Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Management Budaya Dan Lingkungan

Pada Madrasah Dan Sekolah

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Hernik Khoirun Nisak, M.M.Pd.

Disusun Oleh :

Hanifah (202007501011246)

Indana Thufailah M. (202007501011250)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF MAGETAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat, taufiq,
serta hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
“Management Budaya Dan Lingkungan Pada Madrasah Dan Sekolah ”. Sholawat serta salam
semoga tetap kami tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kepada keluarga, dan para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin muslimat yang
tetap berpegang teguh pada ajaran beliau. Makalah ini merupakan makalah yang dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Dalam penulisan
makalah ini terdapat para pihak yang ikut serta memberikan bantuan baik moral maupun
material, saya haturkan terimakasih kepada:

1. Ibu Hernik Khoirun Nisak, M.M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Belajar.
2. Seluruh teman yang telah memberikan bantuan serta motivasi untuk makalah ini
sampai selesai pada waktumya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, segala bantuan, dorongan, dan saran serta bimbingan yang telah
diberikan kepada kami semoga menjadi nilai ibadah disisi Allah SWT. Untuk segala
masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat. Aaminn.

Magetan, 11 Februari 2023

Penyusun

Kelompok

I
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................I

Daftar Isi...................................................................................................................................II

BAB I.........................................................................................................................................1

Pendahuluan...............................................................................................................................1

a. Latar Belakang......................................................................................................................1

b. Rumusan Masalah..................................................................................................................1

c. Tujuan Masalah......................................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................................2

Pembahasan................................................................................................................................2

a. Pengertian Budaya Dan Lingkungan Pada Madrasah Dan Sekolah........................... 2


b. Prinsip Management Budaya Dan Lingkungan Pada Madrasah Dan Sekolah...........3
c. Manajemen budaya dan lingkungan Madrasah berbasis islam.................................5
d. Tujuan Dan Manfaat Pengembangan
Budaya dan lingkungan sekolah atau Madrasah........................................................7

BAB III......................................................................................................................................8

Penutup 8

a. Kesimpulan............................................................................................................................8

b. Saran....................................................................................................................................11

Daftar Pustaka.........................................................................................................................12

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju.
Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjung pembangunan
disegala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang besar
agar kita dapat mengejar ketinggalan dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Manajemen Berbasis Sekolah memiliki karateristik yang harus dipahami oleh
sekolah yang akan menerapkannya yang meliputi komponen pendidikan dan
perlakuannya pada setiap tahap pendidikan input, prose dan outputnya. Maka dalam
makalah ini, penulis menyajikan tentang “School Based Manajemant”, semoga makalah
yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja, terutama bagi penulis. Amin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengartian Budaya dan Lingkungan Sekolah dan Madrasah?
2. Apa Saja Prinsip-prinsip Manajemen Budaya dan Lingkungan sekolah?
3. Bagaimana Manajemen budaya dan lingkungan Madrasah berbasis islam?
4. Apa Saja Tujuan dan Manfaat Pengembangan Budaya dan lingkungan sekolah
atau Madrasah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Budaya dan Lingkungan Sekolah dan Madrasah
2. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Manajemen Budaya dan Lingkungan sekolah
3. Untuk mengetahui Manajemen budaya dan lingkungan Madrasah berbasis islam
4. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat Pengembangan Budaya dan lingkungan
sekolah atau Madrasah

BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Budaya Dan Lingkungan Sekolah/Madrasah

1. Budaya

Istilah budaya dapat diartikan sebagai totalitas pola perilaku, kesenian, kepercayaan,
kelembagaan, dan semua produk lain dari karya dan pemikiran manusia yang mencirikan kondisi
suatu masyarakat atau penduduk yang ditransmisikan bersama. Kebudayaan "merupakan
masyarakat yang berdasarkan hukum-hukum yang adil, yang memungkinkan kondisi ekonomi
dan psikologis yang paling baik bagi warga negaranya".

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti:
waktu luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang
bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu kegiatan tentang cara membaca
huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Saat ini, kata sekolah
berubah arti menjadi bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima
dan memberi pelajaran.

Budaya sekolah/Madrasah diartikan sebagai sistem makna yang dianut bersama oleh warga
sekolah yang membedakannya dengan sekolah lain". Budaya sekolah/Madrasah adalah
sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang
dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar
sekolah/Madrasah. Budaya sekolah/Madrasah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra
sekolah tersebut di masyarakat luas. Budaya sekolah/Madrasah sebagai karakteristik khas
sekolah/Madrasah yang dapat didefinisikan melalui nilai yang dianutnya, sikap yang dimilikinya,
kebiasaan- kebiasaan yang ditampilkannya, dan tindakan yang ditunjukkan oleh seluruh personil
sekolah yang membentuk satu kesatuan khusus dari sistem sekolah. Bahwa "budaya sekolah
yang kerap disebut dengan iklim kerja yang menggambarkan suasana dan hubungan kerja antara
sesama guru, antara guru dan kepala sekolah, antara guru dengan tenaga kependidikan lainnya
serta antar dinas dilingkungannya merupakan wujud dari lingkungan kerja yang kondusif"

Sebagai suatu organisasi, sekolah menunjukkan kekhasan, yaitu pembelajaran. Budaya


sekolah/Madrasah semestinya menunjukkan kapabilitas yang sesuai dengan prinsip-prinsip
kemanusiaan. Konsep budaya sekolah/Madrasah masuk ke dalam pendidikan itu pada dasarnya
sebagai upaya untuk memberikan arah tentang efisiensi lingkungan pembelajaran, lingkungan
dalam hal ini dapat dibedakan dalam dua hal (1) lingkungan yang sifatnya alami sesuai dengan
budaya siswa dan guru, (2) lingkungan artificial yang diciptakan oleh guru atau hasil interaksi
antara guru dengan siswa.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa buudaya sekolah/Madrasah adalah sekumpulan nilai yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh
kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah.
2. Lingkungan Sekolah/Madrasah

Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu benda, daya, keadaan dan mahluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya." Yang dimaksud lingkungan
pendidikan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak
didik. sebab bagaimanapun lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan
(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan
pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan.Secara umum
fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat
mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lingkungan
sekolah/Madrash adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan yang memberikan pengaruh
pembentukan sikap dan pengembangan potensi peserta didik.

B. Prinsip-prinsip Manajemen Budaya Dan Lingkungan Sekolah

Pengetahuan dan kesopanan para personil sekolah yang disertai dengan kemampuan untuk
memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan yang meyakinkan bagi orang lain.
Dimensi ini menuntut para guru, staf dan kepala sekolah tarmpil, profesional dan terlatih dalam
memainkan perannya memenuhi tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua dan masyarakat. Upaya
pengembangan budaya sekolah mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini:

1. Berfokus pada Visi, Misi, dan Tujuan sekolah. Pengembangan budaya sekolah harus senantiasa
sejalan dengan visi, misi. dan tujuan sekolah. Fungsi visi, misi, dan tujuan sekolah adalah
mengarahkan pengembagnan budaya sekolah. Visi tentang keunggulan sekolah misalnya.
harus disertai dengan program-program yang nyata mengenai penciptaan budaya sekolah.
2. Penciptaan komunikasi Formal dan Informal. Komunikasi merupakan dasar bagi koordinasi
dalam sekolah, termasuk dalam menyamaikan pesan-pesan pentingnnya budaya sekolah,
komunikasi informal sama pentingnnya dengan komunikasi formal. Dengan demikian kedua
jalur komunikasi tersebut perlu digunakan dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.

3. Inovatif dan bersediamengambil resiko.


Salah satu dimensi budaya organisasi adalah inovasi dan kesediaan mengambil resiko. Setiap
perubahan budaya sekolah menyebabkan adanya resiko yang harus diterima khususnya bagi para
pembaharu. Ketakutan akan resiko menyebabkan kurang beraninya seorang pemimpin
mengambil sikap dan keputusan dalam waktu cepat.
4. Memiliki strategi yang jelas.
Pengembangan budaya sekolah perlu ditopang oleh strategi dan program. Strategi
mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyengkut kegiatan operasional
yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu berkaitan.
5. Berorientasi kinerja.
Pengembangan budaya sekolah perlu diarahkan pada sasaran yang terdapat mungkin dapat
diukur. Sasaran yang dapat diukur akan mempermudah pengukuran capaian kinerja dari suatu
sekolah.
6. Sistem evaluasi yang jelas.
Untuk mengetaui kinerja pengembangan budaya sekolah perlu dilakukan evaluasi secara rutin
dan bertahap: jangka pendek, sedang, dan jangka panjang. Karena itu perlu dikembangkan
sistem evaluasi terutama dalam hal kapan evluasi dilakukan, siapa yang melakukan dan
mekanisme tindak lanjut yang harus dilakukan.
7. Memiliki komitmen yang kuat.
Komitmen dari pimpinan dan warga sekolah sangat menetukan implementasi program-program
pengembangan budaya sekolah. Banyak bukti menunjukan bahwa komitmen yang lemah
terutama dari pimpinan menyebabkan program- program tidak terlaksana dengan baik.
8. Keputusan berdasarkan consensus.
Ciri budaya organisasi yang positif adalah pengambilan keputusan partisipatif yang berujung
pada pengambilan keputusan secara consensus. Meskipun hal itu tergantung pada pengambilan
keputusan, namun pada umumnya consensus dapat meningkatkan komitmen anggota
organisasi dalam melaksanakan keputusan tersebut.
9. Sistem imbalan yang jelas.
Pengambilan budaya sekolah hendaknya disertai dengan sistem imbalan meskipun tidak selalu
dalam bentuk barang atau uang. Bentuk lainnya adalah penghargaan atau kredit poin terutama
bagi siswa yang menunjukan perilaku positif yang sejalan dengan pengembangan budaya
sekolah.
10. Evaluasi diri.
Merupakan salah satu alat untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi di sekolah. Evaluasi
dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan curah pendapat atau menggunakan skala
penilaian diri. Kepala sekolah dapat mengembangkan metode penilaian diri yang berguna bagi
pengembangan budaya sekolah."
11. Manajemen budaya Dan lingkungan Madrasah Berbasis islam
Pelaksanaan pendidikan menurut islam bertujuan untuk membina manusia secara
pribadi dan kelompok, sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah
dan khalifah-Nya guna membangun dunia sesuai dengan yang ditetapkan Allah sejalan
dengan risalah Islam."

C. Manajemen budaya Dan lingkungan Madrasah Berbasis islam


Pelaksanaan pendidikan menurut islam bertujuan untuk membina manusia secara pribadi
dan kelompok, sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-
Nya guna membangun dunia sesuai dengan yang ditetapkan Allah sejalan dengan risalah
Islam."

Dengan demikian, dari beberapa devinisi manajemen dan budaya yang telah diuraikan
dimuka, maka yang dimaksud dengan manajemen budaya dan lingkungan Madrasah
berbasis islam disini adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan budaya
dilembaga pendidikan islam dengan niat/tujuan untuk mengejewantahkan ajaran dan nilai-
nilai islam yang pada akhirnya akan menjadi budaya islami.

Jika melihat pengertian pendidikan islam, yaitu aktivitas pendidikan yang


diselenggarakan dan didirikan dengan niat untuk mengejewantahkan ajaran dan nilai-nilai
islam. Maka berbagai komponen yang terdapat dalam suatu organisasi pendidikan islam,
seperti dasar pendidikan, tujuan, kurikulum, metode, pola hubungan dan lain sebagainya
harus didasarkan sebagai nilai-nilai moral dan etis dalam ajaran islam. Hal inilah yang
menjadi ciri has yang membedakan antara organisasi yang islami dengan yang tidak.

Lembaga pendidikan islam memiliki potensi yang sangat besar bagi jalannya
pembangunan di negeri ini terlepas dari berbagai anggapan tentang pendidikan yang ada
sekarang, harus diingat bahwa pendidikan islam di Indonesia telah banyak melahirkan putera
puteri bangsa yang berkualitas.

Dari sini dapat diketahui, budaya islami adalah norma hidup yang bersumber dari
syariat islam, budaya ini merupakan prasarana yang esensial untuk dikeloladalam rangka
penerapan pengajaran berbasis nilai di sekolah, khususnya sekolah yang bercirikan islam.
Budaya islam ini dapat tercermin dalam sikap: tabassum (senyum), menghargai waktu, cinta
ilmu, mujahadah (kerja keras dan optimal), tanafus dan ta 'awun (berkompetensi dan tolong
menolong).

Konsep dari budaya ini adalah sebuah presepsi sadar bagi para anggota organisasi.
Persepsi ini meliputi kata, tindakan, rasa, keyakinan, dan nilai-nilai yang dapat berpengaruh
terhadap kinerja organisasi. Oleh karena itu budaya sekolah harus dikelola agar tujuan yang
telah ditetapkan sekolah dapat tercapai, khususnya dalam hal ini untuk meningkatkan mutu
lembaga pendidikan islam.

Di sekolah para siswa diarahkan untuk memahami dan mampu menyerap norma-norma
tradisional sekolah seperti sopan santun, menjaga kebersihan baik pribadi, kelas maupun
lingkungan sekolah secara keseluruhan dan kedisiplinan atau ketaatan terhadap norma-norma
sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki potensi besar untuk memantapkan dan
menerapkan aspek-aspek budaya melalui lima mekanisme pokok, yaitu: perhatian, cara
menghadapi krisis, model peran, pengalokasian penghargaan, kriteria penyeleksian dan
penghentian karyawan. Setiap aspek kegiatan sekolah senantiasa mengarah pada upaya
peningkatan mutu. Sehingga terdapat beberapa upaya yang saling berkaitan dalam
pelaksanaannya, antara lain: memiliki perencanaan yang jelas. pengorganisasian, pengarahan,
adanya pengawasan/control, pemberian motivasi, tersedianya perangkat kerja berupa sarana
dan fasilitas yang memadai, dan sistem evaluasi yang jelas.

Penerapan budaya islami di Madrasah memerlukan penanganan yang tepat. dalam


pengelolaannya dapat dilakukan melalui penciptaan suasana keagamaan di Madrasah itu
sendiri.

Suasana keagamaan tersebut bukan hanya makna simbolik tetapi lebih dari itu, berupa
penanaman dan pengembangan nilai-nilai religious. Penciptaan suasana keagamaan ini dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mengajak agar seluruh warga sekolah bersikap dan berperilaku sesuai dengan
ajaran islam.
2. Menciptakan hubungan yang islamidalam bentuk rasa saling toleransi (tasamuh), saling
menghargai (takaarum), saling menyayangi (taraalum), saling membantu (ta awun),
dan mengakui akan eksistensi masing-masing. mengakui dan menyadari akan hak dan
kewajiban masing-masing.
3. Menyediakan sarana pendidikan yang diperlukan dalam menunjang terciptanya ciri
khas agama islam.
4. Melakukan pendekatan terpadu dalam proses pembelajaran.
5. Melakukan berbagai kegiatan yang dapat mencerminkan suasana keagamaan.

6
D. Tujuan Dan Manfaat Pengembangan Budaya Dan Lingkungan Sekolah/Madrasah.
Tujuan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah atau madrasah
diantaranya:

Manajemen iklim budaya sekolah maupun Madrasah merupakan salah satu kebijakan
yang harus diperhatikan Depdiknas dalam rangka peningakatan sekolah pendidikan. Iklim
budaya sekolah maupun madrasah yang kondusif diharapkan dapat menunjang proses
pembelajaran yang efektif, sehingga semua pihak yang dapat menunjang proses
pembelajaran yang efektif, sehingga semua pihak yang terlibat didalamnya, khususnya
peserta didik merasa nyaman belajar. Dengan demikian akan tercipta pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan. Iklim budaya sekolah maupun madrasah yang kondusif juga
akan mebangkitkan semangat belajar, dan akan mebangkitkan potensi-potensi peserta didik
sehingga dapat berkembang secara optimal"

Manfaat Pengembagan Budaya dan Lingkungan Sekolah dan Madrasah

Budaya pada sekolah dan madrasah bermanfaat sebagai:

a) identitas, yang merupakan ciri atau karakter organisasi.


b) pengikat/pemersatu seperti bahasa sunda yang bergaul dengan orang sunda,
sama hobi olahraganya.
c) sumber penggerak dan pola perilaku.
d) kemampuan meningkatkan nilai tambah.
e) pengganti formaslisasi, seperti olahraga rutin jumat yang tidak dipaksa.
f) mekanisme adaptasi terhadap perubahan seperti adanya rumah susun".

Selain beberapa manfaat diatas, manfaat lain bagi individu dan kelompok adalah:

a) meningkatkan kepuasankerja;
b) pergaulan lebih akrab.
c) disiplin menigkat.
d) pengawasan fungsional bisa lebih ringan
e) muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif.
f)selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri
sendiri".

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

A. Pengertian Budaya Dan Lingkungan Sekolah/Madrasah

1. Budaya
Istilah budaya dapat diartikan sebagai totalitas pola perilaku, kesenian, kepercayaan,
kelembagaan, dan semua produk lain dari karya dan pemikiran manusia yang mencirikan
kondisi suatu masyarakat atau penduduk yang ditransmisikan bersama. Kebudayaan
"merupakan masyarakat yang berdasarkan hukum-hukum yang adil, yang memungkinkan
kondisi ekonomi dan psikologis yang paling baik bagi warga negaranya".

2. Lingkungan Sekolah/Madrasah
Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu benda, daya, keadaan dan mahluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya." Yang dimaksud lingkungan
pendidikan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
B. Prinsip-prinsip Manajemen Budaya Dan Lingkungan Sekolah
Pengetahuan dan kesopanan para personil sekolah yang disertai dengan kemampuan
untuk memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan yang meyakinkan bagi
orang lain. Dimensi ini menuntut para guru, staf dan kepala sekolah tarmpil, profesional dan
terlatih dalam memainkan perannya memenuhi tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua dan
masyarakat
C. Manajemen budaya Dan lingkungan Madrasah Berbasis islam
Pelaksanaan pendidikan menurut islam bertujuan untuk membina manusia secara
pribadi dan kelompok, sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah
dan khalifah-Nya guna membangun dunia sesuai dengan yang ditetapkan Allah sejalan
dengan risalah Islam."

A. Saran
Semoga makalah ini Management Budaya Dan Lingkungan Pada Madrasah Dan Sekolah
dapat menambah pengetahuan pembaca dan bisa diterapkan nanti pada suatu hari. Kurang
lebihnya mohon maaf, kritik dan sarannya sangat membantu untuk penulisan makalah
kedepannya.

Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/36914713/MANAJEMEN_BUDAYA_DAN_LINGKUNGAN_SEKOLAH_makala_
yuni_docx

Chatab, Nevizond. Profil Budaya Organisasi. Bandung: Alfabeta, 2007 Deal & Peterson. Menciptakan
budaya sekolah eksishttp://www.mediaindonesia.co.id diakses tanggal 24 oktober 2013, 1999 Ikhwan,
Afiful, Kajian Sosio-Historis Pendidikan islam Indonesia Era Reformasi, (Tulungagung: STAI
Muhammadiyah Tulungagung, 2017), Jurnal pendidikan

Islam, Vol. 5 No. 1 Masaong, Abd Kadim & Ansar Manajemen Berbasis Sekolah (Teori. Model dan

Implementasi. Gorontalo: Senta Media, 2001

Anda mungkin juga menyukai