Anda di halaman 1dari 14

KERAJAAN MAJAPAHIT

MATA PELAJARAN
Sejarah Indonesia

ANGGOTA KELOMPOK

Ainun Nisa Dwi Puspita Ningrum Oriza Sativa Salsabilah


Alifia Marsha Sashikirani Suci Nuradila Hasbullah
Ayu Ramadhani Raya Ramadhani
Aurellia Yusr Sutrisno Vaadya Chaerunnisa
Andi Salsabilah Rantina Sengeng Rezky Rahmayani Nur
Fitri Yani Yusuf Syarifah Nurul Ahmad
Kesyha Azalia Ahmad Sagita Wulandari
Niken Ratna Handayani M. Jihan Salsabil Musyakkar
Farhah Nabila Andi Qonitah Shalihah

SMA NEGERI 8 MAKASSAR


2023-2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, Dan Inayah-Nya
tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW contoh terbaik dalam perjalanan hidup ini.

Dan harapan penulisan semoga makalh ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaikinya bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi, karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman penulis yakni banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
penulis sangat mengharpkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata dari penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca. Penulis juga meminta maaf apabila bnyak kesalahan-
kesalahan dalam penyusunan makalah ini

26 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
C. TUJUAN .........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................... 3
A. LETAK KERAJAAN SRIWIJAYA ................................................................3
B. SUMBER SEJARAH KERAJAAN SRIWIJYA..............................................3
C. STRUKTUR PEMERINTAHAN KERJAAN SRIWIJAYA ...........................5
D. ASPEK KEHIDUPAN POLITIK PARA RAJA ..............................................5
E. ASPEK KEHIDUPAN EKONOMI PARA RAJA...........................................7
F. ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL PARA RAJA................................................8
G. ASPEK KEHIDUPAN BUDAYA PARA RAJA.............................................9

BAB III....................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ...............................................................................................10
B. SARAN ...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sriwijaya adalah kerajaan bahari historis yang berasal dari Pulau Sumatra sekitar
abad ke-6 sampai abad ke-12. Kehadirannya banyak memberi pengaruh pada
perkembangan sejarah Asia Tenggara (terutama dalam kawasan Nusantara barat). Dalam
bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan vijaya berarti
"kemenangan" atau "kejayaan";[5] dengan demikian, nama Sriwijaya bermakna
"kemenangan yang gilang-gemilang". Lokasi ibukota Sriwijaya dalam rentang waktu
enam abad berpindah-pindah, tetapi pada awalnya diketahui dekat dengan Kota
Palembang, tepatnya di muara Sungai Musi. Sriwijaya terdiri dari sejumlah pelabuhan
yang saling berhubungan di sekitar Selat Malaka.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang
pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya
tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai
Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang,
bertarikh 682.
Sebelum abad ke-12, Sriwijaya merupakan negara berbasis darat daripada
kekuatan maritim, armada laut memang tersedia tetapi bertindak sebagai dukungan
logistik untuk memfasilitasi proyeksi kekuatan darat. Menanggapi perubahan ekonomi
maritim Asia, dan terancam oleh hilangnya negara bawahannya, Sriwijaya
mengembangkan strategi angkatan laut untuk menunda kemerosotannya. Strategi
angkatan laut Sriwijaya bersifat menghukum untuk memaksa kapal-kapal dagang datang
ke pelabuhan mereka. Kemudian, strategi angkatan laut Sriwijaya merosot menjadi
armada perompak.
Pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut akibat beberapa
peperangan. Serangan besar pada tahun 1025 dilancarkan oleh pasukan Rajendra Chola I
dari Koromandel. Setelah itu, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui
kembali lewat publikasi tahun 1918 oleh sejarawan Prancis George Cœdès dari École
française d'Extrême-Orient.

1
B. RUMUS MASALAH
1. Letak atau lokasi kerajaan sriwijaya
2. Sumber sejarah kerjaan sriwijaya
 Sumber dalam negeri
 Sumber luar negeri
3. Struktur pemerintahan kerjaan sriwijaya
4. Aspek kehidupan politik para raja-raja yang memerintah
5. Aspek kehidupan ekonomi raja-raja yang memerintah
6. Aspek kehidupan sioal budaya para raja

C. TUJUAN
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya
dan juga untuk memberi sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun
praktis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. LETAK KERAJAAN SRIWIJAYA


G. Coedes pada tahun 1918 berpendapat bahwa wilayah Kerajaan Sriwijaya berpusat
di Palembang. Beberapa ahli berkesimpulan bahwa Kerajaan Sriwijaya berpindah –
pindah pusat kerajaannya yang diperkirakan dari Kedah, berpindah ke Muara Takus
hingga ke Jambi.

B. SUMBER SEJRAHA KERAJAAN SRIWIJYA


 Sumber Dalam Negeri
A. Prasasti kedukan bukit
Ditemukan di Kedukan Bukit di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.
Prasasti ini berangka tahun 605 Saka atau 688 M. Isinya menceritakan perjalanan
Dapunta Hyang menaklukan suatu daerah atau kerajaan.

B. Prasasti Talang Tuo


Ditemukan di daerah Talang Tuo, dekat Palembang. Berangka tahun 606
Saka atau 684 M. Isinya menceritakan pembuatan taman Srikserta oleh Dapunta
Hyang Sri Jayanaga.

C. Prasasti Telaga Batu


Ditemukan di Telaga Batu, dekat Palembang. Tak berangka tahun. Isinya
berupa kutukan bagi mereka yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada
perintah raja.

D. Prasasti Kota Kapur


Ditemukan di Kota Kapur, Pulau Bangka. Berangka tahun 686 M. Isinya
menerangkan bahwa bumi Jawa tidak mau tunduk kepada Sriwijaya.

E. Prasasti Karang Berahi


Ditemukan di daerah Jambi Hulu. Berangka tahun 686 M. Isinya terutama
mengenai permintaan kepada para dewa yang menjaga kedatuan Sriwijaya untuk
3
menghukum setiap orang yang bermaksud jahat dan mendurhakai terhadap
kekuasaan Sriwijaya.

F. Prasasti Palas Pasemah


Ditemukan di Palas Pasemah, Lampung Selatan. Prasasti ini menyebutkan
didudukinya daerah Lampung Selatan oleh Sriwijaya pada akhir abad ke-7 Masehi.

Adapun prasasti yang ditemukan di luar negeri adalah sebagai berikut :

A. Prasasti Ligor (Malaysia)


Tempat ditemukan prasasti ini adalah di daerah Ligor Semenanjung
Malaya.Berangka tahun 775 Masehi. Isinya menerangkan bahwa Kerajaan
Sriwijaya (Sumatera) mendirikan sebuah pangkalan di Semenanjung Malaya,
daerah Ligor untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.

B. Prasasti Nalanda (India)


Prasasti Nalanda ditemukan di Nalanda, India berasal dari abad ke-9
Masehi. Prasasti ini menceritakan tentang pembangunan wihara di India oleh
RajaBalaputradewa (Raja Sriwijaya) untuk kepentingan para peziarah dari
Sriwijaya.

 Sumber Luar Negeri


Sumber sejarah lainnya yang berupa catatan perjalanan diperoleh dari
Arab, India, dan Cina. Berikut ini adalah rinciannya :

A. Berita Arab
Masih dari sumber yang sama, keberadaan Sriwijaya dapat diketahui dari
sebutan para pedagang Arab terhadap Kerajaan Sriwijaya. Seperti Zabaq, Sabay,
atau Sribusa.

B. Berita India
Berita India menyatakan bahwa Raja Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin
hubungan dengan kerajaan-kerajaan India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan
Cola.
4
C. Berita China
Pemberitaan oleh I'tsing. melansir buku Wahana Ips Ilmu Pengetahuan
Sosial yang diterbitkan Yudhistira Ghalia Indonesia, I Tsing adalah seorang
pendeta dari Cina yang pernah tinggal di Sriwijaya selama 6 bulan.

C. STURKTUR PEMERINTAHAN KERAJAAN SRIWIJAYA


Pada masa Kerajaan Sriwijaya, sudah dikenal konsep birokrasi serta pembagian tugas.
Namun demikian raja masih dianggap yang paling berkuasa dan menentukan segala
kekuasaan secara mutlak masih berada di tangan raja.Struktur pemerintahan Kerajaan
Sriwijaya terdiri dari pemerintah pusat dan daerah. Masing-masing kerajaan daerah diberi
otonomi penuh dan memiliki perangkat pemerintahan yang lengkap, namun terdapat
kewajiban- kewajiban tertentu kepada pemerintah.
Dalam kerajaan raja memegang otoritas tertinggi. Raja dikelilingi oleh keluarganya
sebagai bawahan dan stafnya. Mereka adalah putera raja yang utama adalah Yuwaraja,
yang berperan sebagai Putera Mahkota atau Raja Muda.Tingkatan dibawahnya adalah
Pratiyuwaja, yang dapat naik ke tingkat atasnya jika Yuwaraja mangkat.Tingkatan
berikutnya adalah Rajakumara, yang dapat menggantikan kedudukan dua tingkat
diatasnya.Tingkat keempat bergelar Rajaputera, yang tidak berhak menuntut tahta
mahkota karena merupakan anak raja dari selir atau isteri kedua. - raja itu diberi daerah-
daerah milik raja untuk diperintah dan mereka menjadi bawahan langsung dari raja.
Disekitar keluarga raja dibentuk administrasi yang terdiri atas Dandanayaka, hakim
raja yang melaksanakan kekuasaan raja untuk mengadili.Hayaka pemungut pajak, Prataya
pengurus harta benda milik raja.Haji-Prataya, merupakan staf pribadi raja yang paling
penting. Murdhaka yang menghuni wilayah milik pribadi raja disekitar ibukota yang
merupakan basis kehidupan ekonomi keluarga raja.

D. ASPEK KEHIDUPAN POLITIK PARA RAJA


Untuk mengetahui apa saja kunci kesuksesan kerajaan Sriwijaya dalam bidang politik,
perlu dilihat dari beberapa aspek. Diantaranya dari sudut pandang para Raja yang telah
memerintah, hubungan dengan pihak luar negeri, dan wilayah kekuasaan.

#1. Raja-raja yang memerintah


Berikut ini daftar raja-raja yang diduga kuat pernah memerintah Kerajaan
Sriwijaya:
5
A. Dapunta Hyang SriJayanasa
Kita ketahui bahwa inilah sosok pendiri Kerajaan Sriwijaya. Telah banyak daerah
yang ia taklukkan, diantaranya wilayah Jambi. Hal ini dibuktikan dengan
membangun sebuah peradaban di wilayah Minangatamwan yang bertempat di
jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Kemudian hal yang
lebih hebat, dibawah kekuasaannya mampu membentuk Kerajaan Sriwijaya
sebagai Kerajaan Maritim yang sangat kuat.

B. Balaputera Dewa
Tahun 850 M merupakan tahun dimulainya masa pemerintahannya. Beliau
menggunakan strategi dengan meningkatkan kegiatan pelayaran serta
perdagangan rakyat untuk mengembangkan kerajaan.
Dari usaha kerasnya dalam pengembangan kerajaan, lahirlah bentuk kerjasama
dengan Kerajaan Chola dan Benggala (Nalanda). Selain dalam aspek pelayaran
dan perdagangan, Raja Balaplutera Dewa juga mengembangkan penyebaran
agama Buddha, kemudian dijadikan sebagai central di kawasan Asia Tenggara.

C. Sri Sanggarama Wijayatunggawarman


Bisa dikatakan bahwa dibawah kepemimpinan Sri Sanggarama
Wijayatunggawarman Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Pasalnya pada
masa Ia memerintah, Sriwijaya dikhianati dan diserang oleh kerajaan Chola.

D. Sri Indrawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 724 Masehi)

E. Rudrawikrama (terdapat dalam Berita Cina tahun 728 Masehi)

F. Wishnu (terdapat dalam Prasasti Ligor tahun 775 Masehi)

G. Maharaja (terdapat dalam Berita Arab tahun 851 Masehi)

H. Sri Udayadityawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 960 Masehi)

I. Sri Udayaditya (terdapat dalam Berita Cina tahun 962 Masehi)

6
J. Sri Sudamaniwarmadewa (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi)

K. Marawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044


Masehi)

#2. Cangkupan wilayah/kekuasaan


Dengan kerja keras yang dilakukan oleh setiap unit Kerajaan Sriwijaya, banyak
kawasan telah berhasil ditaklukkan. Misalnya seperti daerah Palembang yang
membuat ibukota kerajaan dipindahkan dari Muara Takus ke Palembang.
Mereka memindahkan ibukota dengan maksud untuk mempermudah penguasaan
daerah-daerah di sekitarnya, seperti Pulau Bangka (berada di pertemuan jalur
perdagangan internasional), Jambi Hulu (terletak di sungai Batanghari), serta
Tarumanegara (Jawa Barat).
Telah tercatat dalam sejarah bahwa pada akhir abad 8 M Kerajaan Sriwijaya
resmi dan telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan yang berada di
Asia Tenggara, mulai dari Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting Kra.
Dengan adanya wilayah-wilayah ini, Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai Kerajaan
laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.

#3. Kerjasama Luar Negeri


Dalam upayanya memperluas daerah kekuasaan, Sriwijaya menjalin kerjasama
dengan negara lain, khususnya kerajaan di India. Contohnya adalah Kerajaan Pala
atau Nalanda di Benggala.
Kerjasama ini menghasilkan sebidang tanah yang diberikan kepada Kerajaan
Sriwijaya sebagai hadiah dari Kerajaan Nalanda.

E. ASPEK KEHIDUPAN EKONOMI PARA RAJA


Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya karena letak Kerajaan Sriwijaya yang
stategis, banyak pedagang dari kancah internasional berkecimpung di dalamnya. Hal ini
lambat laun membuat terdorongnya pola pikir masyarakat Sriwijaya dalam hal
perekonomian.
Sesuai yang tercatat dalam sejarah bahwa pendapatan yang diperoleh rakyat
berdasarkan pada aspek pelayaran, perniagaan, serta perdagangan.

7
F. ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL PARA RAJA
Tonggak kehidupan budaya masyakarat Sriwijaya yang sangat
dibanggakan adalah pada saat Sriwijaya menjadi pusat pengajaran ajaran
Buddha di Asia Tenggara. Para pendeta yang berasal dari wilayah sebelah
timur Sriwijaya, seperti Cina dan Tibet banyak yang menetap di Sriwijaya.
Tujuan mereka adalah belajar ajaran Buddha sebelum mereka belajar di tanah
asal lahirnya ajaran itu (india).walaupun Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai
pusat agama Buddha, tidak banyak peninggalan purbakala seperti candi-candi
atau arca-arca sebaga tanda kebesaran Kerajaan Sriwijaya dalam bidang
kebudayaan. Berikut adalah beberapa peninggalan candi kerajaan sriwijaya :

A. Candi Muara Takus


Situs Candi Muara Takus merupakan situs candi Buddha yang terletak di di Riau.
Di dalam kompleks ini terdapat beberapa bangunan candi yang disebut dengan
Candi sulung /tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Para pakar
purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan situs candi ini didirikan,
namun candi ini dianggap telah ada
pada zaman keemasan Sriwijaya, sehingga beberapa sejarahwan menganggap
kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan Sriwijaya.
B. Candi muaro jambi
Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi merupakan sebuah
komplekspercandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia yang
kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan
Melayu. Sejak tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke
UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.

C. Candi Biaro Bahal


Candi Bahal, Biaro Bahal, atau Candi Portibi yang merupakan candi Buddha
aliran Vajrayana terletak Sumatera Utara. Candi ini merupakan kompleks candi
(dalam istilah setempat disebut biaro) yang terluas di provinsi Sumatera Utara,
karena arealnya melingkupi kompleks Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III.

D. Gapura Sriwijaya

8
Candi ini terletak di sumatera selatan, dan sedang dalam proses penelitian oleh
Koordinator Tim Napak Tilas Gapura Kerajaan Sriwijaya. Mereka menjelaskan di
situs Rimba Candi ini keseluruhannya berjumlah 9 gapura. Namun yang baru
ditemukan baru tujuh gapura. Kondisi seluruh gapura kerajaan Sriwijaya yang
berada di situs Rimba Candi ini dalam keadaan roboh. faktor penyebab gapura
tersebut roboh, kemungkinan diakbiatkan oleh faktor alam seperti gempa, erosi
dan sebagainya.

E. Candi kota kapur


Menurut sejarah, pada tahun 1700-an di perairan yang jaraknya sekitar 21 mil dari
Pantai Kota Kapur (Penagan) tersebut sering terjadi perampokan terhadap kapal-
kapal yang melintas oleh para penyamun dan bajak laut yang bersembunyi
di sekitar selat Bangka (Kota Kapur dan sekitarnya). Kabar mengenai
merajalelanya para bajak laut terdengar oleh Raja Sriwijaya. Menyikapi
kondisi tersebut, Raja Sriwijaya mengirimkan pasukan untuk
memberantasnya. Utusan Raja Sriwijaya berhasil menaklukkan para
perampok dan penyamun tersebut. Kemudian, agar tidak ada lagi gangguan
terhadap kapal-kapal yang melintas dan juga membahayakan Kerajaan
Sriwijaya, maka dibuatlah sebuah prasasti yang berisi tentang perjanjian
para penyamun dengan Raja Sriwijaya. Ditempat ditemukanya prasasti
inilah Candi Kota Kapur ditemukan.

G. ASPEK KEHIDUPAN BUDAYA PARA RAJA


Kehidupan budaya masyarakat di Kerajaan Sriwijaya berbaur dengan para pedagang
dari luar, karena saat itu wilayah tersebut merupakan pelabuhan bagi kapal-kapal asing
yang singgah. Kemungkinan bahasa yang berkembang adalah bahasa melayu kuno,
mereka menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi dengan para pedagang.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan di kepulauan Indonesia. Letak
kerajaan ini berada di Sumatra Selatan. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti
«bercahaya» dan wijaya berarti «kemenangan». Bila diartikan maka
Sriwijaya berarti cahaya kemenangan. Arti kata ini sesuai dengan kondisi
Sriwijaya yang terkenal karena pelayarannya dan luas wilayahnya yang
hampir mencakup Asia Tenggara.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7 dari
seorang Tiongkok bernama I-Tsing. Oleh karena itulah catatan I Tsing
mengenai Sriwijaya dianggap sumber terpercaya.
Dari catatan sejarawan Arab bisa diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya
merupakan kerajaan yang memiliki tentara sangat banyak. Hasil
pertaniannya antara lain, kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kayu
cendana, dan gambir. Hasil pertanian inilah yang diperdagangkan oleh
Sriwijaya dengan kerajaan-kerajaan lain.
Dari catatan para pedang asing diketahui bahwa Sriwijaya merupakan
kerajaan besar pada masanya, dengan wilayah dan relasi dagang yang luas
sampai ke Madagaskar. Selain itu bukti mengenai keberadaan kerajaan
Sriwijaya diketahui dari Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, Sumatra,
pada 682 M. Prasasti tersebut beraksara Pallawa dengan bahasa Melayu
Kuno. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa raja berkunjung ke tempat-
tempat suci di daerah kekuasaannya.
Namun pada abad ke-11, Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Pada
tahun 1006 M Kerajaan Medang di bawah pimpinan raja Darmawangsa
menyerang Sriwijaya. Pada 1025 M, Sriwijaya lagi-lagi mendapat serangan
dari kerajaan Cola, India. Hingga awal abad ke-13 M, Sriwijaya masih tetap
berdiri, walaupun kekuatan dan pengaruhnya sudah sangat jauh berkurang.
Setelah itu tidak diketahui keberadaan tentang kerajaan ini.

B. SARAN
Saran untuk para siswa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan
berusaha menjaga peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

 https://sma13smg.sch.id/materi/sejarah-kerajaan-sriwijaya/
 https://amp.kompas.com/regional/read/2022/01/04/180826378/
kerajaan-sriwijaya-sejarah-berdiri-puncak-kejayaan-raja-raja-dan
 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5681304/kerajaan-sriwijaya-
sejarah-berdiri-letak-raja-raja-dan-masa-kejayaannya
 https://repositori.kemdikbud.go.id/12722/1/SRIWIJAYA
%20SEBUAH%20KEJAYAAN%20MASA%20LALU%20DI
%20ASIA%20TENGGARA.pdf
 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5681304/kerajaan-sriwijaya-
sejarah-berdiri-letak-raja-raja-dan-masa-kejayaannya

11

Anda mungkin juga menyukai