Dosen Pengampu
Oleh
41183507200027
2022/2023J
KATA PENGANTAR
Rasa terima kasih penyusun ucapakan kepada Ibu Agustina Ekasari, M.Psi.,
Psikolog Selaku dosen pengampu mata kuliah Assesmen Psikologis Dewasa, rasa
terima kasih juga penyusun ucapkan kepada rekan-rekan Psikologi Pararel 1
Semester 6 dan kakak asisten dosen yang telah memberikan banyak masukan serta
saran yang sangat bermanfaat sehingga laporan praktikum ini dapat disusun dengan
baik.
Semoga laporan praktikum Culture Fiar Intelligence Test (CFIT), Kraeplin, dan
Pauli yang telah penyusun susun ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Meskipun
penyusun berhasil menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat waktu,
penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan praktikum Culture
Fiar Intelligence Test (CFIT), Kraeplin, dan Pauli ini.
I. Identitas Testee
TES NILAI
1 (Series) 7
2 (Classification) 7
3 (Matrices) 5
4 (Condition / Typology) 4
JUMLAH 23
IQ 103
Nilai IQ = 103 (diperoleh dengan cara mengkonversikan skor total dari Raw Score
dengan usia subjek yaitu 20 tahun 10 bulan yang ada di dalam buku norma).
SUBJEK HASIL
1. Series Skor 7 dari total 12 soal, aspek yang diukur dari subtes 1
yaitu sistematika berfikir dimana kemampuan berfikir runtut
untuk memahami rangkaian suatu permasalahan yang
berkesinambungan.
2. Classification Skor 7 dari total 14 soal, aspek yang di ukur dari dari subtes
2 yaitu ketajaman diferensiasi, dimana kemampuan untuk
mengamati hal-hal yang detail secara tajam dan berfikir
dengan kritis untuk mengidentifikasi permasalahan.
3. Matrices Skor 5 dari total 12 soal, aspek yang di ukur dari subtes 3
yaitu asosiasi, dimana kemampuan analisa-sintesa untuk
menghubungkan dua atau lebih permasalahan yang serupa.
4. Condition/Typology Skor 4 dari total 8 soal, aspek yang di ukur dari subtes 4
yaitu pemahaman konsep, dimana kemampuan memahami
suatu prinsip untuk diterapkan ke dalam situasi yang
berbeda.
a. Series
Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa testee
mendapatkan nilai 7 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa testee memiliki kemampuan berfikir secara runtut dan teratur serta
dapat memahami suatu masalah. Selain itu testee mampu menjelaskan suatu
masalah yang berkesinambungan dengan baik. Aspek ini menjadi dasar untuk
mengenali sistematika berfikir testee, serta dalam kehidupan sehari-hari testee
merupakan orang yang dapat memecahkan masalah dengan cepat dan tepat, tidak
bertele-tele, sehingga ketika testee mmendapatkan sebuah masalah akan cepat
terselesaikan.
b. Classification
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa
testee mendapatkan nilai 7 yang termasuk kedalam kategori sedang. Hal tersebut
dapat diartikan bahwa testee memiliki kemampuan berfikir dan mengamati secara
kritis dan serta dapat memahami suatu masalah. Selain itu testee mampu
mengobservasi dan mengidentifikasi suatu masalah dengan kritis. Aspek ini
menjadi dasar untuk mengenali ketajaman berfikir testee serta dalam kehidupan
sehari-hari testee merupakan orang tegas dan kritis seperti ketika sedang melakukan
sebuah pekerjaan maka testee akan melakukannya dengan sungguh-sungguh dan
berfikir keras untuk menyelesaikannya.
c. Matrices
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa
testee mendapatkan nilai 5 yang termasuk kedalam kategori sedang. Hal tersebut
dapat diartikan bahwa testee memiliki kemampuan menganalisa sebuah persoalan.
Selain itu testee mampu menghubungan dua masalah atau lebih yang serupa serta
menyelesaikannya dengan baik. Aspek ini menjadi dasar untuk menganalisa sebuah
masalah yang saling berkesinambungan, serta dalam kehidupan sehari-hari testee
merupakan orang dapat menganalisa masalah yang saling berkaitan terlebih dahulu
setelah itu testee akan mencari solusi dari keduanya dengan melakukan beberapa
Analisa masalah tersebut.
d. Condition/Typology
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa
testee mendapatkan nilai 4 yang termasuk kedalam kategori sedang. Hal tersebut
dapat diartikan bahwa testee memiliki kemampuan teguh dalam menegakkan
sebuah prinsip. Selain itu testee mampu melihat kondisi dan menggunakan
sebuah prinsip kehidupan di beberapa situasi berbeda. Aspek ini menjadi dasar
untuk memahami sebuah konsep prinsip diri sendiri, serta dalam kehidupan sehari-
hari testee merupakan orang yang dapat memahami suatu keadaan dan kondisi ketia
testee sedang mendapatkan masalah maka testee akan mempunyai prinsip untuk
menyelesaikan masalah tersebut hingga benar-benar selesai.
LAPORAN HASIL TES INTELEGENSI
KRAEPLIN
1. Identitas Testee
Skor PANKER adalah jumlah hasil penjumlahan yang benar pada seluruh
lajur, dibagi dengan jumlah seluruh lajur. Skor tersebut merupakan Raw Score
(Skor Kasar) dari Kecepatan Kerja testee. Raw Score ini akan diubah ke Scale
Score.
Skor TINKER didapat dari jumlah kesalahan penjumlahan dan jumlah angka
yang terlewati. Skor yang diperoleh merupakan Raw Score (Skor Kasar) dari
Ketelitian Kerja testee. Raw Score ini akan diubah ke Scale Score.
Jumlah Kesalahan + Jumlah yang tidak di isi
5 + 0 = 5 (Sedang)
Skor JANKER juga dapat diketahui dengan melihat jarak antara jumlah benar
tertinggi dikurangi jumlah benar terendah. Skor yang diperoleh merupakan Raw
Score (Skor Kasar) dari Keajegan Kerja testee.
a. Langkah 1
X45 – X0
X X
2
Y XY
1 1 24 24
2 4 20 40
3 9 16 48
4 14 19 76
5 25 16 80
6 36 19 114
7 49 16 112
8 64 20 160
9 81 13 117
10 100 20 200
11 121 19 209
12 144 13 156
13 169 16 208
14 196 17 238
15 225 17 255
16 256 13 208
17 289 18 306
18 324 19 342
19 361 18 342
20 400 16 320
21 441 19 399
22 484 14 308
23 529 12 276
24 576 18 432
25 625 16 400
26 676 18 468
27 729 20 540
28 784 12 336
29 841 14 406
30 900 19 570
31 961 12 372
32 1024 18 576
33 1089 16 528
34 1156 13 442
35 1225 13 455
36 1296 18 648
37 1369 19 444
38 1444 12 456
39 1521 13 507
40 1600 10 400
41 1681 20 820
42 1764 27 1134
43 1849 17 731
44 1936 19 836
45 2025 17 765
1035 31.395 755 16.804
b. Langkah 2
II = ∑ x = 1035
III = ∑ y = 755
IV = N x ∑
x
2 – (∑ ¿2
x
= 45 x 31.395 - (1035)2
= 1. 412.775 – 1.071.225
= 341. 550
1035
VI = M x = ∑ x / Total Kolom = = 23
45
c. Langkah 3
A= V – ( b x VI)
= 16,77 – (-1,6997)
= 16,7530
d. Langkah 4
X 45 = Y = a + (b x 45)
= 16,7530 + 3,3255
= 20,0785
X 0 = Y = a + (b x 0)
= 16,7530
X45 – X0
= 16,7533 – 16,7530
= 3,3255
1. Kecepatan Kerja
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa testee
mendapatkan hasil akhir dengan nilai 16,77 yang termasuk kedalam kategori baik
sekali. Hal tersebut dapat diartikan bahwa testee memiliki motivasi kerja yang baik
serta semangat kerja yang tinggi, dan cekatan dalam berkerja Aspek ini menjadi dasar
untuk mengetahu bagaimana kecepatan seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan
atau tugas, serta dalam kehidupan sehari-hari testee merupakan orang yang
mempunyai motivasi yang tinggi dan cekatan contohnya seperti dalam hal
mengerjakan tugas kuliah, akan lebih cepat selesai karena memiliki semangat untuk
mengerjakannya.
2. Ketelitian Kerja
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa testee
mendapatkan hasil akhir dengan nilai 5 yang termasuk kedalam kategori sedang. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa testee memiliki konsentrasi yang sedang dan kualitan
hasil kerja yang lumayan baik namun seedikit kurang teliti. Aspek ini menjadi dasar
untuk mengetahui bagaimana ketelitian seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan
atau tugas, serta dalam kehidupan sehari-hari testee merupakan orang yang memiliki
ketelitian kerja cukup baik namun terkadang ada beberapa yang kurang, seperti dalam
mengumpulkan laporan dan memeriksa tugas.
3. Keajegan Kerja
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa testee
mendapatkan hasil akhir dengan nilai 17 yang termasuk kedalam kurang sekali. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa testee mengelola emosi dan system perencanaan kerja
yang kurang baik. Aspek ini menjadi dasar untuk mengetahui bagaimana testee dalam
mengelola kerja, emosi dan perencanaaan kerja, serta dalam kehidupan sehari-hari
testee merupakan orang yang mudah emosian dalam melakukan pekerjaan yang
menyusahkan untuk dirinya.
4. Ketahanan Kerja
Berdasarkan hasil tes yang didapatkan oleh testee dapat diketahui bahwa testee
mendapatkan hasil akhir dengan nilai 3,3255 yang termasuk kedalam ketegori baik.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa testee mampu mengelola stress dan tekanan kerja,
dan ketahanan dalam menghadapi tugas yang penuh tekanan. Aspek ini menjadi dasar
untuk mengetahui bagaimana testee mampu menghadapi tantangan dalam pekerjaan,
serta dalam kehidupan sehari-hari testee merupakan orang yang mampu menghadapi
tantangan yang cukup besar seperti tanggung jawab menjadi panitia acara besar di
kampusnya.
LAPORAN HASIL TES INTELEGENSI
PAULI
1. Identitas Testee
Puncak
Tinggi
2. Analisa Kesalahan
4. Analisa Simpangan
5. Analisa Tinggi