LK Rancangan Undang-Undang Farmasi
LK Rancangan Undang-Undang Farmasi
Zahra Budiasih_2248201070_Kelompok7
I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
Hal yang banyak dipertanyakan sampai sekarang adalah kenapa masih ada saja
oknum yang berani untuk menjual produk ilegal yang sangat merugikan konsumen.
Contoh kasus nyata yang bisa kita lihat dari kabar berita yang dilansir dari
DetikNews atas tuduhan kasus penggelapan obat psikotropika oleh apoteker,
padahal ia hanya membawa barang bukti narkotika dan psikotropika dengan tujuan
untuk melaporkan tindakan yang tidak sesuai. Sebelum banyak kasus serupa yang
terjadi, ini bisa menjadi ancaman jika RUU Kefarmasian tidak segera disahkan.
Pada saat ini pergerakan RUU Kefarmasian diibaratkan masih jalan ditempat, hal
ini disebabkan prioritas pembahasan anggota dpr yang berubah, yang dimana
awalnya membahas ruu kefarmasian, menjadi membahas tentang ruu pengawasan
obat dan makanan, memang dapat kita lihat perubahan hal tersebut bukanlah hal
yang salah, mengingat keterkaitan yang masih berhubungan dengan lingkup kerja
kefarmasian. Lalu adanya UU No. 36 tahun 2014 yang mengatur tentang tenaga
kesehatan menegaskan perlu adanya suatu peraturan yang jelas untuk praktik
kefarmasian.
Berkaca dari fakta diatas, kita dapat simpulkan bahwa RUU Kefarmasian ini harus
segera disahkan supaya tenaga kefarmasian dan apoteker memiliki payung hukum
yang jelas dan masyarakat mendapatkan pelayanan kefarmasian yang lebih optimal.
Walaupun perjalanan sangat rumit, proses untuk memperjuangkan RUU
Kefarmasian ini tidak boleh berhenti begitu saja. Sehingga sangat dibutuhkan
kekompakan seluruh elemen farmasi dan apoteker di indonesia. Kita sebagai
mahasiswa farmasi selain mengawal isu ini juga harus lebih memperkenalkan
eksistensi tenaga kefarmasian dan apoteker kepada masyarakat umum sehingga
dapat meningkatkan citra apoteker pada masyarakat yang bisa mengembalikan
kepercayaan mereka terhadap eksistensi profesi apoteker. Kami berharap, para
elemen farmasi bisa mendukung RUU Kefarmasian ini hingga resmi disahkan.
Semakin cepat disahkannya RUU Kefarmasian tersebut, maka permasalahan
farmasi di Indonesia akan semakin cepat teratasi. Perjalanan yang kami lewati
cukup panjang dan kami tidak ingin terbuang sia-sia tanpa mendapatkan kepastian.
Daftar Pustaka
Andi, Nugraha. 2015. Analisis Putusan Nomor 334/Pid. Sus/2015/PN. Dps tentang
pengedaran kosmetika yang tidak mesmiliki izin edar dan tidak memiliki keahlian
Bem farmasi uad 2019. ” RUU KEFARMASIAN” di akses pada 6 april 2019, dari
http://bem.ffarmasi.uad.ac.id/ruu-kefarmasian/
Gatra.com. 2021.“MFI serahkah Draf RUU Farmasi dan Apoteker ke Baleg DPR”
https://www.gatra.com/detail/news/523925/politik/mfi-serahkan-draf-ruu-farmasi-dan