FISTULA PREAURIKULAR
Oleh :
Hazma Wildani Hasibuan, S.Ked
Preseptor :
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Indra Zachreini, Sp.
T.H.T.B.K.LSuspK(K), FISCM selaku preseptor selama mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu THT-KL atas waktu dan tenaga yang telah
diluangkan untuk memberikan bimbingan, saran, arahan, masukan, semangat, dan
motivasi bagi penulis sehingga referat ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
1 ii
DAFTAR ISI
1 iii
BAB I
PENDAHULUAN
Fistula preaurikular terjadi ketika pembentukan daun telinga pada masa embrio.
kelainan ini berupa gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2 Fistula preaurikular
sering di temukan pada suku bangsa di asia dan afrika, yang merupakan kelainan herediter
yang dominan. Fistula preaurikular juga bisa di sebut sebagai sinus preaurikular . (1)
Kelainan ini sering di temukan pada pemeriksaan fisik berupa lubang kecil yang
mengarah ketelinga luar,biasanya pada tepi anterior dari bagian ascending heliks.kelainan
ini sering terjadi di laporkan pada permukaan lateral crus heliks dan tepi posterior dan
superior dari heliks tragus atau lobulus secara anatomi kelainan ini terletak pada lateral
dan superior dari nervus facialis dan kelenjar parotis fitula dapat di temukan di depan
tragus atau di sekitarnya dan seringkali mengalami infeksi, pada keadaan tenang tampak
muara fistula terbentuk bulat atau lonjong ,berukuran seujung pensil, dari muara fistula
sering keluar secret yang berasal dari kelenjar sebasea. (2)
Fistula preaurikular di turunkan secara autosomal dominan inkomplit , kelainan ini
dapat muncul secara spontan. Fistula dapat terjadi secara bilateral ,terjadi pada 25-50%
kasus pada kasus yang terjadi secara unilateral ,preaurikular kiri lebih sering terkena. Biasa
pasien datang karena obstruksi dan infeksi fistula sehingga terjadinya pioderma atau
silulitis fasial bila ada keluhan ,oprasi tidak perlu dilakukan . akan tetapi jika terdapat
abses berulang dapat pembentukan sekret kronis maka perlu dilakukan pengangkatan
fistula seluruhnya karena bila tidak bersih akan menyebab kan ke kambuhan. (3)
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Fistula preaurikular merupakan kelainan herediter yang dominan. fistula
dapat ditemukan di depan Tragus. berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran
seujung pensil. dari muara fistula sering keluar Sekret yang berasal dari kelenjar
sebasea.(2)
2.2 Etiologi
Fistula preaurikular terbentuk akibat gangguan penyatuan dan penutupan
Arcus brakialis pertama dan kedua dari hillocks of his pada usia Janin 4 minggu
Arcus berakhir alis tampak di permukaan Janin setelah minggu ke 6 hyoid dan
Arcus mandibular menyatu dan melintas di bawah kedudukan kanalis auricula
eksterna lalu kemudian menutup daerah penyatuan terletak di leher pada Region
sub mandibulare gangguan penutupan celah tersebut menyebabkan disitulah
preaurikular Kongenital sehingga pada umumnya muara fistula terletak pada
crus Helicis sebagian yang lain meluas dari pinggir bawah Heliks ke sudut mulut
fistula ini juga Bisa terbuka katas pada lantai meatus akustikus eksternus dan di
bagian pinggir depan bawah dari otot sternokleidomatoideus pada daerah
belakang sudut rahang bawah. (1,3,5)
Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri yang menyebabkan
infeksi ini adalah Staphylococcus epidermis (31%), Staphylococcus
aureus (31%), Streptococcus viridians (15%), peptococcus spesiec
(15%) dan Proteus spesies (8%). (1)
2
2.3 Epidemiologi
Dalam sebuah studi, insidensi fistula preaurikular di amerika serikat sekitar
0-0.9% dan insidensinya di kota new york sekitar 0.23%. di taiwan, insidensinya
sekitar 1.6-2.5% di skotlandia sekitar 0.06% dan di hungaria sekitar 0.47%.
dibeberapa bagian asia dan afrika, insidennya sekitar 0.06% dan insidensinya
pada ras amerika, afrika dan asia adalah 1-10%. Baik laki-laki maupun perempuan
memiliki kemungkinan yang sama untuk penderita kelainan ini. Fistula
preaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihat pada saat lahir. (3)
2.4 Patofisiologi
Selama embriogenesis, daun teliga (aurikula) muncul dari arkus
brakial 1dan 2 pada minggu keenam kehamilan. Arkus brakial adalah
struktur mesoderm yang di bungkus oleh ektoderm dan mengelilingi
endoderm. Arkus-arkus ini terpisah satu dengan lainnya oleh
celah brakial ektoderm kearah luar dan oleh kantong faringeal
endoderm kearah dalam.
Arkus brakial 1 dan 2 brakial masing-masing membentuk 3
tonjolan (hillocks) struktus ini disebut hillocks of his. Tiga hillocks
muncul dari tepi bawah arkus brakial 1 dan 3 lagi dari batas arkus
brakial kedua. hillocks ini seharusnya bergabung selama beberapa
minggu kemudia pada masa embriogenesis. Fistula pre aurikular terjadi
sebagai akibat dari kegagalan penggabungan tonjolan-tonjolan ini.
(1,3,5)
Fistula preaurikular biasanya sempit, panjangnya bervariasi
(biasanya pendek) dan salurannya biasanya kecil. Fistula preaurikular
biasanya ditemukan pada lateral, superior dan posterior dari nervus
fasialis dan kelenjar parotis. Pada hampirsemua kasus, salurannya
terhubung ke perikondrium dari kartilago daun telinga.Salurannya
dapat mengarah ke kelenjar parotis. (5)
3
2.5 Manifestasi Klinik
Kelainan ini biasanya asimptomatik. Penderita dengan fistula
preaurikular kongenital pada umumnya datang ke dokter setelah
terjadi obstruksi dan infeksi fistel ini baik infeksi yang pertama
ataupun infeksi yang berulang dengan keluhan-keluhan rasa sakit dan
bengkak di depan telinga serta demam. Penyebab infeksi tersering
adalah manipulasi penderita terhadap muara fistula karena timbulnya
rasa gatal atau keluarnya sekret. Sekret yang tidak dapat dikeluarkan
juga merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri
sehingga akan timbul suatu infeksi dan selanjutnya menjadi abses.
Dapat pula terjadi pioderma atau selulitis fasial. (1,2,3,5)
4
2.6 Diagnosis
Diagnosis fistula preaurikular dapat ditegakan berdasarkan empat cardinal
sign yakni berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
Kebanyakan orang dengan kelainan ini biasanya asimptomatik.
Hanya sepertiga orang menyadari adanya kelainan ini. Dalam sebuah
studi terhadap 31 pasien, suatu lesi menjadi jelas, sekitar 9,2 tahun
(rata-rata) sebelum mereka mencari pertolongan medis. (3)
2. Pemeriksaan fisik
Fistula preaurikular biasanya muncul sebagai sebuah celah kecil
dekat tepi anterior heliks bagian ascending. Jika fistula ini mengalami
infeksi yang aktif dapat ditemukan adanya tanda-tanda radang yang
biasanya disertai pengeluaran sekret, dan dapat meninggalkan gejala
5
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan Radiologi
5. Gambaran histologis
6
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan fistula preaurikular kongenital ini tidak
diperlukan kecuali pencegahan terjadinya infeksi yaitu menghindari
manipulasi dan membersihkan muara dari sumbatan dengan alkohol
atau cairan antiseptik lainnya secara rutin. Pada kasus dengan infeksi
biasanya dapat diberikan antibiotik dan kompres hangat. (1,3,5)
7
Gambar 2. Eksisi Fistula Preaurikular.(5)
8
2.8 Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari fistula preaurikular adalah:
a. Karsinoma sel basal
Gambar 3. Papul berwarna merah muda translusen disertai telangiektasisdan erosi krusta. ( 9 )
9
Gambar 4. Kista epidermoid yang besar dengan punctum prominen.(10)
2.9 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada fistula preaurikular adalah :
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
2. Hafil AF, Sosialisman, Helmi. Kelainan telinga luar. Dalam Soepardi EA,
Iskandarb N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga,
Hidung, Tenggorok,
3. ScheinfeldNS. Preauricular Sinuses. 2010 (cited 2014 April 30 th); Available from
URL: http://emedicine.medscape.com/article/1118768-overview
4. Voll M, Wesker K. Ear and vestibular apparatus.In: Voll M, Wesker
K. Atlas of
8. Skandalakis LJ, Skandalakis JE, Skandalakis PN. Brakial Cleft sinuses and cyst.
In: Skandalakis LJ, Skandalakis JE, Skandalakis PN. Surgical Anatomy and
Technique A
12