Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN TUGAS MANDIRI (LTM)

PEKAN 1: JATI DIRIKU SEBAGAI CENDEKIA

Nama : Naila Darin Anindya


NPM : 2206829585
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Mesin
Kelas : MPKT-18
Focus Group :4
Pengajar : Sakti Nugroho, S.S., M.Pd.

4.4 Teori Etika


Pada awal bab 4 dijelaskan bahwa etika adalah salah satu cabang filsafat yang memfokuskan nilai
dan moral manusia terhadap tindakan manusia. Etika umumnya dipahami sebagai studi tentang "hidup
sebagai manusia dengan baik". Pengertian yang dimaksud di sini adalah bahwa etika lebih luas dari hanya
sebatas moralitas, dan mencakup pertimbangan pengembangan pribadi diri suatu individu serta
orang-orang sekitar individu tersebut.
Terdapat beberapa teori mengenai etika yang dapat membantu pembaca untuk memahami dan
menerapkan etika dalam berbagai kasus kehidupan manusia, yaitu (1) Hedonisme (2) Eudemonisme (3)
Utilitarisme, dan (4) Deontologi. Teori-teori ini berupaya untuk memberikan penjelasan yang jelas
tentang bagaimana manusia memilih ketika ingin bertindak dalam hidup.
1. Hedonisme
Hedonisme adalah teori klasik tentang etika dan moral yang didasarkan pada kesenangan. Teori
etika ini dicetuskan pertama kali oleh Epikuros (341-270 SM) dan memandang kesenangan sebagai
sesuatu yang harus dicapai manusia dalam kehidupannya. Kata hedonisme sendiri berasal dari kata
hedonismos dalam bahasa Yunani yang berarti kesenangan kenikmatan duniawi. Orang-orang yang
memilih hedonisme sebagai filosofi kehidupan mereka menganggap bahwa pilihan terbaik yang dapat
dibuat seseorang untuk dirinya sendiri adalah pilihan yang memberinya kesenangan sebesar mungkin.
Singkatnya, menurut Epikuros, manusia bertingkah laku untuk mencari kenikmatan sebagai dasar tujuan
hidup mereka.
2. Eudemonisme
Eudemonisme adalah teori etika yang dikemukakan oleh Aristoteles (384-322 SM). Menurutnya,
setiap kegiatan manusia memiliki tujuan yang dianggapnya tertinggi, yaitu eudaimonia (kebahagiaan).
Sehingga, teori ini memandang perilaku dan etika seseorang didasarkan atas suatu kemauan untuk
mencapai tujuan yang akan membawa kebahagiaan bagi dirinya.
3. Utilitarisme
Utilitarisme adalah teori etika yang berlandaskan prinsip kegunaan. Teori ini memandang bahwa
manusia menentukan baik/tidaknya suatu tindakan berdasarkan tingkat kegunaan tindakan tersebut.
Kegunaan yang dimaksud tidak hanya bagi satu individu saja, tetapi secara komunal. Contoh dari
penerapan teori utilitarisme adalah sebagai dijelaskan berikut: Suatu bos perusahaan ingin membagikan
benefit berupa kartu jaminan kesehatan kepada seluruh karyawannya. Kartu ini dapat dipakai karyawan
untuk berobat ke rumah sakit. Bos tersebut memilih untuk melakukan hal tersebut karena Ia yakin
langkah tersebut dapat membawa kebahagiaan kepada karyawannya karena mereka bisa memanfaatkan
kartu tersebut jika dibutuhkan semisal sedang sakit. Sehingga, langkah yang diambil bos tersebut dapat
berdampak baik kepada banyak orang.
4. Deontologi
Deontologi adalah teori etika yang berlandaskan pada kewajiban. Menurut teori deontologi,
manusia bertindak atas kewajiban yang mereka miliki. Salah satu pandangan teori ini yang dicetuskan
oleh Immanuel Kant (1724-1804) berlandaskan pada prinsip imperatif kategoris dan prinsip imperatif
hipotetis. Prinsip imperatif kategoris berarti kewajiban mengandung perintah tanpa syarat, kemudian
prinsip imperatif hipotetis berarti tindakan yang disertai syarat atau pertimbangan tertentu.

4.5 Pentingnya Etika dalam Dunia Kehidupan Manusia dan Dunia Akademik
Pada dasarnya manusia akan hidup bersama orang lain dan akan menghadapi berbagai persoalan
dan masalah dalam hidupnya, sehingga manusia perlu mempelajari dan menerapkan etika untuk
menentukan keputusan yang serta tingkah laku yang baik. Sebagai pelajar, etika sangatlah penting, karena
etika dapat menjadi sarana untuk memperoleh orientasi kritis dan rasional ketika berhadapan dengan
perilaku moralitas manusia. Orientasi kritis dan rasional sendiri diperlukan untuk mengambil sikap yang
wajar dan bijak dalam suatu kondisi.
Selain untuk mengambil keputusan, etika juga penting untuk dipahami karena dewasa ini,
munculnya berbagai ideologi serta kemajuan IPTEK telah membawa perubahan besar dalam struktur
masyarakat, sehingga terjadi berbagai pertentangan mengenai pandangan moral tradisional. Keragaman
pandangan moral dari perbedaan latar belakang agama, budaya, dan daerah juga menjadi alasan mengapa
etika penting diterapkan.
Kehidupan akademik tentu tidak luput dari etika. Dalam dunia akademik dan ilmiah, pokok
perhatian etika tertuju pada bagaimana mahasiswa, dosen, ilmuwan, dan peneliti bertindak terhadap
kegiatan yang sedang dilakukannya. Tanggung jawab seorang peneliti adalah untuk meneliti dengan
objektif sesuai etika. Kemudian tanggung jawab seorang mahasiswa ketika meriset sesuatu adalah untuk
melaporkannya dengan jujur secara total dan tidak menduplikasi karya orang lain. Hal-hal itulah contoh
dari penerapan etika dalam situasi akademik.

DAFTAR PUSTAKA
PPKPT Universitas Indonesia. (2017). Buku Ajar MPKT A (I. Meliono & F. Hadinata, Eds.;
pp. 86–99) [Review of Buku Ajar MPKT A]. (Original work published 2016)
‌Levitt, H. (2015, November 17). Would you opt for a life with no pain? - Hayley
Levitt and Bethany Rickwald. YouTube. https://youtu.be/XNP1x11Z2Ig
‌Driver, J. (2022). Moral Theory (E. N. Zalta & U. Nodelman, Eds.). Stanford
Encyclopedia of Philosophy; Metaphysics Research Lab, Stanford
University. https://plato.stanford.edu/entries/moral-theory/#Aca

Anda mungkin juga menyukai