Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM MAJALAH BOBO EDISI 39

LAPORAN ILMIAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa
Dosen pengampu Arief Loekman, S.S., M.Hum.

Disusun oleh :

Trias Amalia Sugiharti


16213012
3.B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, BAHASA DAN SASTRA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

2018
KATA PENGANTAR

Mata kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa merupakan mata kuliah yang


berkesinambungan dengan mata kuliah kebahasaan lainnya, yaitu Linguistik Umum, Fonologi,
Morfologi, Sintaksis, Semantik, Pragmatik, Sosiolinguistik, dan berbagai tataran kebahasaan
lainnya. Pada mata kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa ini, penulis diharapkan dapat
menemukan, menelaah, mengkaji, menganalisis, dan mengenali kesalahan-kesalahan berbahasan
dalam berbagai tataran kebahasaan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran bahasa, baik
oleh pembelajar bahasa ataupun oleh pengguna bahasa.

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kekuatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini. Begitu juga untuk pihak-pihak lain yang membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara lahir maupun batin, maka dari itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis, dosen pengampun mata kuliah
Problematika Pembelajaran Bahasa, Bapak Arief Loekman, S.S, M.Hum., dan kepada teman-
teman di kelas 2 (dua) B dan 3 (tiga).

Judul dari Laporan ilmiah ini adalah “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Majalah
Bobo”, di mana penulis akan membahas mengenai kesalahan-kesalahan berbahasa yang
ditemukan dalam majalah bobo edisi 39 yang terbit pada 4 Januari 2018.

Seperti pepatah yang mengatakan “tidak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan
kajian yang penulis jabarkan dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan segala
keterbatasan yang penulis miliki. Penulis hanya dapat berusaha semaksimal yang penulis bisa
dan hasilnya penulis sandarkan kepada Allah Swt, yang Maha Mengetahui dan Maha Besar,
yang pada-Nya penulis memohon segala petunjuk dan bimbingan. Semoga apa yang kita lakukan
Allah Swt jadikan sebagai pencerah pola pikir sehingga akan banyak mengubah paradigma
menuju arah kemajuan dan keadaan yang lebih baik.

Garut, 22 Januari 2018

Penulis

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 1
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................1
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................2
A. Latar Belakang ..................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN METODE .............................................................................................5
A. Bahasa Baku ......................................................................................................................................5
B. Awalan atau Prefiks...........................................................................................................................5
1. Batasan Prefiks ..................................................................................................................................5
2. Macam-Macam Prefiks .....................................................................................................................5
3. Abreviasi ...........................................................................................................................................5
C. Kata Depan atau Preposition .............................................................................................................6
D. Bunyi yang Seharusnya Diluluhkan, tapi Tidak Diluluhkan .............................................................6
E. Pembentukan Kata Depan yang Tidak Tepat ....................................................................................6
F. Metode ...............................................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................................................7
A. Penyingkatan Morf ............................................................................................................................7
1. Perbaikan Pertama .........................................................................................................................7
2. Perbaikan Kedua............................................................................................................................7
3. Perbaikan Ketiga ...........................................................................................................................8
B. Penghilangan Prefiks ber- .................................................................................................................8
1. Perbaikan Pertama .........................................................................................................................8
BAB IV SIMPULAN ....................................................................................................................................9
REFERENSI............................................................................................................................................... 10

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 2
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang bahasa, manusia memang memerlukan bahasa dalam berkomunikasi.
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulis. Artinya bahwa bahasa
adalah suatu alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kemauan yang murni
manusiawi, dengan pertolongan sistem lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja.
Penyampaian informasi atau pesan tersebut tentunya dengan menggunakan kata. Maka, agar
pesan yang disampaikan oleh penutur dapat diterima oleh penerima hendaknya perlu
memerhatikan penyusunan kata dengan baik.

Media cetak ataupun elektronik merupakan media yang digunakan untuk


menyampaikan suatu pikiran, salah satunya adalah majalah. Penulisan dalam majalah
hendaknya memerhatikan penulisan kata atau morfem sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pengetikan. Kaidah atau aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia
sebenarnya sudah banyak dibicarakan dalam buku-buku tata bahasa. Dalam pengajaran
bahasa di sekolah pun tata cara pembentukan kata sudah diajarkan. Meskipun demikian, hal
itu tidak berarti semua bentukan kata dalam bahasa Indonesia telah dilakukan melalui proses
yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam kenyataan berbahasa, masih sering
kita jumpai bentukan kata yang menyimpang dari kaidah. Baik ragam tulis maupun ragam
lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran morfologi.

Penelitian ini difokuskan pada surat kabar, di mana surat kabar merupakan alat
komunikasi tulisan yang banyak diminati dan selalu menghadirkan informasi terhangat.
Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain: (a) penghilangan afiks,
(b)bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan, (c) peluluhan bunyi yang seharusnya
tidak diluluh, (d) penggantian morf, (e) penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-
, dan menge-, (f) pemakaian afiks yang tidak tepat, (h) penempatan afiks yang tidak tepat
pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata majemuk yang tidak tepat. Di majalah Bobo
ini edisi 39, terbit 4 Januari 2018 kita akan menganalisis kesalahan berbahasa pada tataran
morfologi.

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 3
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
B. Rumusan Masalah
Dari uraian sebelumnya, maka penulis ringkas dalam rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kesalahan berbahasa tataran morfologi dalam majalah Bobo edisi 39?
2. Bagaimana pembetulan terhadap kesalahan berbahasa bidang morfologi dalam majalah
Bobo edisi 39?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk :
1. Dapat mengetahui dan memahami kesalahan berbahasa tataran morfologi dalam
majalah Bobo edisi 39.
2. Dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahan berbahasa tataran morfologi dalam
majalan Bobo edisi 39.

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 4
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN METODE

A. Bahasa Baku
Ragam bahasa baku bercirikan tiga sifat, yaitu memiliki kemantapan dinamis, yang
berupa kaidah dan aturan yang tetap, bersifat kecendekiaan, dan penyeragaman kaidah ( dan
bukan penyamaan ragam bahasa). Karena kemantapannya, maka bentuk perumus harus
diikuti oleh perajin dan perusak .

Bahasa baku mendukung tiga fungsi yang bersifat pelambang (simbolis), yaitu fungsi
pemersatu, fungsi pemberi kekhasan, fungsi pembawa kewibawaan, dan satu fungsi yang
bersifat objektif, yaitu fungsi sebagai acuan.

B. Awalan atau Prefiks


1. Batasan Prefiks
Prefiks adalah suatu peristiwa pembentukan kata dengan jalan membubuhkan afiks
pada awal kata bentuk dasar. Misal kata berkorban, sejumlah, dan lain sebagainya. Kata
berkorban terdiri dari awalan ber- dan kata dasar korban. Dalam hubungan antara semua
awalan dengan kata dasar disebut hubungan struktural. Karena semua unsur yang
terdapat pada kata itu merupakan bagian-bagian yang lebih kecil untuk membentuk satu
kesatuan.

2. Macam-Macam Prefiks
a. ber-
b. di-
c. meN- ; mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-,
d. ke-
e. pe-
f. ter-
3. Abreviasi
Abreviasi adalah proses pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau
kombinasi leksem sehingga terjadilah bentuk baru yang berstatus kata. Singkatan yaitu
salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang
dieja huruf demi huruf maupun yang tidak. Misalnya: FBS (Fakultas Bahasa dan Seni),
KKN (Kuliah Kerja Nyata), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), BSI (Bahasa dan Sastra
Indonesia). Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku
kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit
banyak memenuhi kaidah fonotaktik bahasa Indonesia. Seperti : SIM (Surat Izin
Mengemudi),UNMA (Universitas Majalengka), Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 5
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
C. Kata Depan atau Preposition
Kata depan adalah kata yang tidak pernah mengalami perubahan bentuk dan tidak dapat
berdiri sendiri sebagai subjek, predikat dan objek serta ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya. Pembagian kata depan, terdiri atas :
1. Kata depan sejati : kata depan yang digunakan untuk menyatakan tempat. Misal di, ke,
dari.
2. Kata depan majemuk : gabungan dari kata depan sejati dengan kata lain. Biasanya kata
depan ini menyatakan orang, nama orang, nama binatang, nama benda. Misalnya dari
pada, kepada, di dalam.
3. Kata yang merupakan bentuk gabungan atau berupa bentuk tunggal, misalnya akan,
seperti, demi, dengan, untuk.

D. Bunyi yang Seharusnya Diluluhkan, tapi Tidak Diluluhkan

Sering kita jumpai kata dasar yang berfonem awal /k/, /p/, /s/,atau /t/ tidak diluluhkan
saat mendapar prefiks meng-, atau peng-. Sesuai dengan kaidah morfologi. Kata dasar yang
berfonem awal /k/, /p/, /s/,atau /t/ luluh menjadi bunyi sengau, yakni /s/ menjadi /ny/, /t/
menjadi /n/, /k/ menjadi /ng/, dan /p/ menjadi /m/.

E. Pembentukan Kata Depan yang Tidak Tepat


Kata di menunjukkan tempat banyak dijumpai salah penempatannya. Seharusnya di-
mempunyai spasi apabila menunjukkan tempat.

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik
simak dan mencatat. Muh. Nazir, metode deskriptif data diartikan sebagai suatu metode
dalam meneliti status manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Muh. Nazir 1983:63). Sumadi Suryabrata
menyatakan bahwa "metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan
membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-
sifat populasi ataudaerah tertentu". (Sumardi Suryabrata, 1983:18)

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 6
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penyingkatan Morf
Pada majalah Bobo halaman 27 terdapat kesalahan berbahasanya yaitu penyingkatan
morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge- dengan tema “Pengetahuan” dengan kalimat
yang berbunyi : “Kayuhlah sepedamu di jalur sebelah kiri. Yang juga penting
,jangan ngebut”. Pada kalimat tersebut tepatnya yang digaris bawahi itu merupakan kata
yang salah ,dimana pada kata tersebut terdapat penyingkatan morf. Penyingkatan tersebut
sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Mungkin karena pengaruh
bahasa daerah, sehingga pemakai bahasa sering melakukkan penyingkatan yang akhirnya
menghasilkan pemakaian bentuk yang salah. Sehingga dapat kita perbaiki menjadi seperti
dibawah ini:

1. Perbaikan Pertama
Bentuk Tidak Baku :
a. Kayulah sepedamu di jalur sebelah kiri. Yang juga penting jangan ngebut.
b. Teman cuma bisa ngobrol dan main saja.

Bentuk Baku :
a. Kayulah sepedamu di jalur sebelah kiri. Yang juga penting jangan mengebut.
b. Teman cuma bisa mengobrol dan main saja.

Pada contoh kalimat tersebut, yang digaris bawahi mendapatkan morf menge-
sehingga ngebut menjadi mengebut dan ngobrol menjadi mengobrol.

2. Perbaikan Kedua
Terdapat kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi dalam penyingkatan morf.
Kalimat yang terdapat dalam majalah bobo tersebut terdapat sebuah penyingkatan yang
membuat terjadinya kesalahan dalam berbahasa,begitu banyak penyingkatan yang
terjadi didalam penulisannya. Hal ini terjadi mungkin saja karena ketidaksengajaan
penulis dalam mengetiknya. Kesalahannya dapat kita lihat dalam kalimat seperti ini :
Bentuk Tidak Baku :
Bisa nyambung ketika ngobrol.
Bentuk Baku :
Bisa menyambung ketika mengobrol.
Pada contoh tersebut (1) terdapat dua kata yang mengalami kesalahan berbahasanya
dalam penyingkatan morf. Hal ini dapat kita lihat pada kata nyambung dan ngobrol.
Dua kata tersebut mengalami penyingkatan morf meny- dan meng-, sehingga jika kita

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 7
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
luluhkan morf tersebut kedalam kata itu maka akan menjadi
menyambung dan mengobrol.

3. Perbaikan Ketiga
Terdapat kesalahan berbahasanya yaitu penyingkatan morf dalam kalimat :
Masih belum dianggap pantas ikut kompetensi nyanyi oleh Pak Simon
Kata yang digaris bawahi tersebut mendapatkan kesalahan berbahasa yaitu
penyingkatan morf seharusnya kata nyanyi mendapatkan morf me- sehingga
menjadi menyanyi.
Dalam roman terlaris karangan Pram semasa dibui ini, Pram mengangkat sebuah
kerangka cerita yang menimbulkan sejuta tafsir bagi siapa saja yang membacanya. Baik
itu dari kalangan politik, edukasi, bahkan masyarakat awam pun akan meninggalkan
kesan yang berbeda.

B. Penghilangan Prefiks ber-


Selanjutnya halaman 30 pada cerita Paman Kikuk,terdapat kesalahan berbahasa tataran
morfologi yaitu penghilangan prefiks ber- pada contoh kalimat dibawah ini :

1. Perbaikan Pertama
Bentuk Tidak Baku :
Di komplek rumah Paman Kikuk, akan diadakan kumpul bersama.
Bentuk Baku :
Dia kom plek rumah Paman Kikuk, akan diadakan berkumpul bersama.

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 8
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
BAB IV
SIMPULAN
Dalam urainan diatas dapat dismpulkan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar
adalah bahasa Indonesia yang dalam penggunaannya sesuai dengan situasi dan kaidah tata
bahasa yang berlaku. Kaidah bahasa yaitu kaidah bahasa Indonesia baku atau yang danggap
baku. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia dianjurkan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam situasi resmi maupun kehidupan sehari-hari. Namun masih
minimnya pengetahuan tentang bagaiman bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga masih
banyak yang tidak menggunakannya secara tidak tepat.
Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak bahkan lebih lengkap mengenai
pembahasan Analisis Kesalahan Berbahasa, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-
buku dari berbagai pengarang, karena di dalam laporan ini penulis hanya membahas mengenai
Bahasa yang Baik dan Benar serta Bahasa Baku.
Di sini penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan
selanjutnya sangat diharapkan.

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 9
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018
REFERENSI
Anwar, Rosihan. 2004. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan BahasaIndonesia.
Jakarta.
Juwito. 2008. Menulis Berita dan Feature’s. Surabaya: Unesa University Press.
Maskanah. 2014. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda titik, Tanda Koma, dan Tanda Tanya
pada Cerita Pendek di Koran Harian Tanjungpinang Pos. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali
Haji Tanjungpinang.
Nurhayati. 2012. Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam Surat Dinas Pada
Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Sari, Kartika. 2013. Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Halaman
“Pembaca Menulis” Surat Kabar Tanjungpinang Pos Edisi Maret 2013. Skripsi. Universitas
Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
Sugihastuti. 2012. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Bahasa : Laporan Ilmiah – Analisis Kesalahan Berbahasa 10
dalam Majalah Bobo Edisi 39 ditulis oleh Trias Amalia Sugiharti – 16213012 © 2018

Anda mungkin juga menyukai