrastruktur, dan menyelenggarakan acara-acara keagamaan. Rupa-rupa pajak yang
diwajibkan mulai dari pajak tanah, hasil hutan sampai pelacuran, dan pertunjukan seni. Ada
yang melaksanakannya dengan cara yang sederhana, ada pula yang telah menggunakan
sistem pemungutan pajak secara sistematis dan terstruktur. Kerajaan Sriwijaya (abad ke-3-
12 Masehi), Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Majapahit (abad ke-13 –15 Masehi),
Kerajaan Aceh, Banten dan kerajaan pesisir lainnya, seperti Jepara, Gresik, Timor, Maluku,
Ternate-Tidore, semuanya telah menggunakan sistem perpajakan untuk melangsungkan
kehidupan mereka Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak terbagi dalam tujuh
sektor, yaitu pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang
mewah, pajak bumi dan bangunan, pajak ekspor, pajak perdagangan internasional serta bea
masuk dan cukai Sebenarnya di Indonesia sudah mengenal pajak sebelum masuknya
belanda, saat itu pajak dikenal dengan istilah upeti. Upeti sendiri adalah pajak yang harus
dibayarkan oleh rakyat untuk kepentingan pribadi dan operasional kerajaannya. Contohnya
seperti membangun istana atau membiayai rumah tangga kerajaan Ketika Belanda masuk
dan menjajah Indonesia, saat itulah kita mengenal system perpajakan modern. Pemerintah
Belanda membedakan besar tariff pajak berdasarkan kewarganegaraan wajib pajak. Pada
tahun 1885 pemerintah Belanda memberlakukan kenaikan pajak rumah tinggal untuk warga
Asia menjadi 4% Ada dampak negatif akibat dari pengenaan pajak di era kolonial dan era
sebelumnya, yaitu membuat sebagian masyarakat menganggap bahwa pajak itu hanya
bentuk dari superioritas penguasa kepada rakyatnya. Karena pada masa itu hamper semua
sektor pemungutan pajak dilakukan dengan cara manual dan tanpa pengawasan. Hal inilah
yang kadang menjadi penyebab terjadinya penyelewengan pemungutan pajak pada masa
itu dan meninggalkan kesan kurang baik sampai sekarang.

Solusi agar pajak merupakan sumber penghasilan yang optimal yaitu melakukan evaluasi
dan perbaikan organisasi dengan reformasi perpajakan dan reorganisasi. Dan dalam
kebijakannya,kebijakan pajak tidak hanya mengedepankan saja sisi penerimaan tetapi harus
memperhatikan pula sisi pembelanjaan yang dimana warga negaranya pun mendapatkan
layanan dan fasilitas dalam hal mereka membayar pajak. Mengenai rendahnya penerimaan
pajak sudah seharusnya pemerintah tetap mencari solusi mengenai bagaimana dan hal apa
yang harus dilakukan kedepannya untuk perkembangan negara ini menjadi lebih baik dan
masyarakat sadar akan wajibnya dalam pembayaran pajak karena pemungutan pajak adalah
untuk meningkatkan pendapatan negara semaksimal mungkin serta untuk menunjang
kebijaksanaan pemerintah dalam meningkatkan investasi ,daya saing dan kemakmuran
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai