Anda di halaman 1dari 6

Studi Kepustakaan Mengenai kualitas ................................................................................

(Aris Dwi Cahyono)

STUDI KEPUSTAKAAN MENGENAI KUALITAS PELAYANAN


TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT

Literature Study Of Service Quality Towards Patients Satisfaction In


Hospitals

Aris Dwi Cahyono


STIKes Pamenang
Correspondensi Penulis : arisdc81@gmail.com; +6281359124077

Abstrak
Studi kepustakaan ini bertujuan untuk menyusun dan mendeskripsikan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pasien rawat jalan di rumah sakit. Metode yang digunakan adalah
metode penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Untuk menjaga
ketepatan pengkajian dan mencegah kesalahan informasi dalam analisis data maka
dilakukan pengecekan antar pustaka dan membaca ulang pustaka serta memperhatikan
komentar reviewer. Hasil studi ini adalah menunjukkan bahwa semakin baik kualitas
pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada pasien maka secara signifikan dapat
meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan di rumah sakit. Kepuasan pasien tergantung
pada kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya yang dilakukan karyawan untuk
memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang akan diberikan. Kepuasan
pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan
ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, Rumah Sakit

Abstract
This literature study aims to compile and describe the quality of service to the satisfaction of
outpatients in hospitals. The method used was library research. Data collection method used was
the documentation method. The data analysis technique used was content analysis. To maintain the
accuracy of the assessment and prevent misinformation in data analysis, it was checked between
libraries and reread the literature and took into account reviewers' comments. The results of this
study indicate that the better the quality of hospital services provided to patients, can significantly
increase the satisfaction of outpatients in hospitals. Patient satisfaction depends on the quality of
service. Services are all efforts made by employees to meet the desires of their customers with the
services to be provided. Customer satisfaction is a full evaluation where the alternative chosen at
least gives the same or exceeds customer expectations, while dissatisfaction arises if the results
obtained do not meet customer expectations.

Keywords: Service Quality, Patient Satisfaction, Hospital

Pendahuluan agar berupaya meningkatkan pelayanannya.


Pemberian pelayanan secara cepat dan Jika pelayanan kesehatan yang diperoleh pasien
tepat dalam era reformasi dan globalisasi yang pada suatu fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
sedemikian pesat dan cepat, mutlak dengan harapannya, masyarakat atau pasien
dilaksanakan, sebab kalau tidak akan pasti akan selalu datang berobat ke fasilitas
menimbulkan gejolak sosial. Begitu juga halnya pelayanan kesehatan tersebut.
mengenai pelayanan di rumah sakit. Pelayanan Rumah sakit dituntut untuk memberikan
kesehatan yang belum sesuai dengan harapan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
pasien, maka diharapkan menjadi suatu pelayanan yang optimal. Rumah sakit
masukan bagi organisasi layanan kesehatan dinyatakan berhasil, tidak hanya pada

1
Studi Kepustakaan Mengenai kualitas ................................................................................ (Aris Dwi Cahyono)

kelengkapan fasilitas yang diunggulkan, digunakan dalam mengumpulkan informasi dan


melainkan juga sikap dan layanan sumber daya data dengan bantuan berbagai macam material
manusia merupakan elemen yang berpengaruh yang ada di perpustakaan seperti dokumen,
signifikan terhadap pelayanan yang dihasilkan buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dsb
dan dipersepsikan pasien. (Mardalis, 1999 dalam Mirzaqon, 2017). Studi
Pihak Rumah Sakit dituntut untuk selalu kepustakaan juga dapat mempelajari beberbagai
menjaga kepercayaan pasien dengan buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya
meningkatkan mutu pelayanannya. Rumah sakit yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan
sebagai salah satu penyelenggara kesehatan landasan teori mengenai masalah yang akan
dalam pelaksanaannya dituntut untuk diteliti (Sarwono, 2006 dalam Mirzaqon, 2017).
menyediakan pelayanan yang bermutu seperti Studi kepustakaan juga berarti teknik
dalam UU RI No 36 Tahun 2009 Bab 4 Pasal 54 pengumpulan data dengan melakukan
menyebutkan bahwa penyelenggaraan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan,
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara serta berbagai laporan yang berkaitan dengan
bertanggung jawab, aman, bermutu, serta masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 1988
merata dan nondiskriminatif. Menurut Azwar, dalam Mirzaqon, 2017). Sedangkan menurut
pelayanan kesehatan yang bermutu adalah ahli lain studi kepustakaan merupakan kajian
pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang berkembang pada situasi sosial yang
serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan diteliti (Sugiyono, 2012 dalam Mirzaqon,
standar dan kode etik profesi yang telah 2017).
ditetapkan. Metode studi kepustakaan ini digunakan
Pelayanan adalah semua upaya yang untuk menyusun dan mendeskripsikan kualitas
dilakukan karyawan untuk memenuhi pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan
keinginan pelanggannya dengan jasa yang akan di rumah sakit. Adapun langkah-langkah dalam
diberikan. Menurut Zeithaml, Parasuraman dan penelitian kepustakaan menurut Kuhlthau
Berry (dalam Tjiptono, 1997) terdapat lima (2002) dalam Mirzaqon (2017) adalah sebagai
dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas berikut :
jasa yang dikenal dengan teori Service Quality 1. Pemilihan topik
yaitu tangibles, reliability, responsiveness, 2. Eksplorasi informasi
assurance, dan empathy. Keunggulan layanan 3. Menentukan fokus penelitian
tidak akan terwujud jika ada salah satu prinsip 4. Pengumpulan sumber data
pelayanan ada yang dianggap lemah. 5. Persiapan penyajian data
Pasien mengartikan pelayanan yang 6. Penyusunan laporan
bermutu dan efektif adalah jika pelayanannya
nyaman, menyenangkan, dan petugasnya ramah Sumber data yang menjadi bahan adalah
yang mana secara keseluruhan memberikan berupa jurnal dan atau situs internet yang terkait
kesan kepuasan terhadap pasien. Sedangkan dengan topik yang telah dipilih. Sumber data
dari pihak pemberi pelayanan mengartikan penelitian ini terdiri dari 7 jurnal tentang
pelayanan yang bermutu dan efisien jika kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
pelayanannya sesuai dengan standar rawat jalan di rumah sakit. Teknik
pemerintah. Adapun kondisi yang sering pengumpulan informasi melalui dokumentasi,
dikeluhkan oleh pemakai jasa rumah sakit yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
adalah: sikap dan tindakan dokter atau perawat, variabel yang berupa catatan, buku, makalah
sikap petugas administrasi, sarana yang kurang atau artikel, jurnal dan sebagainya (Arikunto,
memadai, lambannya pelayanan, persediaan 2010 dalam Mirzaqon, 2017). Instrumen yang
obat, tarif pelayanan, peralatan medis dan lain- digunakan dalam studi ini adalah daftar check-
lain. list klasifikasi bahan penelitian, skema/peta
penulisan dan format catatan penelitian.
Metode Teknik analisis data yang digunakan
Penyusunan studi kepustakaan ini adalah metode analisis isi (Content Analysis).
menggunakan jenis/pendekatan penelitian yang Analisis ini digunakan untuk mendapatkan
berupa Studi Kepustakaan (Library Research). inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang
Studi kepustakaan merupakan suatu studi yang berdasarkan konteksnya (Kripendoff, 1993

2
Studi Kepustakaan Mengenai kualitas ................................................................................ (Aris Dwi Cahyono)

dalam Mirzaqon, 2017). Dalam analisis ini akan Responsiveness (X3), Assurance (X4) secara
dilakukan proses memilih, membandingkan, parsial tidak terbukti berpengaruh signifikan
menggabungkan dan memilah berbagai terhadap kepuasan (Y).
pengertian hingga ditemukan yang relevan 3. Penelitian Rensiner, 2018 tentang
(Serbaguna, 2005 dalam Mirzaqon, 2017). analisis faktor kualitas pelayanan terhadap
Untuk menjaga proses pengkajian dan kepuasan pasien rawat jalan RSUD dr. Achmad
mencegah serta mengatasi mis – informasi Darwis. Hasil penelitian menunjukkan uji
(kesalahan pengertian manusiawi yang bisa koefisien determinasi (R2), besaran pengaruh
terjadi karena kekurangan penulis pustaka) kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
maka dilakukan pengecekan antar pustaka dan rawat jalan adalah : kualitas pelayanan di loket
memperhatikan komentar pembimbing pendaftaran 57,7%, kualitas pelayanan dokter
(Sutanto, 2005 dalam Mirzaqon, 2017). 55,4%, kualitas pelayanan perawat 63,5%,
kualitas pelayanan apotek 27,9%, dan kualitas
Hasil fasilitas dan lingkungan 40,3%. Dengan
1. Penelitian Arifah, 2013 tentang demikian faktor yang paling berpengaruh
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan terhadap kepuasan pasien rawat jalan adalah
pasien rawat jalan di balai besar kesehatan paru kualitas pelayanan perawat, yaitu 63,5%. hasil
masyarakat (BBKPM) Surakarta Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
penelitian diperoleh persamaan regresi linier Terdapat hubungan yang signifikan antara
berganda adalah: Y = -11,917 + 0,371X1 + keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan
0,320X2 + 0,180X3 + 0,3177X4 + 0,484X5 + bukti fisik dengan kepuasan pasien di Poliklinik
0,333X6. Hasil uji F diperoleh nilai F hitung rawat jalan RSUD Dr. Achmad Darwis Lima
sebesar 20,658 dengan nilai signifikansinya Puluh Kota.
adalah 0,000 < 0,05 sehingga variabel bebas 4. Penelitian Chairunnisa, 2015 tentang
(profesionalism, reliability, attitudes, gambaran kepuasan pasien rawat jalan terhadap
accesibility, service recovery dan servicecape) pelayanan di Rumah Sakit Islam Jakarta
secara bersama-sama berpengaruh signifikan Sukapura (RSIJS). Berdasarkan uji IPA hasil
terhadap variabel terikat (kepuasan pasien). pengukuran atribut-atribut pelayanan di RSIJ
Hasil koefisien determinasi (Adjusted R2) Sukapura berdasarkan tingkat kepentingan
diperoleh sebesar 0,544 artinya variabel (harapan) dan tingkat pelaksanaannya atau
(profesionalism, reliability, attitudes, kepuasan (kenyataan) sebagai berikut :
accesibility, service recovery dan servicecape) a. Atribut-atribut mutu pelayanan
mampu menjelaskan perubahan terhadap RSIJ Sukapura yang berada pada kuadran A
kepuasan pasien sebesar 54,4%, sedangkan (prioritas utama) adalah : 1) Kebersihan
sebesar 45,6,% dijelaskan oleh variabel di luar kamar mandi pasien, 2) Kebersihan poli
model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan rawat jalan, 3) Ketepatan waktu dokter
bahwa nilai beta (standardized coefficient) dalam memulai memberikan pelayanan, 4)
servicecape 0,326, berarti variabel servicecape Kedisiplinan waktu pelayanan, dan 5)
merupakan variabel yang paling dominan Keramahan dan Kesantunan petugas
pengaruhnya terhadap kepuasan pasien. pendaftaran dan Kasir.
2. Penelitian Utami, 2013 tentang b. Atribut-atribut mutu pelayanan
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan RSIJ Sukapura yang berada pada kuadran B
pasien. Hasil penelitian menunjukkan Uji F dan (pertahankan prestasi) adalah : 1) Prosedur
Uji t diatas menunjukkan bahwa hipotesis ke-1 penerimaan pasien dilayani secara cepat dan
penelitian ini dapat terjawab bahwa kualitas tidak terbelit-belit, 2) Kecepatan bagian
pelayanan dengan menggunakan teori Service pendaftaran dan kasir dalam pelayanan, 3)
Quality/Dimensi Kualitas Pelayanan antara lain Ketepatan waktu perawat dalam
variabel Tangibles (X1), Reliability (X2), memberikan pelayanan, 4) Cepat tanggap
Responsiveness (X3), Assurance (X4) dan dokter dan perawat dalam mengatasi
Empaty (X5) secara simultan/bersama-sama keluhan pasien, 5) Cepat dan tanggap bagian
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pendaftaran dan kasir dalam membantu
pasien. Sedangkan secara parsial, variabel pasien, 6) Perawat memperhatikan sungguh-
Tangibles (X1), Reliability (X2) dan Empaty sungguh kepada pasien, dan 7) Pemberian
(X5) terbukti berpengaruh signifikan terhadap pelayanan terhadap pasien tanpa pilih-pilih.
kepuasan (Y). Sedangkan variabel

3
Studi Kepustakaan Mengenai kualitas ................................................................................ (Aris Dwi Cahyono)

c. Atribut-atribut mutu pelayanan hendaknya Direktur rumah sakit


RSIJ Sukapura yang berada pada kuadran C meningkatkan ruang tunggu dan ruang rawat
(prioritas rendah) adalah : 1) Terciptanya jalan dibuat serapi mungkin terutama supaya
suasana kekeluargaan antara perawat dengan pasien merasa nyaman.
pasien, dan 2) Adanya TV diruang tunggu. 6. Penelitian Tulumang, 2015
d. Atribut yang berada pada tentang Tingkat Kepuasan Pasien atas
kuadran D (berlebihan) adalah: 1) Pelayanan Rawat Jalan di Poli Penyakit
Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu, Dalam (Interna) di RSU Prof. R. D. Kandou
2) Dokter memberikan waktu pelayanan Malalayang. Hasil penelitian menunjukkan
yang cukup pada pasien, 3) Terciptanya ada hubungan antara bukti fisik dengan
suasana kekeluargaan antara dokter dan kepuasan pasien, ada hubungan antara
Pasien, 4) Dokter memberikan kesempatan kehandalan dengan kepuasan pasien, ada
bertanya kepada pasien, 5) Adanya kotak hubungan antara daya tanggap dengan
saran untuk kritik dan keluhan, dan 6) kepuasan pasien, tidak ada hubungan antara
Tenaga medis dan karyawan rumah sakit jaminan dengan kepuasan pasien, ada
berpenampilan rapi dan bersih. hubungan antara empati dengan kepuasan
5. Penelitian Supartiningsih, 2017 pasien dan bukti fisik merupakan variabel
tentang Kualitas Pelayanan Kepuasan Pasien yang paling dominan terhadap kepuasan
Rumah Sakit (Kasus Pada Pasien Rawat pasien di Poli Interna Rumah Sakit Prof. dr.
Jalan). Hasil penelitian menunjukkan R. D. Kandou Manado.
Variabel bukti fisik (tangible) mempunyai 7. Penelitian Aprila, 2015 tentang
pengaruh negatif dan tidak signifikan pengaruh pelayanan terhadap kepusan
terhadap kepuasan pasien rumah sakit Sarila pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum
Husada Sragen pada pasien Rawat Jalan. Abdul Wahab Syahranie Samarinda. Hasil
Hipotesis ditolak. Variabel keandalan penelitian menunjukkan Kendalan, daya
(reliability) mempunyai pengaruh positif tanggap, jaminan, perhatian,bukti fisik
dan signifikan terhadap kepuasan pasien secara bersama-sama berperan dalam
rumah sakit Sarila Husada Sragen pada meningkatkan kepuasan pasien. Jaminan
pasien Rawat Jalan. Hipotesis diterima. berperan utama dalam meningkatkan
Variabel daya tanggap (respon-siveness) kepuasan pasien rawat jalan RSUD A.
mempunyai pengaruh positif dan tidak Wahab Syahranie Samarinda. Variabel
signifikan terhadap kepuasan pasien rumah keandalan berpengaruh signifikan terhadap
sakit Sarila Husada Sragen pada pasien terhadap kepuasan pasien rawat jalan.
Rawat Jalan. Hipotesis diterima. Variabel
jaminan (assurance) mempunyai pengaruh Pembahasan
positif dan signifikan terhadap kepuasan Dari hasil penelitian-penelitian tersebut
pasien rumah sakit Sarila Husada Sragen menunjukkan bahwa semakin baik kualitas
pada pasien Rawat Jalan. Hipotesis diterima. pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada
Variabel empati (emphaty) mempunyai pasien maka secara signifikan dapat
pengaruh negatif dan tidak signifikan meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan di
terhadap kepuasan pasien rumah sakit Sarila rumah sakit. Kepuasan pasien tergantung pada
Husada Sragen pada pasien Rawat Jalan. kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua
Hipotesis ditolak. Dari hasil analisis upaya yang dilakukan karyawan untuk
menunjukan bahwa variabel bebas yang memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa
paling rendah memberikan pengaruh pada yang akan diberikan. Menurut Zeithaml,
kepuasan pelanggan adalah tampilan/bukti Parasuraman dan Berry (dalam Tjiptono, 1997)
fisik dan kepastian/jaminan. Agar kepuasan terdapat lima dimensi pokok yang berkaitan
pelanggan semakin tinggi terhadap rumah dengan kualitas jasa yang dikenal dengan teori
sakit Sarila Husada Sragen pada pasien Service Quality yaitu tangibles, reliability,
Rawat Jalan hendaknya direktur rumah sakit responsiveness, assurance, dan empathy.
meningkatkan tampilan/bukti fisik dengan Menurut Goetsch dan Davis (dalam Zamit,
cara selalu melengkapi sarana dan prasarana 2005) kualitas merupakan suatu kondisi
rumah sakit. Agar kepuasan pelanggan dinamis yang berhubungan dengan produk,
semakin tinggi terhadap rumah sakit Sarila jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
Husada Sragen pada pasien Rawat Jalan memenuhi atau melebihi harapan. Menurut

4
Studi Kepustakaan Mengenai kualitas ................................................................................ (Aris Dwi Cahyono)

Tjiptono (2005), terdapat 5 (lima) sumber 2. Ketua PPPM Stikes Pamenang, Dr. Zauhani KH,
kualitas yang dijumpai, yaitu: (1) Program, SKM., M.Kes. atas dukungan, motivasi dan
kebijakan, dan sikap yang melibatkan arahannya.
komitmen dari manajemen puncak; (2) Sistem 3. Reviewer Jurnal Ilmiah Pamenang (JIP)
4. Editor Jurnal Ilmiah Pamenang (JIP)
informasi yang menekankan ketepatan, baik
5. Rekan-rekan dosen Stikes Pamenang umumnya
pada waktu maupun detail; (3) Desain produk dan rekan-rekan dosen prodi S1 Administrasi
yang menekankan keandalan dan perjanjian Kesehatan khususnya.
ekstensif produk sebelum dilepas ke pasar; (4) 6. Serta semua pihak yang turut mendukung dalam
Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang penyelesaian studi kepustakaan ini.
menekankan peralatan yang terpelihara dengan
baik, pekerja yang terlatih dengan baik, dan Daftar Pustaka
penemuan penyimpangan secara cepat; serta (5)
Manajemen vendor yang menekankan kualitas Aprila, Winda, dkk. (2015). Pengaruh Pelayanan
sebagai sasaran utama. Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
Rumah Sakit Umum Abdul Wahab
Menurut Tjiptono (1996), kepuasan atau
Syahranie Samarinda. http://ejurnal.untag-
ketidakpuasan pelanggan adalah respon smd.ac.id/index.php/EKM/article/view/154
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian 6. (diakses dan di unduh pada pkl. 09.30 tgl.
atau dikonfirmasikan yang disesuaikan antara 28 April 2020)
harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk
yang dirasakan setelah pemakaiannya. Menurut Arifah, Umi, dkk. (2013). Pengaruh Kualitas
Kotler (1994), kepuasan adalah tingkat Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
perasaan seseorang setelah membandingkan Rawat Jalan di Balai Besar Kesehatan
kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.
dengan harapannya. Menurut Engel, et. al http://eprints.ums.ac.id/22454/14/10._NAS
KAH_PUBLIKASI.pdf. (diakses dan di
(dalam Tjiptono, 1996), kepuasan pelanggan
unduh pada pkl. 10.00 tgl. 28 April 2020)
merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan Chairunnisa, dkk. (2015). Gambaran Kepuasan
hasil (Outcome) sama atau melampaui harapan Pasien Rawat Jalan terhadap Pelayanan di
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura
apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi (RSIJS).
harapan pelanggan. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/arti
cle/download/1567/1366. (diakses dan di
Kesimpulan unduh pada pkl. 10.00 tgl. 28 April 2020)
Semakin baik kualitas pelayanan rumah
J. Tulumang, Stefanus. (2015). Tingkat Kepuasan
sakit yang diberikan kepada pasien maka secara
Pasien atas Pelayanan Rawat Jalan di Poli
signifikan dapat meningkatkan kepuasan pasien Penyakit Dalam (Interna) di RSU Prof. R.
rawat jalan di rumah sakit. Kepuasan pasien D. Kandou Malalayang – Manado.
tergantung pada kualitas pelayanan. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikm
u/article/download/7861/7946. (diakses
Saran dan di unduh pada pkl. 10.15 tgl. 28 April
Pelayanan rumah sakit haruslah semakin 2020)
ditingkatkan untuk mencapai target terhadap
kepuasan pasien, utamanya adalah pasien rawat Mirzaqon. T, A dan Budi Purwoko. (2017). Studi
jalan. Hal ini karena dari hasil studi kepustakaan Kepustakaan Mengenai Landasan Teori
dan Praktik Konseling Expressive Writing.
ini menunjukkan secara signifikan bahwa
Jurnal BK Unesa, 8 (1).
semakin baik kualitas pelayanan rumah sakit
yang diberikan kepada pasien maka dapat Rensiner, dkk. (2018). Analisis faktor kualitas
meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan di pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat
rumah sakit. jalan RSUD dr. Achmad Darwis.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/a
Ucapan Terima Kasih rticle/download/817/673. (diakses dan di
Terima kasih disampaikan kepada: unduh pada pkl. 09.30 tgl. 28 April 2020)
1. Ketua Stikes Pamenang, Suryono, S.Kep.Ns.,
MMRS atas motivasi dan kesempatan yang Sellang, Kamaruddin. Dkk. (2019). Strategi Dalam
diberikan. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik:

5
Studi Kepustakaan Mengenai kualitas ................................................................................ (Aris Dwi Cahyono)

Dimensi, Konsep, Indikator dan


Implementasinya.
https://books.google.co.id/books?id=U06r
DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=K
ualitas+Pelayanan&hl=id&sa=X&ved=0ah
UKEwiUvbLc7ajpAhWRUn0KHRXKD8
oQ6AEILzAB#v=onepage&q=Kualitas%2
0Pelayanan&f=false. Penerbit Qiara Media

Supartiningsih, Solichah. (2017). Kualitas


Pelayanan Kepuasan Pasien Rumah Sakit:
Kasus Pada Pasien Rawat Jalan.
https://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/art
icle/download/2342/pdf_3. (diakses dan di
unduh pada pkl. 10.10 tgl. 28 April 2020)

Tjiptono, Fandy. (1996). Manajemen Jasa.


Yogyakarta: Andi Offset.

_______ . (1997). Prinsip-prinsip Total Quality


Service (TQS). Yogyakarta: Andi Offset.

_______ . (2005). Service, Quality, and Satisfaction.


Yogyakarta: Andi Offset.

Utami, Amelia Tri, dkk. (2013). Pengaruh Kualitas


Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien.
JKMP (ISSN. 2338-445X), Vol. 1, No. 1,
Maret 2013, 1-110.
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/jkmp/arti
cle/download/429/364. (diakses dan di
unduh pada pkl. 10.10 tgl. 28 April 2020)

Zamit, Yulian. (2005). Manajemen Kuantitatif.


Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai