DISUSUN OLEH:
Dosen Pembimbing:
NOVRITIKA, S.Pd.,M.Pd
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan nafas kehidupan yang masih diberikan hingga saat ini kami dapat
menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia kami ini dengan baik.
Kelompok 4
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Hakikat Paragraf.......................................................................................................6
2.2 Unsur-Unsur Pembentuk Paragraf............................................................................7
2.3 Jenis-Jenis Paragraf................................................................................................11
2.4 Syarat Paragraf.......................................................................................................22
2.5 Teknik dan Pola Pengembangan Paragraf..............................................................23
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................26
3.1 Kesimpulan............................................................................................................26
3.2 Saran......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................27
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Seluruh pikiran tersebut, secara kompak, memaparkan suatu pikiran. Pikiran
yang dipaparkan tersebut tidak lain merupakan pikiran utama. Bersumber pada
perihal tadi, dapat dikatakan kalau paragraf itu ialah sesuatu sistem, ialah
sistem pikiran yang dituangkan secara tertulis. Sebagai suatu sistem, paragraf
ini pastinya mempunyai seperangkat pikiran yang tertata sedemikian rupa
serta saling berhubungan membentuk suatu kesatuan( keseluruhan). Dalam
KBBI Daring( 2008) dinyatakan bahwa sistem merupakan perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu keseluruhan.
Perangkat unsur yang terdapat dalam paragraf itu, secara universal, terdiri atas
pikiran utama serta pikiran penjelas. Secara lebih khusus, komponen penjelas
ini terdiri atas sebagian pikiran lagi. Jumlah dan materi pikiran penjelas ini
relatif. Hal itu tergantung pada pikiran utama yang dijelaskannya.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
6
Definisi lain dari paragraf adalah seperti yang dikemukakan para ahli dalam
bidang kebahasaan dibawah ini:
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok
sebagai pengendalinya (Ramlan).
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk
membuat sebuah ide atau gagasan baru (Handayani dkk).
Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan
bersama sama menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto).
7
Tarigan (2008:18) mengatakan bahwa pada bahasa Indonesia terdapat
istilah pikiran utama dan kalimat utama. Kedua istilah ini merujuk pada hal yang
sama. Lebih lanjut, dikatakannya bahwa kalimat utama itu merupakan perwujudan
pikiran utama. Kemudian, dikatakannya bahwa pada bahasa Inggeris terdapat
istilah main idea dan topik sentence yang keduanya ini merujuk pada hal yang
sama juga (Tarigan, 2008:18). Keraf (1980:70) mengatakan bahwa pikiran utama
terdapat pada kalimat utama. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua
istilah, yakni kalimat utama dan pikiran utama, diakui bisa saling menggantikan.
Dari pernyataan McCrimmon tadi diketahui bahwa rupanya sebuah pikiran utama
bisa jadi harus dituangkan pada dua buah kalimat. Dengan demikian, satu buah
pikiran utama tidak identik dengan satu buah kalimat utama. Dengan demikian
pula, paling tidak pada penelitian ini, istilah yang akan digunakan adalah pikiran
utama.
Kalau istilah kalimat utama diganti dengan istilah pikiran utama, maka
istilah pikiran penjelas akan diganti dengan istilah pikiran penjelas. Dengan
demikian unsur pembentuk paragraf yang dikupas pada bagian ini adalah pikiran
utama dan pikiran penjelas.
8
Pikiran Utama
Karena pikiran utama itu menjiwai semua pikiran yang ada maka pikiran
utama itu bersifat umum. Fitzpatrick (2005:13) mengatakan “…is called a topik
sentence. It is the most general sentence in a paragraph”. Tarigan (2008:18)
mengatakan bahwa pikiran utama paragraf bersifat umum. Pikiran-pikiran
lainnya, yang berupa pikiran penjelas, bersifat khusus. Hal ini mengandung
pengertian bahwa pikiran utama itu memiliki muatan aspek pikiran yang
banyak/luas. Di situlah letak keumuman yang dimaksudkan. Sementara, pikiran-
pikiran penjelas tidak lain adalah aspek-aspek pikiran terkandung pada pikiran
umum tadi itu. Pada saat penulis menuangkan pikiran-pikiran khusus sebagai
penjelas, pada dasarnya penulis yang bersangkutan sedang menuangkan aspek-
aspek khusus yang melekat pada pikiran umum tadi.
9
Pikiran Penjelas
10
2.3 Jenis-Jenis Paragraf
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat
utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan
dikembangkan dari pernyataan umum ke khusus.
Jenis paragraf deduktif diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran
utama, kemudian dilanjutkan oleh kalimat-kalimat penjelasnya.
Dilansir dari buku Bahasa Indonesia Akademik (2020) oleh Moh. Siddik, berikut
ciri-ciri paragraf deduktif:
Jika berbicara soal perpustakaan, elemen-elemen utama dalam hal ini adalah
pustakawan. Pustakawan atau orang yang bekerja dalam bidang perpustakaan
memiliki peran penting karena pustakawan adalah elemen utama yang berurusan
langsung dengan pemustaka. Ruang lingkup perpustakaan telah mengalami
perkembangan contohnya perubahan dari pemustaka digital immigrants ke
digital native, dari layanan berbasis koleksi ke layanan berbasis pemustaka, dari
kebutuhan informasi cetak ke kebutuhan informasi digital, dan sebagainya. Maka
sudah tidak asing lagi saat ini istilah-istilah yang berhubungan dengan
11
perkembangan teknologi internet, seperti perpustakaan intelligent, pertumbuhan
data yang masif, disruptif, big data, mobilitas pengetahuan dan sebagainya.
1. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat
utamanya berada di akhir paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan
dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum.
Nalar ala Socrates juga dapat menempatkan pola pikir untuk menjadi kritis dan
skeptis. Berpikir dengan metode Socrates menuntut masyarakat berpikir kritis
dan akhirnya juga bersikap kritis. Strategi ini juga menekankan dialog-dialog
pemikiran sebagai usaha mengungkapkan sesuatu objek pembahasan menuju
pada hakikat terdalamnya. Jadi, Metode ala Socrates ini disebut juga dengan
istilah metode kritis atau metode dialektika. Hal inilah yang mengantarkan
literasi tidak sesederhana membaca dan menulis saja. Tetapi, literasi menjadi
budaya lengkap disertai dengan proses memahami, meliputi, menggunakan,
menganalisis, dan mentransformasikan. Akibatnya orang akan bersikap luwes,
kaya pengetahuan, dan memiliki rasa empati tinggi pada suatu diluar dirinya
maka dia telah berhasil memaknai literasi.
12
2. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah gabungan antara paragraf deduktif dan induktif. Jenis
paragraf ini diawali oleh kalimat utama, lalu kemudian diikuti oleh kalimat-
kalimat penjelasnya dan terakhir diakhiri oleh kalimat utama lagi.
Artinya terdapat dua kalimat utama yang terletak di awal paragraf dan ditegaskan
kembali di akhir paragraf. Sementara bagian tengah-tengahnya adalah kalimat-
kalimat penjelasnya.
Apabila kita jarang mengonsumsi sayuran hijau bisa berakibat tidak baik bagi
kesehatan. Pertama, kita rentan terkena penyakit. Kita bisa menderita anemia
atau kekurangan darah. Karena kurangnya serat, kita juga mudah mengalami
sembelit. Ternyata, jarang mengonsumsi sayuran hijau bisa berbahaya bagi
tubuh kita.
13
3. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah kebalikan dari paragraf campuran. Jenis paragraf ini
diawali oleh kalimat-kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama
paragraf dan kemudian dilanjutkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas.
Artinya letak kalimat utama yang mengandung pokok pikiran utama paragraf ini
terdapat di bagian tengah-tengah dari sebuah paragraf.
Telaga ini menjadi tempat wisata utama di Magetan, Jawa Timur. Tempat ini
sering dikunjungi orang-orang karena hawanya yang sejuk. Telaga ini berada di
lereng Gunung Lawu. Telaga ini dikenal dengan nama Telaga Sarangan. Di
sekitar telaga ini terdapat banyak hotel dan penginapan, dari yang sederhana
sampai yang mewah. Kita juga bisa mengelilingi telaga dengan kendaraan atau
berjalan kaki karena terdapat jalan mengelilingi seluruh area telaga.
1. Paragraf Narasi
Narasi merupakan paragraf yang memiliki cerita atau penjelasan tentang suatu
kejadian yang nampak seperti dialami oleh pembaca paragraf tersebut.
14
Menceritakan sebuah kisah atau pengalaman hidup seseorang
Memiliki alur dan plot
Menjelaskan latar tempat, waktu dan suasana
Berisi sesuai dengan sudut pandang penulis
Tokoh yang disajikan dalam cerita adalah toko yang memiliki karakter dan
watak yang jelas
Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi tentang cerita fiktif seorang
penulis untuk berimajinasi dalam pembuatan alur cerita. Biasanya paragraf ini
terdapat pada sebuah cerpen, novel, atau cerita non fiksi.
Paragraf naratif informatif merupakan suatu paragraf yang berisi tentang tujuan
untuk memberikan suatu informasi. Dalam paragraf narasi indormatif ini, isi
paragraf harus jelas, detail dan terperinci. Paragraf narasi informatif bertujuan
memberikan pengetahuan dan juga wawasan bagi si pembaca.
15
Contohnya Paragraf Narasi:
Pada tanggal 11 Mei lalu, sekolahku libur selama tujuh hari dan akan berakhir
pada tanggal 17 Mei. Sekolahku mengadakan karyawisata ke bali selama tiga
hari untuk mengisi waktu liburan yang ada. Tentu saja yang menjadi tujuan kami
adalah pantai – pantai di Bali yang terkenal akan keindahannya.
Kami mengunjungi berbagai macam pantai mulai dari pantai Kuta, Tanah Lot
hingga Pantai yang paling baru di daerah Bedugul. Selain mengunjungi tempat
pariwisata, kami juga mengunjungi beberapa sentral industri di Bali untuk
menambah wawasan seputar industri dan bisnis.
Tidak lupa sebelum pulang kami mengunjungi pusat oleh-oleh yang cukup
terkenal di Bali seperti Joger, Krisna, hingga Pia susu. Liburan kali ini menjadi
liburan yang tidak akan pernah aku lupakan karna diisi dengan karyawisata
bersama teman-teman di sekolah.
1. Paragraf Deskripsi
Deskripsi adalah paragraf yang menjelaskan suatu objek secara detail sehingga
pembaca dapat turut merasakan, melihat, dan mendengar objek. Biasanya paragraf
deskripsi ditulis secara objektif dari apa yang dilihat dan dirasakan penulis, seperti
yang sudah dijelaskan pada artikel contoh paragraf deskripsi objektif.
16
menceritakan tentang tempat yang sangat detail di mulai dari keadaan tempat, atau
suasana tempatnya.
Siapa yang tak kenal pantai Kuta bali? Objek wisata paling terkenal di pulau
Dewata ini hampir setiap harinya tak pernah sepi pengunjung. Pasir putihnya
yang halus membuat wisatawan betah berlama – lama di pantai ini.
Tidak hanya pasirnya yang indah, air lautnya juga terlihat jernih berwarna
kebiruan. Di pantai kuta ini pun sinar matahari juga terasa sangat hangat, jelas
saja banyak wisatawan asing yang gemar berjemur dipantai ini. Pantai kuta bali
juga memiliki ombak yang cukup aman apabila wisatawan ingin berenang
disekitarnya.
Semilir anginnya juga terasa lembut dan menyegarkan. Pantai kuta memang
tidak memiliki bebatuan karang, namun hal tersebut justru membuat pantai ini
cocok untuk dijadikan tempat bermain pasir untuk anak-anak.
2. Paragraf Eksposisi
Eksposisi merupakan paragraf yang berisi uraian tentang suatu topik dengan
tujuan menyampaikan informasi dan menambah wawasan kepada pembaca.
Sering kali paragraf eksposisi berisi tentang tata cara ataupun langkah-langkah
ataupun proses kerja.
Paragraf eksposisi pertentangan ini berisi tentang pertentangan antara hal yang
satu dengan yang lainnya. Paragraf ini sangat mirip sekali dengan paragraf
eksposisi perbandingan.
18
Paragraf eksposisi proses adalah paragraf yang di dalamnya berisi tentang suatu
proses cara terjadinya membuat sesuatu.
Paragraf eksposisi definisi adalah berisi tentang suatu pengertian yang sangat luas
menjadi lebih sempit untuk di jelaskan secara detail.
Kuta adalah nama salah satu kecamatan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Di
kecamatan ini juga terdapat salah satu objek wisata yang paling terkenal di Bali,
yaitu pantai Kuta.
Pantai Kuta memiliki pasir putih yang cukup halus dan air laut yang berwarna
kebiruan. Selain indah hal yang membuat pantai ini cukup terkenal adalah
lokasinya yang dekat dengan pusat kota dan jalan besar sehingga memudahkan
untuk mengaksesnya.
Objek wisata ini juga telah dikelola oleh pihak pemerintah daerah dengan sangat
baik, fasilitas umum dan kebersihannya masih cukup terjaga meskipun
pengunjung membludak tiap tahunnya.
Bagi anda yang ingin mengunjungi pantai ini anda dapat menggunakan
transportasi umum baik roda dua maupun roda empat. Lebih baik mengunjungi
saat menjelang matahari terbenam karna pemandangannya akan terlihat jauh
lebih indah saat sore hari.
3. Paragraf Argumentasi
Argumentasi berisi tentang ide atau gagasan pemikiran (argumen) beserta alasan
dari penulis. Biasanya paragraf argumentasi didukung oleh data-data, bukti
ataupun contoh yang dapat menguatkan pendapat si penulis.
19
isi paragraf sesuai dengan hasil penelitian oleh si penulis
Isi paragraf biasanya memiliki makna kalimat ajakan
Paragraf argumentasi pola akibat sebab merupakan paragraf kebalikan dari sebab
akibat. Paragraf ini di awali dengan akibat dari suatu permasalahan baru kemudian
di bahas akan penyebabnya.
Hal ini tentu saja tidak lepas dari pengaruh pemanasan global dan menipisnya
ozon yang menyebabkan perubahan iklim secara ekstrim. Seharusnya masyarakat
lebih mawas terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Kita sebagai masyarakat juga dapat mengurangi dampak pemansan global ini.
Bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti mengurangi penggunaan plastik,
menggunakan benda-benda yang dapat di daur ulang juga menerapkan sistem
hemat listrik.
4. Paragraf Persuasi
Persuasi berisi tentang ajakan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar
pembaca dapat meyakini pendapat atau gagasan yang disampaikan penulis.
Biasanya paragraf persuasi mengajak pembaca untuk melakukan hal tertentu yang
diharapkan penulis.
20
Ciri – Ciri Paragraf Persuasi
Isi paragraf fakta dan real dalam bentuk kalimat ajakan atau rayuan
Memiliki unsur kalimat yang provoktif dan juga menarik agar si pembaca
yakin isi dari berita tersebut.
Penjelasan yang menarik agak si pembaca lebih yakin.
Paragraf persuasi politik adalah isi paragraf yang tentunya berisikan tentang
bujukan bagi seseorang yang ingin masuk ke dunia politik. Biasanya para politik
menggunakan jenis paragraf ini sebagai keperluan berpolitik.
Paragraf persuasi advertensi adalah paragraf yang berisi tentang suatu barang atau
jasa yang akan di tawarkan oleh konsumen. Paragraf ini biasanya juga disebut
dengan iklan.
Paragraf persuasi propaganda adalah sebuah informasi yang memiliki tujuan agar
si pembaca dapat mempercayai apa yang telah di sampaikan oleh si penulis.
Paragrafi ini biasanya kita temukan di majalah ataupun surat kabar.
21
semua kembali lagi pada masyarakat, dapat menggunakannya secara bijak atau
tidak.
Untuk itu diharapkan masyarakat dapat lebih Bijak dalam menggunakan akun
dompet digital agar tidak terjebak pada iming-iming diskon dan cashback.
Paragraf yang baik merupakan paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan
baik kepada pembaca. Adapun syarat dari paragraf yakni harus mempunyai
syarat-syarat sebagai berikut :.
1. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan yakni suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiran
yang jelas. Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran pokok dan
beberapa pikiran jelas. Hubungan pikiran yang satu dengan pikran lainnya
menandakan bahwa paragraf tersebut sudah mempunyai kesatuan
2. Kepaduan (Koherensi)
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat pokok,seperti:
Gagasan utama
22
Pengertian gagasan utama adalah sebuah ide pokok atau tema yang ada di dalam
paragraf itu sendiri sebagai dasar dari berkembangnya sebuah paragraf.
Kalimat utama
Sesudah kita menentukan ide atau tema apa yang ingin kita kembangkan menjadi
sebuah paragraf, tentu saja kita mengembangkan ide atau tema tersebut di dalam
kalimat utama. Biasanya kita bisa meletakkan kalimat utama itu di awal atau akhir
paragraf.
Kalimat penjelas
Sebagaimana yang kita ketahui dari kata ‘kalimat penjelas’. Tentu saja di sini
fungsi dari kalimat itu sendiri ialah menjelaskan ide atau tema yang sudah kita
dapatkan.
Seperti pengertian dari paragraf itu sendiri, yaitu saling berhubungan dari kalimat
satu ke kalimat yang lainnya. Berhubungan di sini ialah kalimat lain harus
menguatkan ide atau tema yang sudah dibuat.
23
Pengembangan paragraf secara alamiah yakni metode pengembangan paragraf
dengan mengembangkan pokok pikiran secara kronologis (urutan waktu) maupun
urutan ruang.
Pengembangan paragraf ini adalah didasarkan pada tingkat kedudukan suatu tema
atau gagasan. Paragraf klimaks adalah paragraf yang dikembangkan dari gagasan
atau tema kurang penting dan berangsunr-angsur menuju tema atau gagasan yang
dianggap tinggi dan penting. Sedangkan paragraf antiklimaks dimulai dari
gagasan penting yang kemudian dijabarkan dengan gagasan-gagasan
pendukungnya.
Pola pengembangan paragraf jenis ini adalah yang paling banyak digunakan. Pola
pengembangannya adalah didasarkan pada letak gagasan utama dalam sebuah
paragraf.
24
1. Pengembangan Paragraf Perbandingan dan pertentangan
Pola pengembangan paragraf definisi adalah dengan memaparkan arti atau makna
dari suatu hal. Paragraf jenis ini biasanya berupa kalimat definisi yang bercirikan
adanya kata: ialah, adalah, yaitu, dan semisalnya
25
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar
yang kemudian dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut
memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah karangan. Jenis jenis paragraf pada
perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk
kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut.
3.2 Saran
26
masing –masing paragraph dari contoh yang telah dipaparkan.Agar paragraph
yang telah kita buat dapat dimengerti dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Nurdjan, dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Makassar:
Aksara Timur. ISBN 978-602-73433-6-8.
Suaedi (2015). Penulisan Ilmiah (PDF). Bogor: PT Penerbit IPB
Press. ISBN 978-979-493-889-8.
Suladi (2014). Paragraf (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.
Suyanto dan Jihad, A. (2009). Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah (PDF).
Yogyakarta: Penerbit Eduka. ISBN 978-979-18882-64.
Wijayanti, dkk. (2015). Bahasa Indonesa: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Jakarta: Rajawali Pers. ISBN 978-979-769-782-2.
Akhadiah M.K., Sabarti dkk. 1991/1992.
27