PARAGRAF
Oleh
Kelompok 12
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Bahasa
Indonesia Tentang Paragrafini pada tepat waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Yinda Dwi Gustra S,Pd
selaku Dosen Bahasa Indonesia yang telah memberi kami tugas makalah ini,
teman-teman yang selalu memberi semangat kepada kami, serta semua pihak yang
telah membantu meyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…….............................................................................i
DAFTAR ISI……...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan……...........................................................................................2
D. Manfaat…….........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf…….....................................................................3
B. Fungsi Paragraf……...........................................................................4
C. Unsur-Unsur Paragraf…….................................................................4
D. Struktur dan Jenis Paragraf…….........................................................9
A. Kesimpulan……................................................................................26
B. Saran……..........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang mana dalam
penggunaannya terdapat penulisan, tata cara penulisan, dan ragam tulisan.
Dalam proses belajar mengajar tentu banyak buku maupun artikel yang
berguna untuk pelajaran, namun tentu kita tidak menghirauka tentang
penulisan, tata cara penulisan, dan ragam tulisan.
Untuk menghasilkan tulisan yang efektif, salah satu hal yang harus
diperhatikan adalah mengenai paragraph. Paragraph adalah seperangkat
kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Seluruh isi paragraph
memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnyabertalian erat
dengan masalah itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Paragraf?
2. Apakah Fungsi Paragraf?
3. Apakah Unsur-Unsur Paragraf?
4. Apakah Struktur dan Jenis Paragraf?
C. Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian Paragraf.
2. Dapat Mengetahui Fungsi Paragraf.
3. Dapat Mengetahui Unsur-Unsur Paragraf.
4. Dapat Mengetahui Struktur dan Jenis Paragraf.
D. Manfaat
1. Mengetahui Pengertian Paragraf.
2. Mengetahui Fungsi Paragraf.
3. Mengetahui Unsur-Unsur Paragraf.
4. Mengetahui Struktur dan Jenis Paragraf.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Menurut Dr Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun
logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspersi pikiran yang relevan
dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Adapun Pengertian lain Paragraf atau alenia adalah pengelompokan gagasan
dalam satu kesatuan yang runtun( Prof. Dr. Suherli,K.M.Pd, 2012 : 1)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru).
sistematis.
Pengarang.
C. Unsur-Unsur Paragraf
4
Tarigan (2008: 7) menggambarkan unsur-unsur penyusun paragraf sebagai
berikut.
Paragraf
_________________________________________
_________________________________________ Transisi
_________________________________________
_________________________________________ Kalimat Topik
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________ Kalimat Pengembang
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________ Kalimat Penegas
a. Transisi
Transisi adalah mata rantai penghubung antara-paragraf. Transisi
berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang
berdekatan. Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca
kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah
suatu paragraf bergerak searah dengan ide pokok sebelumnya. Oleh
karena itu, beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi
sebagai penunjang koherensi dan kesatuan antarbab, antarsubbab dan
antar paragraf (Tarigan, 2008: 15).
5
1) Penanda hubungan kelanjutan, antara lain dan, serta,
lagi, lagipula, tambahan lagi, bahkan, kedua,
ketiga,selanjutnya, akhirnya, terakhir.
6
2. Transisi Berupa Kalimat
b. Kalimat Topik
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan
pengarang. Pengarang meletakkan inti maksud pembicaraannya pada
kalimat topik (Arifin dan Tasai, 2008: 123). Wiyanto (2006: 25)
mengungkapkan bahwa kalimat topik atau kalimat utama adalah pokok
pikiran yang dituangkan dalam satu kalimat di antara kalimat-kalimat
yang tergabung dalam sebuah paragraf.
c. Kalimat Pengembang
Sebagian besar, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu
paragraf termasuk kalimat pengembang. Susunan kalimat pengembang
tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan
pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide
pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis,
biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian dan waktu.
Urutannya masa lalu, kini, dan yang akan datang.Bila pengembangan
kalimat topik berhubungan dengan jarak (spasial), hal ini biasanya
menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran
jarak. Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan
paling jauh. Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan
sebab akibat, kemungkian urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu,
7
lalu diikuti akibatnya. Atau sebaliknya, akibatnya dinyatakan pertama,
lalu dipaparkan sebabnya.
Contoh :
Pada pagi hari suasana lingkungan rumah andi
begitu indah, di sekitar rumah berjejer pohon-
pohon yang menambah keteduhan. Sementara itu,
kicau burung menambah semaraknya pagi itu. Di
kejauhan terlihat gunung Tangkuban Perahu yang
penuh misteri. Sungguh, pagi yang indah dan
hangat (Tarigan, 2008: 15).
8
penarik bagi pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan
kejemuan.
Contoh :
Gedung yang dibangun delapan belas tahun yang lalu itu
kini keadaannya rusak berat. Tembok bagian depan mengelupas
di beberapa tempat dan bagian belakang retak-retak.
Gentingnya banyak yang pecah dan tentu saja bocor kalau
hujan turun. Kayu penyangga genting banyak yang patah
sehingga atap bangunan tampak bergelombang. Plafon sudah
tidak utuh, lantai hancur, dan beberapa kaca jendela pecah.
Bahkan sejumlah pintunya keropos dimakan rayap. Gedung itu
memang sudah tidak layak Wiyanto (2004: 28).
1. Struktur Paragraf
Menurut Tarigan (2008: 17) penyusunan struktur paragraf didasarkan
pada dua hal. Pertama, berdasarkan berbagai kemungkinan kelengkapan
unsur paragraf. Kedua berdasarkan berbagai kemungkinan posisi unsur
paragraf dalam paragraf. Berdasarkan berbagai kemungkinan kelengkapan
unsur dan posisinya dalam paragraf, dapat ditentukan beberapa
kemungkinan struktur paragraf sebagai berikut.
a. Kemungkinan Pertama
Kemungkinan pertama, paragraf yang mempunyai unsur lengkap.
Susunannya adalah transisi (berupa kalimat), kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
9
Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.
Teks Unsur
___________________________________________
___________________________________________ Transisi
___________________________________________
___________________________________________ Kalimat
___________________________________________ Topik
___________________________________________
___________________________________________ Kalimat
__________________________________________ Pengembang
___________________________________________
___________________________________________ Kalimat
___________________________________________ Penegas
Contoh :
(1) Suatu karangan biasanya mengandung tiga bagian utama yakni,
yakni bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. (2) Setiap
bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. (3) Bagian
pendahuluan mempunyai fungsi sebagai salah satu atau sebagian dari
fungsi untuk menarik minat pembaca, mengarahkan perhatian
pembaca, menjelaskan secara singkat tema karangan, menjelaskan
bila dan di bagian mana suatu hal akan dibicarakan. (4) Fungsi
bagian isi antara lain, merupakan penjelasan terperinci terhadap apa
yang diutarakan di bagian pendahuluan. (5) Fungsi bagian penutup
adalah salah satu atau kombinasi dari fungsi untuk memberikan
simpulan, penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi,
dan merangsangpembaca mengerjakan sesuatu tentang apa yang
sudah dijelaskan atau diceritakan. (6) Jadi, setiap bagian utama
karangan mempunyai fungsi tertentu (Tarigan, 2008: 18).
10
Unsur-unsur paragraf dapat diperinci sebagai berikut:
transisi (berupa kalimat) : (1)
kalimat topik : (2)
kalimat pengembang : (3), (4), (5)
kalimat penegas : (6)
b. Kemungkinan Kedua
Kemungkinan ini tidak jauh berbeda dengan kemungkinan pertama,
tetapi transisinya berupa kata.
Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.
Teks Unsur
____________________________________
____________________________________ Transisi dan Kalimat
Topik
____________________________________
____________________________________
____________________________________ Kalimat Pengembang
____________________________________
____________________________________
____________________________________ Kalimat Penegas
Contoh :
(1) Dimana-mana, (2) Anggota masyarakat mem-bicarakan kenaikan
harga. (3) ibu-ibu, sambil belanja di pasar, menggerutu tentang
belanja dapur yang semakin meningkat. (4) Bapak-bapak dikantor
asyik mem-perbincangkan efek kenaikan harga BBM terhadap
pengeluaran sehari-hari. (5) Pengusaha bus sibuk mengkalkulasi
harga penyesuaian karcis penumpang bus. (6) Abang becak secara
diam-diam sepakat menaikkan tarif becak menjadi dua kali lipat. (7)
Para mahasiswa menggerutu karena tarif angkutan umum bertambah
dari biasanya. (8) Pegawai kecil asyik membicarakan kenaikan harga
11
bahan pokok. (9) Pendek kata, semua orang membicarakan akibat
kenaikan harga BBM (Tarigan, 2008: 19).
c. Kemungkinan Ketiga
12
pengguna Askes (asuransi kesehatan). (5) jaminan hari tua
ditanggulangi dengan Taspen. (6)kenaikan pangkat lebih baik peng-
administrasiannya daripada masa lalu. (7) pegawai yang bekerja
dengan baik diberi penghargaan. (8) banyak usaha oleh pemerintah
yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan, yang mengarah kepada
perbaikan nasib pegawai negeri (Tarigan, 2008: 20).
d. Kemungkinan Keempat
13
Contoh:
(1)Umumnya, (2) orang yang akan istirahat memilih tempat yang sejuk
dan jauh dari keramaian. (3) pilihan pertama adalah puncak dan
sekitarnya. (4) selain itu, di Lembang yang sejuk dan segar. (5) orang-
orang di sekitar surabaya akan memilih malang sebagai tempat
istirahat. (6) Di daerah Medan, boleh pilih Bnadar Baru atau
Berastagi. (7) Di daerah Ujung Pandang, pilihan tempat istirahat
tentulah Malino. (8) Di daerah Cirebon, orang tentu saja akan
beristirahat di Linggarjati (Tarigan, 2008: 21).
e. Kemungkinan Kelima
14
Contoh :
(1) Tugas universitas/institut di Indonesia melaksanakan “Tri Darma
Perguruan Tinggi”. (2) Tri Darma Perguruan Tinggi meliputi bidang
pengajaran dan pendidikan serta npenelitian dan pengabdian
masyarakat. (3) bidang pengajaran dan pendidikan meliputi tugas
melaksanakan perkuliahan, penataran atau pun crash program. (4) Di
bidang penelitian, para staf pengajar diwajibkan mengadakan
penelitian untuk mengembangkan atau pun memanfaatkan ilmu
pengetahuan. (5) Di bidang pengabdian masyarakat, masyarakat
perguruan tinggi harus mendarmabaktikan ilmunya bagi kepentingan
masyarakat, seperti memberikan penyuluhan, penataran, dan saran-
saran (Tarigan, 2008: 22).
f. Kemungkinan Keenam
15
Contoh :
(1) Pekerjaannya bertumpuk-tumpuk. (2) Draft pengaturan akademik
baru setengah jadi. (3) Tugas menyusun proposal penelitian belum
satu pun digarapnya. (4) Tiba-tiba, datang tugas baru, yaitu menyusun
tata tertib di kantornya. (5) pekerjaan tersebut belum selesai, muncul
pula tugas tambahan menyediakan paper untuk bahan penataran
minggu depan. (6) Paper baru setengah jadi, pimpinan menugasinya
untuk menyusun kerangka kerja seminar pengajaran bahasa. (7)
Pekerjaan mengajar juga harus dilaksanakan 6 jam
seminggu. (8) Dari institut, muncul tugas lain mengikuti lokakarya
penyusunan kurikulum (Tarigan, 2008: 23).
g. Kemungkinan Ketujuh
Kemungkinan ketujuh, paragraf yang memiliki dua unsur.
Susunannya adalah kalimat pengembang dan kalimat topik. Diagram
kerangka paragrafnya sebagai berikut.
Teks Unsur
________________________________________
________________________________________
________________________________________
________________________________________ Kalimat
________________________________________ Pengembang
________________________________________
________________________________________
________________________________________
________________________________________
________________________________________ Kalimat Topik
16
Contoh :
(1) Menghentikan bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan
secara sempurna. (2) Tembakkan kaki kanan dan kaki kiri selalu
tepat arahnya dan keras. (3) sunduhan kepalanya sering
memperdayakankiper lawan. (4) Bola seolah-olah menurut
kehendaknya. (5) Larinya cepat bagaikan kijang. (6) Lawan sukar
mengambil bola dari kakinya. (7) Operan bolanya tepat dan terarah.
(8) Amin benar-benar pemain bola jempolan (Tarigan, 2008 :24).
h. Kemungkinan Kedelapan
Kemungkinan kedelapan, paragraf yang memiliki dua unsur.
Susunannya adalah kalimat pengembang, kalimat topik, tetapi
kembali ke kalimat pengembang.
Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.
Teks Unsur
___________________________________________
___________________________________________
___________________________________________ Kalimat
___________________________________________ Pengembang
___________________________________________
___________________________________________ Kalimat
___________________________________________ Pengembang
___________________________________________
___________________________________________
___________________________________________ Kalimat
___________________________________________ Pengembang
17
Contoh :
(1) Tingkah lakunya menawan. (2)Tutur katanya sopan. (3) Murah
senyum,jarang marah. (4) Tidak pernah berbohong. (5) Tidak mau
mempercakapkan orang lain. (6) Suka menolong sesama teman. (7)
Pantas Esih gadis pujaan. (8) Tambahan lagi, wajah cantik. (9)
Pandai pula berdandan. (10) Tidak sombong. (11) Otaknya cukup
encer. (12) Mudah diajak bicara. (13) Cepat menyesuaikan diri. (14)
Pandai pula membawa diri. (15) Ramah terhadap siapa saja
(Tarigan, 2008: 25).
Jenis-Jenis Paragraf
1. Paragraf Pembuka
Paragraf ini letaknya di awal sebuah wacana. Paragraf ini berfungsi
sebagai pembuka atau pengantar isi sebuah karangan kepada pembaca.
Sebelum memasuki isi dan inti karangan, paragraf ini mengantarkan
dan mempersiapkan pikiran pembaca agar lebih fokus, serta isinya
mempengaruhi pembaca supaya tertarik melanjutkan isi bacaan.
18
tetangga.” Itulah bunyi iklan layanan masyarakat yang dapat
disaksikan lewat televisi. Bayangkan, melalui internet kita dapat
mengakses kabar terkini dari seluruh penjuru dunia. Kita pun bisa
mengetahui keadaan roket yang tengah diuji di angkasa luar.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf ini letaknya di antara pembuka dan penutup pada
sebuah karangan. Paragraf ini memuat isi dari sebuah karangan.
Paragraf penghubung menguraikan isi dan inti sebuah tulisan. Sifat dari
paragraf penghubung sesuai dengan tipe tulisannya seperti narasi,
deskripsi, eksposisi, dll.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang letaknya di akhir sebuah
sebuah karangan. Paragraf berfungsi sebagai penutup pada sebuah
karangan. Paragraf ini menunjukkan tulisan telah berakhir, bentuknya
19
kesimpulan, pengulangan secara ringkas, penekanan atau komentar
akhir. Bentuknya disesuai dengan kebutuhan maupun jenis tulisan.
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi gagasan
pokok atau kalimat utamanya di awal sebuah paragraf dan
bersifat deduksi. Kata deduksi asalnya dari bahasa latin :
deducere, dedectum deduxi, yang artinya “menuntun ke
bawah”; ataupun ‘menurunkan’; deductio artinya ‘penuntun
atau pengantaran’.
20
Zaman sekarang kebudayaan Indonesia telah berangsur
– angsur punah. Anak-anak akrab dan hafal dengan
kebudayaan luar negeri. Anak-anak sangat gemar dengan
cerita Upin – Ipin, Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and
The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang
ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang
lebih menggandrungi drama korea maupun film- film
seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita
asli daerah seperti Malin Kundang, Timun Mas, Roro
Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain sebagainya. Selain
itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu
remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari PS atau
komputer hingga game online ketimbang permainan asli
daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu,
egrang dan lain sebagainya.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan
pokok atau kalimat utamanya di akhir sebuah paragraf dan
bersifat induksi. Kata induksi asalnya dari bahasa latin : duxi,
ducere, ductum yang artinya membawa ke; atau memasukan
kedalam. selanjutnya istilah induksi dapat dijelaskan dengan
metode pemikiran yang berasal dari hal yang khusus untuk
menentukan simpulan atau hukum di akhir paragraf. Karena
kalimat-kalimat atau pernyataan khusus dapat berupa
penjabaran dan contoh-contoh, dan pernyataan umum itu
berupa hukum atau simpulan, sehingga paragraf induktif
berkembang dari contoh dan rincian menjadi simpulan.
21
Ipin, Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear,
Frozen dan kartun-kartun lainnya yang ditayangkan di
televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih
menggandrungi drama korea maupun film- film
seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita
asli daerah seperti Malin Kundang. Timun Mas, Roro
Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain sebagainya. Selain
itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu
remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari PS atau
komputer hingga game online ketimbang permainan asli
daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu,
egrang dan lain sebagainya. Hal-hal di atas
mengindikasikan bahwa sekarang ini kebudayaan luar lebih
disukai dan menjadi kiblat untuk anak – anak maupun para
remaja Indonesia.
3. Paragraf deduktif-induktif
Paragraf deduktif-induktif merupakan perpaduan antara
paragraf deduktif dengan paragraf induktif. Paragraf deduktif-
induktif ini, posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di
awal dan akhir sebuah paragraf. Sebuah wacana yang
menggunakan jenis paragraf ini dikembangkan dengan kalimat
yang bersifat umum di awal paragraf dan akhir paragraf
sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah paragraf
(diantara kalimat awal dan kalimat akhir) sifatnya khusus
berupa rincian atau contoh-contoh.
22
remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea
maupun film- film seperti Spiderman, Harry Potter,
Batman ketimbang cerita asli daerah seperti Malin Kundang,
Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain
sebagainya. Selain itu dalam hal permainan mereka lebih
menyukai kartu remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari
PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan
asli daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu,
egrang dan lain sebagainya. Hal-hal di atas mengindikasikan
bahwa kebudayaan luar lebih disukai dan menjadi kiblat untuk
anak – anak maupun para remaja Indonesia.
1. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang kontennya
berhubungan dengan jenis wacana narasi. Narasi adalah tipe
wacana yang berisi kejadian atau kisah. Secara etimologis,
naratif berasal dari bahasa latin yaitu narrare berarti
menceritakan atau bercerita, narratio berarti penceritaan serta
narrativus berarti bersifat penceritaan.
23
2. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang kontennya
berhubungan dengan jenis wacana deskripsi. Wacana deskripsi
adalah tipe wacana yang berisi penggambaran atau pemaparan
dengan jelas, rinci dan lengkap mengenai suatu hal, baik
seseorang, suasana, benda, tempat, sifat, hewan maupun
tumbuhan tertentu. Secara etimologis deskriptif berasal dari
bahsa latin yaitu describere berarti membuat gambaran dan
descriptio artinya pembeberan atau penggambaran.
3. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif adalah paragraf yang kontennya
berhubungan dengan jenis wacana argumentasi. Wacana
argumentasi adalah tipe wacana yang berisi pendapat,
pembuktian, pendirian, gagasan, dalih, dasar atau hujah
terhadap sesuatu.
24
berarti pembuktian. Dalam mengembangkan paragraf ini,
penulis menjadikan pembaca yakin dengan menyertakan bukti
konkret sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Sehingga pembaca
dapat menyakini argumen penulis.
4. Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang kontennya
berhubungan dengan jenis wacana persuasi. Wacana persuasi
adalah tipe wacana yang berisi ajakan, bujukan atau himbauan
kepada seseorang dengan memberikan alasan dan prospek
bagus bagi yang meyakini, melaksanakan sesuatu, atau
membeli benda tertentu.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun
secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat. Fungsi paragraf adalah
penanda baru dimulainya suatu kalimat dan memudahakan untuk pemahaman
suatu ide pokok. Unsur-unsur paragraf yaitu transisi (transition), kalimat topik
(topic setence), kalimat pengembang (development setence), kalimat penegas
(punch line). Berdasarkan berbagai kemungkinan kelengkapan unsur dan
posisinya dalam paragraph ada delapan kemungkinan. Jenis-jenis paragraph
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu bedasarkan sifat dan tujuan, bedasarkan
posisi kalimat utamanya dan bedasarkan kontennya.
B. Saran
Sebagai pelajar kita harus mengetahui tentang paragraf, karena paragraf
selalu berhubungan dengan tulisan. Dengan mengetahui tulisan kita dapat
mengetahui apakah kumpulan kalimat tersebut dapat tergolong paragarf atau
bukan.
DAFTAR PUSTAKA