20.000.000
0 1 2 3
0,909 x
10.000.000
9.090.000
0,826 x 10.000.000
8.260.000
0,751 x 10.000.000
7.510.000
24.860.000
Jika tidak memperhaatikan time volue of money maka proceeds yang diperoleh
selama 3 tahun adalah sebesar Rp. 30.000.000,-
Jika memperhatikan time volue of money maka proceeds yang diperoleh selama 3
tahun hanya sebesar Rp. 24.860.000,-
1. Untuk investasi yang proceeds tiap tahunnya sama
Jika proceeds tiap tahun sama maka dapat dihitung dengan menggunakan tabel PV of
annuity (A2)
Contoh:
Suatu tawaran investasi sebesar Rp. 100.000.000,- proceeds tahunan yang
diharapkan selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 22.500.000,- Apa pendapat saudara
jika Cost of capital 10%?
Jawab:
PV proceeds : 3,790 x Rp. 22.500.000 = Rp. 85. 275.000,-
2. Untuk investasi yang proceeds tiap tahunya tidak sama jika proceeds tiap tahun tidak sama,
maka dihitung dengan mengunakan tabel Al.
Contoh :
Suatu tawaran investasi sebesar Rp. 120.000.000,- Perkiraan proceeds yang akan diperoleh
tiap tahunya adalah :
Tahun I Rp. 60.000.000,-
Tahun II Rp. 50.000.000,-
Tahun III Rp. 30.000.000,-
Tahun IV Rp. 30.000.000,-
Tahun V Rp. 30.000.000,-
Tahun VI Rp. 30.000.000,-
Jika ada beberapa usulan investasi dan setelah dihitung semuanya positif NPVnya serta PI> maka
yang dipilih yang NPVnya positif terbesar.
Prinsip IRR adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat mempersamakan Present
volue of Proceeds dengan investasinya. Pada keadaan tersebut NPV = 0. Dalam hal ini ada hubungan
antara NPV dan IRR, yaitu yang satu mencari NPV pada discount rate tertentu sedangkan yang
lainnya justru mencari discount ratenrya.
IRR bisa dicari dengan metode coba-coba , mula-mula dihitung jumlah PV proceeds dengan DF yang
dipilih. Kemudian dihitung jumlah PV sproceeds dan dibandingkan dengan investasi lainnya.
Catatan;
Pada tingkat bungga 23,37%, NPV = 0. Jika tingkat bungga 10% NPV pasti positif besar sehingga
tawaran diterma (IRR>cost of capital).
Contoh yang proceeds tiap tahunya sama tersebut sebenarnya bisa diselesaikan dengan lebih cepat,
sebagai berikut:
Rp. 45.000.000,- =Rp. 22.500.000,-x
(Investasi) (PV proceeds)
x=2
Dengan menggunakan tabel A2, dicari pada tahun ke 3 yang PV faktornya 2,00. Angka 2,00 tidak
ada, tetapi 2,00 tersebut terletak antara 2,001 (DF 23%) dan 1,981 (DF 24%) ini berarti bahwa
timgkat bunga pasti terletak antara 23% dengan 24% lalu langsug dihitung dengan cara interpolasi
tersebut.
2. Untuk Investasi yang proceeds tiap tahunya tidak sama.
Jika proceeds tiap tahunya tidak sama maka dapat dicari dengan menggunakan tabel Al.
Contoh:
Suatu tawaran investasi sebesar Rp. 120.000.000,- tersebut diharapkan akan diperoleh
proceeds sebagai berikut.
Jawab:
Tahun proceeds DF PV DF PV
27% 28%
1 60.000.000 0,787 47.220.000 0,781 46.860.000
2 50.000.000 0,620 31.000.000 0,610 30.500.000
3 30.000.000 0,488 14.640.000 0,476 14.280.000
4 30.000.000 0,384 11.520.000 0,372 11.160.000
5 30.000.000 0,302 9.060.000 0,291 8.730.000
6 30.000.000 0,238 7.140.000 0,227 6.310.000
Jumlah PV proceeds 120.580.000 118.340.000
Jumlah PV investasi (120.580.000) (120.000.000)
NPV + 580.000 -1.660.000
IRR =P1 – C1 P2 – P1
C2– C1
Keterangan :
P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bunga ke 2
C1 = NPV ke 1
C2 =NPV ke 2
IRR (27,26%) > cost of capital (20%), maka tawaran investsi bisa diterima.