Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT NGEMPLAK Il

Jetis, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 55584


Telepon (0274) 4461277
Website: www.pkmngemplak2.slemankab.go.id, E-mail: pusk.ngemplak2@gmail.com

NOTULEN HASIL KEGIATAN

Acara : Edukasi Lansia dan Senam Demensia


Hari/Tanggal Kegiatan : Sabtu, 08 April 2023
Tempat : Dusun Pokoh, Wedomartani (Kediaman Bp Dukuh)
Waktu : 10.00-12.00
Yang diundang : 30 orang
Yang hadir : 30 orang
Susunan acara :
1. Pembukaan
2. Sambutan
3. Materi & Pelaksanaan Senam
4. Diskusi dan Tanya Jawab
5. Evaluasi
6. RTL (Rencana Tindak Lanjut)
7. Kesimpulan
8. Penutup

1. Pembukaan
Acara dibuka dengan salam dan doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing
2. Sambutan
Oleh : Dukuh Pokoh, Wedomartani
Bapak Dukuh Dusun Pokoh, Wedomartani menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan
yang diadakan oleh Puskesmas Ngemplak II untuk lansia di Dusun Pokoh, Wedomartani.
Kegiatan tersebut mendapat antusiasme yang cukup tinggi dari para lansia yang mengikuti
Posyandu, serta diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh peserta.

Oleh : Pak Endang., Amd. Kep


Bapak Endang Puskesmas Ngemplak 2 sebagai moderator dalam jalannya acara ini serta
mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu Dusun Pokoh dalam antusias kedatangannya di
bulan yang suci ini.

3. Materi
Oleh : Petugas Puskesmas (dr. Indira Putri)
dr. Indira Putri menyampaikan tentang permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh
lansia. Salah satunya adalah demensia atau kepikunan. Demensia atau pikun bukanlah suatu
penyakit, melainkan gejala permanen yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan otak. Para
penderita demensia umumnya adalah orang-orang berusia lanjut. Penyebab demensia terbagi
menjadi dua yaitu factor yang dapat dicegah dan faktor yang tidak dapat dicegah (akibat
penyakit). Faktor yang dapat dicegah meliputi konsumsi zat terlarang dalam jangka lama,
kurangnya vitamin b12, gula darah rendah, obesitas, kolesterol tinggi dan merokok.
Sedangkan beberapa faktor yang tidak dapat dicegah (akibat penyakit) meliputi penyakit
alzheimer, demensia vascular, demensia lewy body, demenisa frontotemporal. Gejala utama
demensia seperti sering lupa atau hilang ingatan, kesulitan berkomunikasi dan mencari kata-
kata yang tepat, kesulitan dalam mengatur suatu hal, disorientasi atau kebingungan, dan
terjadi perubahan psikis. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan,
beberapa diantaranya yaitu perbanyak konsumsi ikan atau sumplemen minyak ikan, hindari
stress berlebihanm tidur cukup, hindari minuman beralkohol dan makanan junk food, lakukan
aktifitas yang mengasah otak, olahraga rutin agar jantung tetap sehat serta. Selain itu senam
otak merupakan salah satu aktifitas fisik ringan sebagai langkah preventif sehingga otot dan
saraf motoric tetap aktif.
Oleh : Petugas Puskesmas (dr. Indira Putri)
Pelaksanaan senam demensia dipandu oleh dr. Indira Putri diikuti oleh seluruh peserta
termasuk para lansia dan kader yang saat itu hadir. Para peserta mengikuti gerakan ringan
yang dicontohkan oleh petugas. Gerakan tersebut dilakukan secara berulang agar para lansia
maupun kader dapat menghafal gerkaan yang diajarkan dan dapat mempraktekan dirumah
masing-masing atau saat pertemuan Posyandu selanjutnya.

4. Diskusi dan Tanya Jawab


a. Kapan senam demensia tersebut dapat dilakukan?
Senam demensia dapat dilakukan dimana saja, sesuai dengan kebutuhan. Akan lebih baik
jika dapat dilakukan secara rutin untuk melatih aktifitas sel-sel otak.
b. Apakah senam demensia juga boleh dilakukan oleh warga yang belum lansia?
Boleh. Senam demensia dapat dilakukan oleh siapa saja, baik yang sudah lansia ataupun
masih usia produktif
c. Apakah penyakit demensia dapat diturunkan?
Walaupun ada beberapa jenis demensia langka yang berhubungan dengan genetic,
sebagian besar kasus demensia tidak diwariskan
d. Apakah penyakit demensia dapat dicegah?
Demensia nyatanya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti konsumsi
makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok dan terlibat dalam stimulasi kognitif
untuk mencegah penurunan kognitif dan demensia. Sebaiknya memulai perubahan gaya
hidup ini sejak masih usia muda dan tidak perlu menunggu hingga usia tua

5. Evaluasi
a. Karena kegiatan dilakukan bertepatan dibulan puasa sehingga peserta beberapa tampak
mengantuk saat penyampaian materi
b. Pesera didominasi oleh lansia wanita, sangat sedikit lansia pria yang mengikuti kegiatan

6. Rencana Tindak Lanjut (RTL )


Saat ada pelayanan posyandu lansia, kader diharapkan dapat memimpin senam serta lebih
menggiatkan lansia pria untuk mengikuti kegiatan
7. Kesimpulan
Kegiatan berjalan dengan lancar, lansia memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan
edukasi dan senam yang diajarkan
8. Penutup
Kegiatan edukasi lansia dan senam demensia di Dusun Pokoh, Wedomartani ditutup dengan
doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing

Mengetahui
Kepala UPTD/UPT Puskesmas Ngemplak II Notulis

dr. Henni Widiarini


Pembina, IV/a
NIP 19720925 200604 2 008

Anda mungkin juga menyukai