Tugas Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya
Disusun Oleh :
Kelas 3R
Program Studi D3 Akuntansi
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
disampaikan–Nya, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Maksud dari
penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya
yang di berikan oleh bapak Bambang Tutuko sebagai dosen Mata kuliah Akuntansi Biaya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak akan berhasil dengan
baik tanpa adanya bantuan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan laporan
ini.
Walaupun penulis telah berusaha menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya namun kami
menyadari, bahwa penyajiannya masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan tersebut banyak cara pembuatan dan aneka ragam
pangan yang ada. Sebagai negara agraris di Indonesia cara memenuhi pangan lebih banyak
dipilih dari hasil pertanian. Hasil dari pertanian tersebut pun diolah menjadi aneka ragam
makanan, salah satu contohnya adalah kacang kedelai yang di olah menjadi tahu atau tempe.
Endapan dari perasan biji kacang kedelai yang mengalami koagulasi dapat diolah menjadi tahu.
Bahkan ampas atau sisa dari proses pembuatan tahu dapat dibuat menjadi oncom. Walaupun
tahu bukan berasal asli dari Indonesia, melainkan dari Tiongkok tetapi sudah banyak pabrik
tahu yang berdiri di Indonesia. Contohnya adalah pabrik tahu yang ada didaerah Mampang
Prapatan – Jakarta Selatan.
Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu
serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning
dan coklat. Karena populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan tempat makan berbagai
tingkat sosial di Indonesia, bersama-sama dengan tempe.
Selain menciptakan berbagai macam varian tahu seperti tahu putih, tahu kuning maupun
tahu coklat, tahu juga merupakan sumber bahan dari pembuatan oncom. Yang digunakan untuk
membuat oncom adalah ampas tahu yang direbus kemudian di fermentasi menggunakan ragi.
2.3 Proses Pembuatan Tahu
Berikut ini informasi yang kami dapatkan tentang proses pembuatan tahu di Pabrik Bapak
Imrani yang terletak di daerah Mampang Prapatan – Jakarta Selatan.
Mesin giling
Wajan Besar
Tungku
Cetakan Tahu
Kain Sifon
Ember
Tampah
Saringan
1. Pencucian
Hal yang pertama kali dilakukan pada kacang kedelai yang akan diolah menjadi Tahu adalah
pencucian, proses ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti: Tanah, daun
kering, kerikil, dan lain lain. Dalam proses pencucian, produsen hanya menggunakan air tanpa
bahan tambahan lainnya. Dan setelah pencucian kacang kedelai direndam selama ± 2 jam.
2. Penggilingan
Sebelum memasuki proses pemasakan, kacang kedelai yang sudah direndam kemudian digiling
dengan menggunakan mesin. Hal ini bertujuan untuk menghaluskan kacang kedelai menjadi
bubur sehingga Tahu yang diperoleh mempunyai tekstur yang lembut, penggilingan dilakukan
2 kali. Hasil gilingan kacang kedelai ini kemudian ditampung untuk diproses lebih lanjut.
3. Pemasakan
Pemasakan bubur kacang kedelai ini mempunyai proses yang sedikit rumit. Pertama-tama,
bubur kacang kedelai di campur dengan air dan air jatu (air sisa perebusan tahu yang
difermentasikan selama satu hari. Pencampuran air jatu ini dimaksudkan untuk memperoleh
tahu yang kenyal dan tidak mudah hancur) dan direbus menggunakan uap dalam bak. Setelah
mendidih, rebusan kacang kedelai disaring dengan cara diperas dengan kain agar ampasnya
terpisah, lalu dicampur dengan air dan direbus untuk kedua kalinya.
Setelah mendidih, terbentuklah endapan yang selanjutnya akan dicetak menjadi Tahu,
sementara air sisa rebusan akan difermentasikan selama satu hari menjadi air jatu untuk
digunakan dalam proses perebusan di hari berikutnya.
4. Pencetakan
Endapan yang terbentuk pada proses perebusan kedua selanjutnya akan ditaruh dalam cetakan.
Beberapa cetakan ini akan ditumpuk menjadi satu dan di press menggunakan pemberat agar
kandungan air yang tidak diperlukan dapat keluar dan mengeraskan struktur tahu.
5. Pemotongan
Tahu yang sudah dicetak kemudian didiamkan selama 30 menit lalu dipotong sesuai ukuran
untuk mempermudah proses pengemasan, pendistribusian, dan penjualan. Alat yang
digunakan adalah penggaris kayu dan pisau dapur. Setelah dikemas, Tahu yang sudah jadi ini
kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional .
6. Variasi Tahu
1. Tahu Putih
2. Tahu Kuning
Tahu- tahu putih yang sudah jadi kemudian direndam kembali ke dalam air yang sudah
dicampuri dengan gilingan kunyit selama 2 jam.
Penjualan Rp 46.800.000
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp 6.600.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 21.000.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 9.860.000
Biaya Penjualan (Rp 37.280.000)
Laba Bruto Rp 9.520.000
Biaya Usaha :
Biaya Pemasaran (Rp 2.800.000)
Laba Bersih Rp 6.720.000
Penjualan Rp 561.600.000
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp 79.200.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 252.000.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 105.320.000
Biaya Penjualan (Rp 436.520.000)
Laba Bruto Rp 125.080.000
Biaya Usaha :
Biaya Pemasaran (Rp 51.600.000)
Laba Bersih Rp 73.480.000
2.5 Dokumentasi
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan langsung di pabrik tahu Bpk. Imrani, dapat disimpulkan bahwa
pengolahan kacang kedelai hingga menjadi tahu cukup rumit dan memerlukan kerja keras,
protein nabati yang terdapat dalam kedelai juga bisa digunakan sebagai protein pengganti
daging. Harganya pun lebih ekonomis.
3.2 SARAN
Sebagai orang Indonesia kita patut bersyukur karena memiliki sumber daya alam yang begitu
kaya, termasuk dalam bidang pertanian yaitu kacang kedelai. Kacang kedelai dapat
menciptakan berbagai macam makanan seperti tahu, tempe, oncom, dll., dan semua itu
mengandung protein nabati yang tinggi. Maka dari itu kita wajib mengkonsumsinya.
3.3 LAIN-LAIN
Berikut kami sajikan bukti melakukan observasi dalam bentuk link youtube dibawah ini :
https://youtu.be/hrUETEPokjs