Outline kajian
Mencari Kebahagiaan
Ungkapan yang sering disebut sebagai "mencari" atau "mengejar" kebahagiaan secara
langsung menggambarkan kepada kita bahawa kebahagiaan itu suatu yang tiada menetap
dan senantiasa berubah-ubah, seakan-akan sarabi (fatamorgana) sifatnya. Faham yang
sedemikian juga menggambarkan bahwa kebahagiaan yang ingin dialami itu bagaikan
suatu yang luar dan lain dari diri insan dan insan harus berusaha untuk mendapatnya,
Bahagia dalam Al-Qur’an Banyak lafadz dalam Al-Quran yang dimaknai dengan
kebahagiaan, seperti sa’adah, aflah dan fauz. Allah menyebut lafadz aflah sebanyak 44
kali, fauz sebanyak 29 kali dan sa’adah dua kali dalam Al-Quran.
Makna kebahagiaan yaitu mendapat rahmat dan ridha Allah sehingga dijauhkan dari azab
pada hari kiamat dan dimasukkan ke dalam surga. Karakteristik orang bahagia dapat
dilihat melalui perilakunya, yaitu taat kepada Allah dan Rasul, senang mengajak kepada
kebaikan, menghindari diri dari akhlak tercela serta tidak kikir. Langkah-langkah yang
dapat ditempuh untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat diantaranya sabar, jihad,
taqwa, shalat, zikir, mengingat nikmat Allah, taubat, berbuat baik, taat kepada Allah dan
Rasul, takut kepada Allah, dan menjauhi perbuatan yang merusak akal.
Oleh itu, maka nyatalah kaitan erat antara kebahagiaan di akhirat dengan
kebahagiaan di dunia yang terangkum dalam tiga perkara: (1) diri (nafsiyyah),
yang melibatkan ilmu dan sifat yang terpuji; (2) badan (badaniyyah), seperti
kesehatan badan dan keselamatan; dan (3) segala yang selain dari diri dan
badan (khiirijiyyah) seperti kekayaan dan selainnya yang mampu
membangkitkan kesejahteraan diri, badan, dan perkara-perkara lain yang
berkait dengannya. Oleh karena itu, kebahagiaan di dunia ini bukanlah hanya
berkait dengan kehidupan duniawi saja, malah ia berkait juga dengan
kehidupan abadi kelak dan berpandukan kenyataan yang dijelaskan oleh agama
Islam yang bersumberkan wahyu.
2. Ilmu bermamfa’at yang akan melapangkan dada, membesarkan pahala, mengangkat nama baik
dan menghancurkan kepalsuan. Ini adalah simpanan yang mulia, berkahnya : Mengamalkannya
3. Banyak ber-Istighfar dan bertaubat dari dosa – dosa, selalu mengetuk pintu ‘Allam Al Ghuyub,
meminta-Nya untuk membukakan hati, karena Dia Maha Menerima taubat orang yang bertaubat.
4. Selalu mengingat-Nya dalam setiap keadaan, ketika bermukim dan bersafar, menetap dan
berpindah, selalu melantunkan, “ Ya Dzal Jalal “, dengan mensinergikan antara hati dan lisan
5. Berbuat baik kepada para hamba, memberikan mamfa’at kepada orang kota dan orang desa,
memperhatikan keadaan orang – orang fakir, orang – orang susah dan menderita, memenuhi
dengan menghibur.
6. Ketegaran hari menghadapi berbagai krisis, konsinten menghadapi berbagai kepedihan, kuat
menghadapi berbagai bencana, tidak bingung menghadapi kejadian – kejadian dan menghindari
pengkhianatan dan kedengkian orang – orang dengki, menjauhi tindakan balas dendam terhadap
para hamba, serta berbuat baik kepada orang – orang yang keras kepala.
8. Menjauhi pandangan, pembicaraan, pergaulan dan tidur yang berlebih – lebihan, selalu moderat
dalam segala urusan, menjauhi berlebih – lebihan dan mubazir dalam perkara penting.
9. Memerangi kekosongan, merasa cukup dengan Dunia sekedarnya, tidak larut bersama orang
semua itu sama hukumnya dengan musafir. Hari kemarin adalah kematian, sekarang dilahirkan
11. Melihat orang yang lebih rendah dari dirimu, dari segi kesehatan, keilmuan dan mata
pencaharian. Bagaimana Anda bisa berada di atas mereka disebabkan karunia itu, padahal Anda
12. Melupakan kekeruhan – kekeruhan masa lalu, tidak memperdulikan bahaya – bahaya yang telah
lewat dan masa bodoh dengan apa yang terjadi di hari lalu. Jangan memikirkan kejadian yang
terjadi seiring pergantian siang dan malam, karena semua itu seperti cermin pecah.
13. Jikalau terjadi musibah terburuk, maka spekulasikanlah kemungkinan terburuk, kemudian
Berpeganglah dengan ketawakkalan kepada Allah Swt dan ketundukan kepada-Nya, karena hal
14. Janganlah menduga – duga musibah dan merisaukannya. Barangsiapa yang membenarkan
Tuhannya, cukuplah baginya. Siapa tahu, barangkali hari ini tidak akan dilaluinya dengan
sempurna.
15. Ketahuilah, kehidupan ini pendek. Maka janganlah Anda memendekkannya dengan pemikiran –
yang banyak. Sesungguhnya kehidupan itu adalah kehidupan yang bahagia dan gembira, dan
16. Jikalau Anda tertimpa sesuatu yang kurang menyenangkan, maka bandingkanlah apa yang tersisa
dengan apa yang hilang, maka Anda akan mendapati bahwa dirimu berada dalam berbagai
kenikmatan dan kebaikan. Apa yang tersisa adalah kebahagiaan bagi dirimu, dan apa yang Anda
Tidaklah didengki, kecuali orang yang memimpin. Anda tidak akan terkena mudharatnya, karena
mudharat itu hanya akan menimpa orang – orang bodoh. Allah Swt akan mencukupkanmu dari
18. Salurkanlah pemikiran – pemikiranmu untuk hal – hal yang bermamfa’at. Gunakanlah kedua
matamu untuk perkara – perkara yang terpuji. Jikalau Anda memperbagus pemikiran –
pemikiranmu, maka Anda akan bahagia, karena orang yang membentuknya, seperti orang yang
membentuk besi.
19. Janganlah menunda pekerjaan hari ini untuk hari esok, karena pekerjaan – pekerjaan itu akan
menumpuk dan melelahkanmu. Setiap hari Anda harus mengerjakan pekerjaan yang telah
20. Mulailah pekerjaan – pekerjaan itu dengan yang paling penting. Konsentrasikan dirimu sampai
selesai. Jangan bertanya tentang bagaimana caranya dan berapa nominalnya. Ber-Istikharah-lah
kepada Allah Swt sebelum Anda mengerjakannya, karena pertolongan itu ada di tangan-Nya.
21. Pilihlah amalan – amalan itu sesuai dengan kemampuanmu. Bersahabatlah dengan orang yang
bertakwa, maka dia akan bersahabat dengan dirimu, karena sahabatmu akan menarik dirimu.
22. Kabarkanlah nikmat – nikmat yang lahir dan batin, serta karunia – karunia yang besar, karena
memberitahukan semua itu akan mengusir kegelisahan yang menguasai dan mengembalikan
23. Ber-Interaksilah dengan istri, anak dan para kerabat dengan pandangan keakraban dan
melupakan fitnah. Tidak ada seorang-pun, kecuali memiliki banyak aib. Jikalau Anda
meninggalkan setiap orang yang memiliki aib, maka Anda tidak akan mendapatkan teman, yang
asa ; walaupun musibahnya luar biasa, kegelapannya merekah dan musuhnya bertambah, karena
25. Janganlah takut dengan orang – orang yang membebani ; walaupun mereka memenuhi semua
penjuru, karena mereka tidak akan bisa memudharatkanmu, kecuali dengan izin Tuhan semesta
alam. Kita menyerahkan mereka ke dalam genggaman-Nya, karena Dia-lah yang memiliki tipu
26. Segala sesuatu itu memiliki Qadha’ dan Qadar, maka bersabarlah ketika terjadi musibah atau
bencana. Segala sesuatu itu ditetapkan di Umm Al Kitab. Jikalau Qadha’ telah terjadi, pemikiran
27. Barangkali sesuatu yang Anda dibenci adalah nikmat bagimu. Allah Swt menyelamatkanmu
28. Berbuat baiklah kepada orang – orang yang terkena musibah, karena di alam ini terdapat ribuan
orang yang menderita. Manusia ketika tertimpa bencana dalam keadaan membutuhkan, ketika
diberikan nikmat dalam keadaan terampas, dan ketika berhadapan dengan Qadar dalam keadaan
terkalahkan.
29. Semua makhluk ini mengadukan masanya, menangisi zamannya dan menyesali urusannya. Dia
menghabiskan umurnya dengan keresahan. Ketahuilah, bersama kurma kenikmatan itu ada
kesengsaraan ( Jamrah ).
30. Ketahuilah, bahwa kemudahan itu bersama dengan kesulitan, kesabaran bersama dengan
kemenangan, kekayaan setelah kefakiran, kesehatan dan kesakitan. Masa itu dipenuhi kemanisan
dan kepahitan.
31. Anda harus bersabar, menyerahkan urusan kepada Al Jalil, ridho dengan yang sedikit, beramal
32. Ketahuilah, bahwa kemewahan – kemewahan hidup hanya akan menyibukkan, banyak harta
adalah ikatan, menatap Dunia adalah kegelisahan dan beban, dan sebaik – baik nikmat adalah
ketentraman pikiran.
33. Segelas air dan sepotong roti dihamparan yang bersih bersama sebuah kitab yang mulia, lebih
afdhal dari memiliki Shan’a sampai ke Qathif dan lebih tenang dari penduduk istana yang megah.
sesuatu yang menyebabkan kebosanan, maka tepislah dirinya dan jangan hiraukan, sampai dia
35. Saya tidak melihat sesuatu yang sepadan dengan Uzlah. Di dalamnya seorang hamba memiliki
sebahagian manusia tidak setara dengan hal kecil, maka tetaplah di rumahmu, karena Anda tidak
36. Janganlah Anda takjub dengan penerimaan manusia terhadap dirimu, karena mereka berjalan
bersama waktu menemui dirimu. Mereka tidak datang, kecuali karena tujuan tertentu yang ada
37. Pakailah pakaian – pakaian yang suci dan bersih, Anda harus selalu memiliki aroma yang suci.
38. Ulangilah do’a Dzi An Nun, perbanyak mengingat Al Manuun, remehkan semua urusan ; maka
semuanya akan mudah, janganlah ridho dengan kehinaan dalam agama, ridho dengan
kerendahan dalam perkara Dunia. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan yang Mulia dari apa yang mereka
gambarkan. 1
Web Time of India pd 12 Mei 2017 menulis Female happiness index decreasing,
Menjadi Wanita Paling Bahagia lihat ringkasan buku syekh Aidh Al-Qarni
Wanita paling Bahagia adalah wanita yg taat menjalankan agamanya
1
Hadaiq Zat Al Bahjah, halaman 5 – 45.