Anda di halaman 1dari 12

BAB I

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

1.1. Deskripsi Aksi Perubahan


Manajemen Penataan Penegakan Disiplin Melalui Reward dan Punishment
Kinerja (MATA GADIS REMAJA) merupakan upaya yang dilakukan untuk
meningktkan birokrasi kepegawaian di Kecamatan Balikpapan Kota.
Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi
pegawai untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya baik sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-PNS. Reward diberikan kepada pegawai
dengan atas berbagai penilaian seperti kedisiplinan, etos kerja, dan etika dalam bekerja.
Sedangkan punishment diberikan kepada pegawai yang tidak mampu memberikan
kepuasan dalam kualitas kerja atau kedisiplinannya masih kurang. Teguran secara lisan
dari Camat berdasarkan peraturan yang berlaku.
Melalui reward dan punishment menjadi pengasah motivasi bagi pegawai agar
dapat meningkatkan kedisiplinannya, membangun etos kerja yang baik serta dapat
menjunjung tinggi etika dalam bersikap dan berperilaku. Sehingga kepuasan
masyarakat terhadap layanan juga meningkat.
Pemberian reward dan punishment ini diharapkan dapat menjadi solusi
meningktnya birokrasi kepegawaian di Kecamatan Balikpapan Kota.
1.2. Latar Belakang
Pemberian reward atau penghargaan merupakan upaya suatu instansi dalam
memberikan balas jasa atau hasil kerja pegawai dengan tujuan semakin mendorong
seluruh pegawai semakin lebih giat dalam bekerja dan memaksimalkan potensi para
pegawai.
Instansi pemerintah sebagai lembaga publik didorong untuk memahami arti
pentingnya suatu kualitas pelayanan serta pentingnya dilakukan perbaikan dan
peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Salah satunya yakni dengan
penerapan pemberian reward (apresiasi) dan punishment (sanksi) bagi pegawai.
Reward dan punishment adalah dua bentuk metode dalam memotivasi pegawai untuk
memberikan pelayanan prima dan meningkatkan prestasinya. Pemberian reward dan
punishment sesuai dengan mekanisme reformasi birokrasi di Kementerian/Lembaga
Pemerintahan.

1
Penerapan reward dan punishment sejalan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yang
mengamanatkan pendayagunaan aparatur negara dilakukan melalui reformasi
birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan mewujudkan tata
pemerintahaan yang baik. Pentingnya reformasi birokrasi juga ditegaskan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN) 2015-2019, dengan ditempatkannya reformasi birokrasi sebagai agenda
pembangunan nasional, untuk membangun tata kelola pemerintahan yang Bersih,
Demokratis dan Terpercaya.
Sesuai dengan visi kota Balikpapan yaitu “Mewujudkan Balikpapan sebagai
Kota 5 Dimensi: Jasa, Industri, Perdagangan, Pariwisata, Pendidikan & Budaya dalam
Bingkai Madinatul Iman“. Dan misinya yaitu:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing;
2. Menyediakan infrastruktur kota yang memadai;
3. Mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif;
5. Mewujudkan penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik
Tugas dan fungsi Kecamatan yang berkaitan dalam mendukung visi misi
Pemerintah Kota Balikpapan. Yaitu penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing,
mengoordinasikan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas umum untuk
menyediakan fasilitas kota yang memadai, mengoordinasikan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum serta kelestarian lingkungan hidup dalam
mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan, dan melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Wali Kota untuk menangani
sebagian urusan otonomi Daerah dalam mewujudkan penyelenggaraan tata
pemerintahan yang baik.
1.3. Profil Kinerja
Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
Kecamatan mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
b. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. pengoordinasian penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta
kelestarian lingkungan hidup;

2
d. pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan;
e. pengoordinasian pemeliharaan sarana prasarana fasilitas umum;
f. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh
Perangkat Daerah di tingkat Kecamatan;
g. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Kelurahan;
h. pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya;
i. pengoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah
Kecamatan;
j. pengoordinasian penyelenggaraan pelayanan di bidang administrasi pertanahan
dan kependudukan di wilayah Kecamatan;
k. pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Wali Kota untuk
menangani sebagian urusan otonomi Daerah;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan/atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Balikpapan Kota adalah sebuah kecamatan di Kota Balikpapan, Kalimantan
Timur, Indonesia, dan merupakan pemekaran kecamatan Balikpapan Selatan.
Kecamatan Balikpapan Kota memiliki luas wilayah perairan 200,3 km2 dan wilayah
darat 10,218 km2. Kecamatan ini memiliki 5 (lima) kelurahan dan jumlah rukun
tetangga sebagai berikut :

No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT


1 Prapatan 3,1412 km2 36
2 Telaga Sari 2,538 km2 38
3 Klandasan Ulu 0,89 km2 53
4 Klandasan Ilir 1,435 km2 57
5 Damai 2,221 km2 16

3
- Struktur Organisasi Kecamatan Balikpapan Kota

CAMAT

ROSIN SUPARLAN, S.STP

ro
KELOMPOK FUNGSIONAL SEKRETARIS

MUSTAMIN, S.E.

KASUB PROGRAM & KASUBAG UMUM


KEUANGAN
ENCIK MAYA S., S.E.
DONAFITRIANI, A.Md

KASI KASI TRANTIB & KASI PEMBANGUNAN KASI KESEJAHTERAAN KASI PELAYANAN
LH MASYARAKAT SOSIAL
PEMERINTAHAN

ISKANDAR NOOR, S.E Hj. ANDAWATI, S.E. HIKMAH SOFARI, S.P. NOVITAS SARI, S.Sos

LURAH LURAH LURAH DAMAI LURAH LURAH PRAPATAN


KLANDASAN ILIR KLANDASAN ULU TELAGA SARI
KANTI SUHARJO, S.E REZA DIPA P., S.STP
ANDI ARIEF H., S.P. SISWANTO, S.Sos. ARINI AMIR, S.Sos.

Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


ayat (1), mempunyai fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan program dan kegiatan;
b. pengoordinasian penyusunan dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah;
c. pengoordinasian penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja anggaran dan
dokumen pelaksanaan anggaran;
d. pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan;
e. pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan;
f. pelaksanaan administrasi kantor dan pembinaan kepegawaian;
g. pengelolaan anggaran kecamatan dan penerimaan Retribusi;
h. pelaksanaan administrasi keuangan;
i. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan/atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

4
Untuk mengidentifikasi masalah birokrasi kepegawaian di Kecamatan
Balikpapan Kota sebagai langkah awal untuk menetapkan program terobosan yang
akan diambil. Hasil metode USG diperoleh ranking/proritas permasalahan sebagai
berikut:
NO MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS
Belum optimalnya penggunaan E-Office di
1 Kantor Kelurahan pada Kecamatan Balikpapan 3 3 4 10 3
Kota
Tidak adanya pemberian reward dan
2 4 5 5 14 1
punishment kepada pegawai
Belum optimalnya penyimpanan data pegawai
3 Kecamatan dan Kelurahan di Kecamatan 4 4 5 13 2
Balikpapan Kota pada aplikasi Simpeg

Keterangan:
 U = Urgency, tingkat kegawatan apabila masalah tidak ditanggulangi akan semakin gawat
S = seriousness, tingkat keseriusan masalah dengan masalah lainnya
G = growth, tingkat luas/besarnya masalah
 5 =sangat gawat/serius/kuat
4= gawat/serius/kuat
3= cukup gawat/serius/kuat
2=tidak gawat/serius/kuat
1=tidak ada pengaruhnya
Dari hasil metode analisis USG (Urgent, Serious, Growth) terdapat 3 masalah
yang menyebabkan lemahnya birokrasi kepegawaian di Kecamatan Balikpapan Kota.
Kemudian nilai tertinggi dianalisis menggunakan teknik fishbone sebagai
berikut: Kurangnya motivasi
Laporan kerja harian pegawai dalam
Penegakan aturan
disiplin pegawai tenaga non-pns belum meningkatkan
masih lemah terdokumentasi kinerjanya
dengan baik

Lemahnya birokrasi
Kurangnya motivasi Beberapa Kesadaran kepegawaian Kecamatan
pegawai dalam pegawai belum pegawai terhadap Balikpapan Kota
meningkatkan melek teknologi aturan disiplin
kinerjanya masih kurang

5
1.4. Area dan Fokus Aksi Perubahan
a. Area Perubahan
Berasarkan Peraturan Wali Kota Nomor 57 Tahun 2016 Tentang Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan terdapat dalam pasal 8 fungsi
Sekretaris Camat bagian pelaksanaan administrasi kantor dan pembinaan
kepegawaian. Aksi perubahan dilaksanakan di Kecamatan Balikpapan Kota dan
Kelurahan se Kecamatan Balikpapan Kota.
b. Fokus Perubahan
Aksi perubahan ini berfokus pada peningkatan birokrasi kepegawaian
Kecamatan Balikpapan Kota dengan memanajemen penataan penegakan disiplin
melalui reward dan punishment.
1.5. Tujuan
1. Meningkatkan motivasi dan kedisiplinan kerja pegawai
2. Mendorong pegawai untuk meningkatkan kinerja
3. Memberi apresiasi penghargaan bagi pegawai dan satuan kerja yang telah bekerja
dengan baik
4. Memberikan efek jera bagi pegawai dan satuan kerja yang melakukan kesalahan

NO TARGET TUJUAN SASARAN


1 Jangka Pendek Memaksimalkan penggunaan Terwujudnya laporan kerja harian
apliksi Ekinerja untuk pegawai tenaga non-pns yang dapat
non-pns Kecamatan dan terdokumentasi dengan baik.
Kelurahan
2 Jangka Menengah Memberikan sanksi berupa Terwujudnya disiplin pegawai yang
potongan tunjangan kinerja bagi tinggi
pegawai yang menyalahi aturan
disiplin dengan berbagai
pertimbangan
3 Jangka Panjang Memberikan reward kepada Terwujudnya motivasi disiplin
pegawai dengan berbagai kerja pegawai
penilaian

1.6. Penetapan Milestone


Tahapan jangka pendek, menengah dan panjang yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan dari aksi perubahan ini adalah sebagai berikut :

6
TAHAPAN UTAMA DAN WAKTU KEGIATAN
JANGKA PENDEK
1. Milestone 1: Dalam tahapan pertama, reformer akan
Membentuk tim efektif membentuk Tim Efektif, dengan
Dilaksanakan minggu ke-1 bulan kegiatan sebagai berikut :
Oktober 1. Melaksanakan rapat persiapan
dengan mentor dan tim efektif yang
akan membantu reformer
melaksanakan aksi perubahan;
2. Pembentukan Tim efektif Pelaksana
Aksi Perubahan;
3. Pembagian tugas tim efektif;
4. Membuat Surat Keputusan Camat
tentang pembentukan Tim efektif
Aksi Perubahan.
2. Milestone 2: Dalam tahapan kedua, reformer
Membangun rancangan aksi melaksanakan Rancangan pelaksanaan
perubahan Aksi Perubahan, dengan langkah-
Dilaksanakan minggu ke-2 bulan langkah :
Oktober 1. Melaksanakan rapat persiapan
dengan mentor dan tim efektif
membahas rencana Aksi perubahan;
2. Mencari dukungan stakeholder;
3. Pembuatan draf Perjanjian
kerjasama dengan stakeholder
terkait pemberian reward dan
punishment.
3. Milestone 3: Dalam tahapan ketiga, reformer
Pelaksanaan Rancangan Aksi melakukan uji coba aksi perubahan,
Perubahan dengan kegiatan sebagai berikut :
dilaksanakan pada minggu ke-3 1. Koordinasi dengan Mentor
sampai dengan ke-4 bulan Oktober mengenai rencana ujicoba
pelaksanaan aksi perubahan;

7
2. Koordinasi dengan pihak terkait
tentang pembinaan kepegawaian
3. Sosialisasi dengan staf Kecamatan
tentang pembinaan kepegawaian
4. Sosialisasi dengan staf Kelurahan
tentang pembinaan kepegawaian
4. Milestone 4: Dalam tahapan keempat, reformer
Pelaporan kegiatan menyusun laporan aksi perubahan,
dilaksanakan pada Minggu ke-1 dengan langkah-langkah :
bulan Desember 1. Melakukan Monitoring Pelaksanaan;
2. Melakukan Evaluasi Kegiatan;
3. Mengumpulkan bahan-bahan dan
bukti-bukti aksi perubahan;
4. Menyusun laporan aksi perubahan.
JANGKA MENENGAH
1. Milestone 5: Dalam tahapan kelima, reformer
Melakukan penilaian Kelurahan melakukan penilaian kepada seluruh
Dilaksankan pada Minggu ke-2 bulan Kelurahan se Kecamatan Balikpapan
Desember Kota, dengan langkah-langkah:
1. Menyusun draft penilaian bersama
Tim Penilai
2. Melakukan penilai dengan
mendatangi setiap Kelurahan
3. Mendiskusikan hasil penilaian
dengan Tim Penilai
JANGKA PANJANG
1. Milestone 6: Dalam tahapan keenam, reformer
Pemberian reward dan punishmet melakukan pemberian reward, dengan
Dilaksanakan pada minggu ke-3 langkah-langkah:
bulan Deseember 1. Mengakumulasi penilaian para staf
dengan berbagai kriteria
2. Memberikan reward berupa
sertifikat pada saat apel pagi

8
1.7. Tata Kelola Aksi Perubahan
Untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan aksi perubahan,
reformer membentuk tim efektif yang akan membantu pelaksanaan dan
operasionalisasi rencana kegiatan yang telah disusun. Tim efektif ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

Mentor
Keterangan: Stakeholder
Camat
Arahan/Petunjuk
1. Inspektorat
Koordinasi/Komunikasi 2. Kepala BKPSDM
3. Kasubag
umum/kepegawaian
Coach Project Leader 4. Staf Kecamatan
dan Kelurahan
Sektretris
5. Lurah
Camat 6. Bagian Organisasi
7. Bagian
Pemerintahan

TIM EFEKTIF
KONSULTAN STAF
INDIVIDU PELAKSANA

Tugas dan Tanggungjawab Tim Efektif


A. Mentor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memberikan arahan, motivasi dalam pelaksanaan proyek;
2. Memberikan masukan penyempurnaan terhadap rencana proyek;
3. Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas Pemimpin proyek secara profesional
serta berperan sebagai inspirator;
4. Memberikan dukungan penuh kepada Pemimpin proyek;
5. Membantu Pemimpin Proyek Perubahan dalam memetakan tahapan dan langkah
Proyek yang akan dilaksanakan;
6. Menjelaskan kontrak penyelesaian tugas dan memfasilitasi Pemimpin Proyek
dalam menyelesaikan masalah yang timbul selama pelaksanaan Proyek;
7. Memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan Proyek.
B. Project Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memimpin jalannya proyek perubahan mulai dari merencanakan,
mengkoordinasikan, membentuk Tim Pelaksana, penjadwalan, memonitor dan
evaluasi dengan bimbingan mentor dan coach;

9
2. Memberikan arahan strategi kepada Tim;
3. Menyusun rencana kerja Tim;
4. Mengkoordinasikan kegiatan;
5. Melakukan komunikasi dan membuat kesepakataan dengan Stakeholders;
6. Melaporkan pelaksanaan proyek dan hasilnya;
7. Menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Tim.
C. Tim Pengolah Data
1. Melakukan analisis data kepegawaian;
2. Menyusun data kepegawaian.
D. Tim Administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan proses administrasi terkait dengan penyiapan rapat, sosialisasi,
internalisasi dan harmonisasi serta Notulensi Kegiatan;
2. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan;
3. Membantu penyiapan laporan kegiatan proyek.
1.8. Identifikasi dan Peta Stakeholder
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau
masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan
serta kepentingan terhadap aksi perubahan yang sedang dilakukan oleh reformer.

Camat

Kasubag Project Staf


Umum leader

Dukungan Primer
Koordinasi Sekunder
Kepala Lurah
BKPSDM

10
Analisis Peran Stakeholder

Dalam gambaran Net-Mapping Stakeholder diatas terlihat hubungan masing-


masing stakeholder serta sikap dan pengaruhnya terhadap proyek perubahan yang akan
dilaksanakan.
a. Camat, Kasubag Umum/Kepegawaian, dan staf sebagai stakeholder primer karena
dianggap berpengaruh langsung dimana Camat dan Kasubag Umum/Kepegawaian
sebagai penilai kedisiplinan dan staf sebagai yang dinilai sikap dan perilaku disiplinnya.
b. Kepala BKPSDM dan Lurah sebagai stakeholder sekunder karena mempunyai
pengaruh yang besar terhadap keberlangsungan proyek perubahan, tanpa dukungannya
yang positif dapat berpotensi menggagalkan pelaksanaan Proyek Perubahan.

DEFENDERS PROMOTORS
- Staf Kecamatan dan - Camat
Kelurahan - Kasubag Umum
- Lurah

APATHETICS LATENS
- Masyarakat - Inspektorat
penerima layanan - BKPSDM
- Bagian Organisasi
- Bagian Pemerintahan

Untuk menghadapi setiap jenis stakeholder diatas, reformer akan menggunakan


strategi komunikasi sebagai berikut :
KELOMPOK STAKEHOLDER STRATEGI KOMUNIKASI
Promotors Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan dukungan dan minat promotors
terhadap aksi perubahan ini (closely managed
strategy), diantaranya:
 Kolaborasi dan Koordinasi secara reguler
 Pelaporan secara reguler
 Diskusi secara reguler
Latens Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan minat stakeholders terhadap aksi
perubahan yaitu dengan:

11
 Sosialisasi dan diskusi
 Diskusi dan persuasi agar mereka menjadi
promotors
Defenders Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan pengaruh stakeholders agar
mendukung aksi perubahan yaitu dengan:
 Penjelasan aksi perubahan dan meminta
dukungan untuk keberhasilan aksi perubahan
 Sosialisasi dan penjelasan yang reguler (keep
informed)
Apathetics Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan minat stakeholders ini agar
mendukung aksi perubahan yaitu Sosialisasi dan
diskusi.

12

Anda mungkin juga menyukai