Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

RPP-PKR 2.2.1

Nama : Caca Lestari


Nama Sekolah : SDN 001 Pangkalan
Model PKR : 2.2.1
Mata Pelajaran : - IPA
- IPS
Kelas/Semester : - V/I
- VI/I
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2x35 menit)

I. Standar Kompetensi
IPA (Kelas V) : Memahami jenis makanan yang mengandung,
karboohidrat, protein dan vitamin.
IPS (Kelas VI) : Memahami peranan Indonesia di era globalisasi

II. Kompetensi Dasar


IPA (Kelas V) : Mengidentifikasi jenis makanan yang
mengandung karbohidrat, protein dan vitamin.
IPS (Kelas VI) : Menjelaskan dampak positif serta negatif
globalisasiterhadap kehidupan bangsa Indonesia.

III. Indikator
A. IPA (kelas V)
 Menjelaskan maksud dari makanan bergizi.
 Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang mengandung
karbohidrat
 Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang mengandung
protein
 Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang mengandung
vitamin.
B. IPS (kelas VI)
 Menjelaskan dampak positif globalisasi terhadap kehidupan
bangsa Indonesia.
 Menjelaskan dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan
bangsa Indonesia.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa kelas V (lima) dapat menjelaskan apa yang dimaksud
dengan makanan bergizi serta mengidentifikasi jenis-jenis
makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin.
2. Siswa kelas VI (Enam) dapat menjelaskan dampak positif dan
dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

V. Materi Pembelajaran
A. IPA (Kelas V)
Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh kita
diantaranya : karbohidrat, protein dan vitamin.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat
yang diperlukan tubuh
sebagai sumber energi yang
utama. Gambar 1.1 adalah
contoh beberapa makanan
yang merupakan sumber
Gambar 1.1 karbohidrat.
2. Protein
Protein merupakan zat yang
diperlukan sebagai penyusun
sel-sel pada tubuh yang
berguna untuk pertumbuhan.
Pada gambar 2.1 adalah
contoh beberapa makanan
yang mengandung protein.
Gambar 2.1
3. Vitamin
Vitamin diperlukan tubuh
untuk mengatur organ-organ
tubuh bekerja sebagaimana
mestinya. Vitamin banyak
terdapat pada kelompok
buah-buahan dan sayuran.
Pada gambar 3.1 adalah
Gambar 3.1 contoh beberapa makanan
yang mengandung vitamin.

B. IPS (Kelas VI)


Era globalisasi menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Dampak tersebut berupa dampak positif dan
dampak negatif.
VI. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi
- Penugasan
-
VII. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan awal (10 menit)
1. Guru menyiapkan siswa kela V dan VI pada situasi belajar
yang kondusif
2. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa kela V dan VI
dengan hangat dan antusias serta memeriksa kehadiran siswa,
secara serempak.
3. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin do’a.
4. Guru melakukan apersepsi secara serempak dengan mengulas
materi sebelumnya dan keterkaitannya dengan materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan kelas V dan VI secara serempak.
B. Kegiatan inti (45 menit)
1. Guru membagi siswa kelas V dan VI masing-masing menjadi
kelompok secara serempak.
2. Siswa kelas V diminta mengamati jenis-jenis makanan yang
telah diberikan oleh guru, sedangkan kelas VI diminta
mengamati gambar-gambar yang ditunjukkan guru di papan
tulis.
3. Masing-masing kelompok dari kelas V mengidentifikasi jenis-
jenis makanan tersebut kedalam kelompokkarbohidrat, protein
dan vitamin. Sementara untuk kelas Vimengidentifikasi
gambar-gambar tersebut mana yang termasuk dampak positif
dan dampak negatif.
4. Siswa kelas V menuliskan hasil pengamatannya kedalam
lembar kerja yang telah disediakan, begitu juga dengan siswa
kelas VI.
5. Guru memonitor, membimbing, dan memfasilitasi kegiatan
diskusi dengan cara berkeliling baik siswa kelas V maupun
siswa kelas VI.
6. Salah satu perwakilan kelompok dari masing-masing kelas
membacakan hasil pengamatannya.
7. Guru memberikan penguatan kepada masing-masing
perwakilan kelas yang telah membacakan hasil pengamatannya
dilembar kerja yang telah diberikan.
8. Secara serempak guru menanggapi hasil pengamatan dari kelas
V dan VI dengan memberikan penjelasan mengenai makanan
yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin, serta
menjelaskan dampak positif dan dampak negatif dari
globalisasi.
C. Kegiatan penutup (15 menit)
1. Guru bersama-sama dengan siswa kelas V dan VI, untuk
membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa kelas V dan VI.
3. Guru memberikan penilaian kepada siswa kelas V dan VI.
4. Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa
kelas V dan VI
5. Guru mengajak siswa kela V dan VI untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan “Hamdalah” secara
bersama-sama.

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran


Alat : Berbagai jenis makanan, gambar-gambar
dampak globalisasi.
Sumber belajar : - Buku paket IPA kelas V, penerbit Erlangga
- Buku paket IPS kelas VI, penerbit Pusat
Perbukuan Nasional
- Internet (www.google.com)
- Lingkungan sekitar
- Pengalaman siswa
- Pengetahuan guru

IX. Penilaian
Prosedur penilaian : - Penilaian proses
- Penilaian hasil
Jenis penilaian : - Test
- Non test
Teknik penilaian : - Penilaian sikap (lembar observasi
pengamatan)
- Penilaian pengetahuan (lisan dan
tulisan)
Bentuk instrumen : - Tes tulisan (pilihan ganda dan
penilaian uraian)
- Non tes (Observasi/pengamatan)

Pangkalan, Mei 2023

CACA LESTARI
ULASAN ILMIAH
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

TUGAS PRAKTEK 3

DISUSUN OLEH

NAMA : CACA LESTARI


NIM : 856444595

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
KUANTAN SINGINGI
2023
Ulasan ilmiah tentang pratek pembelajaran kelas rangkap

A. Latar Belakang mengapa Pembelajaran Kelas Rangkap dipraktekkan

Pembelajaran kelas rangkap merupakan suatu bentuk pembelajaran yang


mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih,
dalam waktu yang sama dan menghadapi dua atau lebih tingkatan kelas yang
berbeda. PKR dapat juga terjadi karena beberapa alasan. Seperti alasan
geografis, alasan demografis, kekurangan guru, keterbatasan ruang kelas hingga
alasan ketidakhadiran guru dan alasan lainnya. Dalam melaksanakan
pembelajaran tidak selamanya guru DS atau guru kelas bisa terus mengajar. Ada
kalanya guru tersebut berhalangan hadir dan tidak bisa melaksanakan tugasnya
sebagai guru. Hal tersebut dapat menyebabkan kekurangan guru

Pembelajaran kelas rangkap sering kita jumpai adalah tentang masalah


pemerataan dan kurangnya tenaga pendidik. Kurangnya tenaga pendidik
disebabkan oleh beberapa faktor seperti terus meningkatnya angka guru PNS
yang pensiun setiap tahunnya.

Kekurangan guru juga disebabkan oleh tidak seimbangnya antara jumlah


kebutuhan guru disetiap daerah dengan jumlah penerimaan guru PNS.
Kekurangan guru tidak hanya dialami oleh daerah pelosok atau terpencil namun
juga dialami oleh daerah-daerah perkotaan. Kekurangan guru akan berakibat
terhadap proses pembelajaran. Korbannya adalah siswa dikarenakan proses
pembelajaran yang terganggu.

Dari permasalahan yang terjadi diatas maka pelaksanaan pembelajaran kelas


rangkap tidak bisa dihindarkan, untuk memenuhi hak siswa mendapatkan
pembelajaran seperti mana semestinya maka pembelajaran tetap berlangsung.
PKR merupakan solusi yang tepat.

3.550 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun Ke-7 2018
Pembelajaran yang layak adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
memenuhi standar minimum pembelajaran yang harus terjadi didalam kelas, ada
kelas, ada guru, ada bahan ajar, pembelajaran dapat berjalan dengan baik ketika
memiliki komponen pembelajaran, bagaimana pemebelajaran berjalan dengan
baik dan efektif, jika gurunya saja tidak lengkap apalagi para muridnya tidak
mempunyai buku-buku yang diperlukan

Dilihat dari realitas murid-murid pada setiap kelas hanya sedikit,


bagaiamana guru dapat mengoptimalkan pembelajaran, tanpa mengurangi nilai
keberadaan guru. Salah satu pendekatan / model yang dapat dikembangkan
untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah melalui pembelajaran kelas
rangkap.

Muh Firdaus Achmad. 2016, Pengaruh Pembelajaran Kelas Rangkap terhadap


motivasi belajar murid SD Inpres Cambayya Kecamatan Somba Opu Kabupaten
Goa.

Ketertinggalan Indonesia dari negara-negara maju bisa jadi karena


masyarakat masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan pemenuhan haknya
dalam bidang pendidikan, terutama kesempatan mengikuti pendidikan Sekolah
Dasar, yakni karena pendidikan yang masih tidak merata yang disebabkan oleh
tingginya biaya pendidikan, wilayahnya yang terpencil, serta motivasi yang
rendah menjadi faktor penghambat.

Bagi wilayah terpencil, program wajib belajar 9 tahun ini banyak menemui
kendala, salah satunya jumlah siswa yang ada dibawah ambang batas kelayakkan
(kurang dari 15 orang perangkatan). Penomena ini membutuhkan kebijakan
khusus dari pemerintah karena pendidikan merupakan salah satu kewajiban yang
harus dipenuhi negara kepada warga negaranya. Sehingga pemerintah
mengeluarkan dua jenis kebijakan.
Kebijakan pertama adalah melakukan regrouping sekolah atau menjadikan 1
atau 2 sekolah yang ada. Kebijakan yang kedua adalah tetap mempertahankan
sekolah-sekolah kecil dengan pembelajaran kelas rangkap (PKR)/Multigrade
Teaching.

Diadik : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020

B. Pratek Dilaksanakan dalam Kondisi, Situasi, dan Hambatannya.

Praktik ini dilaksanakan di SDN Gari II Gonosari pada dua kelas yang
diajar bersamaan oleh satu guru tersebut yaitu kelas II dan kelas III. Kelas II
sebanyak 5 siswa dan kelas III sebanyak 14 siswa.

Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik


pengumpulan data menggunakan trianggulasi. Pada penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013:15).

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori dapat disimpulkan bahwa


perencanaan pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap di SD Negeri Gari II
meliputi penyusunan administrasi pembelajaran dan penugaas guru mengajar
melalui SK mengajar. Dikarenakan kekurangan siswa, kurangnya jumlah guru,
masalah keuangan sekolah, dan adanya rencana regrouping dari pemerintah
menjadi pertimbangan bagi SD Gari II untuk melaksanakan PKR.

Hambatan yang ditemui adalah kurangnya pengetahuan guru tentang


pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap, tempat tinggal beberapa guru yang
jauh dan kurangnya pelatihan mengenai pelaksanaan pembelajaran kelas
rangkap.

C. Gagasan atau Ide dari Mahasiswa

Dari permasalahan yang telah ditemukan tentang kekurangan guru maka


sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan tenaga kependidikan. Bagi sekolah-
sekolah yang kekurangan guru diadakan penerimaan guru baru. Bagi daerah
terpencil siswa yang memiliki kekurangan diberikan beasiswa, dan bagi sekolah-
sekolah yang kekurangan buku diberikan fasilitas yang sesuai kebutuhan
sekolah. Bagi sekolah yang melaksanakan kelas rangkap agar memberi pelatihan
kepada guru yang mengajar kelas rangkap tersebut.

D. Daftar Pustaka

Kurangnya PNS di Gunungkidul Didominasi Tenaga Pendidik. ( 17 Januari 2016).


Kedaulatan Rakyat, hlm. 15.
Muh Firdaus Achmad. 2016, Pengaruh Pembelajaran Kelas Rangkap terhadap
motivasi belajar murid SD Inpres Cambayya Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Goa. Universitas Muhammadiyah Makasar.
Diadik : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020
Sugiyono. 2008, Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif
dan R&D). Bandung :alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai