Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Qiraatul kutub
Dosen Pengampu: Dr. A. Kamaludin, M.Ag
Disusun Oleh :
Resti Dea
Iin Sumarni
Wapa Fauziah
2023
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan seluruh rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun maksud dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Qiraatul kutub
dan juga agar penulis dan pembaca lebih mampu memahami bahasan dari makalah
ini. Makalah ini membahas tentang “Shalat Idain”.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................. 6
B. Kritik & Saran ............................................................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat idain merupakan shalat dua hari raya umat islam yaitu shalat
idul fitri dan idul adha. Adapun waktu pelaksanaan shalat ini adalah satu
tahun satu kali pada bulan syawal dan dzulhijjah. Shalat idain merupakan
amalan yang disunnahkan, baik laki – laki, wanita, anak – anak, orang yang
sedang dalam perjalanan (musafir) maupun tidak (muqim), baik itu
dikerjakan dengan berjamaah maupun sendirian di rumah, masjid atau
tempat shalat lainnya.
Hari raya idul fitri seringkali di sebut hari kemenangan setelah ujian
khusus selama sebulan penuh wajah – wajah cerah nan berserti memenuhi
menghadapkan wajah dengan penuh ketundukan. Sedangkan hari raya idul
adha adalah hari raya kurban dimana hari raya ini adalah untuk mengasah
kepedulian kita terhadap sesama yaitu dengan berbagi hewan kurban.
B. Rumusan Masalah
a. Apa hukumnya shalat idul fitri dan idul adha?
b. Kapan waktu pelaksanaan idul fitri dan idul adha?
c. Bagaimana tata cara shalat idul fitri dan idul adha?
d. Bagaimana apabila hari raya bertepatan dengan hari jumat?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui hukumnya Shalat Idul fitri dan idul adha
b. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan idul fitri dan idul adha
c. Untuk mengetahui tata cara shalat idul fitri dan idul adha
d. Untuk mengetahui bagaimana jika hari raya bertepatan dengan hari
jumat
1
Penjelasan Kitab
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukum Shalat Idul Fitri dan Idul Adha
Hukum Shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah mu'akkad. Shalat
ini disyariatkan pada tahun pertama hijrah. Nabi senantiasa mengerjakannya
dan memerintahkan kepada seluruh umatnya, baik laki – laki maupun
wanita untuk keluar menuju tempat shalat 'id. Bahkan Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah memerintahkan hal itu melalui firman-Nya
1
Al-Quran dan Terjemahannya
2
Al-majmu‟ Syarhul Muhadzdzab 5/3
3
دق ت ع ق إخ ف تخ تض ت ع ق ى ي ه ت دي
خ ال ل ش ه مه. ف
3
Al-mughni 2/280
4
C. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri Dan Idul Adha
Adapun tata cara pelaksanaan sholat idain, yaitu :
1. Dilaksanakan secara berjamaah
2. Tidak didahului azan dan iqamat sebagaimana sabda Rasulullah ;
Artinya: "Tidak ada azan sebelum salat Idul Fitri dan Idul Adha."
(Muttafaq Alaih)
َغي َْس َي هسةٍ َٔ ََل,ٍِْ ي ملسو هيلع هللا ىلص اَ ْن ِعيدَي ِّ صههيْجُ َي َع اَنُه ِب
َ :َع ُْ ُٓ ًَا قَال ي َه
َ َُللَا َ ض ِ س ًُ َسةٍ َزَ ٍِْ َٔ َع ٍْ َجا ِب ِس ب
َ َ
اٌ ََٔل إِقا َي ٍت َز َٔاُِ ُي ْس ِهى ٍ َ ِبغَي ِْس أَذ,ٍِْ َي هسحَي
Dalam riwayat dari Jabir bin Samurah juga dikatakan, "Aku pernah
melakukan salat Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) bersama
Rasulullah SAW, bukan hanya sekali atau dua kali dengan tanpa
azan dan iqomah." (HR Muslim, Abu Dawud & Tirmidzi)/
3. Jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat
Hal ini didasarkan pada riwayat Umar ra.”shalat ketika bepergian itu
dua rekaat, sholat idul adha dua rakaat, dan shalat idul fitri dua
rakaat. Bentuknya sempurna dan bukan qashar, berdasarkan sabda
Muhammad saw,” (HR Ahmad 1/37, Nasa'i 3/183, Baihaqy 3/200
dengan sanad yang shahih).
4. Membaca takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan takbir lima kali
4
Syarhu ma‟aani al-aaatsar no.7262
5
pada rakaat yang kedua.
Takbir tujuh kali dalam rakaat yang pertama tersebut tidak termasuk
takbiratul ihram. Demikian juga takbir lima kali dalam rakaat yang
kedua tidak termasuk takbir intiqal saat berdiri dari sujud. Takbir
tujuh kali pada rakaat yang pertama dibaca setelah membaca doa
iftitah, sedangkan takbir lima kali dalam rakaat kedua dibaca ketika
sudah berdiri sempurna pada rakaat yang kedua sebelum imam
membaca surat Al Fatihah. Di sela-sela takbir tujuh kali pada rakaat
pertama dan lima kali pada rakaat kedua tersebut disunahkan untuk
membaca lafaz :
َللَاُ أ َ ْكبَ ُس َللَاِ َٔ ْان َح ًْد ُ ِ هّلِلِ ََٔلَ إِنََّ إَِله ه
َللَاُ َٔ ه س ْب َحاٌَ ه
ُ
"Mahasuci Allah SWT, segala puji bagi Allah , tiada Tuhan selain
Allah SWT, dan Allah Mahabesar"
5. Imam mengeraskan bacaan (jahran)
6. Setelah shalat Id dilanjutkan dengan khutbah
6
D. Apabila Hari Raya Bertepatan dengan Hari Jumat.
Apabila hari raya bertepatan dengan hari Jumat maka kaum lelaki diberi
keringanan untuk tidak menghadiri shalat jumat.
Terjadi perselisihan dari kalangan ulama jika hari raya bertepatan dengan
hari jum‟at, dan penulis condong dengan pendapat siapa saja yang telah
menyaksikan shalat „ied, gugur terhadapnya kewajiban menghadiri shalat
Jum‟at. Namun, imam masjid tetap menegakkan shalat Jum‟at agar siapa
saja yang ingin shalat jum‟at bisa melakukannya.
“Jika hari raya bertepatan dengan hari jum‟at, maka shalat jum‟at gugur
bagi orang yang telah melaksanakan shalat „ied, kecuali imam maka tidak
gugur baginya, kecuali jika tidak ada orang yang akan melaksanakan
shalat jum‟at.5 ”
5
Al-Mughni 2/265
6
HR. Ahmad no. 19318. Hadits ini shohih li ghoirih, sanadnya lemah karena Iyas bin Abu Romlah adalah
perawi majhul. Berkata al-Hakim hadits ini shohih sanadnya, dan tidak diriwayatkan oleh Imam Bukhori
dan Muslim, dan ini disepakati oleh adz-Dzahabi. Dishohihkan oleh Ibnul Madini sebagaimana yang
disebutkan oleh al-Hafiz dalam at-Talkhish 2/88. Nampaknya ia menshohihkan karena syahid-syahid yang
lain. Lihat Musnad Imam Ahmad 32/68-69.
7
Hadits lain adalah dari Abu Hurairah radhiyallâhu „anhu bahwa Rasulullah
shallallâhu „alaihi wa sallam bersabda:
“Telah bertemu dua „ied pada hari kalian ini. Siapa saja yang berkehendak
(untuk tidak menghadiri shalat Jum‟at), (shalat „ied -nya) telah
mencukupinya dari (shalat) Jum‟at. Namun, kami (tetap) akan
menegakkan (shalat) Jum‟at.7 ”
Juga dari Abu „Ubaid bahwa beliau berkata: “Saya menghadiri shalat „ied
bersama Utsman bin Affan, sedang waktu itu adalah hari Jum‟at. (Utsman)
melaksanakan shalat Id sebelum khutbah, kemudian berkata:
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya pada hari ini telah berkumpul dua
Ied untuk kalian. Oleh karena itu, siapa saja di antara penduduk „awâlî
(pelosok kota) yang ingin menunggu (pelaksanaan shalat) Jum‟at, silakan
menunggu. Akan tetapi, siapa saja yang ingin kembali, telah kuizinkan
untuknya.” 8
7
HR. Abu Dawud no 1073, dishohihkan oleh Al-Albani
8
HR. Bukhori 5572. Al‟Awali adalah perkampungan dekat dengan Madinah dari arah timur.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat idain merupakan shalat dua hari raya umat islam yaitu shalat
idul fitri dan idul adha. Adapun waktu pelaksanaan shalat ini adalah satu
tahun satu kali pada bulan syawal dan dzulhijjah. Shalat idain merupakan
amalan yang disunnahkan, baik laki – laki, wanita, anak – anak, orang yang
sedang dalam perjalanan (musafir) maupun tidak (muqim), baik itu
dikerjakan dengan berjamaah maupun sendirian di rumah, masjid atau
tempat shalat lainnya.
Hari raya idul fitri seringkali di sebut hari kemenangan setelah ujian
khusus selama sebulan penuh wajah – wajah cerah nan berserti memenuhi
menghadapkan wajah dengan penuh ketundukan. Sedangkan hari raya idul
adha adalah hari raya kurban dimana hari raya ini adalah untuk mengasah
kepedulian kita terhadap sesama yaitu dengan berbagi hewan kurban.
9
DAFTAR PUSTAKA
1
0