Anda di halaman 1dari 12

‫س ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي‬

Jawaban UAS PAI


NIM : 2010211106
Nama : Giovanni Caesar Maulana
Prodi : Kedokteran
Kelas : MKWU Agama A
Nama Dosen : Drs. Nizom Zaini, M.Pd.I.

I. Soal Teori

1.

1a) Dampak positif dan negatif IPTEKS terhadap ekonomi, akhlak, agama dan pendidikan.
IPTEKS singkatan dari “ilmu pengetahuan dan teknologi”yaitu sumber informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang terhadap teknologi, kemajuan IPTEKS berdampak
pada Indonesia dibeberapa factor yaitu ekonomi,agama,akhlak,dan pendidikan saya akan
mengindentifikasi dampak positif dan negative IPTEKS di Indonesia:

Ekonomi :
Positif : - Semakin terbukanya lapangan pekerjaan
- Pertumbuhan ekonomi semakin meningkat
- Harga barang lebih murah
- Produktifitas dunia industry meningkat
- Dapat menjangkau pasar lebih luas
- Mempermudah transaksi
- Layanan perekonomian semakin cepat

Negatif : - Adanya pengangguran karena tidak memiliki skil


- Adanya sifat konsumtif
- Banyaknya aksi penipuan berkedok sector ekonomi
- Adanya sector perjudian
- Resistensi membeli secara online

Akhlak :
Positif : - Pelajar dapat mencari informasi global
- Pelajar dapat mengembangkan kreatifitas
- Pelajar dapat belajar dengan mudah
- Masyarakat dapat berkomunikasi dengan mudah

Negatif : - dapat merubah akhlak manusia


- Terlalu asik sampai lupa kepada allah swt
- Lupa terhadap kewajibannya untuk shalat dan membaca al-quran
- Lebih cinta terhadap ponselnya dibanding allah swt dan rasullah saw
- Menghiraukan panggila kedua orang tua

Agama:
Positif : - Dapat menyebarkan kebaikan
- Dapat membuat aplikasi peringatan shalat
- Memiliki aplikasi online
- Mencari informasi sirah nabawiah
- Membuat kajian daring online
- Belajar mufrodat secara mudah

Negatif : - banyaknya isu terorisme yang disudutkan pada islam


- Mudahnya ajaran bid’ah yang disebarkan
- Banyak berita hoax islamiah
- Mudahnya teradu domba sesame muslim

Pendidikan :
Positif : - Pelajar dapat belajar isu global
- Pelajar lebih tau informasi dunia
- Pelajar lebih cerdas dalam media informasi
- Pelajar dapat meningkatkan soft skilnya
- Pelajar dapat menciptakan hal yang baru

Negatif : - Mudahnya pelajar mendapatkan info hoax


- Mudahnya mengakses foto/video porno
- Lupa waktu untuk belajar
- Banyaknya kejahatan pendidikan
1b) Interpendensi terhadap iptek dan al-quran.
Teknologi itu baik yang ditentukan kepada ilmuan muslim maupun ilmuan barat pada
masa lampau, sekarang yang akan datang, semua itu bukti fakta informasi yang terkandaung
di dalam alQur’an, karena jauh sebelum peristiwa penemuan-penemuan itu terjadi, al-Qur’an
telah memberikan isyarat-isyarat tentang hal itu dan ini termasuk dari kemukjizatan al-
Qur’an, dimanapun kebenaran yang terkandung didalamnya selalu dibuka untuk di kaji,
disesuikan, diteliti, di uji, dibuktikan secara ilmia oleh siapapun .Al-Qur’an sebagai kalam
Allah, diturunkan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat praktis. Akan tetapi dalam
kapasitasnya sebagai li al-nas, al-Qur’an memberikan informasi stimulan mengenai
fenomenaalam dalam porsi yang cukup banyak, sekitar 750 ayat.Informasi al-Qur’an tentang
fenomena alam ini, menurut Ghulyasni, di maksudkan untuk menarikperhatian manusia
kepada pencipta alam yang Maha muliah dan Maha bijaksana, dengan mempertanyakandan
merenungkan wujud-wujud alam serta mendorong manusia agar berjuang mendekat kepada-
Nya.Pandangan al-Qur’an tentang sains dan teknologi dapat ditelusuri dari pandangan al-
Qur’an tentangilmu. Al-Qur’an telah meletakkan posisi ilmu pada tingkat yang hampir sama
dengan iman seperti tercermindalam surat al-Mujadalah Ayat 11:
“... Niscaya Allah akan meningkatkan orang-orang yang beriman diantara kamu dan
orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Sejak pertama kali di turunkan, al-Qur’an telah mengisyaratkan pentingnya imu pengetahuan
dan menjadikan proses pencariannya secabai ibadah. Al-Qur’an juga menegaskan bahwa
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan adalah Allah SWT.Tidak ada satu ayatpun di dalam
al-Qur’an, yang secara tegas maupun sama, yang memberi petunjukbahwa gama dan sains
merupakan dua sisi yang berbeda. Dengan demikian dalam pandangan al-Qur’an sains dan
agama merupakan dua hal yang terintegrasi . proses pembelajaran pada hakekatnya adalah
prosesmengamati, menemukan, memahami, dan menghayati sunnatullah, yang berupa
fenomena alamiah maupun sosial, kemudian mengaplikasikan pemahaman tersebut bagi
pedoman hidup manusia dan lingkungannya serta menjadi kesadaran adanya Allah dengan
sifat-sifatnya yang maha sempurna sebagai tujuan hakiki dari kegiatan pembelajaran.
Sementara pembelajaran agama harus mampu memotivasi peserta didik untuk melakukan
kegiatan ilmiah secara terus-menerus. Inilah yang sesungguhnya menjadi inti pandangan
alQur’an tentang teknologi.
1c) Landasan dan pengembangan iptek dan standar pemanfaatan iptek menurut islam
Saya sangat setuju dengan artikel yang ditulis oleh bapak zainal ilmi bahwasannya,
landasan penguasaan dan pengembangan ipteks itu ada 2 aqidah islam sebagai paradigma
pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jadi paradigma islam itu bukan hanya paradigma sekuler
saja, yang seharusnya diambil oleh umat islam untuk membangun ipteks,.
Yang kedua, menjadikan syriah islam sebagai standar penggunan iptek, maksudnya
bagaimana?? Jadi, syariah Islam-lah sebagai standar pemanfaatan ipteks, bukannya standar
manfaat(utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan iptek.
QS. Yunus [10]: 101
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman .” (QS. Yunus [10]: 101)

2.

2a) Pengertian dan ruang lingkup kerukunan antar umat beragama menurut islam

Sekarang banyak persepsi dan argument mengenai ruang ringkup kerukukan dari
negara,bangsa,budaya,agama DLL, saya akan menjelaskan mengenai konteks dari agama
islam. Istilah kerukunan itu identic dan terkenal dengan sebutan toleransi, dengan ini
menunjukan kalau artinya itu adalah saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka
diri dalam bingkai persaudaraan. Jika pedoman ini dijadikan pegangan maka ”toleransi” dan
“kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia.
Ajaran Islam mengungkapkan hidup damai, rukun dan toleran. Kerukunan umat
beragama adalah kondisi dimana antar umat beragama dapat saling menerima, saling
menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong menolong, dan bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama. Dalam konteks ke-Indonesiaa, kerukunan beragama berarti
kebersamaan antara umat beragama dengan pemerintah dalam rangka suksesnya
pembangunan nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2b) Interpendensi trilogi kerukunan antar umat beragama
Trilogi Umat Beragama :
1. Kerukunan intern umat beragama
2. Kerukunan antar beragama
3. Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah
Interpendensinya gimana?? Dari intern umat berama itu adalah pondasi utama
dimana sesama umat beragama menjadi satu konteks satu pemikiran menjadi satu
kesatuan untuk mengamalkan ajaran agamanya dan adanya saling menghormati
adanya perbedaan. Kemudian,ada antar umat beragama menciptakan persatuan
antar agama agar tidak terjadi saling merendahkan dan menganggap agama yang
dianutnya paling baik. Ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuknya
fanatisme ekstrim yang membahayakan keamanan, dan ketertiban umum. Nah
yang terakhir kerukunan antar umat beragama dengan pemerntah, maksudnya
adalah dalam hidup beragama, masyarakat tidak lepas dari adanya aturan
pemerintah setempat yang mengatur tentang kehidupan bermasyarakat.
Jadi ketika itu menjadi satu dan diaplikasikan di negara ini maka
negara ini akan menjadi damai dan rukun antar umat beragamanya. Tidak saling
menghina, menjatuhkan justru saling mencintai satu dengan yang lain.

2c) Mengapa islam disebut agama kemanusiaan yang universal


Dalam QS.AL-ANBIYA (21):107 yang artinya” Kami tidak mengutus engkau wahai
Muhammad,sebagai rahmat bagi alam semesta”. Saya dapat menyimpulan dari ayat al-quran
ini kalau nabi Muhammad SAW diturunkan untuk menyebar agama islam saja tapi bagi alam
semesta dan agama lain, Selain itu nilai-nilai kemanusiaan yang sifatnya universal atau
menyeluruh, dimiliki oleh setiap individu manusia di bumi. Ajaran etis tersebut banyak
dibahas dalam al-Quran, yang membuat nilai- nilai Islam bersifat universal.
4.

4a) Tiga pondasi dasar aktivitas kampus sebagai perubahan yang diinginkan tridarma
perguruan tinggi

Pendidikan:
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan kata yang sudah tidak asing lagi
bagi telinga orang Indonesia, karena dalam meraih suatu pengetahuan diperlukannya
pendidikan. Sebelum memasuki ke dunia perguruan tinggi para siswa harus melewati fase-
fase 3 Pendidikan terlebih dahulu, seperti Pendidikan di SD – SMA. Pendidikan adalah hal
yang prioritas bagi negara untuk membangun mahasiswa yang cerdas dan berkualitas.
Dengan adanya pendidikan didalam 3 pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan untuk
para mahasiswa menggali ilmunya serta potensi didalam dirinya untuk mengimplementasikan
pendidikan yang ia dapat ke dalam kehiudpan sehari-hari.

Riset/penelitian:
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang
dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan
suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan
hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Sungguh
tidak mungkin untuk mahasiswa datang menghadiri kuliah terus mengisi absensi dan
mendengarkan materi kuliah dari dosen tanpa ada rasa pengetahuan untuk meneliti bahwa
materi atau teori yang disampaikan oleh dosen itu benar terbukti. Untuk itulah adanya pilar
penelitian atau sering disebut dengan riset yang diharapkannya setiap mahasiswa untuk
melakukan penelitian agar ilmu yang didapatnya tidak hanya disimpan saja, lalu dengan
dilakukannya penelitian bisa juga menjadi sebuah solusi dari pemecahan kasus di lingkungan
sekitar masyarakat atau pun berguna ke ranah dunia pendidikan maupun ke masyrakat
Internasional.
Pengabdian masyarakat:
Menurut undang – undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian kepada masyarakat
adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena
mahasiswa merupakan perantara atau penghubung antara masyarakat dengan pemerintahan.
Mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah,
mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil terhadap rakyat, dan
membela kepentingan rakyat dengan menjunjung tinggi moral, etika, dan nilai-nilai luhur
pendidikan. Di dalam pengabdian masyarakat pun dapat berupa sebuah sosialisasi, bakti
sosial, mengajar ke sekolah-sekolah di pedesaan seperti Sekolah Binaan, serta acara-acara
lain yang berguna untuk masyarakat.

4b) Dua Prinsip Buadaya Akademik Menurut UU. No.20 tahun 2003 tentang system
Pendidikan
Menurut UU no.20 tahun 2003 tentang system pendidikan, Budaya pendidikan terdiri
atas pendidikan formal,nonformal,dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas SD.SMP Dan SMA. Adapun jenis
pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan
dll. Semua itu dapat diwujudkan dalam bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah.

4c) Bentuk nyata


a) Etos Kerja : Mahasiswa dapat dipercaya dalam mengemban amanah menjadi
sebuah pimpinan organisasi kampus.
b) Kerja Cerdas : Mahasiswa menjalankan aktvitasnya dengan melakukan
kegiatan-kegiatan yang baik dan tidak menyimpang.
c) Kerja Tuntas : Mahasiswa menyelesaikan seluruh kegiatan dengan sempurna
d) Kerja Ikhlas : Mahasiswa mengerjakan sesuatu, membantu sesame tanpa
mendapatkan imbalan apapun.
II. Soal Kasus

1.
1a) Bagaimana pendapat anda tentang bergesernya pola makan zaman sekarang dari pola
makan tradisional kepada pola makan cepat saji (instan)
Bergesernya pola makan zaman sekarang dari pola makan tradisional tidak terlepas dari
perkembangan IPTEKS. Perkembangan IPTEKS juga sangat mempengaruhi gaya hidup
dan pola pikir masyarakat. Contohnya dengan perkembangan IPTEKS kita dapat lebih
mudah untuk memesan makanan secara online (tingkat konsumi masyarakat meningkat),
hal tersebut lah yg membuat masyarakat dapat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya.

1b) Menurut anda seberapa besar pengaruh pola makan cepat saji (instan) terhadap
pertumbuhan fisik, perkembangan jiwa, panjang usia, keturunan (anak) dan keuangan
Sangat besar, Orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan siap saji sangat rentan
mengalami obesitas. Selain itu, kandungan lemak yang tinggi pada makanan siap saji juga
dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah. Hal inilah yang turut
membuat makanan jenis ini berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
a) Terhadap kesehatan tubuh
a. Tidak berlebihan dan tidak kurang, yang dapat menganggu ksehatan dan aktivitas
b. Mengganggu keseimbangan dalam tubuh
b) Terhadap perilaku/akhlak/moral
Setiap perilaku ynag terjadi tak terlepas yang dikonsumi (you are what you eat), Nabi
Muhammad mengatakan makanan dan minuman yang diharamkan dapat mendorong
seseorang berperilaku jahat, sesat dan merusak Q.S Al-’Abasa: 24-32
c) Terhadap keturunan
Makanan dan minuman akan mempengaruhi pertumbuhan sperma dan ovum, makanan yang
dikonsumsi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Dimana yang
terakumulasi sejak masa remaja
d) Terhadap iman/akidah
Mudah melupakan Allah, mudah melanggar perintah Allah
e) Terhadap ibadah dan doa
Ibadah harus dijalankan secara rasional tidak dalam pengaruh atau hilang kesadaran, jika
tidak maka ibadah dan doanya tidak diterima Allah
1c) Menurut anda kenapa orang Islam belum mementingkan makanan yang halal dan thoyyib

Makanan yang sesuai dengan syariat (Q.S) yang mendatangkan kesehatan dan tidak
mendatangkan efek samping yang membahayakan
Dasar Hukumnya:
• Al-Maidah: 88
َ‫ى َأنتُم بِ ِهۦ ُمْؤ ِمنُون‬ ۟ ُ‫وا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم هللاُ َح ٰلاًل طَيِّبًا ۚ َواتَّق‬
ٓ ‫وا هللاَ الَّ ِذ‬ ۟ ُ‫َو ُكل‬

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”
Ayat diatas tertera jelas bahwa Allah memerintakan kita untuk memakan makanan yang
halal, Perkembangan IPTEKS membuat masyarakat terkadang terlena dan membuat tingkat
kesadaran masyarakat menurun akibat sisi negatif dari perkembangan IPTEKS tersebut.
Contohnya timbul budaya-budaya barat yang dapat mempengaruhi gaya hidup orang
Indonesia yang mayoritasnya umat islam.

2.
2a) Manakah bentuk pengendalian diri yang paling dominan yang tidak terpenuhi dalam
realita diatas ?
Behavior control, dimana yang kita ketahui bahwa seks bebas, meminum-minuman keras,
dan judi, merupakan kegiatan yang kita lakukan secara sadar dan dapat merugikan diri
sendiri maupun orang lain dan tertera dalam Al-Quran bahwa hal tersebur merupakan
perbuatan dosa. Behavior control adalah Kemampuan untuk mengendalikan situasi,
menjadi menyenangkan baik kepada diri dan kepada lingkungan. Contoh pada meminum-
minuman keras, Realitanya masyarakat meminum-minuman keras ketika mendapat suatu
masalah dia bukan mendekatkan diri kepada Allah SWT meminta ampun kepada Allah
SWT, tetapi dia melarikan masalah tersebut dengan meminum-minuman keras yang dia
sangka dapat menyelesaikan masalah tersebut. Dapat disimpulkan orang tersebut tidak
dapat mengendalikan situasi yang ada dengan melakukan kegiatan positif yang tidak
melanggar aturan agama.
2b) Mengapa orang yang sudah mengerjakan shalat, realitanya suka melakukan perbuatan
tersebut ?
Orang yang sudah mengerjakan shalat, realitanya suka melakukan perbuatan tersebut dapat
kita temukan dari niat orang tersebut shalat, apakah dia shalat untuk Allah SWT apa hanya
untuk identitas semata. Jika dari Niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pastinya
orang tersebut akan memiliki ketahanan atau pengendalian diri behaviour control,
cognitive control, decisional control dan emosional control agar tidak melakukan hal-hal
yang dilarang oleh Allah SWT. Hal Tersebut juga dapat dikaitkan dengan Akhlak dari
orang tersebut dimana dimensi religion seorang tersebut dapat dinilai dan berkaitan dengan
niat orang tersebut untuk mentauhidkan Allah SWT.

2c) Apa yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas shalat sehingga terbentuk
pengendalian diri yang baik ?
. Ibadah dengan kesadaran.
Ibadah dengan kesadaran mengandung maksud, bahwa ibadah yang dilaksanakan tidak ada
unsur paksaan, dan juga bisa berarti bahwa dalam melaksanakan ibadah tahu dan paham
terhadap apa yang dilaksanakan. Orang yang mabuk sedang tidak sadar, maka apapun yang
dilaksanakannya diluar kontrol akal pikiran. Oleh karena itu Allah melarang orang yang
beribadah (shalat) ketika sedang mabuk:

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu katakan (Annisa": 43)".

2. Ibadah dengan kecintaan.

‫من احب هلل وابغض هلل واعطى هلل ومنع هلل فقد استكمل االيمان‬
" Barang siapa yang cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah,
menahan karena Allah sesungguhnya orang itu mendapat kesempurnaan iman. (HR. Abu
Dawud)

Beribadah tanpa kerinduan dan kecintaan tidak akan merasakan kenikmatan dalam beribadah,
seperti orang yang sedang sakit tidak dapat merasakan lezatnya makanan. Oleh karena itu
jalan yang dapat ditempuh untuk memperoleh kenikmatan beribadah dan agar terhindar dari
sikap malas, hendaknya selalu mencari dan menambah konsentrasi dalam beribadah.

3. Ibadah dengan ikhlas.


Nilai ikhlas dalam beribadah bukanlah diperoleh secara tiba-tiba akan tetapi memerlukan
upaya dan perjuangan secara terus- menerus. Seperti kewajiban menjalankan shalat lima
waktu pada awalnya terasa berat dan bisa jadi akan menjadi beban bahkan menjadi
penghalang setiap aktifitas. Hal yang demikian akan hilang secara mental spiritual bila
dilaksanakan secara terus menerus dan ditambah dengan ibadah shalat sunnah rawatib dan
shalat-shalat sunah lainnya. Maka shalat akan menjadi kebutuhan dan dilaksanakan dengan
penuh keikhlasan, ibadah dilakukan semata-mata karena Allah, sebagaimana firman-Nya
dalam surat Al Kahfi ayat 110:

"Barang siapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia


mengerjakan amal shalih dan janganlah ia menyekutukan sesuatupun dalam beribadah
kepada Tuhannya".

" Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya (menjalankan) agama yang lurus (QS. Al Bayyinah: 5)".

4. Ibadah dengan kekhusukan.


Khusuk merupakan kondisi kejiwaan yang sedang terpaut kepada Allah, menyadari dan
merasakan keagungan Allah SWT. Jalan untuk meraih kekhusukan yaitu dengan merasakan
kehadiran Allah, sembagaimana seorang mukhsin yang merasa selalu dalam pengawasan
Allah, sebagaimana sabda rasul:

‫االحسان ان تعبد هللا كانك تراه فان لم تكن تراه فانه يرك‬
" Ikhsan yaitu engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatnya, walaupun engkau
tidak melihatnya tetapi sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu".

5. Ibadah secara sembunyi.


Ibadah secara sembunyi merupakan totalitas ibadah dan melepaskan penghambaan diri
kepada Tuhan selain Allah, sehingga ibadah bukan untuk memperoleh pujian dari orang lain,
penghargaan dari atasan, sanjungan dari bawahan. Sebagaimana sabda rasul

‫ان صالتى ونسكى ومحياى ومماتى هلل رب العالمين (رواه مسلم‬


" Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku adalah kepunyaan Allah yang
menguasai sekalian alam (HR. Muslim)".
‫هَّٰلِل‬
َ‫ْٱل َح ْم ُد ِ َربِّ ْٱل َعالَ ِمين‬

Anda mungkin juga menyukai