Penataan Ruang
PENDAHULUAN DAN
BAB 3 METODOLOGI
3.1 PENGERTIAN
Halaman 3 - 1
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Strategi paling efektif bila dilakukan melalui 2 (dua) jalan secara bersamaan, yaitu
“Air” system dan “Ground” system. Di mana lewat publisitas sinergi media merupakan
langkah awareness atau memberitahu publik tentang suatu fenomena, keadaan,
peristiwa atau persepsi yang akan dirubah. Secara intensif “grounding” dilakukan
pula, melalui pendekatan personal oleh volunteer atau pelaksana lapangan dapat
menjelaskan lebih rinci tentang pesan yang dikampanyekan.
Setiap upaya mempunyai spesifikasi yang berbeda satu sama lain, dan berbeda cara
dalam memberi masukan (intervensi), meski hasil akhir yang ingin dicapai memiliki
focus yang sama yaitu mempengaruhi pemikiran atau sikap publik.
Dalam setiap ruang yang akan dijadikan objek penataan ruang selalu ada masyarakat
yang memiliki kepentingan, keinginan serta rasa memiliki lingkungan. Untuk menata
lingkungan tersebut pertama-tama harus ditentukan lebih dulu tentang maksud dan
tujuannya. Dalam hal ini salah satu tujuan yang akan dicapai adalah kesejahteraan
masyarakat di lingkungan itu, baik lahir maupun batin.
Seperti kita ketahui bahwa penataan ruang itu dilaksanakan paling rendah di Daerah
Kabupaten/Kota, karenanya untuk mengetahui partisipasi masyarakat seyogyanya
melakukan koordinasi dengan para wakil rakyat di daerah yaitu DPRD yang sudah
mengetahui karakteristik masyarakat maupun keadaan lapangan. Namun meskipun
mereka menguasai detail daerahnya, mereka juga masih mempunyai keterbatasan-
keterbatasan dalam menampung aspirasi masyarakat, karena itu diperlukan
partisipasi dari masyarakat lainnya antara lain partisipasi dari para ilmuwan, praktisi
hukum, dan pengusaha.
Halaman 3 - 2
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
lapangan yang secara langsung mendatangi atau pun bertatap muka dengan
masyarakat, diperlukan pula adanya keterbukaan dan kejujuran dalam
mengaplikasikan pelaksanaan tata ruang, dan apabila hal tersebut tidak dilaksanakan
dengan baik maka akan muncul partisipasi yang negatif dari masyarakat. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan adanya beberapa hal sebagai berikut :
a. Masyarakat belum mengerti tentang aturan perundangan di bidang penataan
ruang sehingga timbul salah persepsi;
b. Kurangnya sosialisasi peraturan;
c. Keterbatasan pola pikir masyarakat terisolir;
d. Adanya pengaruh negatif dari pihak lain demi keuntungan politik atau ekonomi;
e. Aparatur tidak jujur dan tidak terbuka.
Kita sadari bersama bahwa keadaan alam dan seisinya perlu diatur secara seksama
yang didasarkan pada karakteristik dan kemampuan masyarakat dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Pada umumnya masyarakat mudah
diatur selama kebijaksanaan dalam pengaturannya dapat diterima dan bermanfaat
bagi kelangsungan hidup masyarakat di masa mendatang. Sehubungan dengan hal
tersebut maka sebelum penataan ruang diterapkan di lapangan, perlu adanya
langkah awal dari pemerintah untuk mempersiapkan masyarakat agar siap menerima
perubahan yang akan terjadi apabila dilaksanakan penataan ruang, melalui kegiatan
penyebarluasan informasi pnataan ruang.
Suatu pembangunan dalam bidang penataan ruang akan berhasil dengan baik dan
mendapatkan dukungan peran serta masyarakat secara maksimal apabila aspirasi
dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat yang hidup mendapatkan perhatian dalam
menentukan kebijaksanaan yang akan ditempuh.
Halaman 3 - 3
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Teori kampanye publik pada dasarnya memadukan komunikasi sosial dan komunikasi
psikologis, yang pada umumnya mengaplikasikan teori agenda setting, di mana
mengatur apa yang diinginkan (Grafitifications Sought) dengan apa yang didapatkan
(Gratifications Obtains) dengan menggunakan jaringan media dan jaringan canvas.
Halaman 3 - 4
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
3.2.1 Batasan
Advertorial berasal dari kata advertising dan editorial. Advertising berarti iklan,
sementara editorial berarti opini. Disebut juga pariwara atau ada juga yang menyebut
Forum Bisnis. Jadi pengertian advertorial adalah artikel yang dimuat di media massa
dengan cara membayar yang bertujuan untuk promosi atau berkampanye. Selain itu,
advertorial bisa juga diartikan sebagai iklan yang disusun atau dibuat sedemikian rupa
sehingga seperti sebuah artikel yang dikarang oleh media cetak yang bersangkutan.
Halaman 3 - 5
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
6. Kelengkapan foto, grafik, tabel, dan ilustrasi lainnya akan sangat membantu
pembaca memahami isi cerita secara lebih cepat dan mudah.
7. Umumnya, advertorial menyertakan alamat, telepon, faks, email, serta contact
person.
8. Dalam memilih media yang dipergunakan hendaknya dipertimbangkan khalayak
media yang dilayani oleh media tersebut.
9. Penulis advertorial juga harus mempelajari siapa dan bagaimana target audience.
Perbandingan penggunaan advertorial, siaran pers, dan iklan display, lihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Perbandingan Advertorial, Siaran Pers, dan Iklan Display
Advertorial Siaran Pers Iklan Display
Halaman 3 - 6
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Kekuatan data dan penulisan Mengedepankan informasi naskah iklan yang menarik
yang komprehensif sangat aktual yang sekiranya sangat ditonjolkan.
diutamakan. dibutuhkan pembaca. Bisa langsung dipasang tapi
Ada proses persetujuan dari klien Gaya tulisan straight news. harus ada persetujuan klien.
sebelum dimuat. Posisi konsumen belum aware.
Posisi konsumen/pembaca ada
dalam tahap aware terhadap
produk.
Sumber : Ir. Agus Priyanto, Msi.
Publik yang menjadi target group dalam kegiatan penyebarluasan informasi penataan
ruang yang sesuai dengan konsep tersebut, menurut pengamatan dan penyesuaian
terhadap hasil akhir produk komunikasi yang dihasilkan (output) adalah:
Halaman 3 - 7
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Halaman 3 - 8
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Melalui kegiatan kampanye publik bidang penataan ruang ini diharapkan masyarakat
dan pemangku kepentingan memahami pentingnya penataan ruang sehingga isue-
isue tersebut tidak lagi terjadi, namun sebaliknya akan terwujud kualitas lingkungan
hidup yang lebih berkualitas, produktif dan berkelanjutan.
Hal lain yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penyiapan kampanye publik
adalah kesepakatan dalam menentukan publik (target group) tujuan akhir dari
pesan yang akan disampaikan, dalam hal ini adalah Publik Internal dan
External, yaitu Aparat yang terkait dengan penataan ruang dan Masyarakat Umum.
Dan secara matrik sistem komunikasi tergambar sebagai berikut :
Gambar 3.1
Diagram sistem komunikasi
Halaman 3 - 9
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Dengan limitasi waktu yang tersedia dalam bahan kampanye, maka perumusan
bahasa pesan mempertimbangkan prioritas pada aspek penting dalam setiap
kasus di wilayah penelitian yang dapat mewakili tujuan akhir pesan. Sehingga
tidak membiaskan persepsi audience terhadap apa yang telah disampaikan.
Perumusan pesan (bahan kampanye) disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam Kampanye Publik Penyelenggaraan Penataan Ruang dan disesuaikan
dengan khalayak sasaran yang dituju.
Halaman 3 - 10
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Halaman 3 - 11
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Di satu sisi pertumbuhan dan pembangunan kota cukup pesat, namun di sisi lain
mengakibatkan masyarakat berpenghasilan rendah tersingkir dan semakin miskin
(marginal-society). Terjadinya kontradiksi ini akhirnya sering menimbulkan konflik
sosial yang mengarah kepada perusakan sarana-prasarana fisik perkotaan dan
sendi-sendi sosial antar kelompok masyarakat yang sebelumnya sudah cukup kuat
dan terpelihara dengan baik.
Belajar dari pengalaman yang sama pada negara-negara berkembang lainnya, maka
visi kota-kota besar dan menengah di masa depan memerlukan pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat seluas mungkin, sejak awal, yaitu tahap
perencanaan. Bagaimana mekanisme keterlibatan peran serta masyarakat di dalam
proses penyusunan perencanaan pembangunan kota memerlukan pengkajian secara
mendalam.
Halaman 3 - 12
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Adapun pola penyampaian pesan dari program penataan ruang akan menggunakan
kompilasi antara data dan cerita, dimana secara dinamis informasi sekitar penataan
ruang akan dikombinasi dengan cerita yang didalamnya mengillustrasikan persoalan
persoalan yang muncul di tengah masyarakat. Sehingga pada akhirnya target
pesan yang akan disampaikan, diterima masyarakat secara baik, menarik serta jauh
dari pola-pola menggurui.
Adapun format dari pola penyampaian pesan tersebut melalui Talkshow Docudrama.
Talkshow Layanan Masyarakat tentang penataan ruang akan dibuat dengan
menggunakan peralatan dengan kualifikasi standar broadcast, sehingga dapat
Halaman 3 - 13
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Talkshow layanan masyarakat tentang penataan ruang dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penataan ruang serta mendorong
peran positif masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang. Materi Talkshow
dirumuskan berdasarkan hasil pengamatan terhadap permasalahan penataan ruang
dan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan penataan ruang.
1. Tahap Perencanaan
- Masyarakat belum dilibatkan secara intensif dalam penyusunan rencana tata
ruang.
- Aparat pemerintah daerah belum sepenuhnya menguasai proses penyusunan
rencana tata ruang
- Lemahnya produk rencana dan sistem penyelenggaraan penataan ruang.
- Lemahnya perangkat teknis dan kelembagaan dalam perencanaan tata ruang.
2. Tahap Pemanfaatan Ruang
Halaman 3 - 14
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Halaman 3 - 15
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Dengan data yang tersedia, maka rumusan materi Talkshow layanan masyarakat
akan mengarah pada kaidah proses penataan ruang yaitu perencanaan,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfataan ruang. Di mana masing-masing
akan mendapatkan porsi berimbang sesuai dengan kebutuhan publik dan potensi
audiens. Sementara, agar masyarakat umum lebih dapat menangkap persepsi yang
diinginkan maka dibuat rancangan pengadeganan yang sederhana namun
merangkum pesan penataan ruang dengan lengkap. Di mana, struktur dramaturgi
tersebut hanya merupakan arahan agar pesan yang terkesan instruksional menjadi
bahasa yang lebih mudah ditangkap. Hal ini yang menjadi prinsip dasar dalam
Talkshow layanan masyarakat /dokudrama dalam pekerjaan ini.
3.5 METODOLOGI
Sesuai dengan pendekatan teknis yang telah disampaikan, maka metodologi disusun
sebagai tahapan pelaksanaan pekerjaan agar dicapai tujuan dan sasaran pekerjaan.
Proses pelaksanaan pekerjaan mencakup tahapan kegiatan sebagai berikut :
Halaman 3 - 16
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai awal (inisialisasi) dari
seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilakukan, meliputi :
A. Mobilisasi personil;
b. Penajaman/pemantapan metodologi dan rencana kerja;
C. Koordinasi dengan pengguna jasa untuk penyamaan persepsi terhadap lingkup
pekerjaan, tujuan, sasaran serta hasil yang akan dicapai;
D. Kajian produk perundangan bidang penataan ruang;
E. Merumuskan tema kegiatan;
F. Merumuskan alternatif tema dan narasumber;
G. Menyiapkan souvenir sebagai media penyebarluasan informasi penataan ruang;
H. Penyusunan dan pembahasan Laporan Pendahuluan.
Hasil dari kegiatan tahap ini berupa Laporan Pendahuluan, dengan substansi laporan,
meliputi :
- Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK);
- Pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan;
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan penugasan personil;
- Isu-isu penataan ruang di Provinsi Bengkulu;
- Alternatif tema dan narasumber; dan
- Alternatif media cetak dan elektronik yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan
kampanye publik.
Halaman 3 - 17
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Perancangan kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan tema yang diusung dalam
kegiatan ini. Beberapa hal yang dilakukan diantaranya :
- Bentuk kegiatan gelar seni budaya
- Bentuk suenir yang akan menjadi media komunikasi sehingga media ini harus
memuat pesan-pesan untuk tidak melanggar rencana tata ruang.
- Bentuk advertorial yang memuat dan mengulas kondisi dan permasalahan
penataan ruang
- Pemilihan media cetak dan media elektronik yang akan dijadikan sarana
promosi/penyebarluasan informasi penataan ruang
- Merumuskan kriteria narasumber
c. Surat Kabar
Halaman 3 - 18
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
3.5.4 Pelaksanaan
Halaman 3 - 19
Penyebarluasan Informasi dan Bahan Komunikasi
Bidang Penataan Ruang BENGKULU
Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari seluruh rancangan kegiaan yang
telah disepakati oleh pengguna jasa. Semua kendala yang dihadapi dicatat dan
direkam untuk dijadikan bahan evaluasi dan rekomendasi.
3.5.5 Evaluasi
Perumusan hasil kajian dilakukan dengan menilai dan mempertimbangkan hasil dari
pembahasan serta Talkshow yang dilaksanakan antara stakeholder. Sehingga
diketahui seberapa jauh keberhasilan dari Penyebarluasan Informasi dan Bahan
Komunikasi Penataan Ruang yang dilaksanakan di Provinsi Bengkulu.
3.5.6 Pelaporan
Dalam laporan akhir pada intinya memuat seluruh hasil pelaksanaan Penyebarluasan
Informasi dan Bahan Komunikasi Penataan Ruang.
Halaman 3 - 20