Manajemen Mutu RS Dan Manajemen Keperawatan Tugas
Manajemen Mutu RS Dan Manajemen Keperawatan Tugas
Indikator Mutu adalah variabel yang dipantau dan digunakan untuk mengevaluasi
keadaan serta mengukur terjadinya perubahan terhadap standar yang telah ditetapkan
sebelumnya
Jenis Indikator Mutu
Profil Indikator
Seluruh departemen memiliki indikator mutu
• Klinis
• Non klinis
• Manajerial
Profil Indikator
1. Judul : singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
2. Dasar : Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi
kepada pasien (people- centred), tepat-waktu (timely), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated)
7. Satuan Pengukuran:
8. Standar atau dasar ukuran yang digunakan
9. Numerator: Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
1. Angka Rekomendasi Farmasi Klinis Terhadap Permasalahan Terkait Obat (Drug Related
Problem)
2. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Non Racikan
4. Persentase Tindakan Sectio Caesaria (SC) yang Dilakukan Pada Primigravida Usia
• Latar Belakang: Seleksi obat yang tepat mel. system formularium mempunyai banyak
keuntungan , spt meningkatkan mutu terapi obat, efisiensi pengadaan, pengelolaan obat
serta efisiensi pengadaan, pengelolaan obat serta meningkatkan efisiensi dalam manajemen
• Tujuan: Mengetahui kepatuhan dokter dalam meresepkan obat apakah sesuai dengan
Formularium
Departemen Laboratorium
RS
• Tujuan: Memastikan staf teknis laboratorium yang bekerja di RS memiliki SIP dan
memiliki SIP
• Target: 100%
UGD
• Nama Indikator: Pasien dilihat dalam ≤ 30 menit pada Triage 1
• Latar Belakang: Triage 1 adalah kondisi yang mengancam nyawa. Kedatangan spesialis
sangat berpengaruh dalam pengobatan yang baik bagi pasien.
• Tujuan: Memastikan pasien dengan kondisi gawat dan darurat mendapatkan penanganan
medis segera
• Definisi Operasional: Triage 1 adalah kondisi pasien yang mengancam jiwa baik aktual
maupun potensial. Pasien dengan kriteria triage 1 harus di periksa oleh dokter spesialis di
UGD < 30 menit
• Target: >90%
1. KepatuhanKebersihanTangan
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
• satu periodepengamatan
KepatuhanKebersihanTangan
kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelaporan
• Minimal 200 peluang
• Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan
1. sampling
• bulan/triwulan/tahunan
• ≥85%
Kepatuhan APD
Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan APD
• Numerator:Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar
dalam periodepengamatan
• Denumerator Jumlah petugas kesehatan diamati
sakit
• Eksklusi Tidak ada
• Formula
Kebutuhan IndentifikasiPasien
• Meningkatkan kepatuhan pemberilayanan dalammelaksanakan prosesidentifikasi pasien
dalam
pelayanan
Analisabulan/triwulan/tahunan
Analisa dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan
Dilakukan melalui survey harian/concurrent
PengumpulanData
TARGET 100%
Pelatihan DanEdukasi
Pelatihan dilakukan selama orientasi awalstaff dan programedukasi dan berkelanjutan
setelah itu Edukasi
ini akan mencakup sebuah penjelasan dari Panduan PMKP dan bagaimana mencocokkan ke
dalam
rencana,berdasarkantanggung jawabkerjautama .Jugameliputi
edukasimengenaimetodologimutu yang
digunakan di RS, Individu yang terlibat di dalam proses partisipasi, seperti mengumpulkan
dan
menganalisa data harus memiliki kemampuan dalam metode pengumpulan data, dan tahu
bagaimana
EvaluasiTahunan
Evaluasisetiap tahun mengenai efektivitas pencapaian tujuan untuk memastikan
mutu terbaik telah diberikan kepada pasien& diperbaharui.Ringkasan kegiatan dan
perbaikan yang telah
dibuat, proses pemberian pelayanan yang telah dimodifikasi, kemajuan proyek, dan
rekomendasi untuk
perubahan terhadap Program akan dipenuhi dan diteruskan kepada governing body untuk
dilakukan
tindakan.
Kerahasiaan
Setiap informasi,data laporan atau catatan, harus dijaga kerahasiaannya.
kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien, serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi
panduan bagi semua keputusan klinis.
Delapan konsep utama PBP menurut Lembaga Picker yaitu
1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yang diutarakan pasien
4. Kenyamanan fisik
- Model tradisional dokter sebagai captain of the ship, berfokus pada penyakit pasien,
hubungan dokter pasien paternalistic.
- Model PBP pelayanan dibagi dua komponen: asuhan pasien dan penunjang asuhan.
Elemen Asuhan pasien terintegrasi sebagai implementasi PBP adalah DPJP sebagai clinical
leader, PPA sebagai tim interdisiplin, MPP (case manager), Alur klinis terintegrasi
6) Patient Focus
3) Kebutuhan untuk mendapatkan penjelasan dan instruksi yang jelas tentang kondisinya
4) Dirawat oleh staff yang menunjukan kepedulian, perhatian, dan rasa kasih saying
5) Dirawat oleh staff yang professional dalam pekerjaan mereka
6) Mendapatkan kepastian
Patient centered care atau perawatan yang berpusat pada pasien merupakan suatu
pendekatan
yang mendapat banyak penekanan akhir-akhir ini. Ini adalah salah satu pendekatan di mana
kita
secara sadar mengadopsi perspektif pasien, dan mengutamakan mereka ke dalam semua
aspek
sistem perawatan kesehatan dan proses terkaitnya yang melibatkan menavigasi sistem
perawatan
§ IPSG/SKP 2.1 - Pelaporan hasil tes kritis diagnostik petugas kepada DPJP/Dokter
perawatan
§ IPSG/SKP 3.1 - Pelabelan dan penyimpanan elektrolit pekat
§ IPSG/SKP 4 - Kelengkapan verifikasi ceklist pra operasi
§ IPSG/SKP 6 - Kepatuhan upaya pencegahan risiko cidera akibat pasien jatuh pada pasien
rawat inap
§ IPSG/SKP 6.1 - Kepatuhan asesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan
1. Judul : singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
2. Dasar : Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur,
data, analisis situasi
7. Satuan Pengukuran:
9. Numerator: Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau
Related Problem)
v Departemen Farmasi
• Latar Belakang: Seleksi obat yang tepat mel. system formularium mempunyai banyak
obat serta efisiensi pengadaan, pengelolaan obat serta meningkatkan efisiensi dalam
manajemen persediaan, sehingga pada akhirnya akan menurunkan biaya pelayanan
kesehatan .
• Tujuan: Mengetahui kepatuhan dokter dalam meresepkan obat apakah sesuai dengan
Formularium
• Definisi Operasional: Kepatuhan Penggunaan Formularium RS adalah kepatuhan
rumah sakit dalam pembelian obat sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium RS
tahun 2021.
• Target: 98%
v Departemen Laboratorium
di RS
• Tujuan: Memastikan staf teknis laboratorium yang bekerja di RS memiliki SIP dan
• Target: 100%
v UGD
• Nama Indikator: Pasien dilihat dalam ≤ 30 menit pada Triage 1
• Definisi Operasional: Triage 1 adalah kondisi pasien yang mengancam jiwa baik
aktual maupun potensial. Pasien dengan kriteria triage 1 harus di periksa oleh dokter
REFERENCE
http://www.utoledo.edu/policies/utmc/Administrative
Plans/pdfs/Quality%20and%20Patient%20Safety%20Plan%202010.pdf
http://www.ihi.org/IHI/Topics/Improvement/ImprovementMethods/
http://www.jointcommissioninternational.com
Pasein centered care adalah pelayanan yang memusat pada pasien dan keluarga dan autcom
klnis menjadi menjadi ukuran utama dalam keberhasilan menejemen dan bisnis rumah sakit.
Perawatan Kesehatan sebaiknya menetapkan suatu kemitraan antara praktisi,pasien,dan
keluarga.tujuan nya agar dapat menghormati keputusan dan keinginan pasien,kubutuhan dan
prefensi serta pasien memiliki Pendidikan dan dukungan yang mereka butuh kan untuk
membuat keputusan dan berparsitipasi dalam perawatan mereka sendiri.
1.pelayanan pendaftaran
Pendaftaran rumah sakit untuk meningkatkan pekayanan
Meningkat kan Peningkatan sistem pendaftaran online:
Mengembangkan atau memperbarui sistem pendaftaran online yang lebih responsif, intuitif,
dan mudah digunakan.
Menyediakan aksesibilitas yang lebih baik melalui platform pendaftaran online yang dapat
diakses melalui perangkat seluler.
Menyediakan petunjuk yang jelas dan panduan penggunaan untuk memudahkan pasien
dalam mendaftar secara online.
Meningkatkan kecepatan pelayanan:
Mengimplementasikan sistem antrian elektronik untuk mengurangi waktu tunggu pasien di
unit pendaftaran.
Melakukan evaluasi dan pembaruan rutin pada proses pendaftaran untuk mengidentifikasi
dan mengatasi bottleneck yang mungkin terjadi.
Melakukan pelatihan kepada staf pendaftaran untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
mengurangi kesalahan dalam pengolahan dokumen.
Peningkatan komunikasi dan informasi kepada pasien:
Mengirimkan konfirmasi pendaftaran dan pengingat janji melalui pesan teks atau email
kepada pasien.
Menyediakan panduan dan informasi yang jelas tentang persyaratan pendaftaran, dokumen
yang diperlukan, dan prosedur rumah sakit kepada pasien.
Meningkatkan komunikasi dengan pasien melalui saluran komunikasi yang berbeda seperti
call center, live chat, atau platform media sosial.
Peningkatan pelatihan dan keterampilan staf:
Melakukan pelatihan reguler kepada staf pendaftaran tentang keterampilan komunikasi,
manajemen waktu, dan pemahaman tentang prosedur administratif.
Mengadakan sesi pelatihan khusus untuk memperbarui pengetahuan staf terkait kebijakan
baru atau perubahan di rumah sakit.
Mengembangkan mekanisme untuk menerima umpan balik dari pasien dan staf lainnya guna
meningkatkan kualitas pelayanan dan mengidentifikasi area perbaikan.
Meningkatkan kerjasama antar unit dan departemen:
Mengoptimalkan kolaborasi antara unit pendaftaran dan unit-unit lain di rumah sakit, seperti
unit keuangan, unit pemeriksaan laboratorium, dan unit radiologi, untuk mempercepat
proses pendaftaran.
Mengimplementasikan sistem informasi yang terintegrasi untuk memungkinkan pertukaran
data yang efisien antara unit-unit tersebut.
Mengadakan pertemuan rutin antara staf unit pendaftaran dan staf dari unit lain untuk
memperbaiki koordinasi dan alur kerja.
Evaluasi dan pengukuran kinerja:
Melakukan survei kepuasan pasien secara berkala untuk mengevaluasi pelayanan yang
diberikan oleh unit pendaftaran.
Mengumpulkan data dan mengukur indikator kinerja kunci, seperti waktu tunggu, keakuratan
data, dan kecepatan pendaftaran.
Menggunakan data dan umpan balik dari pasien untuk mengidentifikasi area
Strategi
1. Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhankeperawatan dan
kebidanan di seluruh ruang perawatan.
2. Berkoordinasi dengan kepala kepala bagian SDM untuk pemenuhankebutuhan tenaga
perawat dan bidan di seluruh ruang perawatan.
3.Memperkirakan tuntutan kebutuhan pelayanan keperawatan danmengusulkan kebijakan
dan prosedur untuk menjaga stabilitas kemampuanstaf.
4. Menerapkan falsafah, tujuan, standar asuhan keperawatan dan kebidanandan standar
operasional prosedur dalam pelaksanaan pelayanankeperawatan yang mengacu pada Visi
Rumah Sakit TMC
5 Menetapkan dan mengoptimalkan fasilitas dan perlengkapan alat-alat yangmendukung
pelayanan keperawatandi seluruh ruang perawatan
1 Sasaran
Sosialisasi standar pelayanan dan standar praktek keperawatan secara intensif disetia p unit
kerja di lingkungan keperawatan dan pembenahan sistem yangdirasakan mengganggu proses
pelayanan.
Upaya untuk pencapaian Visi Rumah Sakit dan Misi, Falsafah & Tujuan BidangKeperawatan,
dilakukan melalui perencanaan program kerja tahunan yang mengacupada rencana program
jangka panjang (3 tahun)
3.Unit REKAM MEDIS
Rekam Medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasidalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Isi rekam medismerupakan dokumen resmi
yang mencatat seluruh proses pelayanan medis, dansangat bermanfaat antara lain bagi
aspek administrasi, medis, hukum,keuangan, penelitian, pendidikan, dokumentasi,
perencanaan serta pemanfaatansumber daya.Ruang lingkup kegiatan pengolahan dan analisa
pada tingkat rumah sakit adalah :
1.Mengkompilasi data dari rumah sakit baik dalam gedung maupun luargedung
2.Mentabulasi data upaya kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yangdibedakan atas
dalam wilayah dan luar wilayah
3.Menyusun kartu index Penyakit
4.Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan
5.Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data
B.Rincian Kegiatan
1. Program mutu rekam medis dalam hal kelengkapan dan ketepatan waktudalam
pengembalian berkas rekam medis serta meminimalisir penomoranganda.
-Monitoring KLPCM (Ketidak Lengkapan Pengisian Catatan Medis)setiap berkas rekam
medis yang kembali setelah mendapatkanperawatan.
-Mengevaluasi ketepatan waktu dalam lamanya pengembalian berkasrekam medis.
-Melakukan rekapitulasi harian, bulanan, dan tahunan KLPCM olehpetugas instalasi rekam
medis.
2-Memonitoring nomor rekam medis yang sudah terdafta
.Peningkatan Pemanfaatan serta pengembangan SIM-PUS-Pengembangan yang berkelanjutan
dalam program SIM-PUS untukunit rekam medis sesuai kebutuhan.-Meningkatkan percepatan
koneksi jaringan SIM-PUS
3.Program Peningkatan Pendaftaran-Melakukan Sosialisasi serta pembinaan petugas
pendaftaran -Mengedepankan sikap senyum, sapa, dan salam
dalammelaksanakan kegiatan pelayanan pendaftaran -Mengevaluasi setiap bulannya
pembahsan tentang pelayanan yangtelah diberikan kepada paasien dan keluaraga baik
melalui saranmaupun komplain.
4.Program retensi berkas rekam medis inaktif selama
5 tahun terakhir-Penyotiran berkas rekam medis inaktif
Didalam meningkatkan mutu pelyanan rumah sakit perlu juga didukung oleh sumber dayayang
profesional meliputi sarana, prasarana, peralatan medis, sumber daya manusia dananggaran
rumah sakit yang memadai. !leh karena itu diperlukan suatu program kerja tahunanguna
meningkatkan mutu rumah sakit khususnya di instalasi gawat darurat.
No Kegiatan pokok Cara pelaksanaan nya Sasaran
1 Meningkat kan mutu Melakukan kegiatan Meningkat kan mutu
pelayanan sesuai spo rumah pelayanan sesuai dengan SPO pelayanan sesuai
sakit dengan SPO
2 Menerapkan kedisiplinan Meningkat kan kepada setiap Tercapai nya
perawat/bidan di unit UGD perawtan untuk tepat waktu kedisplinan
finger print saat masuk dan perawat/bidan di
pulang kerja unit UGD
3 Pemebuat proram Melaksanakan keamanan dan Tercapainya
peningkatan keamanan dan kenyamanan pasien sesuai peningkatan
kenyamanan terhadap pasien dengan protap rumah sakit keamanan dan
kenyamanan di unit
UGD
4 Meningkat kan kebersihan di Mengontrol CS,perawat dan Terkontrolnya
unit UGD bidan saat melakukan kebersihan alat dan
kebersihan ruangan di unit ruangan di unit UGD
UGD
5 Membuat jadwal dinas UGD Memberikan jadwal dinas Disetujui jadwal
setiap bulan nya yang telah disusun kepala dinas UGD dan
perawat untuk disetujui terlaksananya
6 Melaksanakan rapat evaluasi Mengumulkan seluruh Terlaksananya rapat
mingguan di unit UGD perawat/bidan pelaksanaan di evaluasi mingguan di
UGD dan memberikan arahan UGD
dan informasi kepada seluruh
perawat pelaksana
7 Melaksanakan penilaian Kepala ruangan membuat Terlaksan nya
kinerja kepada perawat,bidan penilain kinerja kepada penilain kinerja
pelaksana setiap 3bln seluruh perawat/bidan terhadap seluruh
pelaksana di UGD perwawt/bidan
pelaksana di unit
UGD
8 Membuat laporan Merekapitulasi jumlah Terlaksana dan
rekapitulasi bulanan di unit kunjungan pasien yang masuk tersosialisasinya
UGD melalui unit UGD laporan bulanan di
unit UGD
9 Mengajukan lembur setiap Memberikan buku lembur Disetujuinya lembur
akhir bulan kepada kepala kepada kepaka keperawatan perawat/bidan diunit
perawat untuk disetujui UGD
10 Mengajukan kelangkapan alat Memberikan data tentang Terpenuhi alat
penunjang medis dan non kekurangan alat penunjang penunjang medis
medis di unit UGD medis dan non medis di unit maupun non medis
UGD di unit UGD
5.Unit laboratorium
Instalasi laboratorium adalah salah satu instalasi di rumah sakit yang merupakan pelayanan
penunjang yang bertujuan :
Membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu penyakit dengan
tepat, cepat, dan akurat.
Menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu penyakit dapat terdeteksi
secara dini.
Menentukan prognosis/perjalanan penyakit sehingga dapat digunakan sebagai pemantau
perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu penyakit.
Bahkan untuk mengetahui kondisi atau status kesehatan seseorang maka perlu dilakukan
‘General Medical Check Up’ di Laboratorium minimal 1 tahun sekali. Oleh karena itu
laboratorium memiliki kedudukan yang penting dalam Rumah Sakit
Lalu untuk sasaran program di dalam upaya guna meningkatkan mutu pelayanan laboratorium
di rumah sakit adalah: