Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA Bp.

M DENGAN
HIPERTENSI RINGAN DI DESA GAYAMAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


BELLA ERNANDA IKA F. J. (201601081)
M. SYAHRUL GHOFIN (201601089)
ERIKA WIDYA NOVITA S. (201601106)
PIPIT RAHAYU N. (201601110)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada
Lansia Bp.M Dengan Hipertensi Ringan Di Desa Gayaman”. Disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Gerontik Jurusan S1 Ilmu Keperawatan Stikes Bina
Sehat Ppni Mojokerto. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Bapak Ns. Arief Ardiyanto M.Kep.,Sp.Kom selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Gerontik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
demi terselesaikannya makalah ini.
2.
Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan semoga
makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa dan pembaca.

Mojokerto, 15 November 2019


                                                                  

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................1
Tujuan..............................................................................................................2
Manfaat............................................................................................................2
BAB 2 KASUS........................................................................................................3
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................4
Format Pengkajian.........................................................................................4
Analisa Data...................................................................................................17
Intervensi.......................................................................................................18
Implementasi.................................................................................................19
Evaluasi..........................................................................................................22
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.
Latar Belakang
Lansia adalah mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas. Masalah
yang biasa dialami lansia seperti hidup sendiri, depresi, fungsi organ tubuh
menurun dan mengalami menopause. Status kesehatan lansia tidak boleh
terlupakan karena berpengaruh dalam penilaian kebutuhan akan zat gizi.
Beberapa lansia tergolong sehat, dan ada pula lansia yang mengidap penyakit
kronis. Selain itu, sebagian lansia masih mampu mengurus diri sendiri,
sementara sebagian lansia sangat bergantung pada “belas kasihan” orang lain.
Kebutuhan zat gizi mereka yang tergolong aktif biasanya tidak berbeda
dengan orang dewasa sehat. Tetapi masalah penuaan sangat berpengaruh
terhadap kesehatan jika asupan gizi tidak dijaga.
Prevalensi penyakit degenerative di Indonesia masih sangat rentan
pada lansia. Prevalensi hipertensi pada tahun 2030 diperkirakan meningkat
sebanyak 7,2% dari estimasi tahun 2010. Data tahun 2007-2010 menunjukkan
bahwa sebanyak 81,5% penderita hipertensi menyadari bahwa bahwa mereka
menderita hipertensi, 74,9% menerima pengobatan dengan 52,5% pasien
yang tekanan darahnya terkontrol (tekanan darah sistolik). Sekitar 69% pasien
serangan jantung, 77% pasien stroke, dan 74% pasien congestive heart failure
(CHF) menderita hipertensi dengan tekanan darah >140/90 mmHg.
Hipertensi menyebabkan kematian pada 45% penderita penyakit jantung dan
51% kematian pada penderita penyakit stroke pada tahun 2008 (WHO, 2013).
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah
tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas
batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg
untuk diastolik (Almina 2018).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami hipertensi.

1
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada lansia dengan penyakit
hipertensi.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia
yang mengalami gangguan rasa nyaman (nyeri).
b.
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia
hipertensi yang mengalami insomnia.
c.
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia
yang mengalami risiko jatuh.
C.
Manfaat
1. Dapat menjelaskan cara mengatasi penyebab kekambuhan hipertensi
seperti kualitas tidur sehingga dapat digunakan sebagai kerangka dalam
mengembangkan terapi hipertensi non farmakologi agar tidak
meningkaktan nyeri pada lansia.
2. Diharapkan laporan asuhan keperawatan ini dapat menjadi tambahan
informasi bagi petugas kesehatan khususnya mengenali nyeri pada
lansia terhadap tingkat kekambuhan pada pasien hipertensi.
3. Dapat meningkatkan kualitas tidur sebagai upaya untuk melakukan
kontrol untuk meningkatkan rasa nyaman.

2
BAB 2
KASUS
Bpk. M umur 63 th tinggal di desa G dengan riwayat hipertensi. Saat
dilakukan pengkajian Bpk. M sering nyeri tengkuk hilang timbul dan Bpk. M
mengakatakan merokok > 3 batang perhari. Pada saat pengkajian didapatkan TD :
150/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Respirasi: 18 x/menit, Kolestrol : 235 mg/dL,
GDA 335 mg/dL.

3
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

Asrama :- Tanggal Pengkajian:


9/10/2019
No Rekam Medik : 53

I. IDENTITAS

Nama : Tn. M
Alamat : Gayaman Rt. 06, Rw.01
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 63 tahun (Elderly
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tingkat pedidikan ; Tidak tamat SD
Lama tinggal di panti :-
Sumber pendapatan : jualan
Keluarga yang dapat dihubungi :anak nomer 3
Riwayat Pekerjaan : wiraswasta

II. RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan yang dirasakan saat ini : Klien mengatakan sering pusing cekot-cekot,
dan merasa sakit seperti nyeri pada bagian tengkuknya.
Apa keluhan yang di rasakan tiga bulan terakhir : -
Penyakit saat ini : Hipertensi (ringan)
Kejadian penyakit 3 bulan terakhir :kolestrol

III. STATUS FISIOLOGIS

Bagaimana postur tulang belakang lansia : Tegap


Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu : 36,5°C
(2) Tekanan darah : 150/80 mmHg
(3) Nadi : 88 x/menit
(4) Respirasi : 18 x/menit
(5) Berat badan : 65 Kg
(6) Tinggi badan : 143 cm
(7) Status Gizi : Lebih (obesitas)

PENGKAJIAN HEAD TO TOE

1.Kepala : bersih tidak ada lesi


2. Mata : Konjungtiva anemis, tidak memakai kacamata

4
3. Hidung : simetris
4. Mulut dan tenggorokan : bersih, mukosa lembab, gigi ompong
5. Telinga : bersih tidak ada lesi
6. Leher : Kaku kuduk
- Klien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu banyak melakukan aktivitas
(P)
- Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
- Klien mengatakan nyeri di tengkuk (R)
- Klien mengatakan skala nyeri 5 (S)
- Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T)
7. Dada : normal chest
8. Abdomen : bentuk flat, terdengar bising usus dengan frekuensi 4
kali/menit
9. Genetalia :-
10. Ekstremitas : Kekuatan otot skala 5 (Melawan grafitasi dengan kekuatan
penuh)
Rentang gerak : maksimal
Deformitas : tidak
Tremor : tidak
Edema kaki : tidak
Penggunaan alat bantu : tidak

Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +

Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat

11. Integumen : bersih, turgor kulit lembab

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL SPIRITUAL

Cemas : tidak
Stessor psikologis di panti : -
Mekanisme koping : adaptif
Stabilitas emosi : Stabil
Motivasi penghuni panti :-
Pengkajian masalah emosional:
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1)
Apakah klien mengalami susah tidur (tidak)
(2)
Apakah klien sering merasa gelisah (tidak)
(3)
Apakah klien murung atau menangis sendiri (tidak)

5
(4)
Apakah klien sering was-was atau kuatir (tidak)

Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika


jawaban ya 1 atau lebih

Pertanyaan tahap 2
(1)
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2)
Ada masalah atau banyak pikiran
(3)
Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4)
Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5)
Cenderung mengurung diri

Lebih dari 1 atau sama dengan 1


jawaban ya, maka masalah emosional
ada atau ada gangguan emosional

Gangguan emosional

SKALA DEPRESI GERIATRIK


(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)

1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda ?


□ Ya □ Tidak
2
Apakah anda sudah menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang
menarik minat anda ?
□ Ya □ Tidak
3
Apakah anda merasa hidup anda hampa ?
□ Ya □ Tidak
4
Apakah anda sering merasa bosan ?
□ Ya □ Tidak
5
Apakah anda biasanya bersemangat / gembira ?
□ Ya □ Tidak
6
Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?
□ Ya □ Tidak
7
Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ?
□ Ya □ Tidak
8
Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?
□ Ya □ Tidak
9
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada keluar dan
mengerjakan sesuatu yang baru ?
□ Ya □ Tidak
10
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat
anda dibanding kebanyakan orang ?
□ Ya □ Tidak

6
11
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ?
□ Ya □ Tidak
12
Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
□ Ya □ Tidak
13
Apakah anda merasa anda penuh semangat ?
□ Ya □ Tidak
14
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?
□ Ya □ Tidak
15
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari pada
anda ?
□ Ya □ Tidak

Skor : Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal


Kesimpulan : skor 1 artinya klien tidak mengalami depresi

PENILAIAN DEPRESI MENURUT BECK AT, BECK RW:


1.
Kesedihan
0.
Saya tidak merasa sedih
1.
Saya merasa sedih
2.
Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
3.
Saya sangat sedih/tak bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya
2.
Pesimisme
0.
Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
1.
Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
2.
Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
3.
Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
3.
Rasa kegagalan
0.
Saya tidak merasa gagal
1.
Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
2.
Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
3.
Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
4.
Ketidakpuasan
0.
Saya tidak merasa tidak puas
1.
Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan
2.
Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
3.
Saya tidak puas dengan segalanya
5.
Rasa bersalah
0.
Saya tidak kecewa dengan diri sendiri
1.
Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
2.
Saya merasa sangat bersalah
3.
Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga

7
6.
Tidak menyukai diri sendiri
0.
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
1.
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
2.
Saya muak dengan diri saya sendiri
3.
Saya benci diri saya sendiri
7.
Membahayakan diri sendiri
0.
Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri
sendiri
1.
Saya merasa lebih baik mati
2.
Saya mempunyai rencana pasti tentang rencana bunuh diri
3.
Saya akan membunuh saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
8.
Menarik diri dari sosial
0.
Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
1.
Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
2.
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka
3.
saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli
pada mereka semuanya
9.
Keragu-raguan
0.
Saya membuat keputusan yang baik
1.
Saya berusaha mengambil keputusan
2.
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
3.
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
10.
Perubahan Gambaran Diri
0.
Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumya
1.
Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
2.
Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam
penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
3.
Saya merasa bahwa saya jelek dan tampak menjijikkan
11.
Kesulitan Kerja
0.
Saya tidak bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
1.
Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
2.
Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan untuk melakukan sesuatu
3.
Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
12.
Keletihan
0.
Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
1.
Saya merasa lelah dari yang biasanya
2.
Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
3.
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
13.
Anoreksia
0.
Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya

8
1.
Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
2.
Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
3.
Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali

Kesimpulan : skor 2 artinya klien tidak ada depresi


atau minimal

Spiritual : dirumah, tidak ada hambatan


Hubungan dengan orang lain dalam wisma : -
Hubungan dengan orang lain diluar wisma didalam panti : -
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti : -
Frekwensi kunjungan keluarga : -

APGAR KELUARGA
(Skrinning singkat mengkaji fungsi SOSIAL Lansia)

Selal Tdk
No Fungsi URAIAN Kadang2
u pernah
1. Adaptatio Saya merasa puas karena saya dapat meminta 
n bantuan keluarga (teman-teman) saya saat ada
sesuatu yang mengganggu saya.
2. Partnershi Saya merasa puas karena keluarga (teman- 
p teman) saya membicarakan setiap hal dan
berbagai masalah dengan saya.
3. Growth Saya merasa puas karena keluarga (teman- 
teman) saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk terlibat dalam aktivitas
atau kegiatan baru.
4. Affection Saya merasa puas karena keluarga (teman- 
teman) saya memperlihatkan kasih sayang dan
berespons terhadap emosi saya, seperti rasa
marah, penderitaan, dan kasih sayang.
5. Resolve Saya merasa puas dengan cara keluarga (teman- 
teman) saya dan saya meluangkan waktu
bersama-sama.

INTERPRETASI HASIL :
Skor 9 artinya fungsi klien baik

PENGKAJIAN TINGKAT KERUSAKAN INTELEKTUAL/ASPEK


KOGNITIF LANSIA

1.
SPMSQ (SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESIONER).
Benar Salah Nomor Pertanyaan

9
0 1 Tanggal berapa hari ini ?
0 2 Hari apa sekarang ?
0 3 Apa nama tempat ini ?
0 4 Dimana alamat anda ?
0 5 Berapa umur anda ?
0 6 Kapan anda lahir ?
0 7 Siapa presiden Indonesia ?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
0
0 9 Siapa nama ibu anda ?
0 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, secara menurun
JUMLAH 0

Interpretasi :
Skor 0 artinya fungsi intelektual klien utuh

II. MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

Skor Skor
Maksimum Manula ORIENTASI
5 (4)
Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa dan
( musim ) apa ?
5 (5) Sekarang kita berada dimana ? (jalan), (no rumah), (kec),
(kabupaten), (Propinsi)
REGISTRASI
3 (3)
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk
tiap benda . Kemudian mintalah manula mengulang ke 3 nama
tersebut. Berikan satu angka untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah , ulanglah penyebutan ke 3 nama benda
tersebut, sampai ia dapat mengulangnya dengan benar.
Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah ( bola, kursi, sepatu )
( Jumlah percobaan .............................. )
ATENSI DAN KALKULASI
5 (5) Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah 1
angka untuk tiap jawaban yang benar. Berhenti setelah 5
hitungan. (93, 86, 79, 72, 65).

10
Kemungkinan lain : ejalah kata “dunia” dari akhir ke awal ( a-
i-n-u-d )

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)


3 (3) Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan
diatas. Berikan 1 angka untuk setiap jawaban yang benar.

BAHASA
9 (8) a. Apakah nama benda-benda ini ? ( Perlihatkan pensil dan
arloji )
( 2 angka ) SKOR = 2
b.
Ulanglah kalimat berikut : ” Jika Tidak Dan Atau Tapi ” ( 1
angka ) SKOR = 0
c.
Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah selembar
kertas dengan tangan kananmu, lipatlah kertas itu pada
pertengahan dan letakanlah di lantai ( 3 angka )
SKOR = 3
d.
Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ” PEJAMKAN
MATA ANDA ” ( 1 ANGKA )
SKOR = 1
e.
Tulislah sebuah kalimat ( 1 angka ) SKOR = 1
f. Tirulah gambar ini ( 1 angka ) SKOR= 1

Skor Total (28)

Kesimpulan : Skor 28 artinya klien Normal/tidak ada gangguan kognitif

V. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


1.
Kebiasaan merokok : kurang lebih 5 batang sehari
2.
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
Frekwensi makan : 3 kali sehari
Jumlah makanan yang dihabiskan : 1 porsi dihabis
Makanan tambahan : Dihabiskan
3. Pola pemenuhan cairan
Frekwensi minum : 7 gelas sehari
Jenis Minuman : Air putih, kopi

11
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:

No Indikators Scor Pemeriksaan


e
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan 2
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman 2
beralkohol setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak 2
dapat makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4
7. Lebih sering makan sendirian 1
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali 1
atau lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan 2
terakhir
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk 2
belanja, memasak atau makan sendiri
Total score 2
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam
Introductory Gerontological Nursing, 2001)

Interpretasi: (Yang di centang aja yang dijumlah)


Skor 2 artinya Good

4. Pola kebiasaan tidur


Jumlah waktu tidur : 4 – 6 jam
Gangguan tidur berupa : tidak ada gangguan
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur : santai

5. Pola eliminasi BAB


a. Frekwensi BAB : 1 kali sehari
Konsisitensi : Lembek
Gangguan BAB :-
b. Pola BAK
Frekwensi BAK : > 6 kali sehari
Warna urine : Kuning jernih
Gangguan BAK : Inkontinensia urine

12
6. Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan : Pekerjaan rumah tangga

7. Pola Pemenuhan Kebersihan Diri


a. Mandi : 3 kali sehari
b. Memakai sabun : ya
c. Sikat gigi : 2 kali sehari
d. Menggunakan pasta gigi :ya
e. Kebiasaan berganti pakaian bersih: 2 kali sehari

Pengkajian Fungsional berdasar Barthel Indeks :

O AKTIVITAS NILAI
BANTUA MANDIRI
N
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan 5 -10 15
sebaliknya, termasuk duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, menyisir, mencukur 0 5
dan mengosok gigi
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di jalan yang datar ( jika tidak mampu 10 15
berjalan lakukan dengan kursi roda )
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
JUMLAH 95
Penilaian :
Skor 95 artinya klien Ketergantungan ringan

Pengkajian Fungsional berdasar Indeks KATZ dari AKS adalah (A)


Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Tinneti, ME, dan


Ginter, SF, 1998)
KRITERIA NILAI
a.      Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 0
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan

13
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali

Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka 0
menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi

Bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 0
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali

Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup 0
menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket: kursi harus yang keras tanpa lengan

Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata terbuka 0
menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata tertutup 0
klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

Perputaran leher (klien sambil berdiri) 0
menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: keluhan
vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil

Gerakan mengapai sesuatu 0
tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu
untuk dukungan
 Membungkuk 0
tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan
memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun
b.      komponen gaya berjalan atau pergerakan

Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan 0
ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

Ketinggian langkah kaki 0

14
kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)

Kontinuitas langkah kaki 0
setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai

Kesimetrisan langkah 0
langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit

Penyimpangan jalur pada saat berjalan 0
tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi

Berbalik 0
berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang objek untuk dukungan
Kesimpulan skor 0 artinya resiko jatuh rendah

THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST


NO LANGKAH
1 POSISI PASIEN DUDUK DIKURSI
2 MINTA PASIEN BERDIRI DARI KURSI, BERJALAN 10 LANGKAH (3METER),
KEMBALI KE KURSI, UKUR WAKTU DALAM DETIK

Interpretasi hasil:
Score: ≤ 10 detik: risiko jatuh rendah

VI. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


PEMUKIMAN
Luas bangunan : 10 m X 20 m
Bentuk bangunan : Rumah
Jenis bangunan : Permanen
Atap rumah : Genting
Dinding : Tembok
Lantai : keramik
Kebersihan lantai : baik
Ventilasi : 15 % luas lantai
Pencahayaan : Baik
Pengaturan penataan perabot : kurang
Kelengkapan alat rumah tangga : lengkap

SANITASI

15
Penyediaan air bersih (MCK) :Sumur
Penyediaan air minum : Beli (aqua)
Pengelolaan jamban : pribadi
Jenis jamban :Leher angsa
Jarak dengan sumber air : > 10 meter
Sarana pembuangan air limbah (SPAL) : Lancar
Petugas sampah : dibakar
Polusi udara : Rumah tangga
Pengelolaan binatang pengerat: -

FASILITAS
Peternakan : tidak
Perikanan : ada
Sarana olah raga : jalan kaki
Taman : tidak
Ruang pertemuan : Luasnya, 3 m X 4 m
Sarana hiburan : televisi
Sarana ibadah : musholah (dalam rumah)

KEAMANAN, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI


*Keamanan : -
Sistem keamanan lingkungan : pos kamling
Penanggulangan kebakaran : -
Penanggulangan bencana :-
Transportasi : sepeda motor dan mobil
Kondisi jalan masuk panti :
Jenis transportasi yang dimiliki : sepeda motor dan mobil

*Komunikasi
Sarana komunikasi : ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti : -
Cara penyebaran informasi : -

INFORMASI PENUNJANG
Diagnosa Medis : Hipertensi Ringan
Hasil Pemeriksaan Lab : GDA 335
Terapi Medis :-

16
ANALISA DATA

NO DATA Interprestasi Masalah


[Etologi] [Problem ]
Ds : Klien mengatakan sering Peningkatan tekanan
pusing cekot-cekot, masuk angin darah Nyeri akut
dan merasa sakit seperti nyeri pada
bagian tengkuknya. Gangguan sirkulasi

Do : Otak
1. TD : 150/80
Nadi : 88 x/menit Resistensi pembuluh
Respirasi: 18 x/menit darah otak
2. Wajah klien tampak menahan
nyeri dengan tangan kanan Nyeri akut
memegang tengkuk.
3.
- Klien mengatakan nyeri
dirasakan saat terlalu banyak
melakukan aktivitas (P)
- Nyeri terasa seperti
mencengkram (Q)
- Klien mengatakan nyeri di
tengkuk (R)
- Klien mengatakan skala nyeri
5 (S)
- Nyeri yang dirasakan hilang
timbul (T)

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b/d peningkatan tekanan darah

17
INTERVENSI
No Diagnosa NOC NIC
1 Domain 12 Domain - kondisi (1400) Manajemen nyeri
Kenyamanan kesehatan yang dirasakan  Lakukan pengkajian nyeri komprehensive yang meliputi lokasi, karakteristik,
(V) onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri & faktor pencetus
Kelas 1 Kelas V – status gejala  Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Kenyamanan fisik  Gali pengetahuan & kepercayaan pasien mengenai nyeri
(2102) Tingkat nyeri  Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan/memperberat nyeri
00132 Meningkatkan skor 3  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainnya mengenai efektivitas tindakan
Nyeri akut (sedang) ke skor 4 pengontrolan nyeri yang pernah digunakan sebelumnya
(ringan), dalam indikator:  Gunakan metode penilaian yang sesuai dengan tahap perkembangna yang
Definisi : memungkinkan untuk memonitor perubahan nyeri & akan dapat membantu
pengalaman sensori (210201) mengidentifikasi faktor pencetus aktual & potensial
dan emosional Nyeri yang dilaporkan
 Berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
tidak
dirasakan & antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur
menyenangkan (210221)
 Pilih & implementasikan tindakan yang beragam untuk memfasilitasi penurunan
berkaitan dengan Menggosok area yang
nyeri sesuai dengan kebutuhan
kerusakan jaringan terkena dampak
aktual atau  Dorong pasien untuk memonitor nyeri & menangani nyerinya dengan tepat
potensial, atau (210206)  Ajarkan menggunakan teknik non farmakologi
yang digambarkan Ekspresi nyeri wajah  Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat & tim kesehatan lainnya untuk memilih &
sebagai kerusakan mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan
(international (210209)
association for the Ketegangan otot (2210) Pemberian analgesik
study of pain) :  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas & keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
awitan yang tiba- (Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson,  Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis & frekuensi obat analgesik yang
tiba atau lambat 2016) diresepkan
dengan intensitas  Cek adanya riwayat alergi obat
ringan hingga berat

18
dengan berakhirnya (2400) bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesik
dapat diantisipasi  berkolaborasi dengan dokter, pasien dan anggota keluarga dalam memilih jenis
atau diprediksi dan narkotik yang akan digunakan
dengan durasi  pastikan bahwa pasien tidak alergi terhadap analgesik ang akan diberikan.
kurang dari 3 bulan  intruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor intensitas kualitas dan durasi nyeri.
(NANDA - I Diagnosis
 intruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor laju pernapasan dan tekanan darah.
Keperawatan Definisi dan
(Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2016)
klasifikasi 2018-2020, 2018)

IMPLEMENTASI ASKEP INDIVIDU


No Tanggal / Jam Dx Kep Implementasi TTD

1 Selasa, 08 Nyeri akut b/d Manajemen nyeri


November201 peningkatan  Melakukan pengkajian nyeri komprehensive yang meliputi lokasi, karakteristik,
6 tekanan darah onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri & faktor pencetus
12.30 -Klien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu banyak melakukan aktivitas (P)
-Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
-Klien mengatakan nyeri di tengkuk (R)
- Klien mengatakan skala nyeri 5 (S)
-Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T)
 Memastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang ketat
(pemantaun obat hipertensi captropil)
 Menggali pengetahuan & kepercayaan pasien mengenai nyeri
 Menggali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan/memperberat nyeri
 Mengevaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainnya mengenai efektivitas tindakan
pengontrolan nyeri yang pernah digunakan sebelumnya
 Menggunakan metode penilaian yang sesuai dengan tahap perkembangan yang

19
memungkinkan untuk memonitor perubahan nyeri & akan dapat membantu
mengidentifikasi faktor pencetus aktual & potensial

 Memberikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan & antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur
 Memilih & Mengimplementasikan tindakan yang beragam untuk memfasilitasi
penurunan nyeri sesuai dengan kebutuhan
 Mendorong pasien untuk memonitor nyeri & menangani nyerinya dengan tepat
 Mengajarkan menggunakan teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam)
 Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat & tim kesehatan lainnya untuk memilih &
mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan

Pemberian analgesik
 Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas & keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
- Klien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu banyak melakukan aktivitas (P)
- Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
- Klien mengatakan nyeri di tengkuk (R)
- Klien mengatakan skala nyeri 5 (S)
- Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T))
 mengecek perintah pengobatan meliputi obat, dosis & frekuensi obat analgesik yang
diresepkan (obat hipertensi)
 mengecek adanya riwayat alergi obat

bantuan pasien untuk mengontrol pemberian analgesik

20
 berkolaborasi dengan dokter, pasien dan anggota keluarga dalam memilih jenis narkotik
yang akan digunakan
 Memastikan bahwa pasien tidak alergi terhadap analgesik ang akan diberikan.
 mengintruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor intensitas kualitas dan durasi
nyeri.
 mengintruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor laju pernapasan dan tekanan
darah.

21
EVALUASI ASKEP INDIVIDU
No Tanggal / Jam Dx Kep Evaluasi Ttd

1 Selasa, 08 Nyeri akut b/d S: Klien mengatakan sering pusing cekot-


November peningkatan cekot, nyeri pada bagian tengkuknya
2016 tekanan darah O: TD: 140/90 mmHg, Nadi: 80x/menit
12.30 RR: 22x/menit.
P: klien mengatakan masih nyeri
Q: nyeri terasa mencengkram
R: nyeri di tengkuk
S: skala 5
T: hilang timbul
A: Masalah belum teratasi
P:
1. Kaji nyeri klien
2.
Evaluasi relaksasi nafas dalam

22
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,tetap dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui 3
tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua. (Nugroho, 2000)

Seiring dengan bertambahnya usia mengakibatkan terjadinya perubahan


fungsi organ. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah
tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas
normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk
diastolik.

4.2 Saran
Dibutuhkan peran perawat untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
pada lansia dan juga dibutuhkan peran serta keluarga dan anggota masyarakat
untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada lansia

23
DAFTAR PUSTAKA

Almina R. (2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Keluarga


Terhadap Diet Hipertensi Didesa Hulu Kecamatan Pancur. jurnal
kesehatan no.1 P-ISSN: 2086-2555: E-ISSN: 2622-7363, 11.
doi:10.24252/jkesehatan.v11i1.5107
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA (North
American Nursing Diagnosis Asoociation) NIC - NOC Panduan
Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional. (2015). Dalam A. H.
Nurarif, & H. Kusuma (Penyunt.). Jogjakarta: MediAction.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2016).
Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: mocomedia.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing
Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan Edisi
Bahasa Indinesia. Yogyakarta: mocomedia.
NANDA - I Diagnosis Keperawatan Definisi dan klasifikasi 2018-2020. (2018).
Dalam T. H. Herdman, & S. Kamitsuru (Penyunt.). Jakarta: EGC.
Nugroho, W. (2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
WHO. (2013). About Cardiovascular disease. Dipetik Oktober 2019, dari World
Health Organization:
http://www.who.int/cardiovascular_disease/about_cvd/en/accessed
Yesafage, d. (1983). Geriatric Depressoion Scale (Short Form). (Gerontological
Nursing 2006, Penyunt.)

24

Anda mungkin juga menyukai