Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anisa Yulia

NIM : 0702192015

Prodi / Sem : Sistem Informasi-2 / V

Mata Kuliah : E-Commerce

Tugas

Analisis website Marketplace Zalora:

Zalora adalah situs web belanja kebutuhan fashion yang menawarkan produk - produk
dari berbagai brand termuka, baik lokal maupun internasional. Zalora Indonesia merupakan
bagian dari ZALORA Group, yang didirikan pada akhir 2011 oleh Rocket Internet GmbH, yang
mencakup Grup retail fashion online terkemuka di Asia Pasifik The Iconic di Australia dan
Selandia Baru. Situs belanja online ini merupakan salah satu cabang dari toko online terbesar di
Eropa, Zalando. Di lingkup Asia namanya Zalora yang memiliki adik perusahaan di delapan
negara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Thailand, dan
Filipina.

1. Pesaing
Salah satu contoh penyebabnya meningginya tingkat persaingan adalah perang harga serta
inovasi produk baru dari kompetitor. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak
jumlah kompetitor, semakin tinggi tingkat persaingan di dalam industri tersebut. Berikut ini
merupakan pesaing dari Zalora yang merupakan pemain lama dalam bisnis online shop, yaitu:
a) Kaskus,
b) Lazada,
c) Tokopedia,
d) Dll.
Akan tetapi pesaing-pesaing tersebut tidak berfokus pada online shop fashion seperti yang
dilakukan pada Zalora. Dengan demikian ancaman dari pesaing dalam industri online shop
Zalora bisa dikatakan lemah, dikarenakan Zalora merupakan satu-satunya online shop yang
berfokus pada fashion saja. Sehingga produk fashion yang terdapat pada Zalora sangatlah
lengkap dibandingkan dengan online shop yang berfokus pada banyak bidang.

Pendatang baru yang merupakan ancaman bagi Zalora adalah blibli.com dan
mataharimall.com Kedua pendatang baru ini mungkin masih belum setenar pesaingnya. Kedua
online shop ini memang berfokus pada fashion akan tetapi pendatang baru ini masih memiliki
kekurangan yaitu produknya yang kurang begitu lengkap, mungkin karena iklan yang dilakukan
masih belum sebanyak Zalora, sehingga para distributor atau pun pedagang juga belum begitu
berminat untuk memasukkan dagangan ke 2 online shop ini. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ancaman industri pendatang baru untuk Zalora juga masih sangatlah Kuat. Akan tetapi
Zalora masih bisa lebih unggul dibanding dengan industri pendatang baru tersebut.

Pada Zalora ini memiliki koleksi lebih dari 500 merek lokal internasional dan designer,
pelanggan dapat berbelanja online dengan pilihan produk fashion pria dan wanita mulai dari
pakaian, sepatu, aksesoris dan produk kecantikan. Selain itu Zalora hanya satu-satunya online
shop yang berfokus pada fashion.

2. Pelanggan
Secara demografi pelanggan Zalora saat ini terdiri dari 60% perempuan dan 40% laki-laki.
Berbeda dengan platform fashion commerce lainnya yang hanya fokus kepada kalangan
perempuan, Zalora mengklaim memiliki sejumlah pembeli setia yang berasal dari kalangan laki-
laki. Salah satu alasannya adalah produk olahraga mereka yang berkualitas dan
merupakan brand terpercaya.
Setidaknya Zalora mencatat 1.000-1 200 transaksi perhari untuk pembelian barang dengan
harga berkisar puluhan ribu hingga jutaan rupiah. “Konsumen Indonesia termasuk konsumtif,
kalau puas, dalam hitungan tidak ada seminggu dia bisa order lagi,” imbuh Afdita Sari, Manajer
Humas Zalora Indonesia. Maka tidak heran diamini Fred, volume order di Indonesia lebih tinggi
dibanding negara-negara lain di Asia. Namun demikian dari segi nilai pembelian, Singapura
menempati posisi teratas.
Menjawab tingginya volume transaki pembelian di Indonesia, Zalora yang kini toko online-
nya dikunjungi 7 juta pengunjung setiap bulannya, dengan solusi pengiriman cepat dengan
sepeda motor terutama untuk wilayah Jakarta, Depok dan Bekasi. “Setelah terima order, masuk
komputer, gudang mencari barangnya, kami bisa kirim barangnya dengan motor agar lebih cepat.
Mereka dilengkapi dengan mesin EDC mobile sehingga pembayaran melalui kartu kredit dan
debit bisa dengan mudah dilakukan,” imbuh Fred.

3. Karakteristik pasar
Berdasarkan segmentasi atau ruang lingkup e-commerce, transaksi bisnis dengan ruang
lingkup bisnis ke konsumen (business to consumer) (B2C) seperti Zalora Indonesia yang menjadi
fokus dalam pembahasan ini. Hal tersebut dikarenakan Zalora Indonesia memiliki karakteristik
terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan dan dapat ditemukan secara umum. Untuk
mendapatkan informasi dari brand e-commerce tersebut, konsumen dapat menemukan melalui
banyak media sosial, website, serta iklan-iklan berbasis digital lainnya.

Karakteristik lain dari B2C yaitu adanya service yang diberikan bersifat umum, sehingga
mekanisme dapat digunakan oleh banyak orang yang menggunakan sistem web, dan adanya
service berdasarkan peminatan dimana konsumen dan produsen saling merespon satu sama lain.
Karakteristik B2C yang terakhir adalah dimana konsumen menggunakan sistem minimal
berbasis web dan penyedia barang adalah pihak server. Hal tersebut jelas dilakukan oleh Zalora
Indonesia karena dalam proses pembelian produk hingga layanan, konsumen menggunakan
media website yakni www.zalora.co. Dibanding dengan pemain e-commerce lain, konsep yang
ditawarkan berbeda, yakni ritel department store. Konsep yang diterapkan tak berbeda seperti
belanja di offline. Bedanya, Zalora memberikan garansi barang kembali hingga 30 hari.

Berikut merupakan tampilan website dari Zalora Indonesia:

4. Penggunaan Intermediatery teknologi digital dan media


Teknologi Informasi tidak dipungkiri membawa perubahan yang signifikan terhadap bisnis
dan gaya hidup masyarakat sekarang ini dalam mendukung belanja online mereka. Berdasarkan
survey dari Rakuten, orang Indonesia dan Thailand 50% lebih suka berbelanja dengan perangkat
bergerak mereka, dibandingkan orang Taiwan. Bila dibandingkan dengan orang Amerika dan
Eropa, orang Indonesia dua kali lebih suka berbelanja dengan perangkat bergerak.
Sejalan dengan itu, riset lain dari BuzzCity pada awal 2012 mendapati bahwa 27% pebelanja
online dari Indonesia sudah memakai perangkat bergerak mereka untuk berbelanja. survei itu
juga mendapati bahwa orang Indonesia tiga kali lebih suka merekomendasikan suatu barang
kepada teman-temannya di jejaring sosial, ketimbang negara lain. (Rahayu, 2012: 4). Dalam
perkembangan pertumbuhan situs web dikenal istilah Web 2.0 yang menunjukkan jenis web
yang baru yaitu blog dan social networking services (SNS) atau lebih populer dengan sebutan
situs jejaring sosial. Dengan melihat kedudukan internet saat ini terjadi perubahan perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi media.Online media sudah menjadi point of contact yang tidak
dapat diabaikan, sehingga para pemilik brand harus masuk ke dalam point of contact tersebut.
Oleh sebab itu dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat.

Populasi mall online atau e-retailer baru semakin marak meramaikan Mall online ini
sehingga diperlukan strategi pemasaran untuk mendapatkan dan mempertahankan customer
mereka. Begitu juga Zalora yang memiliki website resmi www.zalora.co.id, portal e-commerce
atau mall online ini adalah anak perusahaan asing yang dikenal dengan nama zalando.com.
Perusahaan yang merajai pasar Brazil dan Thailand ini, baru saja mengeluarkan laporan
penjualan per akhir Desember 2012 dengan rata-rata pemesanan hariannya adalah 600-700
transaksi, rata-rata pembeli mengeluarkan uang kisaran Rp 150-350 ribu. Zalora Indonesia
adalah situs web belanja kebutuhan fashion yang menawarkan produk-produk dari berbagai
brand terkemuka, baik lokal maupun internasional.

5. Model Bisnis dan Model Pendapatan


Zalora adalah jenis bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen, seperti
antara produsen yang menjual dan menawarkan produknya ke konsumen umum secara online.
Disini pihak produsen akan melakukan bisnis dengan menjual dan memasarkan produknya ke
konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali kepada pihak
produsen, yang artinya produsen hanya menjual atau memasarkan produk ataupun jasanya dan
pihak konsumen hanya sebagai pemakai atau pembeli.

Zalora termasuk dalam model bisnis E-Tailer yaitu memanfaatkan E commerce untuk
keperluan membuat toko eceran yang menjadi suatu perantara penjualanseorang penjual yang
beroperasi antar pelanggan secara online. Namun, Secara khusus Zalora saat ini ingin
memosisikan diri mereka sebagai lebih dari sekadar ritel, namun digital platform yang
menyediakan produk bukan hanya fashion namun juga lifestyle, beauty, dan luxury.

Sistem penjualan pada Zalora.co.id yakni ingin memberikan pengalaman yang berbeda dari
pembelian secara fisik aktivitas penjualan ini berada dibawah tanggung jawab General Manager
Marketing atau pemasaran.
Sumber Pendapatan Zalora : Sales Revenue Yaitu, Model pendapatan Zalora melalui
penjualan produk yang di pasarkan melalui situs zalora sendiri berupa pakaian,sepatu, tas, jam
aksesoris, perlengkapan olahraga, bahkan produk kecantikan.

Anda mungkin juga menyukai