KAK KONSTRUKSI GEDUNG LABORATORIUM TAHAP I Fix
KAK KONSTRUKSI GEDUNG LABORATORIUM TAHAP I Fix
1
Pada awal Tahun 2021 LPFK Surakarta pindah lokasi
perkantoran dengan menempati gedung baru di daerah Jl.
Lingkar Mojosongo, Kampung Randusari, Kelurahan
Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Lokasi ini
secara geografis sangat menguntungkan karena dikelilingi
jalan Propinsi dan Kota sehingga akses masuk ke area
perkantoran sangat mudah dijangkau.
Tujuan :
Tujuan kegiatan ini adalah dapat terlaksananya
Pembangunan Gedung Laboratorium sesuai dengan
perencanaan dan dapat mengoptimalkan penggunaan
anggaran yang efisien, tepat sasaran serta hasil optimal
sehingga dapat digunakan sebaik-baiknya.
4. Lokasi Pekerjaan Lokasi Pekerjaan : Jl. Sindoro Raya, Ring Road Mojosongo,
Jebres, Surakarta, 57127
5
:
a. Peraturan dan ketentuan-ketentuan teknis yang
berlaku antara lain :
1) Undang-undang Nomor 23/1997 tentang
Lingkungan Hidup.
2) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi.
4) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
5) Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
6) PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan;
7) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 Tentang
Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
8) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
9) Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.
10) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
11) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha
Jasa Konstruksi.
12) Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 51
Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan Dari Jasa Usaha Jasa Konstruksi.
13) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 28
Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
14) Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
6
15) Peraturan Pemerintah No. 92 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.
28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi.
16) Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
468/KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998, tentang
persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan
umum dan lingkungan.
18) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
bangunan Gedung dan Lingkungan.
19) Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.
11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan;
20) Kepmenkes No. 876/Menkes/SK/VII/2001
tentang Pedoman teknis analisis dampak
kesehatan lingkungan;
21) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pesyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
22) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Aksesbilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan.
23) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
33/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan
Kontrak Jasa Konsultansi.
24) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
34/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Manajemen (SISDALEMEN)
Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi.
25) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Penyusunan RTBL;
26) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
7
06/PRT/M/2008, Tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Pemeriksaan
Konstruksi.
27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
09/PER/M/2008 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
28) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
15/PRT/M/2008 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
43/PRT/M/2007, Tentang Standar Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi.
29) Peraturan Mentri Perumahan Rakyat
No.31/PRT/M/2015 Tentang perubahan ketiga
atas peraturan Mentri Pekerjaan Umum
No.7/PRT/M/2015,
30) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
22/PRT/M/2018 tahun 2018 tentang Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
31) Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.32/2020,
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Gebernur Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2019
tentang Standarisasi Biaya Kegiatan Dan
Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi
Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan
Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah 2020
32) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
melalui Penyedia;
33) Ketentuan-ketentuan yang diatur diatas sepanjang
masih berlaku dan jika telah dirubah maka
mengacu kepada perubahannya.
34) Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan
Daerah terkait Standar Teknis dan Pedoman Teknis
lainnya yang dianggap perlu.
b. Persyaratan kelayakan keamanan dan fungsi
bangunan harus memenuhi syarat :
1) Ketahanan bahan dan bangunan menerima beban
8
angin, gempa dan beban bangunan itu sendiri.
2) Ketahanan bahan dan bangunan terhadap
kelusuhan dan keausan baik oleh aktifitas
manusia maupun karena pengaruh cuaca dan
iklim.
3) Keamanan penggunaan pada waktu terjadi
bencana karena aktifitas manusia ataupun alam.
c. Persyaratan guna yaitu bangunan yang harus dapat
menampung semua kegiatan secara efisien dan terpadu
sesuai fungsi dan peruntukannya dengan aman dan
nyaman.
Ruang Lingkup
9
dengan luasan keseluruhan + 465 m².
b) Pekerjaan Lantai 1 (Satu),
Berupa Pekerjaan Struktur Beton Bertulang,
Pasangan dan Plesteran, Penutup Lantai dan
Plafond, Pintu Jendela dan Railing, Finishing,
Peralatan Sanitair, Kabel Ladder & Tray, Instalasi
Penerangan, Instalasi Fire Alarm, Instalasi Tata
Suara (Sound System), Instalasi CCTV, Instalasi
Data LAN, Instalasi Telepon, Air Bersih Dingin,
Sistem Air Bekas & Air Kotor, Instalasi Fire
Protection, Sistem Instalasi Tata Udara dengan
luasan keseluruhan + 465 m².
c) Pekerjaan Lantai 2 (Dua),
Berupa Pekerjaan Dag yang meliputi Pekerjaan
Struktur Beton Bertulang, Pasangan dan Plesteran,
Penutup Lantai dan Plafond, Pintu, Finishing,
Peralatan Sanitair dengan luasan keseluruhan +
465 m².
6. Selama dalam proses pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa wajib mencari informasi yang
dibutuhkan baik dari pemberi tugas maupun
informasi lainnya yang dianggap perlu. Informasi
tersebut harus diperiksa kebenarannya dan bila
terjadi kesalahan pembangunan sebagai akibat dari
kelalaian/kesalahan informasi maka menjadi
tanggung jawab Pelaksana Konstruksi.
7. Pada saat proses pekerjaan skala prioritas yang
harus dilaksanakan dan diselesaikan dalam waktu
120 (seratus dua puluh) hari kalendar adalah tahap
awal/bagian pekerjaan ground floor dan lantai 1
(satu) serta sebagian pekerjaan pada lantai 2.
Mengingat pada ground floor dan lantai 1 (satu)
akan segera difungsikan sebagai ruang pelayanan.
8. Untuk Jenis pekerjaan dan Spesifikasi Teknis
mengacu pada Outline Spesifikasi Material Pada
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS), Gambar
Kerja dan dokemen terkait.
9. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi
fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul
10
atau dihadapi, dan surat-menyurat.
10. Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan (asbuilt drawings) yang selesai sebelum
serah terima pertama, setelah disetujui oleh
penyedia jasa pengawasan konstruksi dan diketahui
oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi.
11. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada saat proses pembangunan dan dimasa
pemeliharaan konstruksi.
b. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA/PPK :
tidak ada.
11. Kualifikasi Penyedia
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus memiliki surat izin
Barang dan Jasa
untuk menjalankan kegiatan/ Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
kualifikasi usaha Kecil yang masih berlaku dengan
ketentuan harus memiliki sub bidang sebagai
berikut :
SBU/
SERTIFIKAT
No. JENIS LAINNYA KETERANGAN
1 Klasifikasi
Bangunan
Gedung BG004 Kecil
Sub
Klasifikasi
Jasa
Pelaksana
Konstruksi
Bangunan
Komersial.
13. Tenaga/Personil
11
Personil yang dibutuhkan :
Pengalaman Sertifikat
Jabatan Jumlah
Kerja Kompetensi
No. dalam Personil
Profesional Kerja
pekerjaan (org)
(Tahun)
SKT Pelaksana
Pengalaman Bangunan
1. Pelaksana 1 Kerja Min.2 Gedung/Peker
Tahun jaan Gedung
(TS051)
Ahli K3 Sertifikat Ahli
Konstruksi/ Muda K3
Pengalaman Konstruksi/Ah
2. Ahli 1
Min. 3 Tahun li Muda
Keselamatan
Konstruksi Keselamatan
Konstruksi
Keterangan :
(1) Pengalaman kerja dihitung berdasarkan daftar
riwayat pengalaman kerja atau referensi kerja dari
pemberi pekerjaan.
(2) Pengalaman yang disampaikan tanpa melampirkan
daftar riwayat pengalaman kerja atau referensi
maka tidak dapat dihitung sebagai pengalaman.
(3) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa
memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi
(dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
(4) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman
kerja setelah personel lulus pendidikan minimal
sesuai persyaratan untuk memperoleh SKA/SKT
sesuai yang disyaratkan dalam LDP.
(5) Penilaian pengalaman Petugas Keselamatan
Konstruksi/Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi dilakukan terhadap pengalaman
keterampilan/keahlian K3 dalam melaksanakan
pekerjaan konstruksi.
(6) Pengalaman kerja yang tercantum dalam daftar
riwayat Pengalaman/Referensi Kerja dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya dan bila
diperlukan dapat dilakukan pengecekan oleh UKPBJ
14. Spesifikasi Teknis Konstrusi,
Pekerjaan Untuk spesifikasi teknis pada pekerjaan Pembangunan
Konstruksi Gedung Laboratorium ini meliputi :
a. Ketentuan Penggunaan Bahan/Material adalah sebagai
berikut :
1) Bahwa dalam penggunaan bahan pada proses
pekerjaan Pembangunan adalah sebagaimana
terlampir pada RKS yaitu dengan mengutamakan
penggunaan produk dalam negeri dan berstandar
nasional (SNI),
2) Bahan hanya boleh digunakan apabila telah
dilakukan pengujian dan memenuhi Spesifikasi yang
dipersyaratkan,
3) Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu harus
12
disiapkan persediaan bahan material, sehingga
setiap saat dibutuhkan selalu tersedia, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keseragaman bahan
serta kesinambungan pekerjaan,
b. Dalam proses pekerjaan penyedia jasa memiliki
kemampuan menyediakan peralatan utama untuk
pelaksanaan pekerjaan, minimal yaitu :
Type/
Jenis Jumlah Status
No Kapasitas
Peralatan (Minimal) Kepemilikan
(Minimal)
1. Generat 80 Kva Milik Sendiri
or set 1 unit / Sewa
2. Mobile 10 Ton 1 unit Milik Sendiri
Crane / Sewa
3. Scafolding 100 set Milik Sendiri
/ Sewa
4. Dump 5 M³ 3 unit Milik Sendiri
Truck 5 M3 / Sewa
5. Bar Cutter 2 unit Milik Sendiri
/ Sewa
6. Concrete 350 liter 2 unit Milik Sendiri /
mixer Sewa
Keterangan :
1) Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan harus dalam
kondisi baik/ laik operasi dan berfungsi dengan
baik;
2) Peralatan harus dilengkapi dengan bukti berupa :
a. Milik sendiri, bukti kepemilikan peralatan,
b. Sewa beli, bukti pembayaran sewa beli,
c. Sewa, surat perjanjian sewa sepanjang masa
pelaksanaan konstruksi,
c. Pekerjaan Utama yang dilaksanakan pada proses
Pembangunan Gedung Laboratorium ini meliputi :
Sipil dan Arsitektur
- Pekerjaan Struktur Beton Bertulang
- Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
- Pekerjaan Penutup Lantai dan Plafond
- Pekerjaan Pintu, Jendela, dan Railing
- Pekerjaan Finishing
Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing
- Pekerjaan Peralatan Sanitair
- Pekerjaan Kabel Ladder & Tray
- Pekerjaan Instalasi Penerangan
- Pekerjaan Instalasi Fire Alarm
- Pekerjaan Instalasi Tata Suara (Sound System)
- Pekerjaan Instalasi CCTV
- Pekerjaan Instalasi Data LAN
- Pekerjaan Instalasi Telepon
- Pekerjaan Air Bersih Dingin
13
- Pekerjaan Sistem Air Bekas & Air Kotor
- Pekerjaan Instalasi Fire Protection
- Pekerjaan Instalasi Tata Udara
14
2) Pembayaran terakhir akan dilakukan sebesar
95% setelah prestasi pekerjaan pembangunan
dinyatakan selesai 100%.
3) Untuk Retensi 5% dan aka n diberikan ke
penyedia jasa setelah masa pemeliharaan selesai.
i. Ketentuan dalam pembuatan laporan dan dokumentasi
selama proses pekerjaan pembangunan gedung
meliputi :
1) Laporan harian, berisi keterangan tentang:
- Tenaga kerja,
- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
- Alat-alat,
- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
- Waktu pelaksanaan pekerjaan.
2) Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume
laporan harian dan Laporan Cuaca;
3) Berita acara kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran;
4) Laporan perubahan pekerjaan tambah kurang;
5) Mengadakan pertemuan di lapangan (site meeting);
6) Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan
Time Schedule kontraktor pelaksana;
7) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as
built drawing);
8) Foto Dokumentasi (0% s/d 100%);
9) Manual pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut
pengoperasian dan perawatan peralatan dan
15. Metode perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.
Pelaksanaan
10) Dokumentasi dan laporan/risalah hasil rapat.
Kegiatan
16
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari
Pemberi Tugas.
Kontraktor harus melakukan pembersihan lahan
yaitu :
Semua penghalang di dalam batas tanah yang
menghalangi jalannya pekerjaan seperti adanya
pepohonan, batu-batuan atau puing-puing
bekas material bangunan harus dibersihkan
serta dipindahkan dari lingkungan bangunan
kecuali barang-barang yang ditentukan harus
dilindungi agar tetap utuh.
Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya dan untuk barang yang
tidak dipergunakan harus diangkut keluar dari
halaman proyek.
b. Pekerjaan Tanah dan Pasir,
Kontraktor harus menyiapkan galian tanah
pondasi sumuran kedalaman lebih dari 3 meter,
galian tanah pondasi foot plat kedalaman ± 2
meter, galian tanah pondasi menerus
kedalaman ± 1 meter.
Kontraktor harus melakukan urug kembali
tanah galian, urug pasir bawah pondasi, dan
urugan sirtu peninggian elevasi bangunan.
c. Pekerjaan Struktur,
Kontraktor harus melakukan pekerjaan pondasi, sloof,
kolom, balok dan plat lantai seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi
Teknis.
d. Pekerjaan Kedap Air/Waterproofing.
Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan
waterproofing pada permukaan plat beton, tempat
daerah basah (toilet) dan tanki/ground reservoir
penampungan air atau sesuai dengan gambar kerja.
e. Pekerjaan Baja.
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pengangkutan dan pekerjaan pendukung yang
diperlukan untuk melaksanakan dan membuat
konstruksi baja.
Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan,
17
fabrikasi dan pemasangan tentang konstruksi baja
untuk rangka atap, penyokong dan sebagainya.
f. Arsitektur dan Interior.
Kontraktor harus melakukan pekerjaan seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis.
g. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing.
Pekerjaan Plumbing :
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup
pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-
gambar perencanaan, dimana bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat
perbedaan antara spesifikasi bahan dan/atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan maka merupakan kewajiban
Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan tanpa
adanya tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan sistem Penyediaan dan Distribusi
Air-Bersih (Air Dingin).
2. Pekerjaan Penyaluran Air-kotor dan Air Bekas
dalam bangunan sampai dengan Bak Kontrol
Sewage Pit yang menuju drainase saluran
buang atau pengolahan limbah (IPAL) bila
salurannya tersedia.
4. Pekerjaan talang air hujan sampai Saluran
Luar bangunan.
5. Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang
diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan
secara jelas atau terinci di dalam Gambar
Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
6. Testing dan Commissioning seluruh sistem
hingga berjalan dengan baik dan sempurna
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pekerjaan Air Bersih :
1. Pengadaan dan pemasangan Sistem
Penyediaan Air Bersih secara lengkap sehingga
18
sistem dapat bekerja dengan baik.
2. Pengadaan dan pemasangan Sistem Pemipaan
Distribusi air bersih dari Roof Tank sampai ke
titik-titik distribusi air bersih sesuai dengan
gambar perencanaan.
3. Pengadaan dan pemasangan Panel Daya, Panel
Kontrol beserta pengabelannya.
Pekerjaan Air Kotor Dalam Bangunan.
Pemipaan air kotor dari sanitary fixtures sampai
dengan drainase/saluran buang ke STP Bio Sistem.
Pekerjaan Talang.
1. Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan talang
air hujan (tegak/datar).
2. Pembuatan Instalasi Pipa dari gedung menuju
ke saluran drainase luar bangunan (saluran
air hujan tapak).
Pekerjaan Hydrant dan Sprinkler.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup
pekerjaan yang di jelaskan baik dalam spesifikasi
teknis ataupun yang tertera dalam gambar-gambar
perencanaan, dimana bahan-bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa
adanya ketentuan tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan kepala sprinkler,
unit kotak hidran, pillar hidran, tabung fire
extinguisher berikut isinya, dan lainnya secara
lengkap sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi teknis.
2. Pengadaan unit-unit kontrol otomatis secara
lengkap.
3. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi
19
pemipaan sprinkler dan pipa tegak hidran dari
ruang mesin sampai ke dalam bangunan
berikut peralatan bantunya secara lengkap.
4. Pekerjaan lain yang masih termasuk dalam
pekerjaan ini sesuai dengan Persayaratan
Teknis dan gambar perancangan.
5. Peralatan bantu dan pendukung yang
diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak
disebutkan secara jelas atau terinci di dalam
Gambar rancangan dan Persyaratan Teknis.
6. Pekerjaan testing dan comissioning terhadap
seluruh sistem sehingga dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan fungsinya.
Pekerjaan Sistem Tata Udara dan Penghawaan.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna
mendapatkan suatu operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidakjelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Listrik.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
20
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna
mendapatkan suatu operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak jelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat rapat penjelasan pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Tanda Bahaya Kebakaran (Fire Alarm).
1. Kontraktor wajib mengadakan, melaksanakan
pemasangan bahan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam sistem instalasi ini secara
baik dan melakukan penyetelan pada bagian
bagian yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap sistem maupun
untuk keseluruhan sistem, guna mendapatkan
suatu operasi dari sistem secara sempurna dan
memuaskan.
2. Kontraktor diwajibkan melaksanakan seluruh
lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam
dokumen ini untuk setiap jenis pekerjaan
dengan baik.
3. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
4. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak jelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
5. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
21
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Telekomunikasi dan Data Internet.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna
mendapatkan suatu operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidakjelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Tata Suara.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari
sistem maupun untuk keseluruhan sistem,
guna mendapatkan suatu operasi dari sistem
secara sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak-jelasan dan atau kesalahan
yang terdapat didalam dokumen pelelangan
22
pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan CCTV.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari
sistem maupun untuk keseluruhan sistem,
guna mendapatkan suatu operasi dari sistem
secara sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak-jelasan dan atau kesalahan
yang terdapat didalam dokumen pelelangan
pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
Konstruksi (RKK):
a. Penyedia Jasa menyampaikan pakta komitmen dan
penjelasan manajemen risiko serta penjelasan rencana
tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi
bahaya berikut ini :
Jenis/ Tipe
No. Identifikasi Bahaya
Pekerjaan
1 Pekerjaan Tertimpa Beton Bertulang
Pondasi Terperosok Galian Pondasi
Tertimpa Buis Beton Pondasi Sumuran
2 Pekerjaan Beton Terjatuh dari ketinggian
Struktur Tertimpa alat atau material yang terjatuh
Tertimpa/ Tertimbun Material Beton Ready
Mix/ Besi / kayu/ Scafolding
3 Pekerjaan Baja Terjatuh dari ketinggian
Profil Tertimpa alat atau material yang terjatuh
Terbakar akibat alat las
Iritasi pada kulit, mata atau saluran
pernafasan dari alat las
23
4 Pekerjaan Tertimpa Bata
Pasangan Iritasi pada kulit, mata atau saluran
Dinding Bata, pernafasan
Plesteran dan
Acian
5 Pekerjaan Terluka akibat peralatan bor dan gergaji
Kusen Pintu Terjatuh dari ketinggian.
Jendela dan Tergores bahan material.
ACP
6 Pengecatan Menghirup uap/gas kandungan cat
Iritasi pada kulit, mata atau saluran
pernafasan
7 Pekerjaan Tersengat aliran listrik
Elektrikal Terluka akibat kabel atau alat bantu
Terbakar akibat konsleting
8 Pekerjaan Tergores/Luka akibat tertimpa bahan atau
Mekanikal & peralatan Plumbing
Plumbing Terbakar akibat alat las pipa hydrant
9 Pekerjaan Air Tersengat api pada saat pengelasan pipa
Conditioning instalasi.
(AC) Terbakar akibat alat las.
Iritasi pada kulit, mata atau saluran pernafasan
26