Oleh:
Residen Pembimbing
Oleh:
2
STATUS PASIEN
I. ANAMNESIS
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. W
No. RM : 01443XXX
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun
Alamat : Sambung Macan, Sragen
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal masuk RS : 24 Desember 2018
Tanggal dikasuskan : 27 Desember 2018
B. Data Dasar
Autoanamnesis, Alloanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan
pada tanggal 27 Desember 2018 di bangsal Flamboyan 8 kamar 803 C
RSUD Dr. Moewardi.
Keluhan Utama
Kemerahan di kulit sejak 12 hari SMRS
Riwayat Gizi
Sebelum sakit pasien makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring nasi
dengan lauk dan sayur-sayuran. Lauk beraneka ragam. Pasien minum
5
air putih setelah makan. Saat sakit ini pasien diet nasi TKTP 1700
kkal dengan minum kurang lebih 1200 ml perhari
6
6. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (+/+), pupil isokor dengan diameter (3 mm/3
mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-),
strabismus (-/-), katarak (-/-)
7. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-)
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-)
9. Mulut : Mukosa kering (-), bibir kering (-), sianosis (-), erosi (-)
10. Leher : JVP 5+2 cm H2O, pembesaran kelenjar getah bening
leher (-)
11. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan
= kiri, spider nevi (-)
12. Jantung
a. Inspeksi : Ictus kordis tak tampak
b. Palpasi : Ictus kordis teraba di SIC V 2 cm di medial dari
Linea Mid Clavicularis Sinistra
c. Perkusi : Kiri bawah: SIC V 2 cm di medial dari Linea Mid
Clavicularis Sinistra
Pinggang jantung: SIC II Linea Para Sternalis
Sinistra
Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
Kesan: batas jantung kesan tidak melebar
d. Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, intensitas normal,
gallop (-), murmur (-)
13. Pulmo
a. Depan
a. Inspeksi
Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
7
Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan =
kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
b. Palpasi
Statis : Simetris
Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan = kiri,
fremitus raba menurun kanan = kiri,
nyeri tekan (-)
c. Perkusi
Kanan : Sonor
Kiri : Sonor
Peranjakan diafragma 5 cm
d. Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
kering (-), ronki basah kasar (-),
krepitasi (-)
Kiri : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
kering (-), ronki basah kasar (-),
krepitasi (-)
b. Belakang
e. Inspeksi
Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, iga tidak mendatar
Dinamis : Pengembangan dada simetris
kanan=kiri, sela iga tidak melebar,
retraksi intercostal (-)
f. Palpasi
Statis : Simetris
8
Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan = kiri,
fremitus raba kanan = kiri, nyeri tekan
(-)
g. Perkusi
Kanan : sonor
Kiri : sonor
Peranjakan diafragma 5 cm
h. Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
kering (-), ronki basah kasar (-),
krepitasi (-)
Kiri : Suara dasar vesikuler (+), suara
tambahan: wheezing (-), ronkhi basah
kering (-), ronki basah kasar (-),
krepitasi (-)
14. Abdomen
e. Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada, venektasi (-),
sikatriks (-), striae (-), caput medusae (-), ikterik (-)
, darm countour (-), darm steifung (-)
f. Auskultasi : Bising usus (+) 8 x/menit, bruit hepar (-), bising
epigastrium (-), metalic sound (-)
g. Perkusi : timpani, nyeri tekan (-), bruit (-), area traube
timpani, undulasi (-), pekak alih (-)
h. Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
membesar.
15. Genitalia : erosi (-)
9
16. Ekstremitas
Akral dingin Oedem
- - - -
- - + -
11
Pemeriksaan Urin rutin dilakukan tanggal 26 Desember 2018 di RSUD dr.
Moewardi Surakarta
Makroskopik
Kimia
BJ 1017 1003-1030
PH 6.5 4.8-7.8
Mikroskopis
Eritrosit 57.1 LPB 0-3
12
Epitel Squamous 1-4 LPB Negatif
14
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hematokrit 31 % 33 – 45
INDEX ERITROSIT
HITUNG JENIS
KIMIA KLINIK
15
SGOT 70 u/l <31
SGPT 127 u/l <34
Bilirubin total 11.24 mg/dl 0.00 – 1.00
Bilirubin DIrect 7.79 mg/dl 0.00 – 0.30
16
MCV 84.9 /um 80.0-96.0
MCH 30.0 Pg 28.0-33.0
MCHC 35.3 g/dl 33.0-36.0
RDW 15.8 % 11.6-14.6
HITUNG JENIS
Netrofil 64.7 % 55.00-80.00
Limfosit 27.66 % 22.00-44.00
Monosit 5.68 % 0.00-7.00
Basofil 1.13 % 0.00-2.00
Eosinofil 0.82 % 0.00-4.00
KIMIA KLINIK
SGOT 38 u/l <31
SGPT 112 u/l <34
Creatinine 0.7 mg/dl 0.6 – 1.2
Ureum 46 mg/dl <50
ELEKTROLIT
Natrium darah 139 mmol/L 132-146
Kalium darah 3.0 mmol/L 3.7-5.4
Calsium ion 1.23 mmol/L 1.17-1.29
17
Pemeriksaan foto thoraks dilakukan 24 Desember 2018 di RSUD dr.
Moewardi Surakarta.
18
4. Elektrokardiografi
5. RegiSCAR Criteria
19
Skor RegiSCAR adalah 3 sehingga pasien Probable terkena DRESS Syndrome
IV. RESUME
20
7. Hipokalsemia
21
RENCANA AWAL
Pemeriksaan Fisik:
makulopurpuric eritem multiple
diskret dengan sebagian
berkonfluens (+), epidermal
detachment (+)
Pemeriksaan Penunjang:
Leukosit= 25.3 ribu/µl, SGOT=
247 u/l, SGPT= 235 u/l, Alb=
2.4 g/dl, Cr= 1.7 mg/dl, Ur= 151
mg/dl
RegiSCAR Criteria: 3 =
possible DRESS Syndrome
2. Selulitis cruris Anamnesis: Kultur Pus - Inj Metronidazol Penjelasan KUVS/8 jam
dextra 1 bulan SMRS pasien BLPL 500 mg/8 jam kepada pasien
dari RS Karima Utama post OP mengenai
23
fraktur pedis dextra. kondisi,
tatalaksana dan
Pemeriksaan fisik: komplikasi yang
luka (+/+), nyeri tekan dan nyeri mungkin terjadi
gerak (+/-)
Pemeriksaan penunjang:
Leukosit= 25.3 ribu/µl
Pemeriksaan penunjang:
Alb= 2.4 g/dl
6 Hiponatremia Anamnesis: - - Inf NaCl 0,9% 20 Penjelasan Elektrolit ulang
sedang, - tpm kepada pasien
25
mengenai setelah 3 hari
Pemeriksaan fisik: kondisi,
- tatalaksana dan
komplikasi yang
Pemeriksaan penunjang: mungkin terjadi
Na darah= 127 mmol/L
7 Hipokalsemia Anamnesis: - - CaCO3 3x1 Penjelasan Elektrolit ulang
ringan. - kepada pasien setelah 3 hari
mengenai
Pemeriksaan fisik: kondisi,
- tatalaksana dan
komplikasi yang
Pemeriksaan penunjang: mungkin terjadi
Ca ion=1.11 mmol/L
26
BAB III
DISKUSI KASUS
27
mengadakan reaksi dengan antigen. Reaksi ini disebut reaksi tipe lambat karena
baru timbul 12-48 jam setelah pajanan terhadap antigen (Lee & Thomson, 2006).
Sindroma DRESS seringkali terjadi pada paparan pertama kali dengan obat.
Pada sindroma DRESS dikenal trias yaitu: 1) demam, 2) erupsi kulit, 3)
keterlibatan organ internal/kelainan sistemik. Demam dan malaise biasanya
merupakan tanda yang pertama kali muncul. Demam dapat terjadi 2–3 hari
sebelum atau bersamaan dengan erupsi kulit. Demam berkisar antara 38–39°
C. Erupsi kulit muncul antara 1–8 minggu setelah terpapar dengan obat
penyebab atau 2 bulan pertama. Erupsi kulit bervariasi, dapat menyerupai
makulopapular pada hampir 95% kasus, vesikobulosa, papulopustular,
eritroderma atau dermatitis eksfoliatif dan biasanya selalu disertai gejala
gatal. Keterlibatan mukosa jarang ditemukan, tetapi seandainya ada biasanya
hanya berupa stomatitis atau faringitis yang ringan. Gejala yang lain adalah
28
adanya limfadenopati (> 2 cm), biasanya di daerah servikal, tetapi dapat juga
menyeluruh.
29