Anda di halaman 1dari 2

Mata Ujian : KUHP

Jawab :

1. Wajib Pajak harus mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP pada saat Wajib Pajak
telah memenuhi persyaratan obyektif maupun subyektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dan menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas.
2. Kondisi yang menyebabkan SPT dianggap tidak disampaikan diatur dalam Pasal 3
ayat (7) Undang-undang KUP tentang 4 hal yang menyebabkan SPT dianggap tidak
disampaikan, yaitu :
 Surat Pemberitahuan tidak ditandatangani;
 Surat Pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau
dokumen;
 Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3
(tiga) tahun sesudah berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atau Tahun
Pajak, dan Wajib Pajak telah ditegur secara tertulis; atau
 Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Direktur Jenderal Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
3. SPT dapat diperbaiki selama SPT belum dilakukan pemeriksaan serta melakukan
perbaikan SPT menjadi lebih bayar atau rugi bayar paling lambat dilakukan adalah 2
tahun sebelum kadaluarsa penetapan pajak. Jika dalam perbaikan SPT adanya kurang
bayar maka akan dikenakan sanksi bunga yaitu 2% per bulan dari pajak kurang bayar
di hitung sejak SPT Masa (Jatuh tempo pembayaran pajak), SPT Tahunan (Jatuh
tempo penyampaikan SPT) sampai dengan pembayaran atas pajakyang kurang
dibayar tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh wajib pajak untuk
memperbaiki SPT yang sudah di sampaikan :
 Login ke DJP Online, Masukkan NPWP wajib pajak, berupa 15 digit yang
ada pada kartu NPWP tanpa menggunakan tanda baca. Masukkan password
yang dimiliki, isikan captcha sesuai dengan gambar yang tertera pada panel
login. Klik ‘Login’ dan kemudian pilih ‘eFiling
 Pilih SPT, Pada panel kanan di Daftar SPT, terdapat semua SPT yang sudah
pernah dibuat dan dilaporkan secara online. SPT ini mencantumkan informasi
mulai dari jenis SPT hingga cara penyampaian SPT tersebut. Untuk
melakukan pembetulan dengan akurat, cermati kembali arsip yang ada. Jika
sudah siap, klik ‘Buat SPT’.
 Formulir SPT, Panel ini akan memunculkan serangkaian pertanyaan untuk
memastikan wajib pajak menggunakan SPT yang sesuai dengan kondisi. Isi
pertanyaan tersebut sesuai dengan kondisi Anda dan lanjutkan dengan klik
SPT yang ingin dibuat pada bagian bawah panel.
 Langkah Pengisian SPT, Panel ini merupakan pembeda utama dengan
pembuatan eFiling biasanya. Pada kolom ‘Pembetulan’, isikan angka ‘1’
sebagai bentuk pembetulan pertama pada SPT yang diinginkan. Selanjutnya,
koreksi data yang ingin diubah atau ditambahkan dengan pilihan ‘Ubah /
Hapus’. Sesuaikan dengan kondisi terkini yang dimiliki oleh wajib pajak.
Setelah selesai melakukan perubahan dan revisi, centang kolom
‘Setuju/Agree’ dan klik ‘Langkah Berikutnya’.
 Permintaan Kode Verifikasi atau Token, Pada bagian akhir sebelum
pembetulan SPT disampaikan kembali ke DJP, akan muncul panel rangkuman
kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Periksa kembali status SPT yang
direvisi, apakah Lebih Bayar, Kurang Bayar atau Nihil, tergantung pada item
apa yang diubah pada revisi SPT yang dilakukan. Klik teks berwarna orange
bertuliskan ‘[di sini]’ untuk mengirimkan token ke email yang digunakan,
kemudian buka kotak masuk email tersebut. Temukan kiriman dari
efiling@pajak.go.id dengan subjek email [eFiling] Kode Verifikasi. Pastikan
server code yang tertera sama, dan salin kode verifikasi dari email ke eFiling.
Klik ‘Kirim SPT’.
 Proses Selesai, Setelah mengirimkan SPT yang baru direvisi tersebut, proses
pembetulan telah selesai dan secara otomatis wajib pajak akan menerima Bukti
Pembayaran Elektronik dari transaksi yang dilakukan sebagai tanda terima
atas laporan SPT yang baru.
4. Jangka waktu pengembalian kelebihan pembayaran pajak (penerbitan SKPPKP) yaitu
paling lama tiga bulan sejak permohonan diterima secara lengkap untuk pajak
penghasilan dan paling lama satu bulan sejak permohonan diterima secara lengkap
untuk PPN. Apabila telah melewati jangka waktu namun Ditjen Pajak tidak
menerbitkan keputusan, maka permohonan pengembalian dianggap dikabulkan.
Ditjen pajak menerbitkan SKPPKP paling lama 7 hari kerja setelah jangka waktu
berakhir.
5.

Anda mungkin juga menyukai