Anda di halaman 1dari 19

KOPERASI & UMKM

Laporan Observasi
Koperasi dan UMKM

Oleh:
Kelompok 6
1. Binse Mbepa Komala Konda (202233121172)
2. Candra Devi Bhujangga Santi (202233121179)
3. Sang Ayu Kadek Ditha Widayanthi (202233121181)
4. Kadek Ananda Afrilia Krisna Dewi (202233121185)
5. I Kadek Akan Ariawan (202233121190)
6. I Gusti Ayu Agung Widnyani (202233121203)

UNIVERSITAS WARMADEWA
Tahun Pelajaran 2022/2023
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Pengetahuan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Denpasar, 2 Mei 2023


Daftar isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
2.2 UMKM
2.3 Koperasi
BAB III
3.1 Metodologi Penelitian
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.3 Waktu Observasi
BAB IV
4.1 UMKM Sukawati Second
4.2 UMKM Pengerajin Rumah-Rumahan Cina
4.3 Koperasi
4.4 Lampiran Dokumentasi Observasi
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun 2008 tentang UMKM.1 Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah
usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut. Sedangkan usaha
mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha
mikro, usah kecil atau usaha besar yangmemenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud
dalam UU tersebut.
Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris “co” dan “operation”. Co
memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja. Dengan demikian, secara bahasa
“koperasi” dapat diartikan sebagai kerja sama. Dalam hal ini, koperasi berarti suatu wadah
ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bersifat terbuka dan sukarela
yang bertujuan untuk memmperjuangkan kesejahteraan anggota secara bersama-sama
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa peluang yang terdapat di UMKM
b. Bagaimana strategi pemasaran UMKM
c. Apa masalah yang sering terjadi di UMKM
d. Bagaimana strategi koperasi agar mendapatkan nasabah

1.3 Kegunaan Penelitian


Sesuai dengan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Mengetahui peluang UMKM
b. Mengetahui strategi pemasaran UMKM
c. Mengetahui masalah yang terjadi pada UMKM
d. Mengetahui strategi koperasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat
sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi dalam menerapkan strategi
pemasaran yang efektif, serta mampu membantu perusahaan untuk
mengembangkan dan memajukan usaha.
b. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi
bagi pihakpihak yang berkepentingan terutama di bidang pemasaran tentang harga,
produk, dan kualitas layanan terhadp keputusan pemilihan atau keputusan pembeli.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
Dilihat dari terminologi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan
kewirausahaan. Sekarang tampaknya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah
baku tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir
(entrepreneurship are born not made) dan hanya diperoleh dari hasil praktik di tingkat
lapangan dan tidak dapat dipelajari dan diajarkan, tetapi sekarang kewirausahaan
merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Ilmu kewirausahaan
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001). Dalam konteks
bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan adalah hasil
dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas, dan keinovasian dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Wirausaha secara historis sudah dikenal
sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri istilah
wirausahawan telah dikenal sejak abad ke-16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad ke-20. Beberapa istilah wirausaha, seperti di Belanda dikenal dengan
ondernemer, dan di Jerman dikenal dengan unternehmer.

2.2 UMKM
UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008
tentang UMKM.1 Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam UU tersebut. Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah kecil
atau usaha besar yangmemenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.

2.3 Koperasi
Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris “co” dan “operation”.
Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja. Dengan demikian, secara
bahasa “koperasi” dapat diartikan sebagai kerja sama. Dalam hal ini, koperasi berarti
suatu wadah ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bersifat
terbuka dan sukarela yang bertujuan untuk memmperjuangkan kesejahteraan anggota
secara bersama-sama
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metodologi observasi
Metodologi adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian
yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh
pelaku suatu disiplin ilmu; studi atau analisis teoritis mengenai suatu cara/metode;
cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum pembentukan pengetahuan
(knowledge) sedangkan pengertian metodologi menurut Partanto dan Al Barry adalah
cara yang teratur dan sistematis untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Metodologi penelitian memiliki fungsi yang signifikan dalam mencari


informasi/data yang dibutuhkan untuk memecahkan berbagai masalah yang bertujuan
memberikan solusi. Peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneltiain
kualitatif merupakan penelitian yang humanistik, serta dapat menjelaskan pespektif
naturalistik, dan perspektif interpretif pengalaman manusia. Penelitian kualitatif
berusaha mengungkapkan keunikan yang terdapat didalam individu, kelompok,
masyarakat, atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dan
dapat dipertanggungjawabkan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Cara atau teknik peneliti gunakan dalam mengumpulkan data di lapangan, yaitu
wawancara. Metode pertama yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data di
lapangan adalah dengan wawancara mendalam. Peneliti mngusahakan wawancara
bersifat santai dan luwes agar tidak terlalu tegang dan formal tanpa
mengesampingkan keseriusan.

3.3 Waktu Observasi


Observasi di 2 UMKM dan 1 Koperasi di daerah Gianyar ini dilakukan pada
Hari, Tanggal: Kamis, 27 April 2023
Waktu: 12.00-17.00 WITA
Alamat:
1. Jalan Raya Batuan, Br. Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar
2. Jalan Raya Sukawati, Br. Tebuana, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar
3. Jalan SMK I /4 Batubulan, Sukawati, Gianyar
4. Narasumber:
• Sukawati Second
• Usaha Rumah Cina
• Koperasi Simpan Pinjam Cempaka Danatama Mandiri
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
4.1 UMKM Sukawati Second
A. Profil Usaha
1. Nama UMKM : Sukawati Second
2. Alamat : Jalan Raya Batuan, Br. Dentiyis, Desa Batuan,
Kecamatan Sukawati, Gianyar
3. Kepemilikan : Made Bagia Santika Buana
4. Jenis Usaha : Trifth Store
5. Telepon : 087789847848
6. Media soisal :@sukawati_2nd
7. Pemasaran :Instagram, Tiktok, WhatsApp

B. Sejarah Usaha
Memulai usaha trifth store sejak tahun 2019 Berawal dari hobi yang suka mencari baju
brand brand bekas, Kak Bagia pun memanfaatkan peluang tersebut dan memulai untuk
menjalankan usaha kecil kecilan menggunakan kan media sosial dan rumahnya sebagai
gudang. Hanya dengan berbekal eksperimen sendiri dengan inovasi, usaha trifth store yang
didirikan oleh kak bagia berusaha untuk selalu menyesuaikan selera konsumen dengan
memperhatikan kualitas dari barang. Dengan mengutamakan hal tersebut, Kak Bagia yakin
usahanya akan berkembang dengan baik. Karena kualitas yang dapatkan konsumen lah
yang paling utama. Ide untuk mendirikan usaha pertama kali muncul ketika Kak Bagia
melihat prospek usaha berjualan baju second sangat bagus di daerah sekitar tempat
tinggalnya dan memiliki profitilitas yang tinggi, sehingga beliau Inisiatif untuk mendirikan
usaha milik sendiri dan akhirnya produk usaha Beliau mendapatkan respon yang positif
dari konsumen. Kak Bagia mengawali usahanya dengan menggunakan modal sebesar Rp.
1.500.000,-. Usaha ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Berjalan
sekitar dua tahun lebih, Kak Bagia memutuskan untuk menyewa tempat untuk usaha
dagang nya dengan alasan kenyamanan dan peningkatan servis terhadap konsumen.
C. Cara Memulai Usaha
Memulai usaha trifth store dengan berbekal pengalaman di daerahnya yang sedang
booming berjualan baju second. Dengan jiwa Enterpreneur yang beliau miliki akhirnya kak
Bagia memutuskan untuk terjun ke dunia usaha yakni usaha pakaian dengan produk
unggulannya yaitu baju second. Pertama kali beliau berjualan baju bekas hanya dengan
menggunakan media sosial dan menggunakan rumahnya sebagai gudang. Lambatlaun
usaha baju bekas kak Bagia banyak diminati para konsumen dan berkembang dengan
sangat baik. Akhirnya demi tuntutan kenyamanan dan untuk menarik daya beli konsumen
kak Bagia memutuskan menyewa tempat untuk usaha baju bekas nya dan sampai saat ini
Trifth store nya sangat ramai pelanggan
D. Hal-hal yang Diperlukan Untuk Memulai Usaha
1. Menentukan produk
Pemilihan produk baju bekas ini terjadi secara tidak sengaja, kak Bagia Hanya
memanfaatkan peluang ketika produk tersebut sangat diminati konsumen
2. Modal
Modal yang dibutuhkan kak Bagia untuk memulai usahanya sebesar Rp.
1.500.000,- Yang merupakan uang pribadi milik nya
3. Peralatan
Kak Bagia juga membeli beberapa peralatan untuk menunjang usahanya tersebut,
seperti gantungan baju, tempat baju, meja, kursi, dan cermin
4. Nama usaha
Untuk nama brand nya sendiri kak Bagia memiliki ide dan gagasan pribadi, nama
usaha nya “Sukawati Second” karena daerah tempat beliau tinggal berada di
Sukawati dan beliau bangga menjadi penduduk daerah tersebut
5. Pemasaran
karena usaha baju second sedang berada di titik puncak boomingnya dan kak Bagia
menggunakan media sosial sebagai tempat pemasaranya jadi konsumen adalah 90%
warganet dan 10% warga local

E. Sumber Daya Manusia


Pada awalnya untuk memulai usaha, kak Bagia hanya merekrut satu orang
keluarganya sebagai teman usaha karena pada saat itu omset yang dihasilkan hanya
mampu menggaji 1 karyawan. Karena usaha yang dijalankan lumayan baik dan
berkembang akhir nya kak Bagia menambah jumlah karyawan nya menjadi empat
orang demi alasan memaksimalkan servis konsumen.

F. Sistem Pemasaran
Untuk strategi pemasaran, kak Bagia mengandalkan media sosial karena dengan
respon customer yang cukup baik secara tidak langsung para konsumen yang pernah
membeli baju bekas miliknya akan mempromosikan kepada orang lain karena
pengalaman dari konsumen tersebut yang merasa puas terhadap kualitas dan servis dari
usaha kak Bagia. Menurut beliau cara tersebut dinilai lebih efisien dibandingkan harus
mengeluarkan biaya untuk kegiatan promosi.

G. Kendala Dalam Menjalankan Usaha


Kendala yang di alami kak Bagia selama menajalankan usaha ini yaitu masalah
pada stok barang, karena barang yang datang tidak selalu seperti apa yang di ingin kan,
dan barang yang datang hari ini tidak mungkin datang di hari selanjutnya sehingga kak
Bagia harus selalu menyiapkan uang lebih untuk menstok barang agar barang yang ada
di toko selalu terlihat banyak.

H. Inovasi Pengembangan Usaha


Dari awal kak Bagia hanya fokus pada kualitas terhadap produk jualan nya dan hanya
menggunakan media instagram, namun seiring berjalan nya waktu, kak Bagia mulai
menggunakan media tiktok dan e-commerce lain nya untuk
mempromosikan produk nya.

I. Analisis SWOT
1. Strenght:
• Produk memiliki berbagai macam variasi,
• Sedikit kemungkinan menggunakan baju yang sama,
• Dapat menemukan produk brand terkenal dengan harga murah,
• Harga sangat terjangkau

2. Weakness
• Susah mendapatkan stok barang,
• Banyak barang yang minus seperti robek atau noda
3. Opportunities
• Target pemasaran sebagian besar adalah kalangan muda,
• Fasilitas penunjang usaha untuk pelanggan memadai,
• Tempat untuk usaha strategis karena banyak masyarakat yang beraktivitas
di daerah tersebut
4. Threats
• Banyak pesaing karena konsep mudah ditiru,
• Tidak ada perlindungan hukum untuk produk
• Harga barang yang naik turun dan susah mendapatkan stok barang

4.2 UMKM Pengerajin Rumah-Rumahan Cina


A. Profil Usaha
1. Nama UMKM : Pengerajin Rumah-Rumahan Cina
2. Alamat : Jalan Raya Sukawati, Br. Tebuana, Desa Sukawati,
Kecamatan Sukawati, Gianyar
3. Kepemilikan : Keluarga Kadek Akan Ariawan
4. Jenis Usaha : Pengerajin Rumah-Rumahan Cina
5. Telepon : 087789847848
6. Pemasaran : Dari mulut ke mulut

B. Sejarah Usaha
Memulai usaha pengerajin rumah rumahan Cina sejak tahun 2000, berawal dari
keluarga yang memiliki basic pengerajin sehingga keluarga ini memanfaatkan peluang
tersebut dan memulai untuk menjalankan usaha kecil kecilan. Dengan berbekal kreativitas
dan keterampilan yang dimiliki keluarga ini sehingga mereka menyesuaikan dengan
peluang yang ada. Karena di daerah mereka banyak terdapat masyarakat beragama Buddha
Cina dan agak sulit untuk memenuhi keperluan keagamaan nya maka keluarga pengusaha
kerajinan rumah rumahan Cina memulai bisnis nya. modal awal yang digunakan oleh
keluarga pengrajin ini sebesar Rp.5.000.000,- Yang mereka pinjam di koperasi yang berada
di dekat rumah mereka. semakin berjalannya waktu, kerajinan rumah rumahan Cina yang
mereka buat semakin bervariasi. Yang awalnya hanya mematok harga satu jutaan kini
keluarga pengerajin rumah rumahan Cina ini dapat membuat kerajinan hingga seharga
belasan juta Rupiah.
C. Cara Memulai Usaha
Memulai usaha kerajinan rumah rumahan Cina dengan berbekal kreativitas serta
Keterampilan yang di miliki oleh keluarga ini Dan dengan peluang yang cukup memadai
di lingkungannya maka jiwa Enterpreneur yang ada di keluarga tersebut mulai terlihat.
Pertama kali mereka mematok harga satu jutaan hingga Kini mereka dapat menyelesaikan
pesanan seharga belasan juta rupiah
D. Hal-hal yang Diperlukan Untuk Memulai Usaha
1. Menentukan produk
Pemilihan bahan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan rumah rumahan
Cina ini tergantung pada permintaan pelanggan serta menyesuaikan juga dengan
budget yang ditentukan oleh customer
2. Modal
Modal yang dibutuhkan keluarga pengerajin ini untuk memulai usahanya sebesar
Rp. 5.000.000,- Yang merupakan uang pinjaman
3. Peralatan
Keluarga pengerajin ini juga membeli beberapa peralatan untuk menunjang
usahanya tersebut, seperti gergaji, palu, kabel, lampu dan lain lain
4. Nama usaha
Untuk nama usahanya sendiri keluarga pengerajin ini tidak membuat nama khusus,
karena produk yang mereka jual hanya satu yaitu rumah rumahan Cina
5. Pemasaran
Karena rumah rumahan Cina hanya digunakan untuk upacara keagamaan Cina
Buddha maka target konsumen nya 100% orang orang Cina

E. Sumber Daya Manusia


Pada awal memulai usaha, mereka hanya merekrut anggota keluarga yang ada
di satu halaman rumahnya untuk meminimalisir tingginya uang gaji yang di minta
orang diluar keluarganya, karena omset yang mereka dapatkan belum bisa menggaji
orang di luar keluarganya. Namun saat ini mereka telah merekrut 10 karyawan.

F. Sistem Pemasaran
Untuk strategi pemasaran keluarga pengrajin rumah rumahan Cina ini
memanfaat kan informasi dari orang ke orang serta informasi dari pemimpin agama
Buddha Cina yang ada di daerah setempat maupun di luar daerah karena keluarga ini
yakin kalau rezeki yang mereka dapatkan tidak akan tertukar sehingga mereka tidak
mengeluarkan uang yang banyak untuk media promosi. Mereka juga mementingkan
kualitas sehingga tanpa promosi dari pihak mereka sendiri, customer sudah mencari
keluarga pengerajin ini untuk dipercaya membuat kan rumah rumahan Cina yang akan
digunakan untuk upacara keagamaan.

G. Kendala Dalam Menjalankan Usaha


Kendala yang dialami keluarga pengrajin rumah rumahan ini selama
menjalankan usahanya yaitu masalah stok bahan, jenis bahan yang diminta dan
perlengkapan yang di request oleh customer.

H. Inovasi Pengembangan Usaha


Dari awal keluarga ini memulai bisnisnya mereka lebih mengutamakan kualitas
daripada kuantitas dari barang yang mereka jual. Dan dengan media sosial yang sudah
beragam dan akses pengiriman yang sudah semakin mudah maka, keluarga ini akan
mulai mempromosikan produknya melalui media social.

I. Analisis SWOT
1. Strenght:
• Harga yang bisa menyesuaikan budget pelanggan,
• Bisa merequest pesanan,
• Bahan yang digunakan premium
2. Weakness
• Susah mendapatkan stok bahan,
• Media promosi yang masih terbatas
3. Opportunities
• Target pemasaran sebagian besar adalah kalangan masyarakat Cina,
• Fasilitas penunjang usaha untuk pelanggan memadai,
• Tempat untuk usaha strategis karena banyak masyarakat yang beraktivitas
di daerah tersebut
4. Threats
• Banyak pesaing,
• tidak ada perlindungan hukum untuk produk
• Susah mendapatkan stok barang

4.3 Koperasi
A. Profil Koperasi
1. Nama Koperasi : Koperasi Simpan Pinjam Cempaka Danatama Mandiri
2. Alamat : Jalan SMK I/4 Batubulan, Kecamatan Sukawati,
Gianyar
3. Kepemilikan : Drs. Wayan Subrata
4. Jenis Usaha : Koperasi Simpan Pinjam

B. Sejarah Usaha
Mulai tanggal 2 maret 2001, Drs. Wayan subrata beserta 3 temannya sepakat untuk
membentuk perkumpulan simpan pinjam dan masing-masing diwajibkan untuk mencari
anggota agar perkumpulannya menjadi lebih banyak anggotanya. Pertemuan dibuat sebulan
sekali, dimana dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai simpanan pokok, simpanan
wajib dan juga pinjaman yang diberikan kepada anggota.
Pada akhir bulan maret 2001 anggota berjumlah 40 orang dengan setoran :
1. simpanan pokok Rp. 50.000,-
2. simpanan wajib Rp. 2.500,- per bulan.
Dalam pertemuan anggota tanggal 2 maret 2003, anggota bersepakat untuk mendirikan
perkumpulan ini menjadi Koperasi Simpan Pinjam yang diberi nama KSP. Cempaka
Danatama Mandiri
Dengan surat permohonan tanggal 2 maret 2003, mengajukan permohonan pengesahan
Badan Hukum kepada Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah
Propinsi Bali di Denpasar. Dengan Surat Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia tertanggal 5 Desember 2003, telah disyahkan Akta
Pendirian Koperasi Simpan Pinjam "KSP. Cempaka dana tama mandiri" ini dengan Badan
Hukum sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian KSP. Cempaka
Danatama Mandiri konsumen. Hingga saat ini KSP Cempaka Danatama Mandiri sudah
memiliki anggota yang banyak serta memiliki tambahan 1 cabang yang berada di sebelah
pasar rakyat Gianyar.
C. Strategi yang Dilakukan
Di koperasi ini ada strategi untuk sukses membangun usaha koperasi
1. Benahi Kondisi Internal Koperasi.
Jika sebuah koperasi telah berdiri dalam waktu yang cukup lama tanpa ada
perkembangan, maka perlu suatu pembenahan. Pembenahan ini harus diawali dari
dalam koperasi sendiri seperti kondisi internal.
2. Merekrut Anggota yang Kompeten.
Untuk mengembangkan usaha koperasi bisa dimulai dengan mencari anggota yang
kompeten. Anggota yang memiliki ilmu dan pengalaman tentang koperasi akan lebih
mudah mengurus koperasi dengan baik.
3. Tata Kelola yang Baik
Sebuah usaha bisa berjalan lancar atau tidak, tergantung dari tata kelola perusahaan
tersebut, termasuk juga koperasi. Koperasi bisa berjalan dengan lancar dan berkembang
jika dikelola dengan baik.
4. Buat Promosi
Jika komponen internal dalam koperasi telah diperbaiki, namun belum menemukan
hasil yang maksimal, cobalah buat promosi untuk mengenalkan suatu produk atau jasa
pada seseorang sehingga orang tersebut berminat menggunakan produk
atau jasa tersebut.
D. Kendala Dalam Menjalankan Usaha
Pada koperasi simpan pinjam ini sering kali terjadi masalah seperti kredit
bermasalah atau macet. Hal ini ditimbulkan oleh keterlambatan pembayaran anggota
yang memiliki pinjaman.
Cara koperasi mengatasi kredit macet adalah dengan cara perundingan kembali
antara pihak koperasi dan anggota. Hal yang dirundingkan kembali adalah jangka
waktu dan jadwal pembayarannya sesuai yang kemampuan anggota tersebut. Maka dari
itu biasanya koperasi akan menanyakan beberapa pertanyaan sebelum anggota
melalukan pinjaman kredit untuk meminimalkan terjadinya kredit macet.
Pertanyaannya yakni
- Data diri anggota yang akan melakukan pinjaman kredit.
- Pekerjaan tetap.
- Usaha yang dimiliki.
- Penghasilan.
- Tujuan penggunaan dana yang didapat nantinya.
- Disertai dengan pengumpulan berkas berkas jaminan.

4.4 Lampiran Foto Observasi UMKM dan Koperasi


BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001).
Dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan adalah
hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas, dan keinovasian dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri istilah wirausahawan
telah dikenal sejak abad ke-16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad ke-20.
Beberapa istilah wirausaha, seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, dan di Jerman
dikenal dengan unternehmer.
UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang
UMKM.1 Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan
anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik
langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut. Sedangkan usaha mikro adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah
kecil atau usaha besar yangmemenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.
Secara bahasa “koperasi” dapat diartikan sebagai kerja sama. Dalam hal ini, koperasi
berarti suatu wadah ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bersifat
terbuka dan sukarela yang bertujuan untuk memmperjuangkan kesejahteraan anggota secara
bersama-sama
Memulai usaha trifth store sejak tahun 2019 Berawal dari hobi yang suka mencari baju
brand brand bekas, Kak Bagia pun memanfaatkan peluang tersebut dan memulai untuk
menjalankan usaha kecil kecilan menggunakan kan media sosial dan rumahnya sebagai
gudang. Hanya dengan berbekal eksperimen sendiri dengan inovasi, usaha trifth store yang
didirikan oleh kak bagia berusaha untuk selalu menyesuaikan selera konsumen dengan
memperhatikan kualitas dari barang
Memulai usaha pengerajin rumah rumahan Cina sejak tahun 2000, berawal dari
keluarga yang memiliki basic pengerajin sehingga keluarga ini memanfaatkan peluang tersebut
dan memulai untuk menjalankan usaha kecil kecilan. Dengan berbekal kreativitas dan
keterampilan yang dimiliki keluarga ini sehingga mereka menyesuaikan dengan peluang yang
ada. Karena di daerah mereka banyak terdapat masyarakat beragama Buddha Cina dan agak
sulit untuk memenuhi keperluan keagamaan nya maka keluarga pengusaha kerajinan rumah
rumahan Cina memulai bisnis nya. modal awal yang digunakan oleh keluarga pengrajin ini
sebesar Rp.5.000.000,- Yang mereka pinjam di koperasi yang berada di dekat rumah mereka.
semakin berjalannya waktu, kerajinan rumah rumahan Cina yang mereka buat semakin
bervariasi. Yang awalnya hanya mematok harga satu jutaan kini keluarga pengerajin rumah
rumahan Cina ini dapat membuat kerajinan hingga seharga belasan juta Rupiah.
Mulai tanggal 2 maret 2001, Drs. Wayan subrata beserta 3 temannya sepakat untuk
membentuk perkumpulan simpan pinjam dan masing-masing diwajibkan untuk mencari
anggota agar perkumpulannya menjadi lebih banyak anggotanya. Pertemuan dibuat sebulan
sekali, dimana dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai simpanan pokok, simpanan wajib
dan juga pinjaman yang diberikan kepada anggota.

5.2 Saran
Demikianlah laporan observasi dari kelompok kami, penulis menyadari bahwa laporan
kamu buat ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak hal yang harus diperbaiki. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan observasi ini bisa memberikan
manfaat bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai