Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM 5 FARMAKOGNOSI

“Simplisia Semen”

Dibuat Oleh:

Amalia Zanuba Fauziah 2148201002

Ferdiansyah 2148201003

Herna Leoni Pratiwi 2148201004

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT KESEHATAN INDONESIA
2023
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui ciri-ciri makroskopik, mikroskopik dan organoleptik dari
semen.
2. Mahasiswa mampu memberikan nama ilmiah, kandungan, dan khasiat dari
berbagai jenis simplisia semen.
II. Teori Dasar
Biji adalah organ perkembangbiakkan utama pada tumbuhan spermatophyta yang
mengandung calon tumbuhan baru. Penggunaan biji sebagai simplisia umumnya
digolongkan dalam simplisia fructus, tetapi simplisia semen juga dapat berdiri sendiri.
Biji terletak pada rangkai penghubung dengan placenta yang disebut funiculus,
sedangkan bagian biji yang melekat pada funiculus disebut dengan hilus. Ketika biji telah
matang maka funiculus akan terputus, tetapi dapat juga tumbuh menjadi selaput arillus
secara sempurna atau hanya menyelubungi sebagai biji.
III. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penetup (cover)
4. Cutter
5. Oven
6. Aquades
7. Wadah
8. Kacang Tanah
9. Kacang Hijau
10. Biji Jintan Putih
11. Kacang Tunggak / Tolo
IV. Metode
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rajang atau potong-potong secara kasar simplisia herbanya
3. Setelah selesai di rajang di bagi 2 bagian yaitu simplisia basah dan simplisia
kering.
4. Masukkan ke dalam oven untuk bagian simplisia yang ingin dikeringkan.
5. Untuk simplisia basah utuh, dihaluskan menggunakan lumpang terlebih dahulu
lalu di ambil bagian kulit dan dagingnya.
6. Untuk simplisia kering utuh, dihaluskan terlebih dahulu di lumpang kemudian
masukkan ke dalam oven.
7. Setelah itu letakan di meja preparate, teteskan aquades lalu amati menggunakan
mikroskop
V. Hasil Data
1. Kacang Tanah
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari kacang
tanah yaitu Arachis
hypoggaea. Termasuk ke
dalam kingdom plantae
dan famili Papilonaceae.
Kacang tanah merupakan
tanaman dikotil. Biji
kacang tanah berbentuk
agak bulat sampai
lonjong, ukuran lebih
besar dari pada kacang
hijau. Memiliki Inti biji
(nucleus seminis) terdiri
atas lembaga (embrio),
dan putih telur (albumen).
Organeleptik Biji kacang tanah
terbungkus kulit biji tipis
atau bisa disebut kulit ari
yang berwarna coklat.
Kemudian pada
kotiledonnya berarna
putih. Kacang tanah
memiliki tekstur keras
dan memiliki kulit dalam
/ ari yang seratnya sedikit
kasar dari pada kulit
kacang hijau. Kacang
tanah memiliki rasa yang
manis dan memiliki
aroma yang khas. Saat di
oven aroma khas dari
kacang tanah lebih
menyengat dari pada
sebelum di oven.
Mikroskopik Pada gambar disamping
menunjukkan daging
kacang tanah basah yang
telah di hakuskan. Bisa
kita lihat pada mikroskop
daging kacang tanah
walau di haluskan
ukurannya terlihat lebih
besar serpihannya
ketimbang serpihan dari
kacang hijau yang di
haluskan. Pada gambar di
samping juga terlihat
bahwa kacang tanah
memiliki kandungan
minyak di dalamnya
sehingga saat daging
kacang tanah di taruh di
kaca objek terihat lebih
padat.
Pada gambar disamping
merupakan daging dari
biji kacang tanah yang di
oven. Dapat kita lihat
daging biji kacang tanah
yang padat menumpuk
serta terlihat berminyak.

Pada gambar disamping


merupakan kulit dalam /
kulit ari dari kacang
tanah, dapat kita lihat
kulit kacang tanah
memiliki tekstur serat
yang kasar.

Kulit kacang tanah basah


perbesaran 10 x 0,25

2. Kacang Hijau
Uji Gambar Keterangan
Mikroskopik Nama latin dari kacang
hijau yaitu Vigna
radiata. Termasuk ke
dalam kingdom plantae
dan famili Papilonaceae.
Biji kacang hijau
merupakan dikotil. Biji
kacang hijau berbentuk
agak bulat sampai sedikit
lonjong ukurannya lebih
kecil dari pada kacang
tanah. Kacang hijau
memiliki radikula yaitu
bintik putih pada biji
kacang hijau.
Organeleptik Kulit dalam / kulit ari
pada biji kacang hijau
berwarna hijau.
Kemudian kotiledonnya
berwarna putih.
Memiliki rasa sedikit
manis dan tidak memiliki
aroma yang kuat.
Mikroskopik Pada gambar disamping
merupakan daging biji
kacang hijau basah yang
telah di haluskan, bisa
kita lihat serpihan atau
butiran daging yang di
haluskan terlihat kecil
Daging biji kacang hijau basah dari pada daging kacang
halus perbesaran 10 × 0,25 tanah.
Pada gambar disamping
merupakan daging biji
kacang hijau kering oven
yang telah di haluskan,
bisa kita lihat serpihan
atau butiran daging yang

Daging biji kacang hijau kering di haluskan terlihat kecil

halus yang di oven perbesaran 10 × dari pada daging kacang

0,25 tanah.
Pada gambar disamping
merupakan kulit dalam /
kulit ari dari kacang
hijau, dapat kita lihat
kulit biji kacang hijau
memiliki tekstur serat
yang lebih halus dari
pada kacang tanah.
Kulit biji kacang hijau basah utuh Kemudian kulit ari
perbesaran 10 × 0,25 kacang hijau lebih tebal
dari pada kacang tanah.

3. Biji Jintan Putih


Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari biji
jintan putih yaitu
Cuminum cyminum L.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili apiaceae. Biji
jintan berbentuk seperti
beras namun dengan
ukuran yang berbeda
dengan beras. Ukuran
pada biji jinten lebih
kecil dari pada beras.
Organeleptik Memiliki warna putih
namu jika di keringkan
dia akan berwarna
coklat. Memiliki aroma
yang khas. Kemudian
memiliki rasa yang
pedas dan sedikit pahit.
Mikroskopik Pada gambar di samping
menunjukkan terdapat
endosperma yang
berwarna kuning dari
daging biji jintan putih.

Daging biji jintan basah halus


perbesaran 10 × 0,25
Pada gambar di samping
juga menunjukkan
terdapat endosperma
yang berwarna kuning
pada daging biji jintan
putih kering halus
dengan oven.

Daging biji jintan kering halus yang


di oven perbesaran 10 × 0,25
Pada gambar di samping
menunjukkan gambar
kulit luar dari biji jintan
basah utuh.

Kulit biji jintan basah utuh


perbesaran 10 × 0,25
4. Kacang Tunggak / Tolo
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari kacang
tunggak / tolo yaitu
Vigna unguiculata L.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili Fabaceae. Biji
kacang tunggak
berbentuk bulat panjang,
berwarna merah tua,
hitam atau putih dan
mempunyai kelekukan di
tengahnya (Andarwulan
dan Hariyadi, 2005).
Selain itu, bijinya
berbentuk globular atau
menyerupai ginjal.
Kacang tunggak
memiliki radikula yaitu
bintik putih pada biji
kacang tunggak / tolo .
Organeleptik Biji kacang tunggak
terbungkus kulit biji tipis
atau bisa disebut kulit ari
yang berwarna coklat.
Kemudian pada
kotiledonnya berarna
putih. Kacang tunggak
memiliki tekstur keras
dan memiliki kulit dalam
/ ari yang lebih tebal
dibandingkan dengan
kacang tanah. Selain itu
aroma kacang tunggak
mempunyai cita rasa
beany flavor (langu)
yang disebabkan oleh
adanya senyawa volatil
dan non volatil (Aminah,
2004 dalam Dewi, 2018).
Mikroskopik Pada gambar disamping
menunjukkan serpihan
dari daging kacang
tunggak basah halus

Daging kacang tunggak / tolo


basah halus perbesaran 10 × 0,25
Pada gambar di samping
menunjukkan gambar
daging kacang tunggak
yang padat menumpuk
tapi tidak seperti kacang
tanah yang terlihat padat
dan berminyak.
Kemudian tidak juga
Daging kacang tunggak / tolo
kering halus yang di oven terdapat kandungan
perbesaran 10 × 0,25 minyak tsiri yang keluar
berwarna kuning seperti
pada biji jintan.
Pada gambar di samping
mearupakan kulit ari dari
kacang tunggak. Bisa kita
lihat kulit kacang
tunggak terlihat lebih
tebal di bandingkan kulit
ari dari kacang tanah.
Kulit kacang tunggak / tolo basah
utuh perbesaran 10 × 0,25

VI. Pembahasan
Kacang tanah kaya akan asam lemak tidak jenuh yang dapat menurunkan
kolesterol darah (Stella, 2019). Manfaat kacang tanah bagi tubuh yaitu sebagai lemak baik
yang menurunkan resiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat
dalam tubuh. Kandungan resveratrol bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh.
Kandungan folat niasin, mangan, protein, serta vitamin E yang melimpah membuat
kacang tanah sangat baik untuk kelancaran fungsi usus. Kandungan serat dapat membantu
menurunkan resiko kanker usus besar dan pembentukan batu empedu. Kandungan
limpahan kalsium dan vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi. dan
dalam jangka panjang mencegah serangan osteoporosis (Sondakh et al., 2012).
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Kandungan kalsium dan fosfor
pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung
rendah lemak yang sangat baik. Lemak pada kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak
tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Mengkonsumsi kacang hijau secara teratur dapat
menurunkan kadar kolesterol jahat (Amrina, 2013).
Biji jintan putih juga digunakan sebagai bahan campuran dalam obatobatan
tradisional untuk mengobati penyakit perut seperti kram perut, kembung, diare, sakit
kepala dan batuk. Minyak atsiri dari biji jintan putih memiliki manfaat pengobatan
sebagai antiseptik, antispasmodik, antitoksik, bakterisidal, karminatif, obat pencernaan,
pelancar urin dan tonik. Biji jintan putih memiliki komposisi sebagai berikut : Kadar air
6 %, Protein 17.7 %, Lemak 23.8 %, Serat kasar 9.1 %, Karbohidrat 35.5 %, Total abu
7.7 %, Kalsium 0.9 %, fosfor 0.45 %, Besi 0.48 %, Sodium 0.16 %, Potasium 2.1 %
(Wardhini, 2011). Kemudian dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa jinten merupakan
antimikrobial yang sangat kuat untuk berbagai spesies bakteri dan jamur. Bahan aktif
antimikroba utama dalam jinten adalah cuminaldehyde [pisopropil benzaldehyde]. (De et
al., 2003.)
Kacang tunggak / tolo mengandung kadar lemak yang cukup rendah dan memiliki
kandungan vitamin B1 yang berfungsi untuk menjaga fungsi saraf agar tetap baik.
(Hilaria, 2020). Kacang tunggak mengandung sumber mineral dan asam folat yang
potensial. Asam folat bermanfaat untuk membantu tubuh memproduksi dan memelihara
sel-sel baru dan juga membantu mencegah perubahan pada DNA yang dapat
menyebabkan kanker. (Setyaningrum dkk, 2021). Kacang tunggak berpotensi sebagai
sumber antioksidan karena komponen fenolik dan flavonoidnya. (Ariviani et al., 2020)
VII. Kesimpulan
Identifikasi semen dilakukan secara mikroskopik, makroskopik, dan uji organeleptik.
Sampel yang digunakan pada praktikum yaitu biji kacang tanah, biji kacang hijau, biji
jintan putih, biji kacang tunggak / tolo. Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa:
- Biji jintan putih tidak memiliki kulit ari seperti biji kacang tanah, biji kacang hijau,
dan biji kacang tunggak / tolo.
- Kulit ari kacang tanah lebih tipis di bandingkan kulit ari dari kacang hijau dan
kacang tunggak / tolo.
- Biji kacang hijau dan kacang tunggak / tolo memiliki radikula yaitu bakal calon
akar yang tumbuh selama masa perkecambahan.
- Biji jintan putih memiliki endosperma yang berwarna kuning yang dapat kita lihat
pada mikroskop dengan jelas.
VIII. Refrensi
Ndjurumanna, E. L. W., Nganji, M. U., & Lewu, L. D. (2022). Identifikasi Varietas Kacang
Tanah Sandle Berdasarkan Karakter Morfologi pada Varietas Kacang Tanah Lokal di Kecamatan
Haharu. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 10(1), 14-25.
Riono, Y., & Apriyanto, M. (2020). Pemanfaatan Abu Sekam Padi dalam Inovasi
Pemupukan Kacang Hijau (Vigna Radiate L) Di Lahan Gambut. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 6(2), 60-60.
Fatih, M. T. (2020). Produksi eksopolisakarida oleh bakteri asam laktat asal susu kacang
tanah terfermentasi (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Nusa, M. I., Masyhura, M. D., & Hakim, F. A. (2019). Identifikasi Mutu Fisik Kimia Dan
Organoleptik Penambahan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) Pada Pembuatan Es Krim Sari
Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.). Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil
Pertanian, 2(2), 47-51.
BAMBANG SETIAWAN, B. A. M. B. A. N. G. (2014). MEMPELAJARI PEMBUATAN
BUMBU KEMIRI (Aleurites Moluccana) DALAM BENTUK BUBUK (Doctoral dissertation,
Universitas Hassanuddin).
Prihapsari, F. A., & Setyaningsih, D. N. (2021). Substitusi Tepung Kacang Tunggak
(Vigna Unguiculata L. Walp) Pada Produk Cookies. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan
Boga, 9(2), 155-161.
Ariviani, S., Sholihin, N. H., & Nastiti, G. P. (2021). PENGEMBANGAN TEPUNG
KECAMBAH KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata) SEBAGAI SEREAL FUNGSIONAL KAYA
SERAT PANGAN DAN BERPOTENSI ANTIOKSIDAN. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 14(2),
84-95.
Amin, L. (2011). Pengaruh pemberian jinten (Cuminum cyminum) dalam pakan terhadap
produksi telur puyuh. Jurnal Agrisains, 2(1).
Hanifah, Dewi. 2018. Tiwul Instan Dengan Substitusi Tepung Kacang Tunggak (Vigna
Unguiculata) Sebagai Penambah Protein Dan Kalsium. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai