SULAWESI TENGGARA
1915141012 Irwansyah
1915140009 Nurul Hikmah
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
Kultur atau budaya berasal dari bahasa latin “colere” Salah satunya adalah konsep budaya dari pemikiran
yang berarti mengolah atau mengerjakan. Sedangkan Koentjaraningrat. Menurut beliau, kebudayaan adalah keseluruhan
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya dapat sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka
diartikan sebagai sebuah akal budi, adat istiadat atau kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.
sebuah pemikiran. Secara umum, budaya dapat dipahami Menurut Koentjaraningrat, unsur-unsur budaya terdiri dari 7 unsur
sebagai sebuah aturan yang mengatur umat manusia agar di antaranya adalah bahasa, sistem pengetahuan, sistem
dapat mengerti tentang bagaimana cara berbuat serta kemasyarakatan atau organisasi sosial, peralatan hidup dan
menentukan sikap saat umat manusia berinteraksi dengan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan
manusia lainya. Dalam perkembangannya beberapa para kesenian.
ahli menemukan unsur-unsur kebudayaan menurut
pemikiran dan observasinya masing-masing.
UNSUR-UNSUR BUDAYA
SUKU TOLAKI
Suku Tolaki adalah etnis terbesar yang berada di Nama suku Tolaki tidak begitu saja ada dan terjadi
provinsi Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki merupakan etnis dibalik nama tersebut tentu mengandung arti atau
yang berdiam di jazirah tenggara pulau Sulawesi. Suku sejarahnya, nama suku Tolaki ini berasal dari kata TOLAKI,
Tolaki merupakan suku asli daerah Kota Kendari dan TO=orang atau manusia, LAKI= Jenis kelamin laki-laki, jadi
Kabupaten Kolaka. Suku Tolaki tersebar di 7 artinya adalah manusia yang memiliki kejantanan yang
kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Tenggara yang tinggi, berani dan menjunjung tinggi kehormatan
meliputi Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe diri/harga diri.
Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka
Masyarakat Tolaki sejak zaman prasejarah telah memiliki
Timur. Kebanyakan dari mereka punya profesi sebagai
jejak peradaban, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
petani yang rajin dalam bekerja. Selain itu mereka juga
peninggalan arkeologi di beberapa gua atau kumapo di
punya semangat gotong royong yang tinggi.
Konawe bagian utara maupun beberapa gua yang ada di
daerah ini.
Secara linguistik bahasa Tolaki merupakan atau masuk
kedalam rumpun bahasa Austronesia, secara Antropologi
manusia Tolaki merupakan Ras Mongoloid, yang datang di
tempat ini melalui jalur migrasi dari Asia Timur, masuk daerah
Sulawesi, hingga masuk daratan Sulawesi Tenggara.
Seperti halnya dengan banyak suku bangsa di dunia, orang Tolaki juga
mengenal adanya klasifikasi simbolik. Bentuk klasifikasi simbolik yang
paling mendasar pada banyak suku bangsa adalah klasifikasi dua (dual
classification). Misalnya
Mula-mula mereka membagi manusia ke dalam dua unsur, Demikian halnya dengan tubuh halus atau rohani
yakni o kanda (tubuh kasar, jasmani) dan penao (tubuh halus, terdiri dari pombangudu (pemikiran) dan pombenasa
jiwa, rohani). Kedua unsur dasar ini masing-masing dibagi lagi (perasaan), ponggu (penglihat) dan pombodea
dalam beberapa unsur. Jasmani terdiri dari dua unsur, yakni (pendengaran), po'ai (penciuman) dan ponami-nami
unsur yang kuat dan unsur yang lemah. Unsur yang kuat (rasa lidah), po'ehe (kehendak) dan pmbehawa
adalah o wuku (tulang), o uha (urat), o wu (rambut), dan o kuku (pengingat).
(kuku). Sedangkan unsur yang lemah adalah o beli (darah), o
Empat unsur pertama adalah aspek laki-laki dan
eme (kencing), o undo (sumsum, otak), o ramo (daging). Mereka
empat unsur berikutnya adalah aspek perempuan.
mengajarkan bahwa unsur-unsur yang kuat berasal dari laki-
Kedelapan unsur rohani ini diikat, dipertemukan dan
laki dan dari ayah, sedangkan unsur-unsur yang lemah berasal
dipersatukan oleh ate pute (hati nurani).
dari perempuan dan dari ibu, dan bahwa kedelapan unsur ini
diikat, dipertemukan dan di persatukan oleh o ani (kulit).
Klasifikasi Dua pada Alam
• Hanu morae-tade atau alam nyata • Hanu nda kini (alam gaib)
Alam nyata terdiri dari lahuene (langit) dan wuta'aha Kebudayaan Tolaki membagi alam gaib atas
(bumi), yang masing-masing dibatasi oleh losoano eleo unsur-unsur sangia mbu'u (dewa langit) dan guruno
(timur) dan tepuliane oleo (barat), ulu iwoi (utara) dan o wuta sangiano wonua (dewa bumi), sangia I
para iwoi (selatan). Di langit terdapat oleo (matahari) dan losoano oleo (dewa di timur) dan sangia I tepuliano
o wula (bulan), o seru (awan) dan o usa (hujan), o kila oleo (dewa di barat), sangia I ulu I woi (dewa di utara)
(kilat) dan o bundu (guntur), o pua (angin) dan berese dan sangia i para iwoi (dewa di selatan), sangia i puti
(petir). Sedangkan di permukaan bumi terdapat wuta wuta (dewa dasar bumi) dan sangia i asaki ndahi i
(tanah) dan iwoi (air), kolele (binatang) dan hanu toro naambara ikia (dewa di seberang laut).
(tumbuh-tumbuhan), o osu (gunung) dan anggalo
(lembah), tono (manusia) dan o wali (jin).
Klasifikasi dua pada binatang dan
tumbuh-tumbuhan
Hasil analisis menunjukkan bahwa kalosara Ada empat fungsi kalosara, yaitu: (1) ide, (2) focus dan
merupakan sumber dari segala adat-istiadat pengintegrasian unsur-unsur kebudyaan, (3) pedoman
Orang Tolaki. Kalosara sebagai adat pokok dapat hidup, serta (4) pemersatu. Fungsi kalosara sebagai
digolongkan ke dalam 5 cabang, yaitu: (1) sara media etnopedagogik merupakan praktek pendidikan
wonua, yaitu adat pokok dalam pemerintahan; berbasis kearifan lokal dalam berbagai ranah seperti
(2) sara mbedulu, yaitu adat pokok dalam pengobatan, seni bela diri, lingkungan hidup,
hubungan kekeluargaan dan persatuan pada pertanian, ekonomi, pemerintahan, dan sistem
umumnya; dan lainnya. penanggalan.
PERALATAN HIDUP DAN TEKNOLOGI