Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn.

S
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN HIPERTENSI STAGE 1, OBESITAS,
DAN HIPERKOLESTROLEMIA
DI KLINIK KELUARGA SAKINAH KABUPATEN DEMAK

Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik


Stase Ilmu Kesehatan Keluarga

Disusun oleh:

Reynaldy Aditya Putranto


H3A021027

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn. S DALAM


MENANGANI PERMASALAHAN HIPERTENSI STAGE 1, DAN
HIPERKOLESTROLEMIA
DI KLINIK KELUARGA SAKINAH KABUPATEN DEMAK

Disusun Oleh:

Reynaldy Aditya Putranto

H3A021027

Telah dipresentasikan pada

Hari,Tanggal : Jumat, 17 Maret 2023

Pembimbing :

Dosen Pembimbing Akademik 1 : ...............................................


(dr. Aisyah Lahdji, MM, MMR)

Dosen Pembimbing Akademik II : ..............................................


(dr. Merry Tiyas Anggraini, M.Kes)

ii
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn. S
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA HIPERTENSI STAGE 1,
DAN HIPERKOLESTROLEMIA

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama kepala keluarga : Tn. S (68 tahun)
Alamat : Jl. Kebon Sawit IV No.20, Semarang
Bentuk keluarga : Single Family
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
. Tn. S Kepala L 68 th SLTA Bekerja Pasien Hipertensi Stage I,
keluarga diwarung Overweight,
Hiperkolestrolemia

Kesimpulan tahap I :
Didalam keluarga Tn. S berbentuk Single Family didapatkan pasien atas nama Tn. S usia 68
tahun, Pendidikan terakhir SLTA, bekerja membantu keluarganya di warung dengan penyakit
Hipertensi stage 1.

TAHAP II. STATUS PASIEN


A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. S
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Bekerja di Warung
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kebon Sawit IV No. 20
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 8 Maret 2023

B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Kepala Pusing sampai leher terasa berat

1
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahun 2018 pasien mengeluh pusing dan kepala terasa berat sampai ke leher.
Keluhan dirasakan hilang timbul, pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
keluhan semakin bertambah berat jika sampai pasien merasakan tangan dan kaki
kesemutan, kepala seperti berputas dan padangan sedikit kabur. Pasien berobat ke
klinik Keluarga Sakinah dan oleh dokter yang menangani dikatakan sakit tekanan
darah tinggi. Pada tahun 2019 pasien pernah di rawat di RS dengan keluhan yang
sama, oleh dokter yang manangani dikatakan pasien mengalami darah tinggi dan
tinggi trigliserida (700 mg/dl) pasien diberi obat amlodipine 10 mg 1 kali sehari dan
fenobirate 300 mg 1 kali sehari. Selama ini pasien rutin control ke Rs sebulan sekali.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat tekanan darah tinggi : (+) sejak tahun 2018
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat mondok : pernah mondok 1 kali di RS dengan keluhan sama
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat tekanan darah tinggi : (+) pada bapak
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat makan-makanan asin : (+)
Riwayat merokok : (+) 1-2 batang perhari
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olahraga teratur : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal sendiri dirumahnya dan bekerja membantu saudaranya di warung
gado-gado. Pasien sudah bercerai dengan istrinya dan anaknya sudah menikah dan
tinggal dirumah masing-masing. Kesan ekonomi cukup dengan penghasilan Rp.
1.500.000 perbulan dengan pengeluaran sekitar Rp. 800.000 – 1.000.000 perbulan.
7. Riwayat Gizi

2
Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk (tahu, tempe, telur).
Pasien gemar mengkonsumsi makanan yang asin dan makanan berlemak seperti
makanan bersantan dan gorengan. Gizi kesan cukup.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. GCS : 15 (E4M5V6)
4. Tanda Vital
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 88 kali permenit
Frekuensi nafas : 20 kali permenit
Suhu : 36,6°C
5. Status Gizi
BB = 73 kg
TB = 165 cm
73 73
IMT = 2 = = 26,81 kg/m2 (overweight)
1,65 2,7225
6. Kepala : Mesocephal

7. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor, diameter


3mm/3mm, reflek cahaya direk (+/+), reflek cahaya
indirek (+/+)
8. Telinga : Discharge (-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-),
gangguan fungsi pendengaran (-/-)
9. Hidung : Deformitas (-), napas cuping hidung (-), sekret (-)
10. Bibir : Bibir sianosis (-), pucat (-), lidah kotor (-), uvula di tengah
(+),
faring hiperemis (-)
11. Leher : Pembesaran KGB (-), otot bantu pernafasan (-)
12. Jantung : Dalam batas normal

3
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V 1-2 cm linea medial midclavicularis sinistra, kuat
angkat, pulsus epigastrium (-), sternal lift (-), pulsus parasternal (-), thrill (-)

Perkusi • Batas kanan bawah : ICS V line parasternal dextra


• Batas kiri bawah : ICS V 1-2 cm medial linea midclavicularis sinistra
• Pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
• Batas atas : ICS II linea parasternal sinistra
Auskultas Suara jantung I dan II reguler, bising jantung (-)

13. Pulmo : dalam batas normal

Anterior Posterior
Pulmo
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Inspeksi
- Bentuk dada Normal Normal Normal Normal
- Hemitorax Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, statis,
statis,dinamis statis, dinamis statis, dinamis dinamis
- Warna Seperti sekitar Seperti sekitar Seperti sekitar Seperti sekitar
- ICS - - - -
menyempit
Palpasi
- Gerak nafas Simetris Simetris Simetris Simetris
- Nyeri tekan - - - -
- Stem Dextra = Dextra = Dextra = Dextra = Sinistra
fremitus Sinistra Sinistra Sinistra
Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi
- Suara dasar Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
- Suara
tambahan - - - -
Wheezing - - - -
Ronkhi - - - -
Stridor

14. Abdomen : dalam batas normal


a. Inspeksi : bentuk datar, warna sama dengan kulit sekitar
b. Auskultasi : Bising usus 10 x / menit
c. Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen (+)
d. Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), Hepar dan lien tidak

4
teraba
15. Ekstremitas :
Superior Inferior
Ekstremitas
Dextra Sinistra Dextra Sinista
Akral dingin - - - -
Oedem - - - -
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik

D. RESUME
Sejak tahun 2018 pasien sering mengeluh kepala terasa pusing dan berat sampai
keleher, kepala terasa berputar serta jari tangan dan jari kaki terasa kesemutan. Pasien
berobat ke klinik Sakinah didiagnosis hipertensi dan diberikan obat penurun tekanan
darah amlodipine 10 mg 1x1 tablet perhari. Saat ini pasien rutin control di klinik dan di
Rs sebulan sekali. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg dan
status gizi overweight.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS


1. Diagnosis Holistik
Tn. S usia 68 tahun single family, hipertensi stage I keluarga cukup harmonis dan
anggota masyarakat biasa.
2. Diagnosis Biologis
Hipertensi Stage I
3. Diagnosis Psikologis
Hubungan antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan masyarakat
sekitar berjalan baik.

PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
 Mengurangi konsumsi garam dan makanan berlemak
 Berolahraga dengan teratur
 Istirahat cukup

5
2. Medikamentosa
Amlodipine 5 mg 1x1 perhari
Atorvastatin 40 mg 1x1 perhari
FOLLOW UP 1
Tanggal 9 Maret 2023
o Subyektif :-
o Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
o Tanda vital
Tensi : 146/80 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
RR : 20 kali permenit
Suhu : 36°C
o Pemeriksaan Penunjang
GDS : 126 mg/dL
Kolestrol : 189 mg/dL
o Assesment : Hipertensi Stage I
o Planning : Terapi medikamentosa berupa Amlodipine 5 mg 1 x 1 tablet
perhari dilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa mengubah pola hidup yang
sehat mengurangi konsumsi garam dan makanan berminyak, istirahat cukup, dan
olahraga teratur.

FLOW SHEET
Nama : Tn. S (68 tahun)
Diagnosis : Hipertensi Stage I
Tabel 2. Flowsheet penderita
Tanggal Tanda Vital Keluhan Rencana Terapi Target
9/03/23 Tensi : 146/80 Pusing Medikamentosa : Penurunan
mmHg kepala dan - Amlodipine 10 mg 1x1 tekanan darah
Nadi : leher terasa Non medikamentosa : hingga < 140/90
80x/menit berat - Mengurangi konsumsi garam dan mmHg
RR : 20x/menit makan berlemak
Suhu : 36°C - istirahat cukup
GDS : 126 - olahraga teratur
mg/dL - edukasi pada penderita dan keluarga

6
Kolestrol : 189 mengenai hipertensi dan komplikasinya
mg/dL

FOLLOW UP 2
Tanggal 14 Maret 2023
o Subyektif :-
o Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
o Tanda vital
Tensi : 135/70 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
RR : 20 kali permenit
Suhu : 36,5°C
o Pemeriksaan Penunjang :
GDS : 140 mg/dL
Kolestrol : 261 mg/dL
o Assesment : Prehipertensi, hiperkolestrolemia
o Planning : Terapi medikamentosa berupa Amlodipine 5 mg 1 x 1 tablet
perhari setelah makan diberikan untuk mengobati hipertensi, Atorvastatin 40 mg 1
x 1 tablet perhari setelah makan diberikan untuk mengobati hiperkolestrolemia,
dilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa mengubah pola hidup yang sehat
mengurangi konsumsi garam dan makanan berminyak, istirahat cukup, dan
olahraga teratur.

FLOW SHEET
Nama : Tn. S (68 tahun)
Diagnosis : Hipertensi Stage I, Hiperkolestolemia
Tabel 2. Flowsheet penderita
Tanggal Tanda Vital Keluhan Rencana Terapi Target
14/03/23 Tensi : 135/70 Pusing Medikamentosa : Penurunan
mmHg kepala dan - Amlodipine 10 mg 1x1 tekanan darah
Nadi : leher terasa Non medikamentosa : hingga < 140/90
80x/menit berat - Mengurangi konsumsi garam dan mmHg, dan
RR : 20x/menit makan berlemak penurunan

7
Suhu : 36°C - istirahat cukup kolerstrol
GDS : 140 - olahraga teratur hingga <200
mg/dL - edukasi pada penderita dan keluarga mg/dL
Kolestrol : 261 mengenai hipertensi dan komplikasinya
mg/dL
TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI HOLISTIK
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari Tn. S (68 tahun) tinggal sendiri dalam satu rumah
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, masih saling berkomunikasi dengan anaknya
dan saling perhatian satu sama lain.
c. Fungsi Sosial
Penderita hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan masyarakat
sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti.
d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Pasien bekerja di warung gado – gado dengan penghasilan Rp. 1.500.000 perbulan
dan pengeluaran Rp. 800.000 – 1.000.000, dengan penghasilan tersebut kebutahan
pasien masih terpenuhi dengan cukup.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi dengan keluarga berlangsung baik, setiap ada masalah selalu
berkomunikasi dengan keluarga dan diselesaikan secara bersama-sama.

2. FUNGSI FISIOLOGIS
a. Adaptasi (Adaptation)
Dinilai kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang diperlukannya dari
anggota keluarga lainnya
b. Kemitraan (Partnership)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, urun rembuk
dalam mengambil suatu keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalah yang
sedang dihadapi dengan anggota keluarganya
c. Pertumbuhan (Growth)

8
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan
keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota
keluarga
d. Kasih sayang (Affection)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi
emosional yang berlangsung dalam keluarga

e. Kebersamaan (Resolve)
Dinilai tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi
waktu, kekayaan dan ruang antar anggota keluarga

Bila jawaban sering/selalu diberikan nilai 2, jawaban kadang-kadang/jarang diberikan


nilai 1 sedang jawaban tidak pernah diberikan nilai 0. Bila penjumlahan kelima nilai
diatas adalah antara :

 7 – 10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota
keluarga saling mendukung satu sama lain
 4 – 6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti hubungan antar
anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan
 0 – 3 berarti keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat, dalam arti sangat
memerlukan banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota
keluarga
Tabel 3. APGAR score keluarga Tn. S
Kode APGAR Tn. S
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila 2
saya mendapat masalah.
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan 2
membagi masalah dengan saya.
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan 2
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang baru.
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan 2
kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll.

9
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi 2
waktu bersama-sama.
Total (kontribusi) 10

Rata-rata APGAR score keluarga Tn. S = 10

Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Tn.S = baik

3. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.S
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. -
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang -
masih diikuti.
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah -
cukup baik
Economic Penghasilan keluarga cukup ( di atas UMR) -
Education Tingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib belajar 12 tahun) -
Medical Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera -
berobat ke dokter, puskesmas, rumah sakit.

Kesimpulan : keluarga Tn. S tidak memiliki fungsi patologis.


(+) : ada fungsi negative
(-) : tidak ada fungsi negative

4. GENOGRAM

10
Diagram 1. Genogram keluarga Tn. S

Keterangan :

: laki-laki : pasien

: perempuan : penderita hipertensi

: laki-laki, perempuan meninggal : tinggal serumah

: bercerai

Kesimpulan Genogram :
Berdasarkan genogram di atas, penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. S diturunkan
dari ayahnya.

5. POLA INTERAKSI KELUARGA

Tn. S Keterangan :

: Hubungan baik

: Hubungan tidak baik

An. 1 An. 2 An. 3

6. FAKTOR PERILAKU
a. Pengetahuan
Pendidikan pasien dan anak – anak cukup baik. Pasien Pendidikan terakhir SLTA
sedangkan anak – anak bersekolah sampai SMA. Pasien menyadari arti pentingnya
kesehatan tetapi memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya.
b. Sikap
Sikap pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya positif karena pasien rutin
mengontrol dan mengobati penyakitnya.
c. Tindakan

11
Penderita cukup menyadari pentingnya arti kesehatan karena setiap pasien sakit akan
langsung periksa ke klinik. Setiap bulan pasien selalu control rutin ke RS. Pelita
Anugerah

7. FAKTOR NON PERILAKU


a. Lingkungan
Rumah yang ditempati oleh Tn. S sebenarnya sudah cukup luas. Namun keadaan
di dalam kurang rapi dan bersih tetapi lingkungan sekitar rumah cukup bersih, sampah
dibuang pada tempat sampah dan setiap 3 hari sampah diambil oleh pengangkut
sampah, sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi baik, pencahayaan dan ventilasi
kurang, rumah tampak gelap jika tidak dinyalakan lampu.

b. Keturunan
Terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit pesien. Ayah pasien
sudah meninggal dan memiliki riwayat hipertensi.
c. Pelayanan Kesehatan
Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila pasien sakit langsung
berobat ke klinik di sekitar tempat tinggal penderita.

8. LINGKUNGAN INDOOR
Tn. S tinggal di sebuah rumah berukuran 7x17 m 2 dengan posisi rumah menghadap ke
timur. Rumah pasien terdiri dari ruang tamu disatukan dengan ruang keluarga yang
dilengkapi dengan TV, 2 kamar tidur, ruang makan, dapur dan satu wc/kamar mandi.
Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah dicat. Lantai rumah semuanya sudah
dilapisi keramik. Atap rumah terbuat dari genteng dan sudah ditutupi langit-langit.
Rumah pasien juga dilengkapi dengan dua pintu keluar, yaitu pintu depan dan pintu
belakang. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang. Masing-masing kamar sudah
memiliki Kasur yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan
kebersihan dan kerapian didalam rumah kurang. Pasien sehari-hari memasak dengan
kompor gas, sumber air bersih berasal dari PDAM.

Denah ruangan dalam rumah

Dapur
WC
Kamar tidur 12

ruang tamu/keluarga
Kamar tidur
9. LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah penderita terletak di perkampungan dekat sawah, rumah tidak memiliki
halaman, setelah keluar dari rumah langsung berhadapan jalan gang. Dibelakang rumah
terdapat sawah. Disamping kiri dan kanan rumah berdekatan dengan rumah tetangga

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


1. Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik
2. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
3. Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
4. Fungsi Genogram Keluarga : ada penyakit hipertensi yang diturunkan dari
ayah
5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
6. Fungsi Perilaku Keluarga : pengetahuan kurang baik
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : kurang, ada penyakit hipertensi yang
diturunkan dari ayah
8. Fungsi Lingkungan Indoor : kurang
9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik

DAFTAR MASALAH
1. Masalah Medis
13
Hipertensi Stage I, Hiperkolestrolemia
2. Masalah Nonmedis
a. Gemar makan makanan yang asin dan makanan berminyak ( gorengan)
b. Kurangnya pengetahuan penderita tentang hipertensi dan bahayanya
c. Faktor keturunan

PRIORITAS MASALAH
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No. Daftar Masalah I T R Jumlah
P S SB Mn Mo Ma IxTxR
1. Gemar makan makanan yang asin dan 5 5 5 3 4 4 4 24.000 (I)
makanan berminyak (gorengan)
2. Kurangnya pengetahuan penderita tentang 5 5 4 3 4 4 4 19.200 (II)
hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya
3 Faktor keturunan 5 4 4 3 4 2 2 3.840 (III)
Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (tehnologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)

Dari indikator di atas, terdapat beberapa kriteria antara lain:


1 : tidak penting
2 : agak penting
14
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting

DIAGRAM PERMASALAH PASIEN

I. Gemar makan makanan yang asin dan makanan berminyak


(gorengan)
Tn. S 68 tahun dengan
Hipertensi Stage I,
Overweight,
Hiperkolestrolemia

II. Pengetahuan tentang hipertensi III. Faktor Keturunan


dan bahaya yang masih kurang

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien

TAHAP IV. HUBUNGAN GEMAR MAKAN MAKANAN YANG ASIN DAN


MAKANAN BERMINYAK (GORENGAN) DENGAN HIPERTENSI

Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah karena semakin meningkatnya
prevalensi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Faktor-
factor yang mempengaruhi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu factor yang
tidak dapat dikendalikan seperti jenis kelamin, umur, genetic,ras, dan factor yang dapat
dikendali seperti pola maka, kebiasaan olahraga, konsumsi garam, kopi, alcohol, dan stress.1

15
Pengaruh asupan garam (natrium) terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui
peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan darah. Konsumsi natrium yang
berlebih menyebabkan konsentrasi natrium dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk
menormalkannya, cairan intraseluler ditarik keluar, sehingga volume cairan ekstraselular
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraselular tersebut meningkatnya volume darah
(hipertensi).2
Disamping itu, konsumsi garam dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan
pembuluh darah vasokonstriksi, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk
mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang semakin sempit dan akibatnya
adalah hipertensi.3

Konsumsi tinggi lemak dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Konsumsi


lemak yang berlebih akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah terutama kolesterol
LDL dan akan tertimbun dalam tubuh. Timbunan lemak yang disebabkan oleh kolesterol
akan menempel pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan terbentuk plaque.
Terbentuknya plaque dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis.
Pembuluh darah yang terkena aterosklerosis akan berkurang elastisitasnya dan aliran darah ke
seluruh tubuh akan terganggu serta dapat memicu meningkatnya volume darah dan tekanan
darah.4
Dislipidemia merupakan kelainan atau gangguan pada kadar lemak dalam darah.
Gangguan tersebut berupa kenaikan kadar kolesterol total, LDL-C, kenaikan trigliserida serta
penurunan HDL-C. Peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL-C, trigliserida dan
penurunan kadar HDL-C akan menimbulkan terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis akan
mengalami ruptur dan merusak pembuluh darah. Rupturnya aterosklerosis/plak akan
merangsang adhesi, aktivasi dan agregasi trombosit. Proses agregrasi trombosit
meningkatkan terjadinya koagulasi darah dan menyebabkan timbulnya pembentukan
trombus. Trombus yang terbentuk akan menyumbat percabangan pembuluh darah di serebral.
Jika pembentukan trombus terjadi di luar pembuluh darah serebral (ekstrakranial) dan
terlepas yang dinamakan emboli akan menyumbat pembuluh darah di serebral. Penyumbatan
pembuluh darah di serebral akan menyebabkan suplai oksigen ke serebral menjadi berkurang.
Berkurangnya suplai oksigen ke serebral akan meningkatkan sistem kolateral
mengkompensasinya. Jika kompensasi tersebut tidak dapat terlaksana akan menyebabkan
penyakit serebral yang mendadak yaitu stroke.5,6,7

16
TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
1. Diagnosis Biologis
Hipertensi Stage I, Overweight, Hiperkolestrolemia
2. Diagnosis Psikologis
Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya.
Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling mendukung.
3. Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan cukup baik
tetapi kondisi didalam rumah kurang sehat, pendidikan pasien cukup baik, pasien
menyadari arti pentingnya kesehatan, dan penderita mampu memenuhi kebutuhan
dirinya dengan baik.

V-B. SARAN
Saran Komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai berikut:
1. Promotif
Edukasi kepada Tn. S mengenai pengertian, faktor resiko, pencegahan,
penanganan, dan komplikasi hipertensi. Edukasi mengenai pencegahan dan
komplikasi hiperkolestrolemia..
17
2. Preventif
 konsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat
 konsumsi makanan rendah kolesterol
 berolahraga teratur
3. Kuratif
 Amlodipine 5 mg tab 1 kali sehari setalah makan
 Atorvastatin 40 mg tab 1 kali sehari setelah makan
4. Rehabilitatif
-

DAFTAR PUSTAKA

1. Lovastatin, Kohlmeier. 2006. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi


(Pengenalan Gejala, Pencegahan dan penanganannya). Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
2. Hardiansyah, MS, Supariaya Dewa Nyoman. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Putro, WE. Hubungan Pola Konsumsi Makanan BernatriumTerhadap Kadar
Tekanan Darah pada Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
SKRIPSI. Universitas Indonesia. 2008.
4. Ramadhani, DH. 2015. Profil Tekanan Darah Berdasarkan Asupan Lemak, Serat dan
IMT Pasien Hipertensi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
5. Santoso, M., Susan, Jovita. Hubungan antara Dislipidemia dengan Penyakit Jantung
Koroner pada Pasien Penyakit Jantung Periode Oktober 2000-2004. Fakultas
Kedokteran UKRIDA.
6. Price Sylvia A, Wilson Lorraine M. Patofisiologi: konsep klinis proses- proses
penyakit. Edisi. 6. Volume 2. Alih bahasa, Brahm U: editor edisi bahasa Indonesia.
Jakarta: EGC. 2005. Hal 1269.
7. Corwin EJ, editor. Pankreas dan diabetes mellitus. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:
EGC. 2000. hal. 618. 7. Silbernagl S, Lang F. Teks dan atlas berwarna

18
19
Lampiran 1. Surat Pernyataan

20
21
Lampiran 2. Pemeriksaan Fisik

22
23
24
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan

25
Lampiran 4. Tampak depan dan dalam rumah pasien

26
Lampiran 5 Media Edukasi

27

Anda mungkin juga menyukai