Anda di halaman 1dari 25

1

KASUS

Sebuah pemukiman perumahan yang berada di tengah perkebunan sering menjumpai


permasalahan keberadaan tikus di pemukiman tersebut.

Pertanyaan soal :
Metode pengendalian apa yang diperlukan di pemukiman tersebut agar diperoleh hasil
pengendalian jangka panjang ?

Pilihan Jawaban
a. Pengendalian primer (modifikasi lingkungan)
b. Pemasangan perangkap (cage trap)
c. Pemasangan perangkap snap trap
d. Pemasangan umpan racun anticoagulan
e. Pemasangan umpan sngle dose poison

Kasus

Kecoa di pemukiman maupun di bangunan lainnya mempunyai kemampuan bersembunyi


di tempat – tempat yang sulit dijangkau, selain itu serangga ini juga bersifat pemakan
segala.

Pertanyaan soal :
Metode apa yang efektif untuk mengendalikan kecoa dan memberikan efek pada semua
koloni yang ada di suatu tempat.?

Pilihan Jawaban
a. Fogging (thermal fog)
b. Fogging (cold fog)
c. Spraying
d. Biting dengan insektisida
e. Biting dengan IGR

Kasus Hasil susceptability test Malathion dengan dosis tinggi di suatu daerah
memperlihatkan sasaran uji yang susceptible sebesar 40%.

Pertanyaan soal :
Apakah jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan sasaran uji di daerah
tersebut ?

Pilihan Jawaban
a. Cypermethrin
b. Diazinon
c. Fenitrotion
d. Propoksur
e. Temephos

KASUS
Guna melakukan pengendalian vektor dengan aplikasi insektisida di suatu wilayah diperoleh data
sebagai berikut:
- Insektisida yang tersedia adalah formulasi insektisida X mempunyai ketentuan penggunaan
untuk setiap 100 m2 luas areal sasaran memerlukan 20ml formulasi insektisida X.
2

- Luas sasaran aplikasi adalah 20 000m2


- Aplikator yang tersedia mempunyai output capacity 10 liter/jam
- Waktu yang diperlukan untuk memobilisasi aplaikator untuk mecover wilayah aplikasi seluas 20
000m2 adalah selama 40 menit
.

Pertanyaan soal :
Berapa volume formulasi insektisida X yang diperlukan untuk keperluan aplikasi di atas?

Pilihan Jawaban
a. 400ml
b. 666ml
c. 2000ml
d. 4000ml
e. 20 000ml

KASUS
Guna melakukan aplikasi insektisida di suatu wilayah diperoleh data sebagai berikut:
- Insektisida yang tersedia adalah formulasiinsektisida X mempunyai ketentuan penggunaan
untuk setiap 100 m2 memerlukan 20ml.
- Luas sasaran aplikasi adalah 20 000m2
- Aplikator yang tersedia mempunyai output capacity 10 liter/jam
- Waktu yang diperlukan untuk memobilisasi aplaikator untuk mecover wilayah aplikasi seluas 20
000m2 adalah selama 40 menit
Pertanyaan soal :
Berapa volume pengencer yang diperlukan untuk aplikasi insektisida di atas ?
Pilihan Jawaban
a. 666ml
b. 2666ml
c. 4000ml
d. 6666ml
e. 20000ml

KASUS

Hasil bioassay suatu dosis insektisida X terhadap sasaran uji yang dilakukan dengan 3
(tiga) kali pengulangan, dimana setiap pengujian digunakan sebanyak 20 ekor serangga uji
diperoleh hasil sebagai berikut:
Σ serangga 24 setelah pemaparan
Pengulangan Kelompok Perlakuan Kelompok kontrol
Mati Hidup Mati Hidup
1 20 0 11 9
2 20 0 8 12
3 20 0 12 8
Mati Hidup Mati Hidup

Pertanyaan soal :
Apa kesimpulan hasil uji di atas?

Pilihan Jawaban
A. Daya bunuh dosis uji memenuhi syarat
B. Persentase kematian 100%
C. Daya bunuh dosis uji 48,35%
3

D. Uji harus diulangi


E. Kerentanan serangga uji 52,65%
KASUS

Hasil surevey di suatu desa menunjukkan larva Aedes aegypti selain ditemukan di conteiner
di dalam dan di luar rumah, juga di sawah.

Pertanyaan soal :
Metode pengendalian apa yang dapat diterapkan untuk mengendalikan larva di atas selain metode
3M ?

Pilihan Jawaban
A. Aplikasi larvasida
B. Aplikasi insektisida IGR
C. Introduksi predator
D. Pengeringan lahan
E. Pengaturan pola tanam
KASUS

Di daerah perbukitan gunungan yang sulit air sering dijumpai keberadaan bak – bak
penampungan air berukuran besar, bedasar hasil survey pada bak – bak tersebut sering
dijumpai keberaan larva Aedes.

Pertanyaan soal :
Apa metode pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengendalikan larva tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Melaksanakan 3 M
B. Aplikasi larvasida
C. Aplikasi predator ikan
D. Aplikas predator Mesocyclop
E. Abatisasi

Vignet

Penerapan konsep pengelolaan vektor terpadu lebih menekankan pada pengendalian primer yang
berupa pengelolaan lingkungan.

Pertanyaan soal :
Manakah metode pengendalian yang menerapkan konsep pengelolaan di atas?

Pilihan Jawaban
A. Aplikasi larvasida
B. Aplikasi traping
C. Aplikasi ovisida
D. Introduksi predator
E. Aplikasi oiling

Vignet
Perhatikan gambar neuron di bawah ini
4

T
Pertanyaan soal :
Manakah jenis insektisida yang mempunyai tempat kerja seperti ditunjukkan pada tanda panah di
atas ?
Pilihan Jawaban
A. Alletrin
B. Avernectin
C. Cypermethrin
D. Pyrethrium
E. Propoksur

Vignet

Lapisan wax pada integument kecoa merupakan penghalang masuknya insektisida ke dalam
tubuhnya

Pertanyaan soal :
Manakah stadium yang paling rentan terhadap insektisida?

Pilihan Jawaban
A. Larva
B. Nimfa minggu I
C. Nimfa minggu II
D. Pupa
E. Imago

Kasus
Desa A adalah desa endemis malaria, saat dilakukan survey di desa tersebut dijumpai 5
(lima) orang penderita (positif laboratorium).

Pertanyaan soal :
Manakah metode survey vektor malaria yang dapat dilaksanakan di desa tersebut?.

Pilihan Jawaban
A. Man biting
B. Resting collection
C. Single collection
D. Visual method
E. Space spraying

KASUS
Desa X adalah suatu desa yang terletak memanjang dipinggir pantai dan jaraknya tidak
lebih dari 1 km dari pantai. Disebelah desa tersebut terdapat air tergenang atau lagun
dengan airnya yang payau. Pinggir-pinggir lagun tersebut curam, namun masih dijangkau
apabila melakukan kegiatan pada lagun tersebut. Lagun tersebut tidak dipakai untuk
memandikan sapi, atau ternak lain karena tebingnya curam.Penduduknya kebanyakan
5

bermata pencaharian nelayan.Sekitar bulan Oktober di Desa X terjadi kasus penderita


demam, panas, menggigil dan berkeringat sejumlah 2 orang nelayan, yang menurut
pengakuannya tidak pernah pergi kemana-mana, hanya melaut saja. Setelah berobat dan
pemeriksaan laboratorium ke Puskesmas terdekat ternyata menderita positif malaria.
Lagun yang di obervasi petugas ternyata kadar garamnya 1,4 %,larvanya banyak

Pertanyaan soal :
Menurut anda speceis vektor malaria yang berkembang biak pada lagun, jenisnya apa?

Pilihan Jawaban
a. Anopheles sundaicus b. Anopheles aconitus
c. Anopheles bancrofti d. Anopheles kochi
e. Anopheles koliensis

KASUS
Desa X adalah suatu desa yang terletak memanjang dipinggir pantai dan jaraknya tidak
lebih dari 1 km dari pantai. Disebelah desa tersebut terdapat air tergenang atau lagun
dengan airnya yang payau. Pinggir-pinggir lagun tersebut curam, namun masih dijangkau
apabila melakukan kegiatan pada lagun tersebut. Lagun tersebut tidak dipakai untuk
memandikan sapi, atau ternak lain karena tebingnya curam.Penduduknya kebanyakan
bermata pencaharian nelayan.Sekitar bulan Oktober di Desa X terjadi kasus penderita
demam, panas, menggigil dan berkeringat sejumlah 2 orang nelayan, yang menurut
pengakuannya tidak pernah pergi kemana-mana, hanya melaut saja. Setelah berobat dan
pemeriksaan laboratorium ke Puskesmas terdekat ternyata menderita positif malaria.
Lagun yang di obervasi petugas ternyata kadar garamnya 1,4 %,larvanya banyak.

Pertanyaan soal :
Dengan melihat situasi lagun tersebut, tindakan apa sebaiknya yang dilakukan ?

Pilihan Jawaban
a. Larviciding/oiling b. Spraying
c. Abatisasi d. Fogging
e. Pemakaian kelambu

KASUS
Desa X adalah suatu desa yang terletak memanjang dipinggir pantai dan jaraknya tidak
lebih dari 1 km dari pantai. Disebelah desa tersebut terdapat air tergenang atau lagun
dengan airnya yang payau. Pinggir-pinggir lagun tersebut curam, namun masih dijangkau
apabila melakukan kegiatan pada lagun tersebut. Lagun tersebut tidak dipakai untuk
memandikan sapi, atau ternak lain karena tebingnya curam.Penduduknya kebanyakan
bermata pencaharian nelayan.Sekitar bulan Oktober di Desa X terjadi kasus penderita
demam, panas, menggigil dan berkeringat sejumlah 2 orang nelayan, yang menurut
pengakuannya tidak pernah pergi kemana-mana, hanya melaut saja. Setelah berobat dan
pemeriksaan laboratorium ke Puskesmas terdekat ternyata menderita positif malaria.
Lagun yang di obervasi petugas ternyata kadar garamnya 1,4 %,larvanya banyak.

Pertanyaan soal :
Menurut anda 2 orang penderita malaria tersebut termasuk jenis apa ?

Pilihan Jawaban
a. Indigenous b. Relaps
c. Introduce d. Import
e. Induced
6

KASUS
Desa B adalah suatu desa terpencil dengan luas 40 Ha dan jumlah penduduknya sekitar
50 KK yang terpencar merata di Desa tersebut.Salah satu warganya terjangkit Malaria.
Untuk mencegah penyebaran vector Malaria tersebut, Kepala Lingkungan atau Kepala RT
meminta bantuan untuk melakukan pengendalian vector dengan dengan aplikasi
Spraying. Telah dibelikan 10 liter baygon 50 EC dan konsentrasibahan aktifnya adalah 0,8
%. Sementara luas yang akan disemprot ( di-Spraying ) adalah 5.000 meter persegi. Selain
itu ditetapkan pula dosis aplikasinya adalah 30 cc larutan per meter persegi

Pertanyaan soal :
Dengan data tersebut diatas, berapa liter larutan semprot yang dibutuhkan ?

Pilihan Jawaban
a. 2,4 liter b. 3,4 liter
c. 4,4 liter d. 5,4 liter
b. 6,4 liter

KASUS
Desa X adalah suatu desa yang terdiri dari 10 RT dengan luas 50 Ha.Penduduknya
sebagian besar pedagang dan buruh kecil, karyawan perusahaan dan pegawai negeri
rendahan..Di salah satu rumah tangga terkena Demam Berdarah. Setelah disurvei dan
diperiksa 400 unit rumah,ditemukan 1000 kontener, ternyata yang mengandung larva
Aedes aegypti atau positif larva adalah 300 buah kontener yang terdapat pada 125 rumah

Pertanyaan soal :
Menurut anda dari data diatas berapakah House Index-nya ( HI ) ?

Pilihan Jawaban
a. 31 % b. 31,10 %
c. 31,15 % d. 31,29 %
b. 31,25 %

KASUS

Seorang laki-laki berusia 30 tahun pekerjaan sebagai nelayan yang biasa mencari ikan
dimalam hari. Nelayan tadi sudah 3 hari tidak turun melaut karena demam menggigil dan
dalam 1 bulan terakhir ini tidak ada bepergiaan ke daerah lain. Dia sudah berobat ke
Puskesmas terdekat dan setelah dilakukan tes darah di labor hasilnya dinyatakan positif
malaria dengan Plasmodium Palsifarum. Rumah tempat tinggal nelayan tadi sekitar 1 km
dari tepi pantai dan sebelah rumah ada aliran sungai yang terhubung langsung ke laut
serta kanan/kiri sungai terdapat rawa-rawa. Dalam kondisi pasang air laut masuk ke darat
bercampur dengan air tawar yang akhirnya menjadi payau

Pertanyaan soal :
Tindakan apa yang paling tepat untuk upaya preventif penularan penyakit malaria pada
daerah tersebut untuk jangka panjang ?
7

Pilihan Jawaban
a. Fogging lingkungan
b. Larvaciding rawa-rawa
c. Spraying rumah-rumah
d. Manipulasi lingkungan
e. Penggunaan kelambu berinsektisida

KASUS
Seorang laki-laki berusia 30 tahun pekerjaan sebagai nelayan yang biasa mencari ikan
dimalam hari. Nelayan tadi sudah 3 hari tidak turun melaut karena demam menggigil dan
dalam 1 bulan terakhir ini tidak ada bepergiaan ke daerah lain. Dia sudah berobat ke
Puskesmas terdekat dan setelah dilakukan tes darah di labor hasilnya dinyatakan positif
malaria dengan Plasmodium Palsifarum. Rumah tempat tinggal nelayan tadi sekitar 1 km
dari tepi pantai dan sebelah rumah ada aliran sungai yang terhubung langsung ke laut
serta kanan/kiri sungai terdapat rawa-rawa. Dalam kondisi pasang air laut masuk ke darat
bercampur dengan air tawar yang akhirnya menjadi payau.

Pertanyaan soal :
Jika anda cermati lebih lanjut pada kasus malaria palsifarum tersebut diatas termasuk jenis
kasus apa ?

Pilihan Jawaban
a. Kasus baru
b. Kasus lama
c. Kasus import
d. Kasus kronis
e. Kasus kambuhan

KASUS
Beberapa orang siswa pada Sekolah Dasar X terlihat kurus dan membuncit dibagian
perutnya, sebagian prestasi sekolah mereka menurun. Kondisi lingkungan sekolah antara
lain fasilitas sanitasi dasar tidak memadai, halaman sekolah masih berupa tanah dan tidak
tersedia tempat cuci tangan. Setelah dilakukan survei kecacingan terhadap siswa
didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 43 % siswa positif kecacingan yang terdiri dari
jenis cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing Cambuk (Trichuris Trichiura) dan
cacing Tambang (Ancylostoma duodenale). Sebagai tindak lanjut dari kegiatan survey
diberikan minum obat cacing secara massal terhadap siswa.

Pertanyaan soal :

Dimanakan telur jenis agent parasit penyakit tersebut dapat bertahan hidup sebelum
ditularkan ke tubuh manusia ?

Pilihan Jawaban
a. darah
b. tanah
c. air
d. udara
e. makanan

KASUS
Beberapa orang siswa pada Sekolah Dasar X terlihat kurus dan membuncit dibagian
perutnya, sebagian prestasi sekolah mereka menurun. Kondisi lingkungan sekolah antara
lain fasilitas sanitasi dasar tidak memadai, halaman sekolah masih berupa tanah dan tidak
8

tersedia tempat cuci tangan. Setelah dilakukan survei kecacingan terhadap siswa
didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 43 % siswa positif kecacingan yang terdiri dari
jenis cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing Cambuk (Trichuris Trichiura) dan
cacing Tambang (Hookworm). Sebagai tindak lanjut dari kegiatan survey diberikan minum
obat cacing secara massal terhadap siswa.

Pertanyaan soal :
Jenis cacing apakah yang ukurannya paling besar hidup di dalam tubuh manusia ?

Pilihan Jawaban
a. cacing tambang (Ancylostoma duodenale)
b. cacing kremi (Enterobius vermikularis)
c. cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
d. cacing pita (Taenia Sollium)
e. cacing cambuk (Trichuris trichiura)

KASUS

Beberapa orang siswa pada Sekolah Dasar X terlihat kurus dan membuncit dibagian
perutnya, sebagian prestasi sekolah mereka menurun. Kondisi lingkungan sekolah antara
lain fasilitas sanitasi dasar tidak memadai, halaman sekolah masih berupa tanah dan tidak
tersedia tempat cuci tangan. Setelah dilakukan survei kecacingan terhadap siswa
didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 43 % siswa positif kecacingan yang terdiri dari
jenis cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing Cambuk (Trichuris Trichiura) dan
cacing Tambang (Hookworm). Sebagai tindak lanjut dari kegiatan survey diberikan minum
obat cacing secara massal terhadap siswa.

Pertanyaan soal :
Jenis parasit manakah yang banyak menyerang anak-anak sekolah di Inonesia ?

Pilihan Jawaban
a. cacing kremi (Enterobius vermikularis)
b. cacing tambang (Ancylostoma duodenale)
c. cacing cambuk (Trichuris trichiura)
d. cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
e. cacing pita (Taenia Sollium)

KASUS
Beberapa orang siswa pada Sekolah Dasar X terlihat kurus dan membuncit dibagian
perutnya, sebagian prestasi sekolah mereka menurun. Kondisi lingkungan sekolah antara
lain fasilitas sanitasi dasar tidak memadai, halaman sekolah masih berupa tanah dan tidak
tersedia tempat cuci tangan. Setelah dilakukan survei kecacingan terhadap siswa
didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 43 % siswa positif kecacingan yang terdiri dari
jenis cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing Cambuk (Trichuris Trichiura) dan
cacing Tambang (Ancylostoma duodenale). Sebagai tindak lanjut dari kegiatan survey
diberikan minum obat cacing secara massal terhadap siswa.

Pertanyaan soal :

Berapa kalikah upaya preventif pemberian obat yang dianjurkan sesuai program
Kementrian Kesehatan untuk penyakit tersebut diatas ?

Pilihan Jawaban
a. Setiap bulan sekali
b. Setiap tiga bulan sekali
9

c. Setiap enam bulan sekali


d. Setiap tahun sekali
e. Setiap dua tahun sekali

KASUS
Beberapa orang siswa pada Sekolah Dasar X terlihat kurus dan membuncit dibagian
perutnya, sebagian prestasi sekolah mereka menurun. Kondisi lingkungan sekolah antara
lain fasilitas sanitasi dasar tidak memadai, halaman sekolah masih berupa tanah dan tidak
tersedia tempat cuci tangan. Setelah dilakukan survei kecacingan terhadap siswa
didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 43 % siswa positif kecacingan yang terdiri dari
jenis cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing Cambuk (Trichuris Trichiura) dan
cacing Tambang (Ancylostoma duodenale). Sebagai tindak lanjut dari kegiatan survey
diberikan minum obat cacing secara massal terhadap siswa.

Pertanyaan soal :
Manakah yang tidak termasuk tanda-tanda penyakit tersebut diatas ?

Pilihan Jawaban
a. perut buncit
b. cepat lelah
c. ngantuk di kelas
d. anemia
e. kurus

KASUS
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang serius di kota Denpasar dan memilii dampak sosial maupun ekonomi

Pertanyaan soal :
Apa upaya yang dapat dilakukan dan memiliki dampak permanen serta
berkelanjutan ?

Pilihan Jawaban
b. Mengadakan penyuluhan masyarakat
b. Mengadakan fogging masal
c. Mengadakan pengobatan masal
d. Mengadakan pembersihan sarang nyamuk

KASUS
Kepala dinas kesehatan kota Denpasar dr Lup Putu Sri Armini menyampaian data adanya
penurunan kasus DBD tahun 2010, 4431 kasus dengan angka kematian 24 orang dan
2011 sebanyak 981 kasus dengan angka kematian 2 orang

Pertanyaan soal :
Untuk mempertahan agar terus terjadi penurunan kasus maka upaya yang dapat dilakukan
adalah ?

Pilihan Jawaban
a. Mengadakan fogging masal
b. Mengadakan pengobatan masal
c. Peningkatan pemahaman tentang DBD dengan promosi
d. Memberikan insentip pada masyarakat.
10

KASUS
Data dari Dinas Kesehata n Kabupaten Sleman, terdapat hewan ternak yang mati akbat
terjangan awan panas Erupsi Gunung Merapi berjumlah lebih kurang 3.856 ternak sapi dan
kambing. Dari hasil pemantauan terhadap kondisi bangkai hewan sudah banyak yang
membusuk dan dikerubuti oleh lalat.

Pertanyaan soal :
Tindakan darurat apa yang harus dilakukan untuk menghindari adanya kemungkinan
penularan berbagai penyakit oleh lalat pada masyarakat sekitarnya ?

Pilihan Jawaban
a. Mengadakan penyuluhan pada masyarakat
b. Mengadakan pengobatan masal
c. Melakukan penyemprotan lalat
d. Mengubur semua bangkai binatang
KASUS
Hasil kegiatan surveilans rodent yang dilakukan di kecamatan Cangkringan desa Wukirsari
Sleman Yogyakarta diperoleh total tangkapan rodent sebanyak 55 ekor, seluruhnya adalag
Rattus-rattus diardii dan pinjal yang didapat sebanyak 66 ekor dari species Xenopsylla
cheopis.

Pertanyaan soal :
Dengan data tersebut diatas, maka penyakit yang kemungkinan bisa berjaqngkit di daerah
itu adalah ?

Pilihan Jawaban
a. Diare b. Pes
c. DBD d. Muntaber

KASUS
Desa X adalah suatu desa yang terdiri dari 10 RT dengan luas 50 Ha.Penduduknya
sebagian besar pedagang dan buruh kecil, karyawan perusahaan dan pegawai negeri
rendahan..Di salah satu rumah tangga terkena Demam Berdarah. Setelah disurvei dan
diperiksa 400 unit rumah,ditemukan 1000 kontener, ternyata yang mengandung larva
Aedes aegypti atau positif larva adalah 300 buah kontener yang terdapat pada 125 rumah

Pertanyaan soal :
Menurut anda dari data diatas berapakah House Index-nya ( HI ) ?

Pilihan Jawaban
a. 31 % b. 31,10 %
c. 31,15 % d. 31,29 %
e. 31,25 %

KASUS

Seorang laki-laki berusia 30 tahun pekerjaan sebagai nelayan yang biasa mencari ikan
dimalam hari. Nelayan tadi sudah 3 hari tidak turun melaut karena demam menggigil dan
dalam 1 bulan terakhir ini tidak ada bepergiaan ke daerah lain. Dia sudah berobat ke
Puskesmas terdekat dan setelah dilakukan tes darah di labor hasilnya dinyatakan positif
malaria dengan Plasmodium Palsifarum. Rumah tempat tinggal nelayan tadi sekitar 1 km
11

dari tepi pantai dan sebelah rumah ada aliran sungai yang terhubung langsung ke laut
serta kanan/kiri sungai terdapat rawa-rawa. Dalam kondisi pasang air laut masuk ke darat
bercampur dengan air tawar yang akhirnya menjadi payau

Pertanyaan soal :
Tindakan apa yang paling tepat untuk upaya preventif penularan penyakit malaria pada
daerah tersebut untuk jangka panjang ?

Pilihan Jawaban
a. Fogging lingkungan
b. Larvaciding rawa-rawa
c. Spraying rumah-rumah
d. Manipulasi lingkungan
e. Penggunaan kelambu berinsektisida

KASUS
Seorang laki-laki berusia 30 tahun pekerjaan sebagai nelayan yang biasa mencari ikan
dimalam hari. Nelayan tadi sudah 3 hari tidak turun melaut karena demam menggigil dan
dalam 1 bulan terakhir ini tidak ada bepergiaan ke daerah lain. Dia sudah berobat ke
Puskesmas terdekat dan setelah dilakukan tes darah di labor hasilnya dinyatakan positif
malaria dengan Plasmodium Palsifarum. Rumah tempat tinggal nelayan tadi sekitar 1 km
dari tepi pantai dan sebelah rumah ada aliran sungai yang terhubung langsung ke laut
serta kanan/kiri sungai terdapat rawa-rawa. Dalam kondisi pasang air laut masuk ke darat
bercampur dengan air tawar yang akhirnya menjadi payau.

Pertanyaan soal :
Jika anda cermati lebih lanjut pada kasus malaria palsifarum tersebut diatas termasuk jenis
kasus apa ?
Pilihan Jawaban
a. Kasus baru
b. Kasus lama
c. Kasus import
d. Kasus kronis
e. Kasus kambuhan
KASUS
Peningkatan kasus malaria di sebuah desa terjadi dalam 3 (tiga) bulan berturut – turut, dalam
tindakan penyelidikan kepadatan vektor, didapatkan bahwa banyak ditemukan jentik – jentik
yang berada di kolam – kolam yang sementara tidak diberi ikan, karena kesulitan air.
Disamping pengendalian terhadap vektor dewasa, perlu pula dilakukan pengendalian terhadap
larva nyamuk yang ada, agar penularan dapat dikurangi

Pertanyaan
Apakah intervensi yang tepat untuk melakukan pengendalian kepadatan larva di kolam ?

Pilihan Jawaban :
A. Pengeringan kolam
B. Pemberian ikan predator
C. Pemberian kaporit ke kolam
D. Pemberian kapur ke kolam
E. Pemberian serbuk abate
12

KASUS
Dari pemantauan laporan Puskesmas diperoleh data bahwa kasus malaria di desa Sukajaya
selalu ditemukan setiap bulan. Setelah dilakukan penelitian lapangan dan survey vektor
didapatkan bahwa sawah sebagai tempat perindukan nyamuk didapatkan sepanjang tahun,
karena masing – masing sawah mempunyai sumber sendiri – sendiri maka sebagian sawah
ditanami padi sepanjang tahun, menyebabkan tersedianya tempat perindukan

Pertanyaan
Apakah tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi tempat perindukan yang ada ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemberian larvasida
B. Pemberian ikan pemakan jentik
C. Pemberian minyak di sawah yang positif jentik
D. Pengaturan pola tanam serempak
E. Pemberian serbuk abate

KASUS
Budaya masyarakat yang menganggap hewan piaraan terutama ternak besar sebagai
harta/kekayaan dan faktor keamanan, membuat masyarakat lebih senang membuat kandang
di dalam rumah. Hal ini menyebabkan nyamuk yang sebenarnya zoophilik menjadi
anthropophilic. Kebiasaan ini menyebabkan pula terjadinya penularan penyakit yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Pertanyaan
Apakah informasi yang diberikan untuk mengurangi penularan penyakit yang ditularkan
nyamuk di daerah dengan kandang di dalam rumah ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemberian penyekat antara kandang dengan rumah
B. Pemberian kasa nyamuk
C. Pembuatan cattle barrier
D. Pengaturan tempat tidur
E. Pemberian lubang angin pada kandang

KASUS
Dari pemantauan lapangan pada kejadian Luar Biasa penyakit malaria di desa Pekauman
didapatkan data, sebagian besar penderita adalah anak - anak dibawah umur 5 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa penularan penyakit malari lebih banyak terjadi di dalam rumah. Kegiatan
yang dapat dilakukan adalah Indoor Residual Spraying (IRS), tetapi kebanyakan masyarakat
menolak kegiatan ini karena dinding rumahnya menjadi kotor.

Pertanyaan
Apakah yang dilakukan untuk mengendalikan vektor, agar tidak terjadi penularan di dalam
13

rumah ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemberian kelambu poles pada rumah dengan Balita
B. Pemberian ikan pemakan jentik pada kolam di sekitar rumah
C. Pemberian minyak di sawah yang positif jentik
D. Pengaturan pola tanam serempak
E. Pemberian serbuk abate

KASUS
Dari pemantauan laporan Puskesmas diperoleh data bahwa kasus malaria di desa Sukajaya
selalu ditemukan setiap bulan. Setelah dilakukan penelitian lapangan dan survey vektor
didapatkan bahwa sawah sebagai tempat perindukan nyamuk didapatkan sepanjang tahun,
karena sebagian sawah ditanami padi sepajang tahun, luas sawah yang ada lebih dari 10 m2
dan masing – masing sawah mempunyai sumber air sendiri - sendiri

Pertanyaan
Apakah tindakan untuk mengurangi tempat perindukan yang ada ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemberian larvasida
B. Pemberian tanaman air di sawah
C. Pemberian minyak di sawah yang positif jentik
D. Pengembangan mina padi dengan ikan bernilai ekonomi
E. Pemberian serbuk abate

KASUS
Desa Sukayasa adalah desa yang ada di sepanjang irigasi teknis, merupakan daerah endemis
malaria. Hal ini disebabkan penduduk yang mempunyai sawah di sepanjang irigasi melakukan
penanaman padi sepanjang tahun.
Penanaman padi sepanjang tahun, membuat lingkungan di desa Sukayasa selalu basah dan
merupakan tempat yang potensial untuk tempat perkembang biakan nyamuk vektor malaria

Pertanyaan
Apakah tindakan untuk mengurangi tempat perindukan yang ada ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemberian larvasida
B. Pemberian ikan pemakan jentik
C. Pengaturan pola tanam padi – padi – palawija
D. Pengaturan pola tanam serempak
E. Pemberian serbuk abate

KASUS
14

Tempat perindukan nyamuk A sundaicus terjadi, setelah terjadi air surut dan meninggalkan
genangan pada lubang (lagoon) disepanjang pantai dan bercampur dengan air tawar sehingga
menjadi air payau. Air payau yang tertinggal di lubang akan menjadi tempat perindukan yang
potensial untuk A sundaicus sebagai vektor malaria. Ada beberapa tindakan yang dapat
dilakukan untuk mencegah hal tersebut

Pertanyaan ?
Apakah tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah tumbuhnya vektor tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Penutupan lagoon
B. Pemberian kapor
C. Pengangkatan lumut di lagoon
D. Penebaran ikan
E. Pemberian minyak

KASUS
Beberapa waktu lalu, merebak lagi kasus Flu burung di daerah Jawa barat, 2 orang dinyatakan
sebagi penderita. Didalam teori simpul pada kejadian penyakit, yang menganalisa dari hulu ke
hilir, didapatkan 4 simpul utama. Simpul 1 adalah penyebab penyakit, simpul 2 adalah media
transmisi dimana lingkungan paling banyak berperan, simpul 3 adalah interaksi antara
manusia dengan penyebab penyakit dan simput 4 adalah kejadian penyakit

Pertanyaan
Apakah intervensi yang harus dilakukan pada media penularan kasus flu burung ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemusnahan unggas di daerah terserang penyakit
B. Pemberian kelambu poles
C. Penempatan kandang babi di luar rumah
D. Tidak membiarkan bebek di halaman
E. Pemberian kaporit pada air sumur
KASUS
Terjadi 1 (satu) orang kasus kematian yang didiagnosa disebabkan oleh penyakit rabies.
Dengan kematian ini, maka daerah dinyatakan terjadi KLB Rabies. Menurut data dari Dinas
Peternakan, sebanyak 43 % anjing belum mendapatkan imunisasi rabies.
Upaya untuk memutus penularan penyakit sudah dilakukan secara terpadu, tapi cakupan
imunisasi anjing masih rendah.

Pertanyaan
Apakah intervensi yang harus dilakukan pada media penularan untuk kasus Rabies ?

Pilihan Jawaban :
A. Pengobatan penderita
B. Manajemen lingkungan
C. Pemusnaan anjing liar
15

D. Pembersihan sarang nyamuk


E. Penyediaan racun serangga

KASUS
Didalam teori simpul pada kejadian penyakit, yang menganalisa dari hulu ke hilir, didapatkan 4
simpul utama. Simpul 1 adalah penyebab penyakit, simpul 2 adalah media transmisi dimana
lingkungan paling banyak berperan, simpul 3 adalah interaksi antara manusia dengan
penyebab penyakit dan simput 4 adalah keadian penyakit

Pertanyaan
Apakah Intervensi yang dilakukan pada simpul 4 untuk kasus Malaria ?

Pilihan Jawaban :
A. Pengobatan penderita
B. Manajemen lingkungan
C. Pengendalian vektor
D. Pembersihan sarang nyamuk
E. Penyediaan racun serangga

KASUS
Pengendalian vektor dengan metode yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
menjadi pilihan utama dalam pengendalian vektor malaria saat ini dengan mengurangi
sebanyak mungkin penggunaan insektisida yang dapat mencemari lingkungan.
Metode yang dipakai sekarang lebih banyak disebut dengan manajemen lingkungan yaitu
malakukan manipulasi lingkungan untuk mencegah terjadinya tempat perindukan vektor
malaria. Vektor malaria A aconitus merupakan vektor potensial di desa yang ada di sepanjang
aliran irigasi teknis, dimana masa tanam padi tergantung pada saluran irigasi

Pertanyaan
Apakah Intervensi manajemen lingkungan yang dilakukan pada wilayah sepanjang irigasi
teknis ?

Pilihan Jawaban :
A. Penebaran ikan kepala timah
B. Pemberian bubuk abate di saluran
C. Pemeliharaan ikan nila
D. Irigasi intermenten
E. Penyediaan racun serangga

KASUS
Tempat perindukan nyamuk penular demam berdarah adalah air bersih yang bersentuhan
langsung dengan tanah. Peningkatan kasus demam berdarah terjadi desa Kutabanjar beberapa
minggu setelah dilakukan kerja bakti dengan mengganti pagar halaman rumah dengan pagar
bambu. Jentik nyamuk penular demam berdarah banyak ditemukan di tiang bambu yang ada
di halaman.

Pertanyaan
16

Apakah intervensi yang dilakukan untuk mencegah timbulnya tempat perindukan ?

Pilihan Jawaban :
A. Menutup ruas bambu dengan tanah
B. Memberi ruas bambu dengan kapur
C. Memberi ikan pada air yang tergenang
D. Pembersihan sarang nyamuk
E. Penyediaan racun serangga

KASUS
Pengendalian vektor dengan metode yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
menjadi pilihan utama dalam pengendalian vektor malaria saat ini dengan mengurangi
sebanyak mungkin penggunaan insektisida yang dapat mencemari lingkungan.
Metode yang dipakai sekarang lebih banyak disebut dengan manajemen lingkungan yaitu
malakukan manipulasi lingkungan untuk mencegah terjadinya tempat perindukan vektor
malaria. Vektor malaria A aconitus merupakan vektor potensial di desa yang ada di sepanjang
aliran irigasi teknis, dimana masa tanam padi tergantung pada saluran irigasi

Pertanyaan
Apakah Intervensi manajemen lingkungan yang dilakukan pada wilayah sepanjang irigasi
teknis ?

Pilihan Jawaban :
A. Pengaturan pintu air
B. Pembagian air sesuai jadwal
C. Pengaturan pola tanam padi – padi – palawijo
D. Pengaturan tanam padi sepanjang tahun
E. Penyediaan racun serangga

KASUS
Kampung Pancasan merupakan kampung endemis demam berdarah. Di beberapa rumah di
kampung Pancasan, mempunyai atap seng. Untuk menjaga agar seng – seng tersebut tidak
terbang oleh angin, sebagian besar penduduk menggunakan ban mobil bekas sebagat alat
penahan atap seng. Ketika hujan terputus – putus pada bulan kemarin, pada bulan ini mulai
didapatkan kasus tersangka demam berdarah di kampung Pancasan karena berkembangnya
nyamuk penyebab demam berdarah

Pertanyaan
Apakah yang menyebabkan peningkatan kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Memang waktunya kasus demam berdarah sesuai siklus
B. Ban mobil menjadi tempat perindukan potensial
C. Hujan terputus – putus membawa penyakit
D. Ban mobil diatas genteng mempengaruh suhu rumah
E. Hujan membawa nyamuk penular demam berdarah
17

Kasus:
Dalam melakukan kegiatan pengendalian vektor penyakit hendaknya tidak menibulkan
kerugian bagi manusia dan lingkungan. Suatu pengendalian vektor yang telah dilakukan
petani dengan tidak mengganggu keseimbagan lingkungan, ternyata hasil pengamatan
densitas vektor menjadi berkurang tanpa efek tehadap manusia dan lingkungan.
Pengendalian seperti ini di Indonesia petani belum serempak mengaplikasikan.

Pertanyaan
Apa nama konsep pengendalian vektor seperti di atas ?

Pilihan Jawaban
A. Pengendalian hama terpadu
B. Pengendalian biologi
C. Pengendalian fisik
D. Pengendalian berwawasan lingkungan
E. Pengendalian fisik-kimia-biologi

Kasus:
Seorang petani sayuran memilih pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia.
Dalam area pengendalian hama penggangguternyata menyebabkan organisme lain
mengalami kematian. Kalau organisme lain yang bukan pengganggu tanaman mati akibat
pengendalian hama, maka kita atau petani menghadapi tuntutan dari pihak yang dirugikan.

Pertanyaan
Apakahpertimbangan petani dalam pengendalian hama penggnggu tersbut secara tepat ?

Pilihan Jawaban
A. Organisme bukan sasaran
B. Waktu pengendalian
C. Biaya
D. Sosial
E. Teknologi

Kasus:
. Suatu daerah X yang penduduknya ada 10 menderita kasus DBD, dan telah dilakukan
pengendalian secara kimia dengan pengasapan (fogging). Tujuan fogging tersebut adalah
untuk membunuh nyamuk dewasa. Hasil survey setelah dilakukan pengendalian masih
ditemukan nyamuk dewasa di daerah dan lokasi yang sama. Sebagai seorang sanitarianharus
dapat melakukan uji bioassay.

Pertanyaan
Apakah tujuan dilakukan uji bioassy ?

Pilihan Jawaban
A. Mengetahui efektifitas fungisida
B. Mengetahui efektifitas herbisida
18

C. Mengetahui efektifias insektisida


D. Mengetahui efektifitas larvasida
E. Mengetahui efektifitas rodentisida

Kasus:
Seorang petani akan melakukan pengendalian insektisida pada lahan tanaman miliknya,
tetapi dia tidak mengetahui jumlah dosis yang tepat yang akan diberikan. Penyuluh
pertanian tidak ada, tetapi anda seorang sanitrian yang pernah mempelajari tantang
peracikan dan dosis insektisida diminta untuk menghitungkan dan menentukan jumlah
dosisnya.Insektisida yang tersedia adalah Dursban 25 SC (suspension concentrate); dengan
konsentrasi 2 ml/liter, luas lahan 5000 m2 = 0,5 ha, volume semprot 400 liter/ha.

Pertanyaan
Berapa dosis insektisida yang diperlukan ?

Pilihan Jawaban
A. 400 ml/ha
B. 500 ml/ha
C. 600 ml/ha
D. 700 ml/ha
E. 800 ml/ha
Kasus:
Petani dalam melakukan pengendalian serangga pada tanamannya hendaknya mereka harus
hati-hati, karena berhubungan dengan bahan kimia. Jika petani tidak ingin terpapar bahan
kimia, maka ada upaya dan kemauan tindakan pencegahan. Kasus yang ditemukan setelah
pemeriksaan kadar cholinestrase darah petani ternyata sudah terpapar dengan bahan kimia
isektisida.

Pertanyaan
Bagaimana seharusnya petani jika hendak melakukan penyemprotan insektisida ?

Pilihan Jawaban
A. Memakai alat pelindung diri
B. Memperhatikan arah angin
C. Memperhatikan waktu penyemprotan
D. Memperhatikan musim
E. Memperhatikan dosis bahan

Kasus:
Penyemprotan ruang (space spray) merupakan jenis aplikasi pestisida yang berhubungan
dengan jenis serangga. Insektisida yang digunakan bentuk cair dilarutkan dalam pelarut
minyak atau campuran pelarut air dan minyak. Pelaksanaan penyemprotan ruang dengan
pengabutan panas (thermal fog).

Pertanyaan
Apakah formulasi insektisida untuk aplikasinya ?

Pilihan Jawaban
19

A. Capsul Supension (CS)


B. Granul (GR)
C. Oil concentrate (OC)
D. Suspension consentrate (SC)
E. Wettable Powder (WP)

Kasus:
Dalam melakukan kegiatan pengendalian vektor penyakit hendaknya tidak menibulkan
kerugian bagi manusia dan lingkungan. Suatu pengendalian vektor yang telah dilakukan
petani dengan tidak mengganggu keseimbagan lingkungan, ternyata hasil pengamatan
densitas vektor menjadi berkurang tanpa efek tehadap manusia dan lingkungan.
Pengendalian seperti ini di Indonesia petani belum serempak mengaplikasikan.

Pertanyaan
Apa nama konsep pengendalian vektor seperti di atas ?

Pilihan Jawaban
A. Pengendalian hama terpadu
B. Pengendalian biologi
C. Pengendalian fisik
D. Pengendalian berwawasan lingkungan
E. Pengendalian fisik-kimia-biologi

Kasus:
Seorang petani sayuran memilih pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia.
Dalam area pengendalian hama penggangguternyata menyebabkan organisme lain
mengalami kematian. Kalau organisme lain yang bukan pengganggu tanaman mati akibat
pengendalian hama, maka kita atau petani menghadapi tuntutan dari pihak yang dirugikan.

Pertanyaan
Apakahpertimbangan petani dalam pengendalian hama penggnggu tersbut secara tepat ?

Pilihan Jawaban
A. Organisme bukan sasaran
B. Waktu pengendalian
C. Biaya
D. Sosial
E. Teknologi

Kasus:
. Suatu daerah X yang penduduknya ada 10 menderita kasus DBD, dan telah dilakukan
pengendalian secara kimia dengan pengasapan (fogging). Tujuan fogging tersebut adalah
untuk membunuh nyamuk dewasa. Hasil survey setelah dilakukan pengendalian masih
ditemukan nyamuk dewasa di daerah dan lokasi yang sama. Sebagai seorang sanitarianharus
dapat melakukan uji bioassay.
20

Pertanyaan
Apakah tujuan dilakukan uji bioassy ?

Pilihan Jawaban
A. Mengetahui efektifitas fungisida
B. Mengetahui efektifitas herbisida
C. Mengetahui efektifias insektisida
D. Mengetahui efektifitas larvasida
E. Mengetahui efektifitas rodentisida

Kasus:
Seorang petani akan melakukan pengendalian insektisida pada lahan tanaman miliknya,
tetapi dia tidak mengetahui jumlah dosis yang tepat yang akan diberikan. Penyuluh
pertanian tidak ada, tetapi anda seorang sanitrian yang pernah mempelajari tantang
peracikan dan dosis insektisida diminta untuk menghitungkan dan menentukan jumlah
dosisnya.Insektisida yang tersedia adalah Dursban 25 SC (suspension concentrate); dengan
konsentrasi 2 ml/liter, luas lahan 5000 m2 = 0,5 ha, volume semprot 400 liter/ha.

Pertanyaan
Berapa dosis insektisida yang diperlukan ?

Pilihan Jawaban
A. 400 ml/ha
B. 500 ml/ha
C. 600 ml/ha
D. 700 ml/ha
E. 800 ml/ha

Kasus:
Petani dalam melakukan pengendalian serangga pada tanamannya hendaknya mereka harus
hati-hati, karena berhubungan dengan bahan kimia. Jika petani tidak ingin terpapar bahan
kimia, maka ada upaya dan kemauan tindakan pencegahan. Kasus yang ditemukan setelah
pemeriksaan kadar cholinestrase darah petani ternyata sudah terpapar dengan bahan kimia
isektisida.

Pertanyaan
Bagaimana seharusnya petani jika hendak melakukan penyemprotan insektisida ?

Pilihan Jawaban
A. Memakai alat pelindung diri
B. Memperhatikan arah angin
C. Memperhatikan waktu penyemprotan
D. Memperhatikan musim
E. Memperhatikan dosis bahan

Kasus:
Penyemprotan ruang (space spray) merupakan jenis aplikasi pestisida yang berhubungan
dengan jenis serangga. Insektisida yang digunakan bentuk cair dilarutkan dalam pelarut
21

minyak atau campuran pelarut air dan minyak. Pelaksanaan penyemprotan ruang dengan
pengabutan panas (thermal fog).

Pertanyaan
Apakah formulasi insektisida untuk aplikasinya ?

Pilihan Jawaban
A. Capsul Supension (CS)
B. Granul (GR)
C. Oil concentrate (OC)
D. Suspension consentrate (SC)
E. Wettable Powder (WP)

KASUS :

Modifikasi lingkungan adalah pengelolaan lingkungan tempat perkembangbiakan nyamuk vektor


agar tidak kondusif.

Pertanyaan soal :

Cara yang dilakukan adalah>

Pilihan jawaban;

A. Mengatur kadar garam air


B. Penimbunan genangan air
C. Mengatur pola tanam padi
D. Membersihkan lumut
E. Pengairan secara berkala

KASUS :

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk vektor Demam
Berdarah.

Pertanyaan soal :

Upaya tersebut adalah:

Pilihan jawaban;

A. Menggunakan repellent
B. Menggunakan obat nyamuk baker
22

C. Menggunakan atraktan
D. Space sprayer
E. Fogging

KASUS :

Rumah yang sedah dilakukan pengasapan atau fogging, supaya efektif sebaiknya dibiarkan
tertutup terlebih dahulu

Pertanyaan soal :

Bepakah lamanya penutupan tersebut:

Pilihan jawaban;

A. 5 menit
B. 10 menit
C. 15 menit
D. 20 menit
E. 30 menit

KASUS :

Waktu pengambilan sampel darah sangat menentukan untuk mendapatkan parasit pada
penderita filariasis, sebaiknya pengambilan sample darah dilakukan pada waktu …

Pertanyaan soal :

Sebaiknya pengambilan sample darah dilakukan pada waktu:

Pilihan jawaban;

A. dini hari
B. pagi hari
C. siang hari
D. malam hari
E. sore hari
23

KASUS :

Jenis insektisida memiliki cara kerja yang berbeda-beda, salah satunya adalah jenis insektisida
yang tergolong Insec Growt Regulator (IGR).

Pertanyaan soal :

Cara kerja dari IGR :

Pilihan jawaban;

A. Mempengaruhi system sraf


B. Menghambat produk energi
C. Menghambat keseimbangan air
D. Menghambat system trachea
E. Menghambat produksi kutikula

KASUS :

Ada beberapa cara pengendalian penyakit bersumber nyamuk, diantaranya terdapat cara yang
tidak/ sangat sedikit risikonya.

Pertanyaan soal :

Apakah cara tersebut:

Pilihan jawaban;

A. Fogging
B. Abatesasi
C. Pemberantasan Sarang Nyamuk
D. Indoor Residual Sprayer
E. Repellent

KASUS :

Terdapat kelemahan dalam pengendalian vektor penyakit dengan menggunakan musuh alami.

Pertanyaan soal :
24

Kelemahan tersebut adalah

Pilihan jawaban;

A. Daya kerja lambat


B. Membutuhkan biaya tinggi
C. Cocok untuk daerah KLB
D. Memerlukan teknologi tinggi
E. Tidak disukai masyarakat

KASUS :

Salah catu cara pengendalian tikus dapat dilakukan secara biotic.

Pertanyaan soal :

Apakah cara biotic tersebut :

Pilihan jawaban;

A. Menggunakan perangkap
B. Menggunakan predator
C. Menggunakan umpan beracun
D. Jantan mandul
E. Menggunakan suara ultrasonic

KASUS :

Tikus memiliki habitat masiung-masing sesuai jenisnya. Terdapat habitat tikus yang biasanya
berada digudang pelabuhan, saluran pembuangan air permukiman/ riul.

Pertanyaan soal :

Jenis apakah tikus tersebut:

Pilihan jawaban;

A. Rattus rattus diardi


B. Rattus tiomanicus
C. Mus musculus
D. Rattus exulans
E. Rattus norvegicus
25

KASUS :

Pada waktu identifikasi Pinjal, perlu dilakukan pembedaan terhadap pinjal betina dari yang
jantan.

Pertanyaan soal :

Cara membedakannya dengan melihat:

Pilihan jawaban;

A. Ada spermateka
B. Ada testis
C. Ada ovum
D. Ada ovarium
E. Ada ooteka

Anda mungkin juga menyukai