Bahan Leledak Dan Teknik Peledakan Menghitung Produksi Batu Gamping
Bahan Leledak Dan Teknik Peledakan Menghitung Produksi Batu Gamping
Disusun Oleh :
Aspal sebagai salah satu bahan bitumen atau perekat untuk konstruksi
jalan sudah lama digunakan secara luas dalam konstruksi jalan raya. Hal ini
disebabkan aspal memiliki beberapa kelebihan di banding dengan
bahan-bahan lain, diantaranya harganya yang relatif lebih murah dari pada
beton, kemampuannya dalam mendukung beban berat kendaraan yang tinggi,
sifat kenturnya mendukung kenyamanan pengendara dan dapat dibuat dari
bahan-bahan dalam negeri yang tersedia.
Pada aspal, baik dari alam maupun hasil residu penyulingan minyak,
mempunyai andil dalam mendukung keberhasilan pembangunan. Posisi aspal
sangat strategis ditinjau dari pemakaiannya yaitu sebagai pelapis, pengikat,
pemelihara, penunjang, peningkat, pembangunan jalan, dan juga pengganti
jembatan. Oleh karena itu, aspal merupakan sala satu indikator untuk menilai
hasil pembangunan.
Aspal sudah dikenal sebelum awal eksploitasi ladang minyak sebagai
produk asal alam, yang disebut dalam hal ini adalah aspal asli. Bitunie adalah
produk alami tidak lagi digunakan dalam industri. Bitumen diperoleh sebagai
produk sampingan dari penyulingan minyak bumi dapat digunakan sebagai
atau mengalami proses fisik dan kimia yang mengubah komposisi dalam
rangka untuk memberi sifat tertentu. Proses yag paling umum adalah proses
oksidasi dan pencampuran dengan polimer yang berbeda.
2. GEOLOGI
Kata “aspal” identik dengan jalan raya yang mulus. Secara ilmiah aspal
merupakan bitumen yang secara umum merupakan sekelompok material yang
terbentuk dari campuran hidrokarbon yang dapat dilebur (fusible) dan mencair
(soluble) dalam karbon bidulfide (hidrokarbon, sulfur, oksigen, dan klor).
Aspal terbagi menjadi dua jenis yaitu aspal minyak dan aspal alam.
Aspal minyak diperoleh dari prnyulingan minyak bumi dengan berbagai kadar,
bolume lebih besar ekonomis dari pada aspal alam. Adanya variasi kadar ini
memungkinkan pakainya aspal diberbagai industri, sehingga kedudukan aspal
alam banyak diganti oleh aspal minyak.
Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh,
alifatik dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekil.
Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah
nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain.
b. Aspal Alam
• Batuan aspal terproses yang terdiri atas natural sandstone aspalt yang
tercampur dengan beberapa bagian semen aspal.
Tabel 1. Estimasi cadangan aspal Buton pada daerah konsesi PT. Sarana
Karya.
(ton) (%)
1. Waisiu 100.000 ± 35
4. Wariti 600.000 ± 30
Potensi cadangan alam dipulau Butan saat ini berjumlah 5,72 ton
dengan kadar bitumen 20-30%. Mengingat jumlah cadangan tersebut untuk
memasok kebutuhan aspal di Indonesia yang saat ini lebih dari 500 ribu ton
sangat tidak mungkin oleh karena itu cadangan yang masih ada dapat
dimanfaatkan sebagai pelapis permukaan jalan dan pengikat agregat
sebagai aspal hot mix. Konsumen diarahkan ke Indonesia kawasan timur
yang mempunyai jarak yang tidak terlalu jauh sehingga pengangkutan tidak
memerlukan ongkos tinggi.
3. PERTAMBANGAN
3.1. EKSPLORASI
a. Eksplorasi Seismik
b. Eksplorasi Geolistrik
Dikerjakan dengan dua cara yaitu horizontal atau vertical. Cara vertikal
dipakai untuk menyelidiki variasi vertikal dari tanah dan batuan. Kesalahan
kecil akibat tidak teraturnya permukaan tanah tidak dapat dihindarkan.
Variasi dari revistisitas arah vertikal digambarkan sebagai resistivity log.
- Nilai resistivitas lebih dari 150 Ohm-M untuk aspal bitumen di atas 10%.
- Nilai resistivitas lebih dari 150 Ohm-M untuk aspal berbitumen di bawah 10%.
Nilai batas resistivitas antara kandungan bitumen yang tinggi dan rendah
perlu dikoreksi setelah hasil analisis kandungan bitumen diketahui. Pada
umumnya tanah alluvial, tanah penutup, dan napal lauk yang kelihatan
mencolok mempunyai resistivitas kurang dari 50 Ohm-M. Dengan demikian
material penutup mudah dibedakan dengan batu aspal ditinjau dari
resistivitasnya.
3.2. PENAMBANGAN
3.3. PENGOLAHAN
Persyaratan aspal sendiri adalah aspal yang berasal dari minyak bumi,
mempunyai sifat sejenis dengan kadar parafine dalam aspal tidak melebihi 2%
tidak mengandung air dan tidak berbusa jika dipanaskan sampai suhu 75
DerajatC.
Uji daktilitas aspal adalah suatu uji kualitatif yang secara tidak
langsung dapat digunakan untuk mengetahui tingkat adhesiveness atau
diklitas aspal keras. Aspal dengan nilai diklitas yang rendah adalah aspal
yang memiliki gaya adesi yang kurang baik dibandingkan dengan aspal yang
memiliki nilai diklitasi yang tinggi.
d) Kekerasan aspal
e) Viskoelastisitas aspal
Viskoelastisitas adalah suatu material yang bersifat viskoelastis yang
sifatnya akan berubah tergantung pada temperatur atau waktu pembebanan.
Sifat viskoelstis aspal adalah untuk menentukan pada temperatur beberapa
pencampuran aspal dengan agregat harus dilakukan agar mendapatkan
campuran yang homogen dimana semua permukaan agregat dapat di
selimuti oleh aspal secara merata dan aspal mampu masuk ke dalam
pori-pori agregat untuk membentuk ikatan kohesi yang kuat dan untuk
mengetahui pada temperatur pemadatan dapat dilakukan dan kapan harus
dihentika.
Aspal merupakan senyawa yang kompleks, terdiri dari karbon (82-88%),
hidrogen (8-11%), sulfur (0-6%), oksigen (0-1,5%), dan nitrogen (0-1%).
Sifat-sifat material penyusun aspal adalah sebagai berikut:
▶ Kegunaan
• Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu
lintas (water proofing, protect terhadap erosi)
• Sebagai bahan pelapis dan perkat agregat.
• Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang
diletakkan diatas lapis pondasi sebelum lapisan berikutnya.
• Lapis pengikat (tack coat)adlah lapis aspal cair yang diletakkan diatas
jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya di hampar, berfungsi
pengikat diantara keduanya.
• Sebgai pengisi ruang yang kosong antara agregat keduanya.
• Sebgai pengisi ruang yang kosong antara agregat yang kasar, agregat
halus, dan filter.
5. PERKEMBANGAN DAN PROSPEK
• Perkembangan
Salah satu contoh perkembangan aspal di Indonesia adalah aspal buton
atau biasa juga di sebut Asbuton merupakan material lokal yang
membanggakan Indonesia. Pemanfaatan material lokal dalam pembangunan
infrastruktur jalan dan jembatan merupakan langkah awal menuju
kemandirian bangsa melalui swasembada bahan konstruksi. Sampai saat ini
terdapat 23 perusahaan produsen Asbuton yang tergabung dalam Asosiasi
Pengembang Aspal Buton Indonesia (ASPABI) dengan kapasitas total sekitar
865.100 ton/tahun. Namun memanfaatkan Asbuton tidaklah mudah karena
perlu kajian, penelitian, dan pengembangan terlebih dahulu dengan saksama.
Hal inilah yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia.
• Pemasokan
Asbuton memiliki potensi yang besar untuk memasok material aspal
nasional dan intrenasional karena Indonesia memiliki potensi Asbuton
sebesar 694 juta ton. Tetapi hingga saat ini pemenuhan kebutuhan aspal
nasional masih di dominasi impor karena penggunaan asbuton masih belum
maksimal, Penggunaan Asbuton sebagai bahan pengikat pada perkerasan
jalan ternyata tidak semudah penggunaan aspal minyak yang sudah dikenal
oleh para pelaksana jalan. Meski hasil penelitian selama ini menunjukkan
bahwa penggunaan Asbuton sebagai bahan pengikat pada perkerasan jalan
sudah berhasil baik, namun tidak mudah untuk diaplikasikan secara luas
pada kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan. Asbuton seakan
terpinggirkan sebab pemerintah dan kontraktor lebih suka menggunakan
aspal minyak yang diimpor dari negara lain.
• Permintaan
Jembatan di jingsu china,jalan tol,jalan provinsi shanghai,dan jalan
provinsi anhui,china merupakan kerjasama antara cina dan Indonesia.
Negara kita memasok permintaan aspal dari china sekaligus juga kerjasama
dan menambah pendapatan negara dan perlu diperhatikan kesiapan untuk
mengolah Asbuton menjadi produk yang sesuai dengan permintaan
konstruksi jalan. Sehingga Asbuton dapat mulai digunakan untuk jalan desa,
kabupaten/kota, dan provinsi di Indonesia, tentunya untuk kebutuhan jangka
panjang negara.
5.2 Prospek
Menindak lanjuti hasil rpat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada
Januari 2021 lalu, mengungkapkan kunjungan tersebut bertujuan untuk
meninjau kesiapan industry aspal buton dan juga infrastruktur pendukung,
seperti pembangunan akses dan pelabuhan,serta tata kelola izin usaha
pertambangan (IUP). Apabila hingga tahun 2025 terjadi peningkatan
kapasitas Asbuton sebesar 33%, maka Asbuton akan mampu memenuhi
kebutuhan aspal nasional sebesar 49,36%. Sisanya, sebesar 37,08%
kebutuhan aspal akan diisi oleh Aspal Minyak Pertamina dan 13,61% akan
diisi oleh Aspal Minyak Impor.Dan pada tahun ini, diharapkan pemanfaatan
Asbuton sebagai produk dalam negeri dapat meningkat sehingga bisa
menaikan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 30%-89%.
6. PENUTUP
Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila di panaskan
dan akan membeku\mengental apabila di dinginkan, berwarna hitam atau
cokelat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat,
yang terbuat dari kompoisi carbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.Bersama
dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan
jalan. Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau
dapat di temukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen
alam yang di temukan bersama material lain.