1
Penerapan reward dan punishment sejalan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yang
mengamanatkan pendayagunaan aparatur negara dilakukan melalui reformasi
birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan mewujudkan tata
pemerintahaan yang baik. Pentingnya reformasi birokrasi juga ditegaskan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN) 2015-2019, dengan ditempatkannya reformasi birokrasi sebagai agenda
pembangunan nasional, untuk membangun tata kelola pemerintahan yang Bersih,
Demokratis dan Terpercaya.
Sesuai dengan visi kota Balikpapan yaitu “Mewujudkan Balikpapan sebagai
Kota 5 Dimensi: Jasa, Industri, Perdagangan, Pariwisata, Pendidikan & Budaya dalam
Bingkai Madinatul Iman“. Dan misinya yaitu:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing;
2. Menyediakan infrastruktur kota yang memadai;
3. Mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif;
5. Mewujudkan penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik
Tugas dan fungsi Kecamatan yang berkaitan dalam mendukung visi misi
Pemerintah Kota Balikpapan. Yaitu penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing,
mengoordinasikan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas umum untuk
menyediakan fasilitas kota yang memadai, mengoordinasikan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum serta kelestarian lingkungan hidup dalam
mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan, dan melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Wali Kota untuk menangani
sebagian urusan otonomi Daerah dalam mewujudkan penyelenggaraan tata
pemerintahan yang baik.
1.3. Profil Kinerja
Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
Kecamatan mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
b. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. pengoordinasian penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta
kelestarian lingkungan hidup;
2
d. pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan;
e. pengoordinasian pemeliharaan sarana prasarana fasilitas umum;
f. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
Perangkat Daerah di tingkat Kecamatan;
g. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Kelurahan;
h. pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya;
i. pengoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah
Kecamatan;
j. pengoordinasian penyelenggaraan pelayanan di bidang administrasi pertanahan
dan kependudukan di wilayah Kecamatan;
k. pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Wali Kota untuk
menangani sebagian urusan otonomi Daerah;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan/atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Balikpapan Kota adalah sebuah kecamatan di Kota Balikpapan, Kalimantan
Timur, Indonesia, dan merupakan pemekaran kecamatan Balikpapan Selatan.
Kecamatan Balikpapan Kota memiliki luas wilayah perairan 200,3 km2 dan wilayah
darat 10,218 km2. Kecamatan ini memiliki 5 (lima) kelurahan dan jumlah rukun
tetangga sebagai berikut :
3
- Struktur Organisasi Kecamatan Balikpapan Kota
CAMAT
ro
KELOMPOK FUNGSIONAL SEKRETARIS
MUSTAMIN, S.E.
KASI KASI TRANTIB & KASI PEMBANGUNAN KASI KESEJAHTERAAN KASI PELAYANAN
LH MASYARAKAT SOSIAL
PEMERINTAHAN
ISKANDAR NOOR, S.E Hj. ANDAWATI, S.E. HIKMAH SOFARI, S.P. NOVITAS SARI, S.Sos
4
Untuk mengidentifikasi masalah birokrasi kepegawaian di Kecamatan
Balikpapan Kota sebagai langkah awal untuk menetapkan program terobosan yang
akan diambil. Hasil metode USG diperoleh ranking/proritas permasalahan sebagai
berikut:
NO MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS
Belum optimalnya penggunaan E-Office di
1 Kantor Kelurahan pada Kecamatan Balikpapan 3 3 4 10 3
Kota
Tidak adanya pemberian reward dan
2 4 5 5 14 1
punishment kepada pegawai
Belum optimalnya penyimpanan data pegawai
3 Kecamatan dan Kelurahan di Kecamatan 4 4 5 13 2
Balikpapan Kota pada aplikasi Simpeg
Keterangan:
U = Urgency, tingkat kegawatan apabila masalah tidak ditanggulangi akan semakin gawat
S = seriousness, tingkat keseriusan masalah dengan masalah lainnya
G = growth, tingkat luas/besarnya masalah
5 =sangat gawat/serius/kuat
4= gawat/serius/kuat
3= cukup gawat/serius/kuat
2=tidak gawat/serius/kuat
1=tidak ada pengaruhnya
Dari hasil metode analisis USG (Urgent, Serious, Growth) terdapat 3 masalah
yang menyebabkan lemahnya birokrasi kepegawaian di Kecamatan Balikpapan Kota.
Kemudian nilai tertinggi dianalisis menggunakan teknik fishbone sebagai
berikut: Kurangnya motivasi
Laporan kerja harian pegawai dalam
Penegakan aturan
disiplin pegawai tenaga non-pns belum meningkatkan
masih lemah terdokumentasi kinerjanya
dengan baik
Lemahnya birokrasi
Kurangnya motivasi Beberapa Kesadaran kepegawaian Kecamatan
pegawai dalam pegawai belum pegawai terhadap Balikpapan Kota
meningkatkan melek teknologi aturan disiplin
kinerjanya masih kurang
5
1.4. Area dan Fokus Aksi Perubahan
a. Area Perubahan
Berasarkan Peraturan Wali Kota Nomor 57 Tahun 2016 Tentang Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan terdapat dalam pasal 8 fungsi
Sekretaris Camat bagian pelaksanaan administrasi kantor dan pembinaan
kepegawaian. Aksi perubahan dilaksanakan di Kecamatan Balikpapan Kota dan
Kelurahan se Kecamatan Balikpapan Kota.
b. Fokus Perubahan
Aksi perubahan ini berfokus pada peningkatan birokrasi kepegawaian
Kecamatan Balikpapan Kota dengan memanajemen penataan penegakan disiplin
melalui reward dan punishment.
1.5. Tujuan
1. Meningkatkan motivasi dan kedisiplinan kerja pegawai
2. Mendorong pegawai untuk meningkatkan kinerja
3. Memberi apresiasi penghargaan bagi pegawai dan satuan kerja yang telah bekerja
dengan baik
4. Memberikan efek jera bagi pegawai dan satuan kerja yang melakukan kesalahan
6
TAHAPAN UTAMA DAN WAKTU KEGIATAN
JANGKA PENDEK
1. Milestone 1: Dalam tahapan pertama, reformer akan
Membentuk tim efektif membentuk Tim Efektif, dengan
Dilaksanakan minggu ke-1 bulan kegiatan sebagai berikut :
Oktober 1. Melaksanakan rapat persiapan
dengan mentor dan tim efektif yang
akan membantu reformer
melaksanakan aksi perubahan;
2. Pembentukan Tim efektif Pelaksana
Aksi Perubahan;
3. Pembagian tugas tim efektif;
4. Membuat Surat Keputusan Camat
tentang pembentukan Tim efektif
Aksi Perubahan.
2. Milestone 2: Dalam tahapan kedua, reformer
Membangun rancangan aksi melaksanakan Rancangan pelaksanaan
perubahan Aksi Perubahan, dengan langkah-
Dilaksanakan minggu ke-2 bulan langkah :
Oktober 1. Melaksanakan rapat persiapan
dengan mentor dan tim efektif
membahas rencana Aksi perubahan;
2. Mencari dukungan stakeholder;
3. Pembuatan draf Perjanjian
kerjasama dengan stakeholder
terkait pemberian reward dan
punishment.
3. Milestone 3: Dalam tahapan ketiga, reformer
Pelaksanaan Rancangan Aksi melakukan uji coba aksi perubahan,
Perubahan dengan kegiatan sebagai berikut :
dilaksanakan pada minggu ke-3 1. Koordinasi dengan Mentor
sampai dengan ke-4 bulan Oktober mengenai rencana ujicoba
pelaksanaan aksi perubahan;
7
2. Koordinasi dengan pihak terkait
tentang pembinaan kepegawaian
3. Sosialisasi dengan staf Kecamatan
tentang pembinaan kepegawaian
4. Sosialisasi dengan staf Kelurahan
tentang pembinaan kepegawaian
4. Milestone 4: Dalam tahapan keempat, reformer
Pelaporan kegiatan menyusun laporan aksi perubahan,
dilaksanakan pada Minggu ke-1 dengan langkah-langkah :
bulan Desember 1. Melakukan Monitoring Pelaksanaan;
2. Melakukan Evaluasi Kegiatan;
3. Mengumpulkan bahan-bahan dan
bukti-bukti aksi perubahan;
4. Menyusun laporan aksi perubahan.
JANGKA MENENGAH
1. Milestone 5: Dalam tahapan kelima, reformer
Melakukan penilaian Kelurahan melakukan penilaian kepada seluruh
Dilaksankan pada Minggu ke-2 bulan Kelurahan se Kecamatan Balikpapan
Desember Kota, dengan langkah-langkah:
1. Menyusun draft penilaian bersama
Tim Penilai
2. Melakukan penilai dengan
mendatangi setiap Kelurahan
3. Mendiskusikan hasil penilaian
dengan Tim Penilai
JANGKA PANJANG
1. Milestone 6: Dalam tahapan keenam, reformer
Pemberian reward dan punishmet melakukan pemberian reward, dengan
Dilaksanakan pada minggu ke-3 langkah-langkah:
bulan Deseember 1. Mengakumulasi penilaian para staf
dengan berbagai kriteria
2. Memberikan reward berupa
sertifikat pada saat apel pagi
8
1.7. Tata Kelola Aksi Perubahan
Untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan aksi perubahan,
reformer membentuk tim efektif yang akan membantu pelaksanaan dan
operasionalisasi rencana kegiatan yang telah disusun. Tim efektif ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Mentor
Keterangan: Stakeholder
Camat
Arahan/Petunjuk
1. Inspektorat
Koordinasi/Komunikasi 2. Kepala BKPSDM
3. Kasubag
umum/kepegawaian
Coach Project Leader 4. Staf Kecamatan
dan Kelurahan
Sektretris
5. Lurah
Camat 6. Bagian Organisasi
7. Bagian
Pemerintahan
TIM EFEKTIF
KONSULTAN STAF
INDIVIDU PELAKSANA
9
2. Memberikan arahan strategi kepada Tim;
3. Menyusun rencana kerja Tim;
4. Mengkoordinasikan kegiatan;
5. Melakukan komunikasi dan membuat kesepakataan dengan Stakeholders;
6. Melaporkan pelaksanaan proyek dan hasilnya;
7. Menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Tim.
C. Tim Pengolah Data
1. Melakukan analisis data kepegawaian;
2. Menyusun data kepegawaian.
D. Tim Administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan proses administrasi terkait dengan penyiapan rapat, sosialisasi,
internalisasi dan harmonisasi serta Notulensi Kegiatan;
2. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan;
3. Membantu penyiapan laporan kegiatan proyek.
1.8. Identifikasi dan Peta Stakeholder
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau
masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan
serta kepentingan terhadap aksi perubahan yang sedang dilakukan oleh reformer.
Camat
Dukungan Primer
Koordinasi Sekunder
Kepala Lurah
BKPSDM
10
Analisis Peran Stakeholder
DEFENDERS PROMOTORS
- Staf Kecamatan dan - Camat
Kelurahan - Kasubag Umum
- Lurah
APATHETICS LATENS
- Masyarakat - Inspektorat
penerima layanan - BKPSDM
- Bagian Organisasi
- Bagian Pemerintahan
11
Sosialisasi dan diskusi
Diskusi dan persuasi agar mereka menjadi
promotors
Defenders Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan pengaruh stakeholders agar
mendukung aksi perubahan yaitu dengan:
Penjelasan aksi perubahan dan meminta
dukungan untuk keberhasilan aksi perubahan
Sosialisasi dan penjelasan yang reguler (keep
informed)
Apathetics Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan minat stakeholders ini agar
mendukung aksi perubahan yaitu Sosialisasi dan
diskusi.
12