Anda di halaman 1dari 63

STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN

KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI


KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Oleh:
MUH. ZAKI WALIN ARSYI
201610230311289

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021
STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN
KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI
KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai


Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

MUH. ZAKI WALIN ARSYI


201610230311289

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN
KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI
KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai


Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

MUH. ZAKI WALIN ARSYI


201610230311289

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2021
SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Muh. Zaki Walin Arsyi


Nim : 201610230311289

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal, 19 Januari 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan


memperoleh gelar Sarjana (S1) Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

Ketua/Pembimbing I, Sekretaris/Pembimbing II,

Dr. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. Udi Rosida Hijrianti, M.Psi.

Anggota I Anggota II

Ni'matuzahroh, S. Psi, M. Si Retno Firdiyanti, S.Psi, M.Psi.

Mengesahkan
D e k a n,

Muhamad Salis Yuniardi, M. Psi., Ph.D

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Muh. Zaki walin arsyi
NIM 201610230311289
Fakultas / Jurusan : Psikologi/Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah saya yang berjudul :


“Studi Deskriptif: Dukungan Sosial dan Kecemasan Mahasiswa Dalam
Menghadapi Kuliah Online (Daring) Di Masa Pandemi Covid-19.”

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian manapun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
hak bebas Royalti non eksekutif, apabila digunakan sebagai sumber Pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

Malang, 28 Desember 2020


Mengetahui Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Susanti Prasetyaningrum, S.Psi, M.Psi Muh. Zaki walin arsyi

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Studi Deskriptif: Dukungan Sosial dan Kecemasan Mahasiswa Dalam
Menghadapi Kuliah Online (Daring) di Masa Pandemi Covd-19”, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Salis Yuniardi, M.Psi.,PhD., selaku Dekan Fakultas Psikologi Unversitas


Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Cahyaning Suryaningrum M.Si dan Udi Rosida Hijrianti S.Psi, M.Psi,
Psikolog selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya dan memberikan masukan terhadap penelitian ini hingga penelitian
ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
3. Ibu tercinta Maknah dan bapak almarhum Hasybullah yang sudah berjuang
demi saya, kakak Ramli dan Mirwan yang selalu memberi dukungan dan do’a
selama menjalani perkuliahan selama ini dalam menyelesaikan penelitian ini
tepat pada waktunya.
4. Wanita yang selalu mendampingi saya Gebrilla Yoerdan dari awal
perkuliahan sampai akhir dan Teman-teman angkatan 2016 khususnya kelas E
yang selalu memberikan inspirasi dan semangat.
5. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik
dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 28 Desember 2020

Muh. Zaki Walin Arsyi

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………. i


SURAT PERNYATAAN………………………………………………......... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….......... iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… vi
Abstrak…………………………………………………………………………… 1
Pendahuluan…………………………………………………………………. 2
Kecemasan……………..............………………………………………………… 6
Dukungan Sosial................................………………………………………….. 10
KERANGKA BERFIKIR……………………………………………………. 13
METODE PENELITIAN………………………………………………......... 15
Rancangan Penelitian…………………………………………............. 15
Subjek Penelitian…………………………………………………........ 15
Variabel dan Instrumen Penelitian……………………………............. 16
Prosedur dan Analisis Data Penelitian………………………………… 18
HASIL PENELITIAN …………………………………………………........ 19
DISKUSI….…………………………………………………………………. 26
SIMPULAN DAN IMPIKASI…….………………………………………… 30
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 31
LAMPIRAN…………………………………………………………………. 35

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Subjek .................................................................................... 16


Tabel 2. Deskripsi angkatan ................................................................................. 16
Tabel 3. Uji normalitas ......................................................................................... 19
Tabel 4. Deskripsi kecemasan subjek .................................................................. 19
Tabel 5. Hasil uji beda kecemasan subjek ........................................................... 20
Tabel 6. Deskripsi kecemasan berdasarkan jenis kelamin .................................. 20
Tabel 7. Hasil uji beda kecemasan laki-laki......................................................... 21
Tabel 8. Hasil uji beda kecemasan perempuan .................................................... 21
Tabel 9. Hasil uji beda kecemasan berdasrkan jenis kelamin .............................. 22
Tabel 10. Deskripsi dukungan sosial subjek ........................................................ 22
Tabel 11. Hasil uji beda dukungan sosial............................................................. 23
Tabel 12. Deskripsi dukungan sosial berdasrkan jenis kelamin .......................... 23
Tabel 13. Hasil uji beda jenis kelamin laki-laki ................................................... 24
Tabel 14. Hasil uji beda jenis kelamin perempuan .............................................. 24
Tabel 15. Hasil uji beda dukungan sosial berdarkan jenis kelamin ..................... 25
Tabel 16. Kategorisasi Hasil penelitian……………………………...………… 28

v
DAFTAR LAMPIRAN

Blue print skala …………………………………….………………….36


Draft kuisioner ………………………………………………………...39
Reliabilitas dan Validitas skala ………………………………………..44
Uji normalitas……………………………………………………….….47
Hasil deskripsi kecemasan subjek……….…………………….……….48
Hasil uji one sample t test kecemasan…………………………….……48
Hasil uji one sample t test kecemasan berdasarkan jenis kelamin……..49
Hasil uji independent sample t tes kecemasan…………………………49
Hasil deskriptif dukungan sosial ………………………………………50
Hasil one sample t test dukungan sosial……………………………….50
Hasil one sample t test dukungan sosial berdasarkan jenis kelamin…..51
Hasil independent sample t tes dukungan sosial………………………52

vi
LABORATORIUM FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 Telp. 0341-464318

SURAT KETERANGAN
No: E.6.a/18/Lab-Psi/UMM/I/2021

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan dibawah ini Tim Divisi Psikometri Laboratorium Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa
tersebut dibawah ini:

Nama : Muhammad Zaki Walin Arsyi


NIM : 201610230311289
Dosen Pembimbing : 1) Dr. Cahyaning Suryaningrum, M.Si
2) Udi Rosida Hijrianti, M.Psi

Yang bersangkutan telah melakukan :

1. Cek Plagiasi
Hasil: Lulus/Perbaikan
Dengan keterangan sebagai berikut:

Batas Hasil
No Judul Skripsi
Maksimal
1 Studi Deskriptif: Dukungan Sosial dan
Kecemasan Mahasiswa dalam Pandemi Covid- 25% 7%
19

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 12 Januari 2021


Petugas Cek

Navy Tri Indah Sari


STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN
MAHASISWA DALAM MENGHADAPI KULIAH ONLINE (DARING) DI
MASA PANDEMI COVID-19

Muh. Zaki Walin Arsyi

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

zakiwalin97@gmail.com

Saat pandemi ini, mahasiswa dihadapkan dengan kuliah secara online yang
merupakan hal baru bagi mahasiswa sehingga bisa berdampak mengalami
kecemasan. Ketika mengalami kecemasan tentu yang paling dibutuhkan
mahasiswa adalah dukungan sosial dalam menghadapi permasalahn yang
dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan
sosial dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi kuliah online, Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan subjek terdiri dari
24.1% laki-laki dan 75.9% perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa secara keseluruhan memiliki tingkat kecemasan dalam
tingkatan/ketegori sedang, berdasarkan jenis kelamin laki laki memiliki tingkat
kecemasan sedang, jenis kelamin perempuan meiliki tingkat kecemasan sedang.
Untuk dukungan sosial menunjukkan bahwa keseluruhan mahasiswa memiliki
tingkat dukungan sosial dalam kategori tinggi, berdasarkan jenis kelamin laki-laki
memiliki tingkat dukungan sosial dalam kategori tinggi, jenis kelamin perempuan
memiliki tingkat dukungan sosial tinggi. Jenis kelamin perempuan memiliki
dukungan sosial lebih tinggi dari laki-laki.

Kata kunci : Dukungan Sosial, Kecemasan, Mahasiswa, Kuliah Online

During this pandemic, students are faced with online lectures which are new for
students so that they can have an impact on experiencing anxiety. When
experiencing anxiety, of course what students need most is social support in
dealing with the problems they have. This study aims to determine how social
support and student anxiety in facing online lectures. This type of research is a
1
quantitative descriptive study. The subjects consisted of 24.1% male and 75.9%
female. The results showed that students as a whole had a moderate level of
anxiety level / category, based on male gender had moderate anxiety level, female
gender had moderate anxiety level. For social support, it shows that all students
have a high level of social support, based on the male gender has a high level of
social support, female gender has a high level of social support. Female gender
has higher social support than men.

Keywords : Social Support, Anxiety, Students, Online Lectures.

Sebenarnya kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh hampir
semua orang, hanya saja tarafnya yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan
perasaan campuran berisikan ketakutan dan berisi keprihatinan mengenai masa-
masa yang akan datang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Anxiety
(cemas) adalah ketidakberdayaan neurotik, rasa kekurang mampuan, tidak aman
dan merasa tidak mampu dalam menghadapi tuntutan realitas, kesulitan dan
tekanan hidup sehari-hari (Yusuf, 2009). Dengan demikian, kecemasan
merupakan emosi yang tidak menyenangkan, adanya rasa khawatir. Kecemasan
umumnya dirasakan oleh individu, namun kecemasan yang berlebihan akan
membahayakan dan lebih membahayakan lagi jika tidak ada perasaan cemas sama
sekali.

Pada tahun 2020 ini dunia digemparkan terhadap virus Covid-19 yang berasal dari
Wuhan China yang menyebar sangat cepat ke seluruh negara-negara di dunia
termasuk Indonesia. WHO bahkan sampai mendesak semua negara menempuh
langkah-langkah perlindungan dan pembendungan sebagai prioritas tertinggi.
Orang yang terkonfirmasi sampai 2 Agustus 2020 sudah 111.450 lebih orang yang
positif di Indonesia oleh Covid-19 tersebut, hal ini dikarenakan adanya interaksi
secara langsung dengan orang yang terjangkit virus Covid-19. Oleh sebab itu dari
awal April hingga Oktober masih banyak kuliah yang dilaksanakan secara online,
karena pihak dari perguruan tinggi tidak mau mengambil resiko mahasiswanya
terpapar virus ini. Dengan berubahnya sistem perkuliahan di masa pandemi ini
membuat belajar mahasiswa semakin terbatas dan tidak efisien. Penelitian yang
dilakukan oleh Anhusadar (2020) mengenai persepsi mahasiswa PIAUD terhadap
2
kuliah online di masa pandemi mendapatkan hasil, mahasiswa secara keseluruhan
atau 100% memilih kuliah tatap muka dibandingkan kuliah online, dari hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa nyaman dengan kuliah tatap
muka karena banyak pengalaman secara langsung dan interaksi secara langsung
yang didapatkan mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Muyasaroh (2020)
tentang kajian jenis kecemasan masyarakat Cilacap dalam menghadapi pandemi
Covid-19, didapatkan hasil bahwa masyarakat mengalami kecemasan umum,
panik, sosial dan obssesive. Covid-19 tidak saja berdampak pada kesehatan tapi
juga berdampak pada berbagai sektor, mulai dari sektor perekonomian, sosial
masyarakat dan lingkungan, budaya dan pendidikan.

Pandemi Covid-19 ini membuat para mahasiswa mengalami kecemasan. Menurut


Center for Public Mental Health Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada
(UGM), terdapat 7 penyebab gangguan kecemasan mahasiswa ditengah pandemi
Covid-19, diantaranya adalah kondisi studi dan fasilitas belajar yang tidak
memadai, kemudian deadline tugas kuliah yang menumpuk menjadi tekanan yang
lebih bagi mahasiswa karena banyak dosen yang mengartikan kuliah online untuk
memberikan tugas yang menumpuk, hal ini dapat menimbulkan cemas yang
akhrinya dapat mempersulit mahasiswa untuk mendapatkan ilmu di bangku
perkuliahan. Kasus tertundanya kelulusan dikarenakan pandemi ini banyak terjadi,
kampus banyak yang menerapkan kebijakan lockdown dan menghambat mobilitas
belajar dan bimbingan hingga membuat mahasiswa tertunda kelulusanya, saat
melakukan pembelajaran perpustakaan bagi mahasiswa adalah gudang ilmu,
namun dikarenakan lockdown buku yang dapat di akses di perpustakaan menjadi
tidak bisa diakses lagi. Dimasa pandemi ini kuliah online diberlakukan sampai
waktu yang belum ditentukan, hal tersebut memberikan ketidakpastian terhadap
perkuliahan online saat ini, karena kegiatan kuliah beralih menjadi online,
mahasiswa membutuhkan sambungan internet yang memadai dan peralatan
seperti laptop/komputer dan handphone yang memadai, namun tidak semua
mahasiswa memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan pembelajaran
secara online. Internet membutuhkan kuota yang harganya sekarang mahal
ditambah lagi penghasilan keluarga yang menurun dan kebutuhan semakin naik
karena pandemi Covid-19 ini, hal tesebut membuat mahasiswa tertekan secara
3
terus menerus saat berkuliah secara online, akhirnya membuat mahasiswa merasa
cemas dan khawatir bagaimana harus menghadapinya dalam jangka panjang.
Mahasiswa cemas bagaimana masa depan kuliahnya dan bagaimana ilmu yang di
dapat akibat kuliah online ini akan dirasakan oleh mahasiswa saat menjalani
kuliah online dalam waktu yang lama dan tidak pasti.

Dalam mindset mahasiswa, pembelajaran adalah memahami ilmu yang di dapat


kemudian menerapkanya, tidak hanya nilai yang diburu, selain itu pengajaran
harus diikuti juga dengan pendidikan sehingga membuahkan skill. Hasil penelitian
dari tim litbang LPM yang melakukan penelitian terhadap mahasiswa UNINDRA
menemukan hasil bahwa 92.9% perubahan sistem perkuliahan dari tatap muka
menjadi kuliah online tidak efisien dan membuat mahasiswa merasa cemas akan
kurangnya ilmu yang didapatkan pada suatu mata kuliah. Tidak semua dosen
memahami betul apa yang dimaksud dengan kuliah online, padahal kuliah online
yaitu sistem perkuliahan yang memanfaatkan internet sebagai media belajar yang
dapat ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, atau tulisan oleh
pengajar yang dilakukan secara online, namun fakta dilapangan mungkin bukan
seperti yang diuraikan di atas tapi dosen memberikan tugas yang banyak untuk
mahasiswa yang akhirnya menjadi tugas online, bukan kuliah online. Mahasiswa
menjadi tidak leluasa dalam belajar karena tidak terjadi komunikasi dua arah
antara mahasiswa dan dosen. Widodo (2016) mengemukakan bahwa interaksi
seseorang yang baik ditandai dengan sikap saling membantu, seperti memberikan
penjelasan terkait materi pembelajaran kepada teman yang kurang memahami dan
meminjamkan peralatan belajar dapat membuat siswa merasa senang dan percaya
diri dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut tidak didapatkan dalam
perkuliahan online, jika setiap dosen dalam berkuliah online menggantikan materi
tatap muka dengan tugas yang banyak dan waktu yang terbatas dan tidak terjadi
komunikasi dua arah maka tidak menutup kemungkinan mahasiswa akan
kewalahan dan menjadi cemas, hal tersebut akan dialami mahasiswa setiap
melakukan kuliah online, mahasiswa mengalami cemas bagaimana masa depan
kuliahnya dan bagaimana ilmu yang di dapat akibat kuliah online ini akan
dirasakan saat menjalani kuliah online dalam waktu yang lama. Hal tersebut
membuat pembelajaran menjadi tidak maksimal.
4
Dampak situasi pandemi yang dikhawatirkan kedepannya oleh mahasiswa adalah
ilmu yang didapat dan pengalaman secara langsung akan berkurang bagi
mahasiswa dikarenakan lockdown sehingga mahasiswa cemas kedepanya akan
menjadi semakin kurang berpengalaman. Kemudian dampak dari kecemasan yang
dialami mahasiswa akan memperparah mental mahasiswa seperti malas belajar,
motivasi belajar akan berkurang, semangat akan menurun karena sudah disituasi
sulit dihadapkan lagi dengan kecemasan. Jika masasiswa sudah mengalami
kecemasan dikhawatirkan nantinya banyak mahasiswa yang tidak bisa
menyelesaikan kuliah dimasa pandemi ini. Mahasiswa juga cemas akan kebutuhan
logistiknya, karena kiriman berupa bahan makanan dan uang dari orang tua
terlambat dan mahasiswa juga tidak bisa pulang ke rumah bagi yang merantau
jauh karena adanya pembatasan sosial. Dengan keadaan seperti ini mahasiswa
tentu membutuhkan bantuan untuk hal-hal yang menyulitkan agar masalah
masalah yang ada dapat berkurang dan kecemasan dimasa pandemi ini dapat
direduksi.

Saat menghadapi kuliah online saat situasi pandemi Covid-19 mahasiswa


membutuhkan bantuan, dan bantuan yang sangat dibutuhkan mahasiswa di situasi
pandemi ini adalah bantuan materi, seperti uang yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, keringanan dari kampus untuk membayar tagihan SPP,
bantuan dari berbagai kalangan yang dapat meringankan beban dan bantuan
emosional seperti konseling gratis, motivasi dari orang terdekat yang hal tersebut
termuat dalam dukungan sosial. Namun tentu dimasa pandemi ini mahasiswa
mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan namun kesulitan tersebut akan
membuat mahasiswa akan sulit juga memberikan bantuan kepada orang lain,
seperti bantuan secara langsung yang diberikan oleh teman, oleh karena itu
pemerintah setempat yang paling sesuai untuk memulai memberikan bantuan
kepada mahasiswa khususnya mahasiswa perantau. Bantuan-bantuan yang
dibutuhkan mahasiswa ini tercakup semuanya dalam dukungan sosial.

Menurut Sarafino (dalam Meilianawati, 2015) menjelaskan bahwa dukungan


sosial ialah derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya sewaktu
dibutuhkan oleh individu yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan

5
orang tersebut. Dukungan sosial dapat merujuk pada segala bentuk bantuan yang
diterima individu dari orang lain atau kelompok. Orang dengan dukungan sosial
yang tinggi ada kecenderungan tidak mengabaikan stres karena mereka tahu akan
mendapatkan pertolongan dari orang lain dan sebaliknya dengan dukungan sosial
yang rendah akan memperberat stres dan dapat menimbulkan kecemasan
(Sarafino, 1999). Dukungan sosial dapat diberikan oleh siapapun, keluarga,
sahabat, kerabat, teman dan bahkan organisasi. Dukungan sosial yang dibutuhkan
mahasiswa agar semangat dan memenuhi kebutuhan mahasiswa diantaranya
adalah yang berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-
tugas tertentu agar kuliah online dapat lebih maksimal terhadap mahasiswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik meneliti gambaran tingkat kecemasan


dan dukungan sosial mahasiswa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat dukungan sosial
yang didapatkan mahasiswa selama berkuliah online selama pandemi dan tingkat
kecemasan mahasiswa dalam menghadapi kuliah online pada situasi pandemi
Covid-19, didalamnya juga peneliti ingin mengetahui tingkat dukungan sosial dan
kecemasan berdasarkan jenis kelamin. Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi
sumbangan ilmiah dan menjadi pijakan dalam referensi penelitian-penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan kuliah online dimasa pandemi.

Kecemasan

Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005) kecemasan adalah fungsi ego untuk
memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga
dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai
mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita
bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu
akan meningkat sampai ego dikalahkan.

Selanjutnya Schwartz (2000) mengemukakan kecemasan adalah keadaan emosi


negatif yang ditandai oleh firasat dan tanda-tanda ketegangan somatik, seperti
jantung berdetak kencang, berkeringat, dan sering kali kesulitan bernapas,
6
(kecemasan berasal dari kata Latin anxius, yang berarti penyempitan atau
pencekikan). Kecemasan mirip dengan rasa takut tetapi dengan fokus yang kurang
spesifik. Sementara ketakutan biasanya merupakan respons terhadap beberapa
ancaman langsung, kecemasan ditandai dengan kekhawatiran tentang bahaya tak
terduga yang ada di masa depan.

Menurut Nevid, Rathus, dan Greene (2005) kecemasan adalah suatu keadaan
emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang
tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi. Senada dengan pendapat Gail dan Stuart (2006) yang memaparkan
kecemasan/ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah keadaan


emosional yang tidak nyaman, tidak pasti dan tidak berdaya sebagai reaksi atas
keadaan mengancam pada diri individu. Menurut Taylor (1953) terdapat dua
aspek kecemasan, yaitu:

a. Fisiologis
Suatu reaksi yang ditunjukkan dari tubuh seseorang seperti gemetar,
berkeringat, detak jantung meningkat.
b. Psikologis
Suatu reaksi yang dirasakan oleh seseorang seperti rasa tegang, bingung, tidak
bisa berkonsentrasi.

Menurut Gail dan Stuart (2006) mengelompokan anxiety (kecemasan) dalam


respon/aspek diantaranya adalah:

1. Perilaku, diantaranya: gelisah, ketegangan fisik, tremor, reaksi terkejut,


berbicara cepat, kurang koordinasi, cenderung mengalami cedera,
menarik diri dari hubungan interpersonal, inhibisi, melarikan diri dari
masalah, hiperventilasi, sangat waspada.
2. Koginisi/kognitif, diantarnya: perhatian terganggu, konsentrasi buruk,
pelupa, salah dalam memberikan penilaian, preokupasi, hambatan
berpikir, lapang persepsi menurun, bingung, sangat waspada, kesadaran
7
diri, kehilangan objektifitas, kehilangan kendali, takut pada gambaran
visual, takut mati, flashback dan mimpi buruk.
3. Afeksi, diantaranya: mudah terganggu, tidak sabaran, gelisah, tegang,
gugup, ketakutan, kekhawatiran, mati rasa, rasa bersalah, malu.

Menurut Shah (dalam Ghufron & Risnawita, 2014) membagi kecemasan menjadi
3 aspek, yaitu:

1) Aspek fisik, diantaranya: pusing, sakit kepala, tangan berkeringat, rasa


mual, mulut kering, grogi.
2) Aspek emosional, diantaranya: rasa panik dan rasa takut.
3) Aspek kognitif, diantaranya: gangguan terhadap perhatian dan memori,
khawatir, ketidakberaturan dalam berfikir dan bingung.

Menurut Jeffrey dan Nevid (2005) mengatakan beberapa ciri-ciri dari kecemasan,
yaitu:

a) Ciri-ciri fisik, diantaranya: kegelisahan, tangan gemetar, sensasi pita yang


mengikat di sekitar dahi, pori-pori perut terasa kencang, banyak
berkeringat, tangan berkeringat, pening atau pingsan, mulut kering, sulit
bicara, susah bernafas, jantung berdebar keras, jari-jari atau anggota tubuh
dingin, pusing, lemas dan mati rasa, sulit menelan, leher dan punggung
kaku, sensasi tercekik, mual dan sakit perut, panas dingin, sering buang air
kecil, wajah memerah, mudah marah.
b) Ciri-ciri behavior, diantaranya: perilaku menghindar, perilaku melekat dan
dependen, perilaku terguncang.
c) Ciri-ciri koginitif, diantaranya: khawatir, ketakutan akan masa depan,
keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi di masa depan
yang belum jelas, sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh seseorang,
ketakutan akan kehilangan kontrol, takut tidak bisa menyelesaikan
masalah, berfikir bahwa dunia akan mengalami keruntuhan, berfikir semua
tak bisa dikendalikan lagi, semua terasa membingungkan tanpa bisa
diatasi, khawatir terhadap hal sepele, berfikir tentang hal sama yang
mengganggu secara berulang, berfikir cara untuk kabur dari keramaian,

8
pikiran campur aduk, tidak mampu menghilangkan pikiran menggangu,
berfikir segera mati, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi
dan fokus.

Menurut Gail dan Stuart (2006) mengemukakan tingkat kecemasan, diantaranya:

1. Kecemasan ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kecemasan ini menyebabkan individu lebih waspada dan meningkatkjakn
lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi dalam belajar dan
menghasilkan kreatifitas.
2. Kecemasan sedang
Kecemasan ini memungkinkan individu untuk berfokus pada hal penting
dan mengesampingkan hal yang lain, mempersempit lapang persepsi
individu, sehingga individu tidak mengalami perhatian yang selektif tetapi
dapat terfokus pada lebih banyak hal jika dipengaruhi untuk melakukanya.
3. Kecemasan berat
Kecemasan ini sangat mengurangi lapang persepsi individu sehingga
individu cenderung fokus pada sesuatu yang spesifik serta dapat
mengabaikan hal lain. Semua perilaku tersebut ditujukan untuk
mengurangi ketegangan, oleh karena itu individu memerlukan banyak
arahan dari orang lain untuk mengalihkan fokus.
4. Tingkatan panik
Tingakatan tertinggi ini berhubungan dengan ketakutan dan teror. Individu
yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
arahan. Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan
kehilangan pemikiran yang rasional.

9
Az-Zahrani (2005) menyebutkan faktor yang mempengaruhi adanya kecemasan
yaitu:

a. Lingkungan keluarga
Keadaan rumah dengan kondisi yang penuh dengan pertengkaran atau penuh
dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orangtua terhadap anak-
anaknya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta kecemasan pada anak
saat berada didalam rumah.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kecemasan individu.

Menurut Nevid, Rathus & Greene (2005) mengatakan bahwa terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan kecemasan yaitu diantaranya faktor genetis, kurangnya
dukungan sosial, peristiwa traumatis atau konflik yang tidak terselesaikan.
Dukungan sosial dibutuhkan oleh individu ketika berada dalam suatu masalah dan
situasi yang membuat individu tidak nyaman, dengan dukungan sosial, individu
akan merasa dibantu dan tidak merasa sendirian menghadapi situasi dan masalah
yang dihadapinya.

Dukungan Sosial

Menurut Chaplin (2005) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah mangadakan


atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain, memberikan
dorongan atau semangat dan nasihat kepada orang lain di dalam situasi
dibutuhkan atau tidak dibutuhkan karena manusia adalah makhluk sosial yang
tidak bisa hidup sendiri.

Dukungan sosial diartikan sebagai keberadaan orang lain yang dapat dipercaya
dan diandalkan, orang yang dapat membuat individu tahu bahwa orang lain
peduli, berharga, mencintai individu yang bersangkutan (Sarason et. al, 1990).
Senada dengan pendapat selanjutnya bahwa dukungan sosial berbicara tentang
orang yang membutuhkan dukungan dengan orang lain yang dekat ketika orang

10
lain mengalami kesusahan. Selain itu, dukungan sosial dapat memberi seseorang
forum untuk berbagi dan menangani berbagai masalah (Davison et. al, 2000).

Menurut Benight dan Bandura (2004) mengatakan bahwa dukungan sosial


memiliki fungsi. Dukungan sosial yang memadai dan sesuai dapat memberikan
rasa nyaman dan merasa dirinya dihargai, dipedulikan dan diakui. Menurut Cobb
dan Wills (dalam Sarafino, 1998) mengatakan bahwa dukungan sosial mengarah
pada rasa nyaman, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diterima oleh
individu dari individu lain atau kelompok. Mengetahui bahwa orang lain
mencintai dan mau melakukan sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk individu
merupakan inti dari dukungan sosial.

Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan tentang dukungan sosial diatas,


dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah berupa dukungan pada
seseorang dalam menghadapi situasi tertentu seperti nasihat, kasih sayang,
perhatian, petunjuk, dan dapat juga berupa barang atau jasa yang diberikan oleh
keluarga maupun teman dan orang lain. Semakin banyak orang memberikan
dukungan sosial maka akan semangkin sehat kehidupan seseorang tersebut.

Menurut Cutrona dan Gardner (2004 dalam Sarafino, 2011) dan Uchino (2004
dalam Sarafino, 2011) terdapat empat bentuk dukungan sosial, diantaranya:

a. Emotional Support
Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian
terhadap individu sehingga membuat individu merasa nyaman, aman dan
dicintai saat sedang mengalami masalah.
b. Esteem Support
Dukungan penghargaan mencakup memberi penghargaan positif kepada orang
yang sedang mengalami masalah, melakukan perbandingan positif antara
individu dengan orang lain, hal ini dapat membuat individu merasa
menghargai dirinya dan merasa lebih bernilai.

11
c. Tangiable or Instrumental Support
Dukungan instrumental ini berupa bantuan materi tau jasa seperti memberi
atau meminjamkan uang atau meringankan tugas. Hal ini dapat membantu
individu mengatasi permasalahan yang bersifat praktis.
d. Informational Support
Dukungan informasi ini bisa mencakup nasehat, petunjuk, saran ataupun
umpan balik sehingga dapat membantu individu memecahkan masalahnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dibagi beberapa jenis dukungan sosial
diantaranya adalah dukungan sosial yang berupa dukungan emosional, dukungan
instrumental dan dukungan informasi. Untuk dukungan penghargaan peneliti
mengkategorikanya ke dalam dukungan emosional sehingga dukungan
penghargaan tidak dipakai.

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dukungan sosial bisa menjadi
efektif untuk mengatasi tekanan psikologis dimasa tertekan. Contohnya dukungan
sosial membantu mahasiswa merasa dipentingkan dan dianggap. Dukungan sosial
akan efektif ketika “tidak terlihat” maksudnya ketika individu tahu ada yang
membantunya, tentu tentu individu akan merasa ada beban emosional yang akan
mengurangi efek dukungan sosial yang diterima, namun jika dukungan tersebut
diberikan secara diam-dian maka itu dapat mereduksi kecemasan juga
meningkatkan Kesehatan (Taylor et al, 2009). Menurut Kumalasari dan Ahyani
(2012) dukungan sosial mencakup dua hal, diantaranya:

a) Kuantitas sumber dukungan sosial yang diterima, hal ini menyakut persepsi
individu terhadap jumlah orang yang dapat diandalkan saat dibutuhkan nanti.
b) Kualitas kepuasan dukungan sosial yang diterima yang berkaitan dengan
persepsi individu mengenai terpenuhinya kebutuhan berdasarkan kualitas.

Dukungan sosial utama individu bersumber dari keluarga (Levitt, 1993). Keluarga
adalah orang terdekat yang dimiliki individu yang mempunyai potensi besar
sebagai sumber dukungan sosial yang senantiasa ada ketika dibutuhkan.
Dukungan sosial juga dapat bersumber dari sahabat atau teman, hal tersebut
dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh Argyle dan Furnham (dalam Veil &
Baumann, 1992) yang mendapatkan tigas proses utama bagaimana sahabat dapat
12
berperan penting dalam memberikan dukungan sosial. Pertama adalah Proses
dukungan instrumental yang dapat diberikan sahabt untuk memecahkan
masalahnya. Kedua dukungan emosional perasaan tertekan dalam diri individu
dapat dikurangi dengan membicarakanya kepada sahabat, kecemasan dapat
dihilangkan dengan penerimaan yang tulus dari sahabat. Ketiga adalah integrasi
sosial adalah menjadi bagian dari aktivitas dan diterimanya individu dalam
kelompok sosial dapat menghilangkan rasa kesepian dan menghasilakn perasaan
nyaman serta memperkuat ikatan sosial yang dimiliki (Corey, 2006).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jika dukungan sosial bukan hanya
sekedar memberi bantuan, namun yang terpenting adalah bagamana persepsi
individu yang menerima bantuan terhadap makna dari bantuan yang diterima. Hal
ini dapat merujuk ke seberapa tepatnya dukungan sosial itu diberikan, maksudnya
adalah bagaiaman individu dapat merasakan manfaat dan kepuasan terhadapat
bantuan ynag diterimanya. Sumber dukungan sosial yang utama adalah keluarga
seperti orang tua kerabat ataupun anak kemudian sahabat atau teman dekat.

Kerangka Berfikir

Pada situasi pandemi ini mahasiswa sedang dihadapi dengan kuliah online,
deadline tugas kuliah yang menumpuk, ekonomi menurun dan ditambah dengan
situasi pandemi dimana kebijakan kuliah online yang masih tidak pasti sampai
kapan akan berlangsung menjadi tekanan yang lebih bagi mahasiswa. Jika semua
dosen menerapkan kuliah dengan menggantikan materi tatap muka dengan tugas
yang banyak dan dengan waktu yang terbatas maka tidak menutup kemungkinan
mahasiswa akan kewalahan sehingga membuat mahasiswa cemas bagaimana
masa depan kuliahnya dan bagaimana ilmu yang di dapat akibat kuliah online
tersebut akan dirasakan mahasiswa. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi
tidak maksimal, oleh karena itu hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa ketika
menghadapi kuliah online di masa pandemi ini adalah dukungan sosial, seperti
bantuan finansial, atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu,
dukungan emosional dengan menyemangati mahasiswa dan memberi motivasi

13
agar kuliah secara online dapat lebih maksimal terhadap mahasiswa. Oleh karena
itu dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana tingkat kecemasan dan dukungan
sosial yang diperoleh mahasiswa dalam kondisi pandemi.

Situasi Pandemi

Deadline tugas kuliah yang menumpuk, kuliah secara online tidak maksimal,
kebijakan kuliah online yang masih tidak pasti sampai kapan akan
berlangsung, penghasilan ekonomi menurun, kurangnya komunikasi tatap
muka dosen-mahasiswa.

Menimbulkan kecemasan

1. Mahasiswa cemas bagaimana masa depan kuliahnya dengan


situasi pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir.
2. Mahasiswa cemas ilmu yang di dapat sedikit karena
kurangnya pengalaman dan interaksi pembelajaran di
lapangan secara langsung, karena perkuliahan dijalankan
secara online.

Tujuan
Membutuhkan dukungan sosial:
penelitian:
mengetahui 1. Bantuan finansial
tingkat 2. Dukungan emosional
kecemasan 3. Bantuan mengerjakan tugas tugas tertentu
mahasiswa
Tujuan
penelitian:
mengetahui
tingkat dukungan
sosial mahasiswa

14
METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.


Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini nanti akan
memberikan gambaran terhadap suatu fenomena atau gejala berdasarkan data
yang ada kemudian disajikan, dianalisis dan di interpretasi dari data yang didapat
bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi masing masing variabel. Data
didapat melalui analisis skor pada skala yang sudah diisi subjek mengenai
gambaran dukungan sosial dan kecemasan yang di alami saat kuliah online di
masa pandemi.

Subjek penelitian

Menurut Winarsunu (2009) Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan


untuk diteliti dan nantinya akan dikenai generalisasi. Disini populasi yang
digunakan disini adalah mahasiswa/mahasiswi yang masih berkuliah secara online
dalam situasi pandemi Covid-19. Setelah populasi ditentukan kemudian peneliti
mengerucutkanya menjadi sampel. Menurut Sugiono (2017) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Pengambilan sampel
menggunakan Teknik accidental sampling dimana pengambilan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu subjek yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 bulan setelah munculnya
kasus Covid-19 di Indonesia yaitu pada bulan Agustus sampai dengan bulan
September 2020 sehingga mahasiswa sudah mulai beradaptasi terhadap situasi
pandemi. Subjek penelitian berjumlah 174 merupakan mahasiswa dan mahasiswi
dengan deskripsi sebagai berikut:

15
Tabel 1. Deskripsi Subjek

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 42 24.1%

Perempuan 132 75.9%

Jumlah laki laki sebanyak 42 mahasiswa dan jumlah perempuan sebanyak 132
mahasiswi. Sedangkan berdasarkan angkatan adalah:

Tabel 2. Deskripsi angkatan

Angkatan Jumlah Persentase


2014 1 0.6%
2015 5 2.9%
2016 63 36.2%
2017 58 33.3%
2018 24 13.8%
2019 18 10.3%
2020 4 2.3%
Jumlah dari mahasiswa berdasarkan angkatan adalah 2014 berjumlah 1 orang,
2015 berjumlah 5 orang, 2016 berjumlah 63 orang, 2017 berjumlah 58 orang,
2018 berjumlah 24 orang, 2019 berjumlah 18 orang dan 2020 berjumlah 4 orang,
1 orang tidak mencantumkan angkatan.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel dukungan sosial adalah merasakan adanya pertolongan orang lain dalam
memenuhi kebutuhan dan memberikan dorongan selama menjalani perkuliahan
dimasa pandemi Covid-19. Dukungan sosial menggunakan teori Cutrona dan
Gardner (2004 dalam Sarafino, 2011) dan Uchino (2004 dalam Sarafino, 2011)
yang mengatakan bahwa dukungan sosial meliputi empat aspek, yaitu aspek
dukungan emosional (Emotional support), dukungan penghargaan (Esteem
16
support), dukungan instrumental (Instrumental support), dan dukungan informasi
(Informational support), peneliti menyusun sendiri skala penelitian dukungan
sosial berdasarkan teori di atas, namun aspek dukungan penghargaan tidak dipakai
karena menurut peneliti tidak dibutuhkan dalam situasi pandemi ini. Sebelumnya
skala ini berjumlah 28 item, kemudian dilakukan try out sehingga terdapat 2 item
yang gugur atau tidak valid yang kemudian dibuang sehingga skala valid terdiri
dari 26. Hasil dari try out yang sudah dilakukan mendapatkan hasil bahwasanya
skala dukungan sosial ini memiliki koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha
sebesar 0.881 dan rentang daya beda aitem sebesar 0.359 sampai dengan 0.655.

Variabel kecemasan yaitu kondisi yang dirasakan mahasiswa dalam menjalani


perkuliahan dimasa pandemi Covid-19 karena adanya ketidakmaksimalan
perkuliahan dan kebutuhan yang harus memadai untuk mendukung kegiatan
kuliah online. Untuk kuisioner kecemasan menggunakan TMAS Taylor Manifest
Anxiety Scale (TMAS) yang ditemukan oleh Janet Taylor (1953) yang terdiri dari
50 item. jawaban terdiri dari ‘Ya’ dan ‘Tidak’. Jawaban Ya bernilai ‘1’ dan Tidak
bernilai ‘0’ adapun aspek-aspek kecemasan yang dipaparkan oleh Taylor (1953)
yang meliputi: Aspek fisiologis yaitu seberapa sering gangguan fisik dialami oleh
individu. Aspek psikologis yaitu seberapa sering gangguan psikis dialami oleh
individu. Tingkat kecemasan akan diketahui dari tinggi rendahnya skor yang
didapatkan. Makin besar skor maka tingkat kecemasan makin tinggi, dan makin
kecil skor maka tingkat kecemasan makin rendah. Kuisioner kecemasan TMAS
sudah diadaptasi dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia untuk mengukur
kecemasan. Hasil dari try out yang sudah dilakukan mendapatkan hasil
bahwasanya skala kecemasan ini memiliki koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha
sebesar 0.830.

17
Prosedur dan Analisa Data

Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki 3 prosedur utama, diantaranya:


Pertaama, tahap persiapan dimulai dari peneliti melakukan pendalaman materi
melalui kajian teoritik, kemudian peneliti menyusun dan mengembangkan alat
ukur berdasarkan aspek-aspek dalam teori di masing-masing variabel. Selanjutnya
peneliti melakukan uji coba atau try out kepada subjek yang sesuai dengan kriteria
penelitian. Selanjutnya peneliti menganalisis menggunakan ‘IBM’ SPSS Version
25, untuk mendapatkan item valid dan reliabel.

Kedua, tahap pelaksanaa peneliti menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa yang


memiliki persyaratan sesuai dengan kriteria sampel. Alat ukur disebar melalui
google form hingga batas waktu yang ditentukan.

Ketiga, tahap analisa yaitu menganalisa hasil yang didapatkan dari penyebaran
skala kepada subjek. Data yang diperoleh kemudian diinput ke excel dan diolah
menggunakan SPSS, hal tersebut untuk mengetahui bagaimana kondisi
kecemasan dan dukungan sosial yang dihadapi mahasiswa dalam menghadapi
kuliah online di masa pandemi. Karena penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif maka data penelitian yang berupa angka harus dijadikan kualitatif
sehingga hasil yang diperoleh dapat dideskripsikan.

18
HASIL PENELITIAN

Uji Normalitas

Sebelum data diuji secara deskriptif, terlebih dahulu harus dilakukan uji
normalitas, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini uji normal menggunakan one
sample komolgorov-smirnof test. Data berdistribusi normal ketika p>0.05
(Santoso, 2010).

Tabel 3. Uji normalitas

Variabel Mean SD Sig (p)


Kecemasan 24.67 6.472 .079
Dukungan sosial 7.924 7.517 .074

Berdasarkan data di atas taraf signifikansi dari kecemasan adalah 0.079 (p>0.05)
dan taraf signifikasi dari dukungan sosial adalah 0.074 (p>0.05) sehingga
menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi secara normal.

Kecemasan

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, maka perlu disajikan data melalui tabel,
nilai minimum dan maksimum. Setelah dilakukan analisis deskriptif terhadap
hasil dari skala kecemasan diperoleh data mean empiris dan mean teoritis. Mean
empiric adalah rata-rata skor yang didapat dalam hasil turun lapang, mean teoritis
adalah rata-rata skor dari alat penelitian, mean teoritik didapat dari angka yang
menjadi titik tengah dalam skala penelitian.

Tabel 4. Deskripsi kecemasan subjek

Variabel Xmax Kecemasan Xmin Kecemasan Mean


Empirik 37 8 24.67
Kecemasan Teoritik 50 0 25

19
Dari hasil analisis SPSS skala kecemasan memiliki mean empirik sebesar 24.67
mean teoritisnya sebesar 25, dari tabel di atas terlihat bahwa mean empiris dari
skala kecemasan lebih kecil daripada mean teoritis yaitu 24.67<25, kemudian
dilakukan uji t, didapatkan hasil:

Tabel 5. Hasil analisis uji beda kecemasan

Variabel Test value = 25


t Sig. (2-tailed)
Kecemasan -0.668 .505

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 25 yang diambil dari
mean teoritik skala kecemasan, data di atas menunjukkan bahwa didapatkan nilai t
sebesar -0.668 dan nilai signifikan antara mean empiris dan mean teoritik dari
kecemasan adalah p=0.505 lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritik dari
skala kecemasan yang diuji. Kemudian Gandos (1961 dalam Mancevska, 2008)
membagi tingkat kecemasan menjadi 3 skala berdasarkan hasil pengukuran
TMAS: Skor <20: kecemasan ringan, Skor 20-25: kecemasan sedang, Skor > 25:
kecemasan berat. Dengan nilai rerata mean empiris yang didapat dalam penelitian
ini sebesar 24.67 maka tingkat kecemasan pada penelitian ini adalah dalam
kategori sedang.

Kecemasan Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 6. Deskripsi Kecemasan Subjek

Jenis kelamin Kecemasan


Mean Teoritik Mean Empirik
Laki-laki 25 23.79
Perempuan 25 24.95

20
Berdasarakan data di atas dapat dilihat mean empirik kecemasan dari laki-laki
sebesar 23,79 yang menunjukkan bahwa mean empirik kecemasan dari laki-laki
lebih kecil daripada mean teoritik sebesar 25. Berdasarkan uji t didapatkan hasil:

Tabel 7. Hasil Analisa Uji Beda Kecemasan

Variabel Test value = 25


t Sig. (2-tailed)
Kecemasan Laki-laki -1.104 0.276

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 25 yang diambil dari
mean teoritik skala kecemasan. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar -
1.104 dan nilai signifikan antara mean empiris kecemasan laki-laki dan mean
teoritik dari kecemasan adalah p=0.276 lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan
bahwa tidak tedapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris kelamin laki-
laki dengan mean teoritik dari skala kecemasan yang di uji.

Mean empirik kecemasan dari perempuan sebesar 24.95. Mean empirik


kecemasan pada perempuan lebih kecil dari mean teoritik yaitu 25, berdasarkan
uji t didapatkan hasil:

Tabel 8. Hasil Analisa Uji Beda Kecemasan

Variabel Test value = 25


t Sig. (2-tailed)
Kecemasan Perempuan -0.084 0.934

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 25 yang diambil dari
mean teoritik skala kecemasan. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar -
0,084 dan nilai signifikan antara mean empiris kecemasan perempuan dan mean
teoritik dari kecemasan adalah p=0.934 lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan
bahwa tidak tedapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris kelamin
perempuan dengan mean teoritik dari skala kecemasan yang diuji.

21
Peneliti juga melakukan uji beda terhadap variabel kecemasan berdasarkan jenis
kelamin laki-laki dengan perempuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
kecemasan yang dialami berdasarkan jenis kelamin, hasilnya adalah berikut:

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Beda Kecemasan

Kecemasan berdasarkan T test for equality of means


jenis kelamin
Mean t Sig. (2-tailed)

Laki laki 23.79 -1.020 .309

Perempuan 24.95

Tabel di atas menunjukkan bahwa didapatkan nilai t sebesar -1,020 dan nilai
signifikansi antara nilai mean dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam
mengalami kecemasan adalah p(0.309 > 0.05). Hal tersebut menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kecemasan yang dialami oleh laki-laki
dan perempuan. Dengan nilai rerata mean empiris laki-laki sebesar 23.79 dan
rerata mean empiris dari perempuan sebesar 24.95.

Dukungan Sosial
Berikut hasil analisis deskriptif variabel dukungan sosial:

Tabel 10. Deskripsi dukungan sosial subjek

Variabel Xmax Dukungan S Xmin Dukungan S Mean


Dukungan Empirik 97 49 79.24
sosial Teoritik 104 26 65

Berdasarakan hasil deskriptif statistik di atas, diperoleh data mean teoritik dan
mean empirik. Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian. Mean teoritik
didapat dari angka yang menjadi titik tengah dalam skala penelitian dukungan
sosial. Mean empiris adalah rata-rata skor yang didapat dalam penelitian.
Dukungan sosial memiliki mean empirik sebesar 79.24 dan mean teoritisnya

22
sebesar 65, mean empiris dukungan sosial lebih besar daripada mean teoritis,
kemudian dilakukan uji t dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil analisis uji beda dukungan sosial

Variabel Test value = 65

t Sig. (2-tailed)
Dukungan sosial 24.990 0.000

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 65 yang diambil dari
mean teoritik skala dukungan sosial, data di atas menunjukkan bahwa nilai t
sebesar 24.990 dan nilai signifikansi antara mean empiris dan mean teoritik dari
dukungan sosial adalah p=0.000 lebih kecil dari 0.05 yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritik dari
skala dukungan sosial yang di uji. Kemudian peneliti mengkategorikan dukungan
sosial berdasarkan skor yang diperoleh dalam skala yang dibuat diantaranya
adalah dukungan sosial rendah <35, dukungan sosial 36-70 adalah sedang, dan
dukungan sosial >70 adalah tinggi. Dengan nilai rerata mean empiris yang didapat
dalam penelitian ini sebesar 79.24 maka tingkat dukungan sosial mahasiswa pada
penelitian ini adalah dalam kategori tinggi.

Dukungan Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 12. Deskripsi Dukungan Sosial Subjek

Jenis Kelamin Dukungan Sosial


Mean Teoritik Mean Empirik
Laki-laki 65 77.07
Perempuan 65 79.93

Berdasarakan data di atas dapat dilihat mean empirik dukungan sosial dari laki-
laki sebesar 77.07 yang menunjukkan bahwa mean empirik dukungan sosial dari

23
laki-laki lebih kecil daripada mean teoritik sebesar 65. Berdasarkan uji t
didapatkan hasil:

Tabel 13. Hasil Analisa Uji Beda Dukungan Sosial Subjek

Variabel Test Value = 65


t Sig. (2-tailed)
Dukungan Sosial Laki-laki 11.904 0.000

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 65 yang diambil dari
mean teoritik skala dukungan sosial. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t
sebesar 11.904 dan nilai signifikansi antara mean empiris dukungan sosial laki-
laki dan mean teoritik dari dukungan sosial adalah p=0.000 lebih kecil dari 0.05
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
empiris kelamin laki-laki dengan mean teoritik dari skala dukungan sosial yang di
uji.

Mean empirik kecemasan dari perempuan sebesar 24.95. Mean empirik


kecemasan pada perempuan lebih kecil dari mean teoritik yaitu 25, berdasarkan
uji t didapatkan hasil:

Tabel 14. Hasil Analisa Uji Beda Dukungan Sosial Subjek

Variabel Test value = 65


t Sig. (2-tailed)
Dukungan Sosial Perempuan 22.132 0.000

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 65 yang diambil dari
mean teoritik skala dukungan sosial. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t
sebesar 22.132 dan nilai signifikansi antara mean empiris dukungan sosial
perempuan dan mean teoritik dari dukungan sosial adalah p=0.000 lebih kecil dari
0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean

24
empiris kelamin perempuan dengan mean teoritik dari skala dukungan sosial yang
di uji.

Peneliti juga melakukan uji beda terhadap variabel dukungan sosial berdasarkan
jenis kelamin laki-laki dengan perempuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan dukungan sosial yang dialami mahasiswa berdasarkan jenis kelamin,
hasilnya adalah berikut:

Tabel 15. Hasil Analisa uji beda dukungan sosial

Dukungan sosial T test for equality of means


berdasarkan
jenis kelamin Mean t Sig- (2 tailed)

Laki laki 77.07 -2.171 .031

Perempuan 79.93

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar -2.171 dan nilai signifikansi
antara nilai mean dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan
dukungan sosial adalah p(0.031<0.05). Hal tersebut menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan antara dukungan sosial yang dialami oleh laki-laki dan
perempuan. Dengan nilai rerata mean empiris laki laki sebesar 77.07 dan rerata
mean empiris dari perempuan sebesar 79.93. Jenis kelamin perempuan memiliki
nilai mean empiris lebih besar dari laki laki yang menunjukkan bahwa perempuan
memiliki dukungan sosial lebih tinggi dari laki-laki.

25
DISKUSI

Hasil pengukuran tingkat kecemasan mahasiswa pada masa pandemi dalam


menjalani kuliah online adalah dalam kategori tingkatan kecemasan sedang, hal
tersebut terbukti dengan mean empiris 24.67 yang termasuk dalam kategori
sedang menurut Gandos (1961). Menurut Gail dan Stuart (2006) kecemasan
dalam kategori sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal penting
yang membuatnya cemas kemudian mengesampingkan hal yang lain, kecemasan
ini mempersempit lapang persepsi individu. Dari hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa mahasiswa mengalami tekanan dalam berkuliah secara online, terbukti
dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami
kecemasan sedang, deadline tugas kuliah yang menumpuk menjadi fokus tekanan
yang lebih bagi mahasiswa ditambah dengan kurangnya kualitas interaksi dan
komunikasi dua arah antara mahasiswa dengan dosen juga mahasiswa cemas
bagaimana masa depan kuliahnya nanti jika sistem pembelajaran secara online ini
terus berlangsung.

Ilmu yang didapatkan mahasiswa dengan beralihnya kegiatan belajar mengajar ini
menjadi online tentu juga akan berbeda, hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari
tim litbang LPM yang melakukan penelitian terhadap mahasiswa UNINDRA
kemudian menemukan hasil bahwa 92.9% perubahan sistem perkuliahan dari
tatap muka menjadi kuliah online tidak efisien dan membuat mahasiswa merasa
cemas akan kurangnya ilmu yang didapatkan pada suatu mata kuliah. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Febriyanti dan Mellu
(2020) dimana tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan Universitas Citra
dalam menghadapi pandemi Covid-19 di kota Kupang pada umumnya mengalami
tingkat kecemasan sedang. Maka dari itu penelitian yang dilakukan oleh
Anhusadar (2020) mengenai persepsi mahasiswa PIAUD terhadap kuliah online
di masa pandemi mendapatkan hasil, mahasiswa secara keseluruhan atau 100%
memilih kuliah tatap muka dibandingkan kuliah online, dari hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa lebih nyaman dengan kuliah tatap muka
karena banyak pengalaman secara langsung dan interaksi secara langsung yang
didapatkan mahasiswa.

26
Gail dan Stuart (2006) memaparkan bahwa kecemasan adalah kekhawatiran yang
tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya. Dalam hal ini mahasiswa memilik perasaan khawatir, tidak berdaya dan
tidak pasti dalam perkuliahanya, masa depan dan ilmu yang akan diperoleh di
bangku perkuliahan akan seperti apa nantinya ditambah dengan situasi pandemi
Covid-19 yang tidak bisa diprediksi kapan selesai.

Hasil penelitian dari kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa yang
berkuliah online dimasa pandemi tidak terdapat perbedaan yang signifikan, laki-
laki dan perempuan sama sama memiliki kecemasan dalam kategori sedang. Hal
ini menunjukkan bahwa kecemasan mahasiswa dalam berkuliah online di masa
pandemi Covid-19 ini tidak bisa dilihat berdasarkan jenis kelamin, maksudnya
secara menyeluruh dari laki-laki dan perempuan mengalami hal yang sama, hanya
saja nila mean empiris kecemasan yang diperoleh perempuan sedikit lebih besar
daripada laki-laki.

Hasil dari pengukuran dukungan sosial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
mahasiswa dalam menjalani perkuliahan online dimasa pandemi Covid-19 ini
tergolong tinggi. Hal tersebut terbukti dari mean empiris 79.24 yang temasuk
dalam kategori tinggi berdasarkan norma penilaian skor skala yang dibuat
peneliti, dimana dukungan sosial rendah <35, dukungan sosial 36-70 adalah
sedang, dan dukungan sosial >70 adalah tinggi. Chaplin (2005) mengatakan
bahwa dukungan sosial adalah mangadakan atau menyediakan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan orang lain, memberikan dorongan atau semangat dan
nasihat kepada orang lain di dalam situasi dibutuhkan atau tidak dibutuhkan. Dari
penjelasan tersebut dan hasil yang di dapatkan maka mahasiswa sudah terpenuhi
kebutuhannya secara rata-rata dalam keseluruhan kebutuhan dalam menghadapi
kuliah online di situasi pandemi. Dukungan sosial membantu mahasiswa merasa
dipentingkan dan dianggap sehingga bisa mengurangi kekurangan yang ada.
Dukungan sosial dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini sangat
penting dalam dimensi psikologis. Efek positif dari dukungan sosial memberikan
kepercayaan dan keyakinan diri, kenyamanan, merasa memiliki tujuan hidup dan
keamanan. Dimasa pandemi ini juga tidak sedikit mahasiswa yang sudah lulus dan

27
menyandang gelar S1, itu menunjukkan bahwa mahasiswa masih bisa
menjalankan kuliah secara online walaupun dengan pengalaman dan ilmu yang
didapat tentu tidak sama seperti kuliah secara offline. Ketika dukungan sosial yang
dimiliki mahasiswa tinggi maka kemungkinan perkuliahan di masa pandemi ini
tidak akan terlalu memberatkan mahasiswa, sejalan dengan penelitian tentang
hubungan dukungan sosial terhadap motivasi belajar daring mahasiswa pada masa
pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Rosa (2020) mendapatkan hasil ada
pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi belajar daring
mahasiswa di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri. Itulah salah satu faktor
pendukung mengapa di masa pandemi ini juga tidak sedikit mahasiswa lulus
kuliah dan mendapatkan gelar sarjana.

Dilihat berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan


sama-sama mendapatkan dukungan sosial dalam kategori tinggi dalam penelitian
ini. Hal tersebut dilihat dari mean empiris laki-laki sebesar 77.07 dan perempuan
sebesar 79.93. Berdasarkan uji independent sample t test hasilnya terdapat
perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dimana nilai
signifikansi sebesar (0.031<0.05). Walaupun dukungan sosial yang diterima oleh
laki-laki dan perempuan sama-sama tinggi dalam penelitian ini, namun mean dari
perempuan sebesar 79.93, hal tersebut menandakan bahwa perempuan lebih tinggi
dukungan sosial yang diterimanya daripada laki-laki yang hanya 77.07.

Kategorisasi atau tingkatan hasil dalam penelitian ini secara keseluruhan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 16. Kategorisasi Hasil

Variabel Mahasiswa Berdasarkan jenis kelamin


. Keseluruhan Laki-laki Perempuan
Kecemasan Sedang Sedang Sedang
Dukungan sosial Tinggi Tinggi Tinggi

28
Penelitian ini sudah dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan
peneliti. Hasil penelitian sudah diperoleh, akan tetapi masih terdapat kelemahan-
kelemahan yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini,diantaranya

a. Subjek masih terbilang masih sedikit untuk mewakili populasi dikarenakan


terbatas oleh waktu dan ruang lingkup penyebaran skala yang dilakukan oleh
peneliti adalah media sosial yang dimulai dari teman teman peneliti sehingga
sebagian besar berdomisili di Jawa timur dan Lombok, sehingga penelitian ini
tidak bisa sepenuhnya dijadikan patokan untuk mahasiswa secara keseluruhan.
b. Rentang waktu penelitian ini terbilang terbatas dan terburu oleh waktu
dikarenakan kuliah online dan pandemi Covid-19 yang belum jelas akan
berakhir kapan.
c. Penelitian ini dilakukan dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki
peneliti. Peneliti menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki peneliti sangat
terbatas. Oleh karena itu, bimbingan dari dosen pembimbing yang dilakukan
sangat membantu mengoptimalkan hasil penelitian ini.

29
KESIMPULAN

a. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kecemasan mahasiswa selama
menjalani kuliah online di masa pandemi Covid-19 ini termasuk dalam
kategori sedang, sedangkan dilihat dari gender baik laki-laki maupun
perempuan mengalami kecemasan dalam kategori sedang dan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam
mengalami kecemasan.
Hasil penelitian dari dukungan sosial dalam penelitian ini menyimpukan
bahwa dukungan sosial yang diterima mahasiswa selama menjalani kuliah
online di masa pandemi Covid-19 ini termasuk dalam kategori tinggi,
sedangkan bila dilihat dari gender terdapat perbedaan yang signifikan
antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama
masuk dalam kategori tinggi, namun dukungan sosial yang didapat jenis
kelamin perempuan lebih tinggi daripada jenis kelamin laki-laki.

b. Saran penelitian
a. Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi refrensi penelitian
selanjutnya yang harus dikembangkan lagi dalam situasi sulit seperti
pandemi Covid-19 ini. Semoga pandemi ini segera berakhir.
b. Peneliti berharap pemerintah menyediakan data ilmiah untuk publik.
pasalnya, saat ini banyak media yang tidak terverifikasi menyebarkan
berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 ke masyarakat yang dapat
membuat situasi semakin sulit.

30
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2005). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Anhusadar, L. (2020). Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di


Masa Pandemi Covid 19. E-Journal UIN, Vol 3(1).

Az-Zahrani. & Said M,.B. (2005). Konseling Terapi. Jakarta: GemaInsani Press.

Benight, C. C. & Bandura, A. (2004). Social cognitive theory of posttraumatic


recovery: the role of perceived self-efficacy. Behaviour Research and
Therapy, V 42.

Besthorn, F., Kalomo, E. N., Lightfoot, E., Liao, M. (2018). The relationship
between social support and anxiety amongst children living with HIV in
rural northern Namibia. African journal AIDS of research. Vol 17(4), 1-
8.

Chaplin, J P., (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Press.

Cohen, S., Lichtenstein, E., Mermelstein, R., Kingsolver, K., Baer, J. S.,
Kamarck, T., W. (1988). Social support interventions for smoking
cessation. In B. H. Gottlieb (Ed.), Marshaling social support. Formats,
processes, and effects (pp. 211-240). Beverly Hills, CA: Sage.

Corey, G. (2006). Konseling dan psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Davison, K. P., Pennebaker, J. W. & Dickerson, S. S. (2000). Who talks? The


social psychology of illness support groups. American Psychologist, 55(
205–217).

Ebrahimi. & Banafsheh. (2018). The relationship between social support and
death anxiety among the elderly. Elderly Health Journal 2018. Vol 4(2),
37-42.

31
Febriyanti, E,. & Mellu, A. (2020). Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan
Dalam Menghadapi Pandemic Covid-19 Di Kota Kupang. Nursing
Department, Citra Bangsa University.

Ghufron, N., & Risnawati, R. (2014). Teori-teori psikologi. Jakarta: Ar-Ruzz


Media.

Kugbey, N., Oppong, A., K., & Meyer, W., A. (2019). Depression, anxiety and
quality of life among women living with breast cancer in ghana:
mediating roles of social support and religiosity. Official journal of the
multinational association of supportive care in cancer . Vol 28(6), 2-7.

Kumalasari. F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial


dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal psikologi pitutur,
I (1), 21-31.

Levitt, M. J., Weber, R., A., & Guacci, N. (1993). Convoys of social support : an
intergenerational analysis. Journal of Psychology and Aging. Vol 4(3) :
323-326.

Lilympaki, L. (2016). Effect of perceived social support on the levels of anxiety


and depression of hemodialysis patients. Mater sociomed. Vol 5(361-
365).
Mancevska, S. Bozinovska, L., Tecce, J., Pluncevik, G. J., Sivevska, S. E. (2008)
Depression, anxiety and substance use in medical students in the
Republic of Macedonia. Bratisl Lek Listy.Vol 109(12):568-72

Meilianawati. (2015). Hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan minat
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada remaja di Kecamatan
Keluang Musi Banyuasin. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina
Darma Palembang. Vol 1(1).

Muyasaroh, H. (2020). Kajian jenis kecemasan masyarakat cilacap dalam


menghadapi pandemi Covid-19. Universitas Nahdatul Ulama Al-Ghazali
Cilacap.

32
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal edisi kelima
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Nurhayati, E. (2011). Psikologi pendidikan inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rossa, N. N. (2020). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Belajar


Daring Mahasiswa Pada Masa Pandemi Covid-19. Tanjak: Journal of
Education and Teaching. Vol 1(2).

Santoso, A. (2010). Studi Deskriftif Effect Size Penelitian-Penelitian di Fakultas


Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta: Jurnal Penelitian.

Sarason, B. R., Sarason, I. G., & Pierce, G. R. (1990). Traditional views of social
support and their impact on assessment. In B.R. Sarason, I. G. Sarason, &
G. R. Pierce (Eds.), Social support: An interactional view (pp. 9–25). New
York: Wiley.

Sarafino, E., & Smith, T. (2011). Health Psychology Biopsychosocial Interaction


(7th ed). United States Of America: Jhon Willey & Sons.

Sarafino, E. P. (1999). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction.USA:


John Willey & sons.

Sari, E. D., & Kuncoro, J. (2006). Kecemasan dalam menghadapi masa pensiun
14 ditinjau dari dukungan sosial. Jurnal psikologi proyeksi. Vol 1(1) 37-
45.

Steven, & Schwartz, S. (2000). Abnormal Psychology: a discovery approach.


California: Mayfield Publishing Company.

Stuart, G., W. & Sunden, S., J. (2006). Buku saku keperwatan jiwa. Jakarta:
EGC.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

Taylor, J.A. (1953). A Personality Scale of Manifest Anxiety. Journal of Abnormal


and Social Psychology, (48), 285-190.
33
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial (Edisi Ke
duabelas). Alih Bahasa: Tri Wibowo, B. S. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Veiel, H., D., F. & Bauman, F. (1992). The meaning and measurement of social
support. New York : Hemisphere Publish Co.

Widodo, & Wahyu. (2016) Wujud Kenyamanan Belajar Siswa, Pembelajaran


Menyenagkan, dan Pembelajaran Bermakna di Sekolah. Ar-Risalah.
XVIII (2).

Winarsunu., & Tulus. (2002). Statistik Dalam Penelitian Psikologi Dan


Pendidikan. Malang : UMM press.

Wijaya, R. (2014). Perbedaan Kejadian Kecemasan Siswa Kelas Akselerasi Dan


Kelas Reguler Di SMAN 1 Padang. Universitas Andalas Padang.

Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Bandung:


Pustaka Bani Quraisy.

34
LAMPIRAN

35
• Blue print skala dukungan sosial

Variabel Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel


Dukungan Dukungan 1. Menerima 1. Keluarga 1. Keluarga
sosial emosional perhatian dari menanyakan tidak
keluarga tentang kuliah memeberika
saya (1) n perhatian
2. Keluarga terkait
memantau perkuliahan
kegiatan (3)
perkuliahan
saya (2)
3. Keluarga
mengingatkan
saya terkait
kuliah (4)
2. Menerima 1. teman 1. teman tidak
perhatian dari mengingatkan menyakan
kerabat/sahaba saya tentang prihal kuliah
t kuliah (5) (6)
2. teman
menanyakan
tentang kuliah
(13)
3. Mendapatkan 1. Kehadiran 1. Saya merasa
perasaan keluarga diabaikan
nyaman dan membuat saya oleh
diterima dari nyaman (7) keluarga
keluarga 2. Keluarga saya (19)
sering
mendengar
curahan hati
saya (9)
4. Mendapatkan 1. Saya memiliki 1. Saya merasa
perasaan teman yang diabaikan
nyaman dari selalu oleh teman
kerabat/sahaba membantu saya (10)
t saya saat
kuliah (8)

Dukungan 1. Mendapatkan 1. Keluarga 1. Keluarga


instrumental bantuan berupa memberikan tidak
jasa keluarga saya bantuan memberikan
selama atas tugas bantuan atas
berkuliah tugas yang tugas tugas
secara sulit (20) yang sulit
untuk
dikerjakan
bagi saya
(23)
2. Mendapatkan 1. Teman saya 1. Teman saya
bantuan berupa memberikan tidak
36
jasa bantuan atas memberikan
kerabat/sahaba tugas-tugas bantuan atas
t selama kuliah yang sulit (11) tugas-tugas
yang sulit
saat kuliah
(21)
3. Mendapatkan 1. Keluarga saya
bantuan berupa membelikan
materi atau peralatan
barang dari memadai
keluarga/tema seperti Hp,
n untuk laptop yang
mendukung memadai
kuliah untuk
kegiatan
kuliah saya
(12)
2. Keluarga
memberikan
saya uang
untuk
kebutuhan
kuliah saya
(24)
3. Teman saya
meminjamkan
uang kepada
saya saat saya
membutuhkan
(16)

Dukungan 1. Menerima 1. Keluarga 1. Keluarga


informasi saran, menasehati saya tidak
masukan dan saya agar rajin peduli denga
feedback dari kuliah (14) kuliah saya
keluarga 2. Keluarga saya (22)
memberikan
informasi
mengenai
situasi
pandemi (17)

2. Menerima 1. Teman saya 1. Teman saya


saran, mengingatkan jarang
masukan dan untuk mengingatka
feedback dari berkuliah saat n saya untuk
kerabat/teman ada jam kuliah berkuliah
(26) saat ada jam
2. Teman saya kuliah. (15)
memberi 2. Teman saya
masukan tidak peduli
37
untuk tetap dengan
fokus perkuliahan
berkuliah (18) saya (25)

• Blue print skala kecemasan

Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah

Fisiologis a. Gemetar 1, 2, 4, 8, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 18


19, 20, 21, 23, 24, 34, 35
b. Berkeringat
c. Detak jantung
meningkat
d. Tangan dan kaki
dingin
e. Tersipu-sipu
f. Jantung berdebar
g. Kehabisan nafas
h. Gangguan tidur

Psikologis a. Panik 3, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 22, 25, 26, 27, 32


28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 38, 39,
b. Tegang
40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,
c. Bingung 50
d. Tidak bisa
berkonsentrasi
e. Kesadaran diri
f. Kurang percaya diri

38
• DRAFT KUISIONER

Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Muh.

Zaki Walin Arsyi, mahasiswa semester akhir Fakultas

Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang

menempuh skripsi. Saya membutuhkan bantuan dan

kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak guna

berpartisispasi dalam penelitian ini. Kuisioner ini terdiri atas

sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan apa yang Anda

rasakan selama kegiatan perkuliahan dimasa wabah pandemi

Covid-19. Terdapat dua kuesioner yang perlu untuk diisi,

yaitu

• Kuesioner A, yang berkaitan dengan apa yang Anda

rasakan selama menjalani perkuliahan di masa pandemi

Covid-19,

• Kuesioner B, berkaitan dengan apa yang orang lain

lakukan/berikan selama Anda menjalani perkuliahan di

masa pandemic Covid-19.

Adapaun subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

• Mahasiswa/mahasiswi perguruan tinggi

• Menjalani perkuliahan online selama wabah pandemi

Covid-19

Semua data yang diperoleh berupa identitas dan jawaban

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan akan


39
dijaga kerahasiaanya.

Identitas Responden

1. Jenis kelamin :

2. Fakultas :

3. Angkatan :

1. Kuisioner A

PETUNJUK PENGISIAN
Isilah kuisioner di bawah ini yang berkaitan dengan apa
yang Anda rasakan selama menjalani perkuliahan disaat
wabah pandemi Covid-19. Berilah tanda ( pada
kolom jawaban (Ya) bila Anda setuju dengan pernyataan
ini, Sebaliknya berilah tanda (
setuju
dengan pernyataan ini atau bila Anda merasa bahwa
pernyataan ini tidak berlaku atau tidak mengenai Anda.

Jawaban
Pernyataan
Ya Tdk
01. Saya tidak cepat Lelah
02. Saya sering kali mengalami perasaan mual
03. Saya yakin tidak lebih penggugup daripada kebanyakan
orang lain
04. Saya jarang sakit kepala
05. Saya sering merasa tegang pada waktu beraktivitas atau
bekerja
06. Saya mengalami kesulitan berkonsentrasi terhadap suatu
permasalahan
07. Saya merasa khawatir apabila memikirkan masalah
08. Tangan saya sering gemetar apabila berbuat sesuatu
09. Dalam keadaan yang memalukan, saya tidak mudah tersipu-
sipu seperti kebanyakan orang lain.
10. Saya diare (mencret) sekali atau lebih dalam satu bulan
11. Saya khawatir akan gagal atau tertimpa kesialan
12. Saya tidak pernah tersipu malu apabila terjadi sesuatu pada
diri saya
13. Saya sering takut wajah saya menjadi merah karena malu
14. Saya sering mimpi buruk pada waktu tidur di malam hari
15. Tangan dan kaki saya jarang terasa dingin
40
Jawaban
Pernyataan
Ya Tdk
16. Saya mudah sekali berkeringat meskipun hari tidak panas
17. Saya jengkel karena sering banyak keringat pada saat malu
18. Jantung saya harang berdebar atau nafas tersengal-sengal
19. Saya sering merasa lapar berkepanjangan (ngintir-intir)
20. Saya jarang sembelit (sakit perut karena sulit berak)
21. Saya sering merasa terganggu karena sakit perut
22. Saya sering tidak dapat tidur karena mengkhawatirkan
sesuatu
23. Tidur saya sering terganggu dan tidak nyenyak
24. Saya sering bermimpi yang memalukan
25. Saya sering atau mudah merasa segar dan bugar
26. Saya merasa lebih sensitif (peka) dibandingkan umumnya
orang lain
27. Saya sering mengkhawatirkan dri saya terhadap sesuatu hal
28. Saya merasa tidak sebahagia orang lain yang saya kenal
29. Biasanya saya tenang dan tidak mudah kecewa atau putus
asa
30. Saya mudah menangis
31.Saya sering kali mengkhawatirkan sesuatu hal atau
seseorang
32. Saya selalu merasa gembira setiap waktu
33. Menunggu membuat saya tidak tenang atau gelisah
34. Saya tidak dapat jenak (tenang) duduk atau ngobrol terlalu
lama
35.Kadang-kadang saya merasa terlalu gembira sehingga sulit
tidur
36. Kadang-kadang saya merasa memiliki kesulitan bertumpuk-
tumpuk sehingga tidak dapat tenang
37. Kadang-kadang saya meraa khawatir tanpa sebab yang jelas
38. Saya merasa tidak lebih penakut dibandingkan orang lain
39.Saya sering takut pada benda atau manusia tanpa sebab yang
jelas
40. Saya sering merasa bahwa diri saya tidak berguna
41. Pada saat bekerja, saya sering merasa sulit memusatkan
perhatian
42. Biasanya saya pemalu
43. Biasanya saya sering merasa yakin atau percaya diri
44. Saya sering dalam keadaan tegang
45. Saya merasa hidup ini merupakan beban berat setiap saat
46. Kadang-kadang saya merasa diri saya tanpa arti
47. Saya benar-benar diliputi keraguan dalam banyak hal
48. Kadang-kadang saya merasa bahwa diri saya akan kacau
49. Saya merasa takut terhadap kesulitan-kesulitan yang saya
hadapi
50. Saya jarang merasa percaya diri
41
1. Kuisioner B

Isilah kuisioner di bawah ini yang berkaitan dengan sejauh mana Anda
mendapat dukungan dari orang lain saat menjalani kegiatan perkuliahan
dimasa pandemi Covid-19. Berilah tanda Check List ( pada jawaban
yang menurut Anda sesuai pada kolom jawaban yang tersedia, dengan
keterangan sebagai berikut :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Keluarga menanyakan tentang kuliah saya

2. Keluarga memantau kegiatan perkuliahan saya

3. Keluarga tidak memberikan perhatian terkait


perkuliahan saya
4. Keluarga mengingatkan saya terkait kuliah saya
5. Teman mengingatkan saya tentang kuliah saya

6. Teman saya tidak menanyakan prihal kuliah saya


7. Kehadiran keluarga membuat saya nyaman
8. Saya memiliki teman yang selalu membantu saya
saat kuliah
9. Keluarga sering mendengar curahan hati saya
10. Saya merasa diabaikan oleh teman saya
11. Teman saya memberikan bantuan atas tugas-tugas
yang sulit
12. Keluarga saya membelikan fasilitas seperti Hp,
laptop yang memadai untuk kegiatan kuliah saya

13. Teman menanyakan tentang bagaimana perkuliah


saya

42
14. Keluarga menasehati saya agar rajin kuliah
15. Teman saya jarang mengingatkan saya untuk
berkuliah saat ada jam kuliah.
16. Teman saya meminjamkan uang kepada saya saat
saya membutuhkan
17. Keluarga saya memberikan informasi mengenai
situasi pandemic
18. Teman saya memberi masukan untuk tetap fokus
berkuliah
19. Saya merasa diabaikan oleh keluarga saya
20. Keluarga memberikan saya bantuan atas tugas-
tugas yang sulit
21. Teman saya tidak memberikan bantuan atas tugas-
tugas yang sulit saat kuliah
22. Keluarga saya tidak peduli denga kuliah saya
23. Keluarga tidak membantu saya mengerjakan tugas-
tugas yang sulit
24. Keluarga memberikan saya uang untuk kebutuhan
kuliah saya
25. Teman saya tidak peduli dengan perkuliahan saya
26. Teman saya mengingatkan untuk berkuliah saat
ada jam kuliah

43
RELIABILITAS DAN VALIDITAS DUKUNGAN SOSIAL DAN
KECEMASAN

• DUKUNGAN SOSIAL

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.881 26

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
D1 78.59 67.779 .410 .878
D2 78.80 67.061 .409 .878
D3 78.85 67.295 .386 .879
D4 78.70 66.978 .448 .877
D5 78.92 67.277 .398 .878
D6 79.11 66.370 .401 .879
D7 78.46 67.519 .409 .878
D8 78.66 67.063 .428 .878
D9 79.10 65.857 .420 .878
D10 79.10 68.023 .354 .879
D11 78.85 68.628 .307 .880
D12 78.51 67.721 .387 .878
D13 79.00 66.767 .505 .876
D14 78.51 65.954 .608 .874
D15 79.21 66.670 .441 .877
D16 79.05 67.881 .321 .880
D17 78.87 66.416 .479 .876
D18 78.75 66.522 .577 .874
D19 78.61 67.009 .372 .879
D20 79.16 66.073 .457 .877
D21 79.08 65.210 .578 .874
D22 78.66 65.696 .417 .878
D23 79.13 65.583 .538 .875
D24 78.51 66.254 .516 .875
D25 79.00 66.467 .463 .877

44
D26 78.80 65.694 .568 .874

• KECEMASAN

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.830 50

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
K1 22.77 57.946 .043 .833
K2 23.30 58.211 .102 .830
K3 22.89 57.170 .146 .831
K4 23.00 57.167 .158 .830
K5 23.02 55.216 .445 .823
K6 22.92 55.810 .333 .826
K7 22.64 54.334 .577 .820
K8 23.05 56.348 .291 .827
K9 22.87 56.183 .277 .827
K10 23.11 59.037 -.108 .835
K11 22.66 54.230 .584 .820
K12 22.72 58.138 .019 .834
K13 22.84 53.906 .590 .819
K14 23.07 56.562 .265 .828
K15 22.90 58.357 -.011 .834
K16 22.89 57.437 .110 .832
K17 23.00 56.700 .224 .829
K18 22.61 58.809 -.071 .835
K19 23.08 57.443 .136 .830
K20 22.77 56.980 .171 .830
K21 22.92 56.643 .219 .829
K22 22.80 54.494 .508 .821
K23 22.98 54.650 .515 .822
K24 23.26 57.330 .299 .828
K25 22.59 58.846 -.076 .835

45
K26 22.61 57.543 .113 .831
K27 22.56 56.551 .281 .827
K28 22.90 54.757 .477 .822
K29 23.00 56.733 .220 .829
K30 22.79 55.470 .374 .825
K31 22.56 56.051 .361 .826
K32 22.77 58.113 .021 .834
K33 22.46 58.286 .024 .832
K34 22.79 55.970 .306 .827
K35 23.00 54.700 .514 .822
K36 22.80 54.194 .550 .820
K37 22.59 54.513 .582 .820
K38 22.87 57.849 .055 .833
K39 23.02 55.183 .450 .823
K40 23.03 55.432 .421 .824
K41 22.92 55.143 .426 .824
K42 22.66 56.563 .244 .828
K43 22.57 59.415 -.161 .837
K44 23.03 54.832 .511 .822
K45 23.08 55.310 .468 .823
K46 22.93 54.729 .487 .822
K47 22.90 54.357 .533 .821
K48 22.95 54.148 .575 .820
K49 22.84 54.273 .538 .821
K50 22.80 61.994 -.470 .846

46
UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


dukungan_sosia
kecemasan l
N 174 174
Normal Parametersa,b Mean 24.67 79.24
Std. Deviation 6.472 7.517
Most Extreme Differences Absolute .064 .065
Positive .039 .065
Negative -.064 -.061
Test Statistic .064 .065
Asymp. Sig. (2-tailed) .079c .074c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

• HASIL STATISTIK DESKRIPSI KECEMASAN SUBJEK

Statistics
kecemasan
N Valid 174
Missing 0
Mean 24.67
Std. Error of Mean .491
Median 25.00
Mode 26
Std. Deviation 6.472
Variance 41.886
Range 29
Minimum 8
Maximum 37
Sum 4293

47
• HASIL UJI ONE SAMPLE T TEST KECEMASAN

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kecemasan 174 24.67 6.472 .491

One-Sample Test
Test Value = 25
Sig. 95% Confidence
(2- Interval of the
tailed Difference
T df ) Mean Difference Lower Upper
kecemasan -.668 173 .505 -.328 -1.30 .64

• HASIL UJI ONE SAMPLE T TEST KECEMASAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

One-Sample Test
Test Value = 25
95% Confidence Interval of the
Difference
t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
laki_laki -1.104 41 .276 -1.214 -3.44 1.01

One-Sample Test
Test Value = 25
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
perempuan -.084 131 .934 -.045 -1.12 1.03

48
• HASIL UJI INDEPENDENT T TEST KECEMASAN

Group Statistics
gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kecemasan laki-laki 42 23.79 7.128 1.100
perempuan 132 24.95 6.252 .544

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
tailed Differenc Differenc Lowe Uppe
F Sig. t df ) e e r r
kecemasa Equal 2.22 .13 - 172 .309 -1.169 1.146 - 1.094
n variance 4 8 1.02 3.432
s 0
assumed
Equal -.953 62.35 .345 -1.169 1.227 - 1.284
variance 7 3.621
s not
assumed

49
• HASIL DESKRIPTIF DUKUNGAN SOSIAL

Statistics
dukungan_sosial
N Valid 174
Missing 0
Mean 79.24
Std. Error of Mean .570
Median 79.00
Mode 77
Std. Deviation 7.517
Variance 56.508
Range 48
Minimum 49
Maximum 97
Sum 13788

• HASIL ONE SAMPLE T TEST DUKUNGAN SOSIAL

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
dukungan 174 79.24 7.517 .570

One-Sample Test
Test Value = 65
95% Confidence Interval of the
Mean Difference
t Df Sig. (2-tailed) Difference Lower Upper
dukungan 24.990 173 .000 14.241 13.12 15.37

50
• HASIL ONE SAMPLE T TEST DUKUNGAN SOSIAL BERDASRKAN JENIS KELAMIN

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
laki_dukungan sosial 42 77.07 6.572 1.014
perempuan_dukungan 132 79.93 7.689 .669
sosial

One-Sample Test
Test Value = 65
95% Confidence Interval of
Sig. (2- Mean the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
laki_duksos 11.904 41 .000 12.071 10.02 14.12
perempuan_duksos 22.312 131 .000 14.932 13.61 16.26

51
• HASIL INDEPENDENT T TEST DUKUNGAN SOSIAL

Group Statistics
Gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
dukungan_sosial laki-laki 42 77.07 6.572 1.014
perempuan 132 79.93 7.689 .669

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
Sig. Std. the
(2- Mean Error Difference
tailed Differenc Differenc Lowe Uppe
F Sig. t Df ) e e r r
dukungan_sosi Equal 2.00 .15 - 172 .031 -2.860 1.318 - -.260
al variance 2 9 2.17 5.46
s 1 1
assume
d
Equal - 79.75 .021 -2.860 1.215 - -.442
variance 2.35 5 5.27
s not 4 8
assume
d

52

Anda mungkin juga menyukai