Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanau Wata’ala yang
telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Judul Makalah yang penulis ambil adalah
Mumtahiyah bi amtamlik
PENULIS
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................7
2.1 Kesimpulan....................................................................................................7
2.2 Penutup..........................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
harus dipenuhi baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Ada kalanya
sewa-menyewa atas suatu barang atau upah mengupah atas suatu jasa dalam
waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa. Dalam praktik
lembaga keuangan syariah terdiri dari dua bentuk , yaitu : Ijarah dan al-Ijarah al-
yang disewakan berubah kepemilikan. Jadi untuk lebih jelasnya tentang al-Ijarah
Berbasis Dinar ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Anshori, Abdul Ghofur. 2007. Payung Hukum Perbankan Syariah di
Indonesia. Yogyakarta : UII Perss.
5
yang mana ternyata tidak diikuti dengan peningkatan kondisi keuangan yang
signifikan, sehingga tidak dapat mengimbangi pemenuhan akan berbagai
kebutuhan tersebut.
B. Fatwan DSN Tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-tamlik (IMBT)
Menimbang :
a. Bahwa dewasa ini dalam masyarakat telah umum dilakukan praktik
sewa beli, yaitu perjanjian sewa-menyewa yang disertai dengan opsi
pemindahan hak milik atas benda yang disewa, kepada penyewa,
setelah selesai masa sewa.
b. Bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut,
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) memerlukan akad sewa-beli yang
sesuai dengan Syariah.
c. Bahwa oleh karena itu, Dewan Syariah Nasional memandang perlu
menetapkan fatwa tentang sewa-beli yang sesuai dengan syariah, yaitu
akad al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik atau al-ijarah wal al-
iqtina untuk dijadikan pedoman.
Mengingat:
1. Firman Allah dalam QS. Al-Maidah (5) ayat 1 yaitu :
'يَـ
َٰأيـ
َّـها
ٱل
۟ ۟
ّ ِذي َن َء َاـمُن ٓـٰـ وا َْأوُف وا ِب ْٱـل ُعـقوِـد ۚ ُأ
ِح ل
ّ ْت َل ُكم
ى¹ ِبِي َمةُ ٱْـلَْن َــعـِ'م ََِّّإل َما ي ُْـتـَل 'ى َعَْلي ُك ْم َ ْغ َـ ْي ُُِمل
6
ُيِري ُد
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu)
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
2. Hadits Nabi riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf :
على
َ َ ح َ ًلـَّل َأو ا ح َحر ًاـما واْل م ِ ِ
ُ َ َـ َ َ ْ َ َ َجا ٌئز َْبـ َْي اْل ُم ْسل َص ال ُّصْـل ُح
ْسلِ ُ ْمـو َن َّل ل ح ِمْـ َْي اََِّّل
ًحا َرم
7
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perdamaian
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram, dan kaum
muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.
C. Aplikasi Pembiayaan IMBT Pada Kepemilikan Perumahan (KPR)
orang yang memenuhi kriteria bank yang mampu dan berhak untuk
kontrak yang diperbolehkan oleh aturan syariah yaitu akad yang tidak
mengandung riba, maysir, dan gharar yang salah satu diantaranya adalah akad
Terdapat banyak akad lain yang bisa menjadi pilihan dalam melakukan
al-Tamlik. Akad ini merupakan akad sewa (ijarah) dan suatu aset riil, yaitu
pembeli rumah menyewa rumah yang telah dibeli oleh bank, dan diakhiri
akad IMBT ini terdapat dua buah akad, yaitu akad jual-beli (al-Bai’) dan akad
IMBT sendiri, yang merupakan akad sewa menyewa yang diakhiri dengan
perpindahan kepemilikan .
2
Ascarya, . 2008. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
8
Contoh:
. Dan ada seorang pembeli B yang ingin membeli rumah tersebut dengan meminta
Maka kontrak pertama yang dilakukan adalah Bank A harus membeli rumah
kepada penjual rumah dengan harga Rp 100.000.000,- dan akan dilanjutkan dengan
misalkan biaya sewa yang di sepakati adalah sebesar Rp 1.000.000,- perbulan selama
10 tahun (120 bulan), maka pembeli B akan mengeluarkan uang sampai 10 tahun
Dinar.
pembiyaan Islam bagi orang yang membutuhkan suatu barang namun belum
seperti menyewa barang pada umumnya tetapi pada akhir periode sewa yang
tersebut kepada penyewa. Pemindahan kepemilikan ini bisa dengan jual beli
atau bahkan dengan hibah saja. Namun, pembiayaan IMBT merupakan salah
9
satu solusi kepemilikan suatu baranag bukan berarti pembiayaan IMBT tidak
mengandung resiko kerugian. Kerugian bisa terjadi kepada pihak bank yang
yang diperoleh lebih kecil daripada uang yang sudah dikeluarkan pada saat
membeli suatu barang. Kecuali pada saat pembelian dilakukan sebelum masa
sewa berakhir, pihak pembeli tetap melunasi biaya sewa. Namun, solusi ini
pun merugikan pihak pembeli sehingga perlu dijelaskan didalam kontrak yang
pembeliaan rumah yang dimiliki bank lebih cepat dari jangka waktu sewa
yang disepakati.
Dari sisi keuangan, akad IMBT ini secara relatif cendrung memeliki
kerugiaan yang lebih besar daripada konsumen. Harga sewa akan cendrung
sewa dalam akad IMBT ini sudah disepakati secara tetap diawal transaksi.
Dari sisi harga, harga jual pada saat akhir periode sewa yang sudah ditentukan
diawal pun berpotensi memiliki perbedaan prediksi, yaitu harga jual yang
disepakati lebih kecil daripada harga pasar. Hal ini pun dapat merugikan bank
menggunakan nilai dirham emas memiliki nilai yang stabil dari pada uang
10
kertas yang nilainya menurun sehingga bisa menimbulkan keadilan bagi pihak
PENUTUP
(sewa) barang antara bank dengan nasabah dan pada akhir masa sewa, nasabah akan
memiliki barang yang telah disewakannya. Sedangkan didalam Fatwa MUI (Majelis
menyewa yang disertai dengan opsi pemindahan hak milik atas benda yang disewa,
membutuhkan bahkan ingin memiliki suatu barang namun belum memiliki dana yang
dilakukan sebelum masa sewa berakhir, karena pendapatan yang diperoleh lebih kecil
dari pada uang yang sudah dikeluarkan pada saat membeli suatu barang. Kecuali pada
saat pembelian dilakukan sebelum masa sewa berakhir, pihak pembeli tetap melunasi
biaya sewa-menyewa. Namun, solusi ini pun merugikan pihak pembeli sehingga
11
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, . 2008. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
http://www.bprsvitkacentral.com/main/index.php/kebijakan/fatwa.dsn/90-
27dsn-muiii 2002-al-ijarah-al-muntahiyah-bi-al-tamlik.
12