Anda di halaman 1dari 3

NAMA : VIRLI AURELYA PUTRI APANDI

NIM : 2288220037
KELAS : 1B – PENDIDIKAN SEJARAH
MATA KULIAH : LANDASAN PENDIDIKAN

ANALISIS RUU SISDIKNAS TAHUN 2003 DAN 2022

RUU SISDIKNAS 2003 RUU SISDIKNAS 2022


Menimbang : DITAMBAHKAN
Menimbang :
D. bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun D. bahwa Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional tidak 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
memadai lagi dan perlu diganti serta perlu UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
disempurnakan agar sesuai dengan amanat Guru dan Dosen, dan Undang-Undang Nomor
perubahan Undang-Undang Dasar Negara 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, perlu
Republik Indonesia Tahun 1945; disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan pendidikan nasional sebagai
satu sistem pendidikan nasional;
Mengingat : DITAMBAHKAN
Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, Mengingat :
dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28C ayat (1),
Republik Indonesia Tahun 1945; Pasal 31, dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Bagian Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 terdiri Pada Bagian Bab 1 ketentuan Umum Pasal 1
dari 30 ayat . terdiri dari 20 ayat yang telah dibuat secara
ringkas dan jelas.

BAB 3 BAB 2
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Dasar,Fungsi,Tujuan, dan prinsip
Pasal 4: Penyelenggaraan Pendidikan
(1) Pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak Prinsip Penyelenggaraan pendidikan (Berubah)
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak menjadi :
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, Pasal 5 : Pendidikan diselenggarakan sebagai
dan kemajemukan bangsa. satu kesatuan yang sistemik dengan prinsip:
(2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu a. berorientasi pada Pelajar;
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka b. menjunjung tinggi kebenaran ilmiah;
dan multimakna. c. demokratis;
(3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu d. berkeadilan;
proses pembudayaan dan pemberdayaan e. nondiskriminatif;
peserta didik yang berlangsung sepanjang f. inklusif; dan
hayat. g. mendukung Pembelajaran sepanjang hayat.
(4) Pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan,
dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran.
(5) Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis,
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
(6) Pendidikan diselenggarakan dengan
memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Pada Bagian 4 Hak dan Kewajiban Pemerintah Pada bagian 1 tugas dan wewenang pemerintah
dan Pemerintah Daerah pusat dan daerah
Pasal 10 dan Pasal 11 ayat 1,2
Berisi Pasal 6, pasal 7 ayat 1,2,3,4,5 , pasal 8
ayat 1,2,3,4,5,6 . dan Pasal 9 dan 10

DITAMBAHKANNYA
Tugas dan Wewenang Menteri Pasal 10 Tugas
dan wewenang Menteri meliputi:
a. menetapkan kebijakan umum
pengembangan Pendidikan untuk
mencapai tujuan Pendidikan nasional;
b. mengoordinasikan, menghimpun, dan
mendayagunakan potensi Masyarakat untuk
pengembangan Pendidikan;
c. meningkatkan penjaminan mutu dan
relevansi Pendidikan;
d. meningkatkan keterjangkauan, pemerataan
yang berkeadilan, dan akses Pendidikan secara
berkelanjutan;
e. meningkatkan kapasitas pengelolaan
akademik dan pengelolaan sumber daya
Pendidikan; dan
f. melaksanakan tugas lain untuk mencapai
tujuan Pendidikan nasional.

Hal yang direvisi :

1. Dikatakan oleh Kemendikbud pada 29 Agustus 2022 RUU Sisdiknas terus memperjuangkan dan
mendorong untuk kesejahteraan para pendidik dengan pemberian upaya layak bagi semua guru.
Dikatakan “ .... RUU ini mengatur bahwa guru yang sudah mendapat tunjangan profesi, baik guru
ASN maupun non-ASN akan tetap mendapat tunjangan tersebut sampai pensiun, sepanjang
memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.”( Jendral Guru dan
Undangan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril melalui Taklimat Media secara virtusl,
Senin (29/8). Selanjutnya, Dirjen GTK menerangkan bahwa guru ASN yang sudah mengajar namun
belum memiliki sertifikat pendidik akan mendapatkan penghasilan yang layak sesuai Undang-Undang
ASN. "RUU ini juga mengatur bahwa guru yang sudah mengajar namun belum memiliki sertifikat
pendidik akan segera mendapatkan penghasilan yang layak tanpa perlu menunggu antrean
sertifikasi,” imbuh Iwan Syahril. Sedangkan untuk guru non-ASN yang sudah mengajar namun belum
memiliki sertifikat pendidik, maka pemerintah akan meningkatkan bantuan operasional satuan
pendidikan untuk membantu yayasan penyelenggara pendidikan memberikan penghasilan yang
lebih tinggi bagi gurunya sesuai UndangUndang Ketenagakerjaan. intinya, lanjut Dirjen GTK, dengan
pengaturan yang diusulkan dalam RUU Sisdiknas ini, guru yang sudah mendapat tunjangan profesi
dijamin tetap mendapat tunjangan tersebut sampai pensiun. “Sedangkan guru-guru yang belum
mendapat tunjangan profesi akan bisa segera mendapat kenaikan penghasilan, tanpa harus
menunggu antrean sertifikasi yang panjang,” kata Iwan Syahril.

2. Selain itu, RUU Sisdiknas juga memberi pengakuan kepada pendidik PAUD dan kesetaraan. Melalui
RUU ini, satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan untuk usia 3-5 tahun dapat diakui sebagai
satuan pendidikan formal. Dengan demikian, pendidik di satuan pendidikan tersebut dapat diakui
dan mendapat penghasilan sebagai guru, sepanjang memenuhi persyaratan. Hal yang sama berlaku
untuk pendidik di satuan pendidikan nonformal penyelenggara program kesetaraan yang memenuhi
persyaratan.

Anda mungkin juga menyukai