Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IMUNOSEROLOGI KLINIK 2

MALARIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 10
1. Rafael Nugra Heny ( PO71340210026)
2. Tiara Elsa Margaretha Panjaitan ( PO71340210040)
3. Rizkia Azyma Ramanda ( PO71340210047)

Dosen pembimbing : Siti Sakdiah,S.K.M, M.Biomed

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIS TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah selesai tepat
pada waktunya yang berjudul “MALARIA”

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pembelajaran kepada kita semua.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, jadi kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua yang pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Jambi, 14 Februari 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
1.3 Tujuan… 6
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................7
A.Pengertian Dari Malaria..........................................................................................7
B.Jenis-jenis Malaria .........................................................................................................................8
C.Faktor penyebab Penyakit Malaria.........................................................................9
D.Tanda-Tanda Dari Penyakit Malaria.....................................................................11
E.Mekanisme Penularan Penyakit Malaria...............................................................12
F. Proses Pemeriksaan Penyakit Malaria..................................................................13
G. Metode Pemeriksaan Penyakit Malaria................................................................15
F. Kelebihan Dari Metode Pemeriksaan Penyakit Malaria.......................................16
H. Kekurangan Dari Metode Pemeriksaan Penyakit Malaria...................................17
I.Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Malaria ....................................................20
BAB III PENUTUP.................................................................................................................25
Kesimpulan 25
Saran… 25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siapa tak kenal makhluk bernama nyamuk??? Serangga yang satu ini pastisangat dikenal oleh manusia. Antara
nyamuk dan manusia, bisa dikatakan, hidup berdampingan,bahkan nyaris tanpa batas.Hanya sayangnya,
berdampingannyamanusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif. Banyak penyakit yangditularkan oleh nyamuk
sebagai vektornya.Sampai saat ini malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dinegara-
negara seluruh dunia,baik didaerah tropis maupun subtropis,terutama dinegara berkembang termasuk
Indonesia. Malaria masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, karena tingginya angka
kesakitan dan kematian pada usia produktif.
Malaria adalah sebuah penyakit menular yang kejadiannya tidak lepas dari kondisi lingkungan
sekitar masyarakat.Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk. Penyakit ini hampir di seluruh Negara telah
menjadi momok yang menakutkan karena tingkat kematian yang diakibatkannya. Saat ini penyakit ini
menjadi masalah, karena terjadi perubahan dalam daya kekebalan parasit dan nyamuk. Ada parasit yang
sudah kebal terhadap obat malaria yang sudah lazim digunakan dan hal itu berakibat pada penderita
malaria sukar disembuhkan. Penderita tersebut bahkan dapat menjadi sumber penular penyakit malaria
yang sangat potensial karena di dalam tubuh penderita tersebut akan terbawa parasit malaria yang terus
berkembang biak.
Malaria merupakan penyakit menular yang serius dan fatal yang disebabkan oleh parasit protozoa
genus plasmodium yang ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang
terinfeksi.Pada manusia dikenal ada 5 genus plasmodium yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium
vivax,Plasmodium ovale,Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi.Spesies Plasmodium di
Indonesia yang hidup pada manusia lebih dominan P. falciparum dan P. vivax sedangkan P. ovale dan
P. malariae biasanya ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur.
Dalam Buletin Kesehatan (Kementrian Kesehatan RI, 2011) disebutkan bahwa Malaria merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok
risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia
dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di sebagian besar wilayah
Indonesia.
Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus malaria terjadi secara global dan
diperkirakan bahwa 429.000 kasus kematian. Sekitar 76% dari perkiraan kasus malaria pada tahun 2015
terjadi hanya dalam 13 negara. Empat negara (Ethiopia, India, Indonesia dan Pakistan) menyumbang
78% dari kasus Plasmodium Vivax.
Sustainable Development Goals (SDGs) (2016)merupakan paradigma pembangunan global
mempunyai 17 tujuan yang diikuti oleh beberapa Negara, salah satunya Indonesia. Mengeliminasi
penyakit malaria merupakan bentuk dari tujuan yang ketiga dari SDGs yaitu menjamin kehidupan yang
sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur salah satu nya
memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya.
Wabah malaria yang akhir-akhir ini sempat menjadi pembicaraan tingkat nasional. Untuk
penanggulangan wabah tersebut oleh program pemberantasan malaria yang dibantu oleh tim kesehatan
dan pihak institusi telah dilakukan penemuan dan pengobatan penderita serta penyemprotan mmah
dengan insteksida, tetapi karena upaya tersebut belum didasari data entomologi yang benar, maka upaya
yang dilakukan belum menyelesaikan masalah. Penyemprotan isektisida tidak dapat menghentikan
penularan, sedang pengobatan tidak dapat mengejar penularan. Setelah didasari data vektor yang benar,
4
kemudian dilakukan penyemprotan dengan fenitrothi/sumithion penularan dapat dihentikan. Kemudian
dengan pengobatan , jumlah penederita saat diturunkan dengan drastis.
Pada pembahasan kali, akan dibahas mengenai malaria yang merupakan salah satu penyakit yang
disebabkan oleh infeksi Protozoa dari genus plasmodium. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah
tropisdan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor
nyamuk Anopheles.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari malaria?


2. Apa saja jenis jenis malaria?
3. Apa faktor penyebab dari malaria?
4. Apa tanda- tanda dari penyakit malaria?
5. Bagaimana mekanisme penularan penyakit malaria?
6. Bagaimana Proses pemeriksaan penyakit malaria?
7. Apa metode yang dipakai pada pemeriksaan penyakit malaria?
8. Apa kelebihan dari metode pemeriksaan penyakit malaria yang
Dilakukan?
9. Apa kekurangan dari metode pemeriksaan penyakit malaria yang
Dilakukan?
10. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatannya dari penyakit malaria?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari malaria?
2. Untuk mengetahui jenis jenis malaria?
3. Untuk mengetahui faktor penyebab dari malaria?
4. Untuk mengetahui tanda- tanda dari penyakit malaria?
5. Untuk mengetahui mekanisme penularan penyakit malaria?
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penyakit malaria?
7. Untuk mengetahui metode yang dipakai pada pemeriksaan penyakit malaria?
8.Untuk mengetahui kelebihan dari metode pemeriksaan penyakit malaria yang
Dilakukan?
9. Untuk mengetahui kekurangan dari metode pemeriksaan penyakit malaria yang
Dilakukan?
10. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatannya dari penyakit malaria

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Malaria

Malaria berasal dari bahasa Itali yang terdiri dari dua suku kat “mal” dan “aria” yang artinya adalah

udara jelek. Sejak 4000 tahun yang lalu penyakit malaria sudah dikenal dan sudah mempengaruhi

populasi sejarah manusia. Hal inilah yang memungkinkan orang Itali pada masa dahulu mengenal

bahwa penyakit ini penyebabnya ialah musim dan udara yang buruk. Malaria adalah penyakit yang

ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina melalui parasit Plasmodium yang hidup dan

berkembang biak dalam sel darah manusia sehingga menyebabkan penyakit infeksi seperti anemia dan

sindrom nefrotik. Malaria masih endemis di sebagian wilayah Indonesia sampai saat ini malaria menjadi

salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian terutama terjadi pada kelompok resiko

tinggi seperti bayi, anak balita dan ibu hamil.

Malaria adalah penyakit serius dan terkadang fatal yang disebabkan oleh parasit yang menginfeksi

nyamuk Anopheles yang menggigit manusia.1,2 Parasit tersebut adalah Plasmodium, terutama tipe P.

falciparum, P. vivax, P. ovale, P. malaria dan P. knowlesi. 2 Penderita malaria biasanya mengalami

demam tinggi, menggigil, dan penyakit seperti flu.1 Pada daerah endemis diagnosis malaria tidak sulit.

Umumnya diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinik. Walaupun di daerah bukan

endemis malaria, diagnosis banding malaria harus dipikirkan pada riwayat demam tinggi berulang,

apalagi disertai gejala trias yaitu demam, splenomegali, dan anemia.

6
B.Jenis-Jenis Malaria

Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria (yang disebut

Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina. Parasit malaria memiliki siklus hidup yang kompleks,

untuk kelangsungan hidupnya parasit tersebut membutuhkan host (tempatnya menumpang hidup) baik

pada manusia maupun nyamuk, yaitu nyamuk anopheles. Ada empat jenis spesies parasit malaria di

dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu:

1. Plasmodium falciparum

2. Plasmodium vivax

3. Plasmodium malariae

4. Plasmodium ovale

Keempat spesies parasit malaria tersebut menyebabkan jenis penyakit malaria yang berbeda, yaitu:

1. Plasmodium falciparum Menyebabkan malaria falsiparum (disebut juga malaria tropika)

merupakan jenis penyakit malaria yang terberat dan satu-satunya parasit malaria yang menimbulkan

penyakit mikrovaskular., karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria

(malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.

2. Plasmodium vivax Menyebabkan malaria tertiana

Tipe malaria ini diakibatkan oleh parasit Plasmodium vivax. Parasit tersebut bisa bertahan dalam

keadaan tidak aktif di organ hati selama beberapa bulan atau tahun.

Plasmodium vivax sewaktu-waktu bisa aktif kembali dan menimbulkan gejala.

Karena siklus hidup parasit, pasien dengan malaria Plasmodium vivax cenderung mengalami demam

paroksismal setiap sekitar 42-56 jam.

7
Demam paroksismal adalah demam yang diawali kondisi menggigil, lalu suhu tubuh meningkat dan

keluar banyak keringat.

Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan. Relaps 50%dalam beberapa minggu – 5 tahun setelah

penyakit awal.

3. Plasmodium malariae Menyebabkan malaria quartana.

Jenis penyakit malaria malariae terjadi karena infeksi parasit Plasmodium malariae. Gejala akibat jenis

malaria ini biasanya baru muncul ketika tubuh sudah terinfeksi dalam jangka waktu lama.

Demam akibat Plasmodium malariae terjadi setiap dua hari. Gejala yang ditimbulkan juga relatif lebih

ringan dibanding Plasmodium falciparum.

Asimtomatis dalam waktu lama.

4. Plasmodium ovale

Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat. Lebih ringan. Seringkali

sembuh tanpa pengobatan. Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium.

Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran P.Falciparum dengan

P.Vivax atau P.Malariae. Infeksi campuran tiga jenis sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi jenis ini

biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya. Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan

P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain

P.Falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan demam

yang biasanya berlangsung 10-14 hari

C. Peyebab Penyakit Malaria

Penyakit malaria dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang ada.Faktor– Faktor tersebut yaitu faktor

lingkungan rumah (keberadaan kandang ternak, keberadaan semak-semak dan keberadaan sawah

berair); faktor lingkungan fisik rumah (suhu,kelembaban,keberadaan kawat pada ventilasi,keberadaan


8
langit langit rumah, dan kerapatan dinding rumah).Penyebaran penyakit malaria bergantung pada

interaksi antara agen pembawa, pejamu dan lingkungan.Lingkungan yang berperan dalam

perkembangan bionomik nyamuk adalah lingkungan fisik dan lingkungan biologik.

Prabowo(2004) mengatakan bahwa keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya kejadian

malaria d isuatu daerah.Adanya danau air payau, genangan air diihutan, persawahan, tambak ikan,

pembukaan hutan dan pertambangan di suatu daerah akan meningkatkan kemungkinan timbulnya

penyakit malaria karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat penyebaran nyamuk malaria.

Nyamuk Anopheles sebagai agen pembawa penyakit malaria merupakan salah satu nyamuk yang

menyukai tempat – tempat yang dekat dengan tanah. Selain semak-semak dan kebun nyamuk juga

menyukai area persawahan yang terdapat genangan air sebagai salah satu tempat perkembangbiakan

mereka (breeding iplace). Akan sulit ditemukan jentik nyamuk pada area persawahan yang sedang aktif

ditanami/ sedang dialiri air (sawah iyang imengandung ipestisida), namun akan mudah ditemukan jentik

inyamuk pada area persawahan yang sedang tidak ditanami (sawah yang tidak mengandung pestisida).

D.Tanda- tanda dari penyakit malaria

Tanda- tanda klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym) secara berurutan yang disebut

trias malaria, yaitu :

1. Stadium dingin (cold stage) Stadium ini berlangsung + 15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan

menggigil dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari pucat

kebiru-biruan (sianotik), kulit kering dan terkadang disertai muntah.

2. Stadium demam (hot stage) Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka

merah, kulit kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali, merasa sangat haus

9
dan suhu tubuh dapat meningkat hingga 41oC atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi

dapat menimbulkan kejang-kejang.

3. Stadium berkeringat (sweating stage) Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat

banyak. Suhu tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di bawah normal. Setelah itu biasanya

penderita beristirahat hingga tertidur. Setelah bangun tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ada

gejala lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari. Gejala klasik (trias malaria)

berlangsung selama 6 – 10 jam, biasanya dialami oleh penderita yang berasal dari daerah non endemis

malaria, penderita yang belum mempunyai kekebalan (immunitas) terhadap malaria atau penderita yang

baru pertama kali menderita malaria.Di daerah endemik malaria dimana penderita telah mempunyai

kekebalan (imunitas) terhadap malaria, gejala klasik timbul tidak berurutan, bahkan tidak selalu ada, dan

seringkali bervariasi tergantung spesies parasit dan imunitas penderita. Di daerah yang mempunyai

tingkat penularan sangat tinggi (hiperendemik) seringkali penderita tidak mengalami demam, tetapi

dapat muncul gejala lain, misalnya: diare dan pegal-pegal. Hal ini disebut sebagai gejala malaria yang

bersifat lokal spesifik. Gejala klasik (trias malaria) lebih sering dialami penderita malaria vivax,

sedangkan pada malaria falciparum, gejala menggigil dapat berlangsung berat atau malah tidak ada.

Diantara 2 periode demam terdapat periode tidak demam yang berlangsung selama 12 jam pada malaria

falciparum, 36 jam pada malaria vivax dan ovale, dan 60 jam pada malaria malariae.

B. Gejala malaria berat (malaria dengan komplikasi)

Penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit malaria melalui

pemeriksaan laboratorium Sediaan Darah Tepi atau Rapid Diagnostic Test (RDT) dan disertai memiliki

satu atau beberapa gejala/komplikasi berikut ini:

10
1. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat (mulai dari koma sampai penurunan kesadaran lebih ringan

dengan manifestasi seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku berubah) 2.

Keadaan umum yang sangat lemah (tidak bisa duduk/berdiri)

3. Kejang-kejang

4. Panas sangat tinggi

5. Mata atau tubuh kuning

6. Tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang, bibir kering, produksi air seni

berkurang)

7. Perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan

8. Nafas cepat atau sesak nafas

9. Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum

10. Warna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman

11. Jumlah air seni kurang sampai tidak ada air seni

12. Telapak tangan sangat pucat (anemia dengan kadar Hb kurang dari 5 g%) Penderita malaria berat harus

segera dibawa/dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan semestinya.

E.Mekanisme Penularan Penyakit Malaria

11
12
13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Etika profesi adalah bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat
manusia. Hak dan kewajiban sarjana terapan ahli laboratorium medik adalah
Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi dan Standar Prosedur Operasional,
memperoleh informasi, menerima imbalan, menerima perlindungan, dan lain- lain
sesuai peraturan perundang undangan. Sedangkan kewajibannya ialah kewajiban
terhadap profesi, kewajiban terhadap pekerjaan, kewajiban terhadap rekan,
kewajiban terhadap pasien, dan kewajiban terhadap masyarakat.

SARAN

Penulis tentunya menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan dalam penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari parapembaca sebagai bahan
evaluasi dalam pembuatan makalah yang baik dan benar.Penulis berharap semoga
dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan baik penulis maupun pembaca, serta
dapat dijadikan referensi ilmu pengetahuan khususnya dalam memahami kode etik ATLM.

14
DAFTAR PUSTAKA

Isnanto, R. Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro.
Semarang
Simorangkir,O.P.2003.Etika: Bisnis,Jabatan dan Perbankan. Rineka Cipta. Jakarta

Sidi Gazalba,Drs. 2004. Sistematika Filsafat. Bulan Bintang. Jakarta

Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individu Pola Dasar Filsafat Moral. Rineka Cipta. Jakarta

De George, Richard T. 1990. Business Ethics. New York:Mcmillan, 3rd edition

Wignjosoebroto,S. 1999. Etika Profesional : Pengalaman Dan Permasalahan. Makalah


Symposium : Pemulihan Ekonomi Nasional Bersendikan Industrialisasi Dan Pemberdayaaan
Otonomi Daerah, Badan kejuruan Mesin,Persatuan Insinyur Indonesia,Jakarta 30 November-
1 Desember 1999

MUNAS VIII PATELKI NO 08/MUNAS/VIII/5.2017 Tentang Kode Etik Ahli Teknologi


Laboratorium Medik

15

Anda mungkin juga menyukai