Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat- Nyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami harapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
agar dapat memahami dan mempelajari materi yang kami jelaskan dalam
makalah ini yang berjudul “Trend dan issue gangguan sistem endokrin”
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan untuk melengkapi kekurangan
yang ada dalam makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
B. TUJUAN ............................................................................................................. 2
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 12
B. SARAN ............................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans
untuk digunakan di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang
tetap beredar dan bekerja didalam tubuh.
Hormon merupakan bahan kimia yang disintesa oleh kelenjar dibawah
kontrol genetic dan kemudian disekresikan menuju darah. Sistem endokrin
mempunyai sel-sel target spesifik di dalam tubuh dan mengontrol bermacam-
macam fungsi fisiologis. Perubahan pada fungsi kelenjar endokrin, hormon-hormon,
atau aktifitas sel target, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup lama. Banyak
penyakit endokrin yang prosesnya lambat dan tidak ketahuan gejala-gejalanya,
banyak fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem endokrin merupakan sistem yang
vital, disfungsi sistem ini akan menimbulkan keadaan yang serius dan fatal.
Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin
pada tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon,
yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Hormon
membantu tubuh mengatur berbagai proses, seperti nafsu makan, pernapasan,
pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan virilisasi (pembentukkan tanda-
tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau testis), serta pengendalian
berat badan.
Diabetes Mellitus adalah salah satu bagian dari penyakit tidak menular. Diabetes
Mellitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah
akibat gangguan pada pankreas dan insulin. Empat jenis penyakit tidak menular
utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskulair (Penyakit Jantung Koroner
dan Stroke), Kanker, Penyakit Pernafasan Kronis (Asma Dan Penyakit Paru
Obstruksi Kronis), dan Diabetes Mellitus (Depkes, 2012).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mengatakan bahwa
wawancara yang dilakukan terhadap responden yang berumur ≥ 15 tahun
didapatkan hasil prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia yang terdiagnosis dokter
1
2
3
4
1. Komplikasi akut
a. Ketoasidosis diabetik (KAD)
KAD merupakan komplikasi akut DM yang ditandaidengan peningkatan
kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dL), disertai dengan adanya
tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat. Osmolaritas
plasmameningkat (300-320 mos/mL) dan terjadi peningkatan anion gap.
b. Hiperosmolar non ketotik (HNK)
6
Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-
1200 mg/dL), tanpa tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat
meningkat (330-380 mOs/mL), plasma keton (+/-), anion gap normal atau
sedikit meningkat .
c. Hipoglikemia
Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah mg/dL.
Pasien DM yang tidak sadarkan diri harus dipikirkanmengalami keadaan
hipoglikemia. Gejala hipoglikemia terdiri dari berdebar-debar, banyak
keringat, gemetar, rasa lapar, pusing, gelisah, dan kesadaran menurun
sampai koma.
2. Komplikasi kronik
Komplikasi jangka panjang menjadi lebih umum terjadi pada pasien DM
saat ini sejalan dengan penderita DM yang bertahan hidup lebih lama.
Penyakit DM yang tidak terkontrol dalam waktu yang lama akan
menyebabkan terjadinya komplikasi kronik.
1. Neuropati
Diabetes neuropati adalah kerusakan saraf sebagai komplikasi serius
akibat DM. Komplikasi yang tersering dan paling penting adalah
neuropati perifer, berupa hilangnya sensasi distal dan biasanya
mengenai kaki terlebih dahulu, lalu ke bagian tangan. Neuropati
berisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki dan amputasi. Gejala yang
sering dirasakan adalah kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan
lebih terasa sakit di malam hari. Setelah diagnosis DM ditegakkan,
pada setiap pasien perlu dilakukan skrining untuk mendeteksi adanya
polineuropatidistal. Apabila ditemukan adanya polineuropati distal,
perawatan kaki yang memadai akan menurunkan risiko amputasi.
Semua penyandang DM yang disertai neuropati perifer harus
diberikan edukasi perawatan kaki untuk mengurangi risiko ulkus
kaki.
E. Penatalaksanaan
7
seperti tekanan darah yang tinggi dapat diatasi sebelum olahraga dimulai.
d. Obat / Terapi Farmakologi
Obat oral ataupun suntikan perlu diresepkan dokter apabila gula darah tetap
tidak terkendali setelah 3 bulan penderita mencoba menerapkan gaya hidup
sehat di atas. Obat juga digunakan atas pertimbangan dokter pada keadaan-
keadaan tertentu seperti pada komplikasi akut diabetes, atau pada keadaan
kadar gula darah yangterlampau tinggi.
TREN DAN ISSUE PENYAKIT DIABETES MILITUS
Tren dan isu-isu terkini tentang penyakit diabetes melitus (DM) bisa meliputi
berbagai aspek, termasuk prevalensi, faktor risiko, pengelolaan, dan penelitian
terbaru. Berikut ini adalah beberapa tren dan isu-isu penting yang berkaitan
dengan DM:
1. Prevalensi yang terus meningkat: Diabetes melitus adalah salah satu
penyakit yang prevalensinya terus meningkat secara global. Faktor-faktor
seperti peningkatan obesitas, gaya hidup yang tidak sehat, dan penuaan
penduduk menyebabkan peningkatan jumlah penderita DM.
2. Diabetes tipe 2 pada anak-anak: Dahulu, diabetes tipe 2 umumnya terjadi
pada orang dewasa. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada
peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus diabetes tipe 2 pada
anak-anak dan remaja, terutama karena peningkatan obesitas pada
kelompok usia ini.
3. Faktor risiko yang kompleks: Faktor-faktor risiko utama DM meliputi
obesitas, keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, serta riwayat keluarga.
Namun, faktor-faktor baru seperti polusi udara, kurangnya tidur, stres,
dan pola makan yang tidak sehat juga telah dikaitkan dengan peningkatan
risiko diabetes.
4. Teknologi dalam pengelolaan DM: Perkembangan teknologi telah
membawa inovasi dalam pengelolaan DM. Misalnya, alat pemantau
glukosa darah yang terhubung dengan smartphone, pompa insulin
otomatis, dan aplikasi mobile untuk memantau gula darah dan
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. Jendela Data Dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak
Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta : EGC.
Price SA, Wilson LM. 2012. Patofisiologi konsep klinis proses-prosespenyakit, edisi ke-6.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C. dan B.G Bare. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
12
Susanto, Tantut. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada Praktik
13