2. Apakah pada penelitian anda menggunakan dengan senyawa aktif? Jika tidak, pilihlah salah
satu senyawa aktif yang ada dalam ekstrak anda atau berpura pura lah anda menambahkan
senyawa aktif tertentu pada sediaan yang anda buat.
(maksimal 10 kata, nilai 10)
Jawab :
Iya, penelitian saya menggunakan zat aktif valsartan.
3. Jelaskan beberapa sifat fisika kimia dari senyawa aktif anda. Sifat fisika kimia yang
disebutkan dalam jawaban adalah yang menurut pendapat anda sangat penting dalam
kaitannya dengan kelarutan dan protokol yang akan anda susun
(maksimal 60 kata, nilai 20)
Jawab:
Titik lebur : terbentuknya dispersi padat valsartan diharapkan terjadi penurunan titik
leleh yang mengindikasikan bahwa telah terjadi peningkatan kelarutan
karena terjadi penurunan energi lebur valsartan
Formula dispersi padat valsartan disusun berdasarkan rancangan simplex latice design.
5. Dari protokol yang anda jelaskan pada jawaban pertanyaan nomor 4, langkah langkah
manakah yang menurut anda tekait dengan ilmu bidang solubility and solubilization?
Berilah kotak merah/stabilo pada jawaban nomor 4.
(tidak perlu menulis ulang, hanya menandai jawaban nomor 4, nilai 10)
6. Lakukan assesment terhadap jawaban anda di pertanyaan nomor 5, apakah protokol tersebut
sudah sesuai, jika sudah sesuai alasannya apa? Ataukah ada yang perlu dimodifikasi, apa
alasan modifikasi? modifikasi apakah yang anda rencanakan untuk keberhasilan penelitian
tersebut? Note: pilih modifikasi yang fokus pada perbaikan protokol yang berkaitan dengan
solubility dan solubilization
(maksimal 300 kata, nilai 30)
Jawab :
Sudah dikarenakan valsartan memiliki kelarutan yang baik jika dilarutkan dengan etanol
sehingga pada proses pembuatan dispersi padat hal yang harus diperhatikan adalah zat
aktif(valsartan) larut didalam medium pendispersinya kemudian untuk poloxamer 188,
poloxamer 407, PVP VA cukup dilarutkan dengan aquades karena poloxamer 188,
poloxamer 407, PVP VA merupakan surfaktan dan polimer yang hidrofilik.
Poloxamer 188 dan 407 sebagai surfaktan membentuk barier yang mencegah agromerasi
molekul obat sehingga rekristalisasi dapat dihambat serta meningkatkan wettability dari
obat (Lu et al.,2019)
PVP VA digunakan dalam dispersi padat untuk menghambat rekristalisasi zat aktif (Lu et
al, 2019). Pada penelitian yang dilakukan oleh Wlodarski (2015) dispersi padat tadalafil
dengan polimer PVP VA meningkatkan kelarutan sebesar 20 kali lipat dibandingkan
dengan taladafil murni dan meningkatkan disolusi intrinsik 16 kali lipat. Penelitian yang
dilakukan oleh Alvarenga (2022) menghasilkan bahwa dispersi padat Ritonavir dengan
polimer PVP VA lebih sedikit terdegradasi dibandingkan dengan HPMC, HMPCAS dan
PVP yang artinya PVP VA lebih stabil dibandingkan HMPC, HMPCAS dan PVP.
Daftar Pustaka
Alvarenga, B. R. de, Moseson, D. E., Carneiro, R. L., & Taylor, L. S. 2022. Impact of Polymer
Type on Thermal Degradation of Amorphous Solid Dispersions Containing
Ritonavir. Molecular Pharmaceutics, 19(1), 332–344.
https://doi.org/10.1021/acs.molpharmaceut.1c00823
Lu, Y., Chen, J., Yi, S., & Xiong, S. 2019. Enhanced felodipine dissolution from high drug
loading amorphous solid dispersions with PVP/VA and sodium dodecyl sulfate.
Journal of Drug Delivery Science and Technology, 53.
https://doi.org/10.1016/j.jddst.2019.101151
Wlodarski, K., Sawicki, W., Haber, K., Knapik, J., Wojnarowska, Z., Paluch, M., Lepek, P.,
Hawelek, L., & Tajber, L. 2015. Physicochemical properties of tadalafil solid
dispersions - Impact of polymer on the apparent solubility and dissolution rate of
tadalafil. European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics,94,106–115.
https://doi.org/10.1016/j.ejpb.2015.04.031