Coretan Pediatri

ASAH
PEDIATRI FORENSIK/IKM
BATCH AGUSTUS 2022
We only provide the best services for your

preparation because it is our top priority. SOS
01 ASAH BATCH III AGUSTUS
SOS
Perempuan, G1P0A0, melahirkan bayi pertamanya melalui operasi seksio sesarea pada usia
32 minggu atas indikasi eklampsia yang dialaminya. Saat anak lahir dijumpai bayi tidak
bernafas, dan tidak menangis, kulit tampak kebiruan, dengan HR bayi 70x/menit. Tatalaksana
pertama yang harus dilakukan pada anak ini adalah..
a. Injeksi epinephrine
b. Kompresi dada
SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

c. Ventilasi tekanan positif
d. Stimulasi taktil dan oksigen via canul
e. Hisap lendir dari jalan napas
sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SOS
JAWABAN LAIN :
Lahir melalui operasi seksio sesarea Injeksi epinephrine = Tidak tepat
Bayi tidak bernafas, dan tidak menangis, kulit Kompresi dada = Tidak tepat
tampak kebiruan, dengan HR bayi 70x/menit.
Stimulasi taktil dan oksigen via canul = Tidak tepat
DX : Resusitasi neonatus Hisap lendir dari jalan napas = Tidak tepat

Ans: Ventilasi tekanan positif

SOS
Bayi laki laki, baru lahir dari ibu primigravida cukup bulan dengan kala 2 memanjang, tampak
biru seluruh tubuh begitu lahir. Bayi tidak menangis, dan gerakan juga sangat lemah. Setelah
lendir di mulut dan hidung dihisap, bayi dikeringkan, keadaan bayi belum berubah. HR 118
x/menit, pernafasan 20 x/menit. Tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah …
a. Observasi dengan tetap jaga kehangatan

b. Pemberian O2 via nasal canule

c. Ventilasi tekanan positif
d. Kompresi dada
e. Injeksi epinephrine

SOS
JAWABAN LAIN :
Kala 2 memanjang, tampak biru seluruh tubuh Observasi dengan tetap jaga kehangatan = Bila
tidak ada masalah pada nafas atau sianosis
begitu lahir.
Bayi tidak menangis, gerakan sangat lemah. Ventilasi tekanan positif = bila tidak
bernafas/megap atau HR < 100 x/menit
Lendir di mulut dan hidung dihisap, bayi dikeringkan,
keadaan bayi belum berubah. Kompresi dada = Bila HR < 60 x/menit
HR 118 x/menit, pernafasan 20 x/menit.
Injeksi epinephrine = Tidak tepat
DX : Resusitasi neonatus (sianosis sentral persisten

tanpa distress napas)
Ans: Pemberian O2 via nasal canule

SOS
Perempuan, 25 tahun, G1P0A0, melahirkan anak pertamanya dalam usia kehamilan 37
minggu (aterm). Proses persalinan melalui partus pervaginam berjalan lama karena ibu tidak
bisa mengedan, dengan air ketuban bercampur dengan mekonium. Bayi lahir spontan
dengan BB 2800 gram, gerakan kurang aktif, APGAR Score 6/7. Dua jam kemudian, tampak
bayi semakin sesak, napas merintih disertai dengan retraksi sela iga. Tampak kulit wajah,
dada dan perut bayi berwarna kuning kehijauan. Diagnosis yang tepat adalah..

a. Penyakit membran hialin
b. Transient tachypnea of newborn
c. Sindroma aspirasi meconium
d. Bronkhopneumonia
e. Laring trakeo bronkiitis

SOS
JAWABAN LAIN :
Usia kehamilan 37 minggu (aterm). Penyakit membran hialin = Lahir preterm
Partus pervaginam berjalan lama. Transient tachypnea of newborn = Riwayat SC, aterm
Bayi lahir spontan, BB 2800 gram, gerakan kurang
Sindroma aspirasi meconium = Air ketuban
aktif, APGAR Score 6/7. bercampur dengan mekonium
Dua jam kemudian, bayi sesak, napas merintih
retraksi sela iga. Bronkhopneumonia = Tidak tepat
Kulit wajah, dada dan perut bayi berwarna Laring otrakeo bronkiitis = Tidak tepat
kuning kehijauan. (meconium)

DX : Mekonium Aspirasi Syndrome
Ans: Mekonium Aspirasi Syndrome

SOS
Bayi, 2 hari, dibawa ibunya karena tampak kuning sejak usia 18 jam yang lalu. Kuning pada
bayi tampak dari wajah sampai dada. Riwayat persalinan sebelumnya lahir spontan, cukup
bulan, BB: 3000 gr, Apgar score 8/10, menyusu kuat walaupun ASI ibu sedikit. Keluhan tanpa
disertai demam dan sesak tidak ada. Diagnosis pada pasien adalah …
a. Ikterik grade II fisiologis

b. Ikterik grade II ec asupan kurang

c. Ikterik grade II-III fisiologis
d. Ikterik grade II-III ec ASI kurang
e. Ikterik grade II patologis

SOS
JAWABAN LAIN :
Bayi, 2 hari, kuning sejak 18 jam lalu. Wajah sampai Ikterik grade II fisiologis = Kurang spesifik
dada. Ikterik grade II ec asupan kurang = Kurang spesifik
Menyusu kuat walaupun ASI ibu sedikit.
Ikterik grade II-III fisiologis = Kurang spesifik
DX : Ikterik grade II-III ec ASI kurang Ikterik grade II patologis = Tidak tepat
Ans: Ikterik grade II-III ec ASI kurang

SOS
Bayi berusia 4 hari dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu.
Kuning tampak dari kepala hingga sampai setinggi umbilikus. Riwayat kelahiran pasien saat
lahir gerak normal, tangis normal, APGAR baik. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Bilirubin
indirek 12 mg/dl, bilirubin direk 3.2 mg/dl. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Transfusi tukar
b. Fototerapi

c. Hentikan pemberian ASI
d. Antibiotik spektrum luas
e. Tambahkan kalori pada bayi

SOS
JAWABAN LAIN :
Bayi 4 hari, kuning sejak 1 hari lalu. Transfusi tukar = Tidak tepat, bila bilirubin >25
Kuning dari kepala sampai setinggi umbilikus. Hentikan pemberian ASI = Tidak tepat, bila bil > 15
Gerak normal, tangis normal, APGAR baik.
Antibiotik spektrum luas = Tidak tepat
Bilirubin indirek 12 mg/dl, bilirubin direk 3.2 mg/dl.
Tambahkan kalori pada bayi = Tidak tepat
DX : Fototerapi
Ans: Fototerapi

SOS
Bayi perempuan, 3 hari, dibawa ke puskesmas dengan keluhan benjolan di belakang kepala.
Bayi dikatakan lahir spontan di bidan, BBL = 3200 gr, dengan waktu persalinan yang agak
lama karena ibu kehabisan tenaga saat mengejan. Setelah lahir, gerak bayi cukup kuat,
langsung menangis kencang, dan langsung menyusu pada ibu. Pemeriksaan fisik didapatkan
benjolan di occipital ukuran 10 cm, kemerahan, lunak, dan tidak melewati garis tengah.
Penanganan yang tepat adalah?

a. Antibiotic peroral
b. Evakuasi perdarahan
c. Observasi lebih lanjut
d. Pemasangan VP shunt
e. Kompres dengan larutan fisiologis

SOS
JAWABAN LAIN :
Benjolan di belakang kepala. Antibiotic peroral = Tidak tepat
Lahir spontan di bidan, BBL = 3200 gr, waktu Evakuasi perdarahan = Tidak tepat
persalinan agak lama karena ibu kehabisan tenaga
Pemasangan VP shunt = Tidak tepat
saat mengejan.
Gerak bayi cukup kuat, langsung menangis Kompres dengan larutan fisiologis = Tidak tepat
kencang, & menyusu pada ibu.
Benjolan occipital ukuran 10 cm, kemerahan, lunak,
dan tidak melewati garis tengah.

DX : Sephalhematoma
Ans: Observasi lebih lanjut

SOS
Seorang ibu membawa dua orang anaknya, A dan B ke praktik dokter umum. Anak pertama, 3
tahun, mengeluhkan demam disertai timbulnya ruam bintik bintik merah yang timbul saat
demam mencapai titik tertinggi, didahului dengan mata merah, batuk dan pilek. Anak kedua,
1,5 tahun, tidak mengalami keluhan apa apa, namun Ibunya mencemaskan ia akan ikut
tertular penyakit anaknya yang pertama karena sama sekali belum pernah mendapatkan
imunisasi apapun sejak lahir. Apa jenis imunisasi yang sebaiknya diberikan pada anak kedua
tersebut …

a. BCG
b. Varicella
c. Campak
d. HPV
e. MMR

SOS
JAWABAN LAIN :
Anak pertama, 3 tahun, demam ruam bintik bintik BCG = untuk mencegah TB
merah, demam mencapai titik tertinggi, didahului Varicella = mencegah varicella zoster
mata merah, batuk dan pilek (3C). (=Morbili)
Cacar air = Tidak tepat
Anak kedua, 1,5 tahun, tidak mengalami keluhan apa
apa, belum pernah mendapatkan imunisasi apapun HPV = Mencegah kanker serviks
sejak lahir.
DX : Mencegah Campak

Ans: MMR

SOS
Seorang anak, 2 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan bercak pada seluruh
tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awal mulanya keluar bercak pada belakang telinga dan
menyebar ke wajah, badan, lengan dan tungkai. Seminggu sebelumnya pasien mengeluh
demam, batuk-pilek dan badan terasa lemas. Ditemukan lesi kulit papul eritematosa, ada
bercak koplik di mulutnya. Kapan waktu imunisasi yang tepat untuk mencegah penyakit
tersebut?

a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 6 bulan
d. 9 bulan
e. 18 bulan

SOS
JAWABAN LAIN :
Bercak pada seluruh tubuh. 1 bulan = Vaksin BCG, catch up Polio
Mulanya bercak belakang telinga dan menyebar ke 3 bulan = Hep B3, Polio2, DPT2, Hib2
wajah, badan, lengan dan tungkai.
6 bulan = PCV, Rotavirus, influenza
Seminggu sebelumnya demam, batuk-pilek dan
badan terasa lemas. 9 bulan = MMR
Lesi kulit papul eritematosa, bercak koplik di
18 bulan
mulutnya.

DX : Morbili/Campak/Measles/Rubeola
Ans: 9 bulan vaksin MMR

SOS
Bayi, 9 bulan, dibawa ibunya keUGD RS dengan keluhan kejang-kejang berulang kali sejak
satu jam yang lalu. Dari alloanamnesis ibunya, pasien sudah kejang keempat kalinya, lama
kejang kurang dari 10 menit, dan kejang didahului panas tinggi. Riwayat kelahiran bayi lahir
normal secara persalinan pervaginam dengan bantuan bidandan berat badanlahir 2500
gram,panjang badan 45 cm. Dari pemeriksaan fisik HR 120 x/menit, RR 30 x/menit, suhu
40,2C. Apakah diagnosis yang paling tepat?

a. Epilepsi grand mal
b. Status epileptikus
c. Kejang demam
d. Meningitis
e. Ensefalitis

SOS
JAWABAN LAIN :
Bayi, 9 bulan, kejang-kejang berulang kali Epilepsi grand mal = Tidak tepat, bila tidak ada
demam
Kejang keempat kalinya, kejang kurang dari 10
menit, didahului panas tinggi. Status epileptikus = Pasien tidak dalam keadaan
kejang
suhu 40,2C.
Meningitis = Tidak tepat, tidak ada kaku kuduk
DX : Kejang demam
Ensefalitis = Tidak tepat, tidak ada reflek patologis,
Ans: Kejang demam penurunan kesadaran

SOS
Anak perempuan, 4 tahun, dibawa ibunya ke RS dengan keluhan kejang 30 menit lalu. Kejang
berlangsung 10 menit. Tiga hari sebelumnya, pasien mengalami demam dan kejang selama 3
menit yang kemudian berhenti spontan. Pemeriksaan fisik, didapatkan HR 115 x/menit, RR 24
x/menit, suhu 39,5C, berat badan 16 kg. Pasien sudah dipasang akses intravena. Jika pasien
kejang lagi di RS, obat yang sebaiknya diberikan adalah…
a. Diazepam rektal 5 mg

b. Diazepam intravena 5 mg
c. Diazepam intravena 10 mg
d. Fenitoin intravena 25 mg
e. Fenitoin oral 25 mg

SOS
JAWABAN LAIN :
Kejang 30 menit lalu. Diazepam rektal 5 mg = Sudang dipasang invtravena
Kejang 10 menit, demam suhu 39,5C, Diazepam intravena 5 mg = Tidak tepat, untuk BB <
Sudah dipasang akses intravena. 12 kg
Fenitoin intravena 25 mg = Tidak tepat, bila kejang

DX : Bila Status epileptikus tidak hilang dengan diazepam
Ans: Diazepam intravena 10 mg
Fenitoin oral 25 mg = Tidak tepat, bila kejang tidak
hilang dengan diazepam

SOS
Anak, 5 tahun, dibawa ke IGD karena mengalami kejang. Kejang terjadi selama 20 menit
seluruh tubuh. Pasien sudah tidak kejang saat dibawa ke IGD, tetapi kemudian kejang lagi
dan berhenti kejang setelah diberi diazepam per rektal. Sebelumnya pasien sakit batuk pilek,
demam tinggi. Terapi lanjutan yang diberikan kepada pasien ini setelah pulang adalah…
a. Terapi kontinu diazepam rectal saat demam selama 1 tahun

b. Terapi kontinu fenobarbital atau asam valproat hingga 3 tahun bebas kejang

c. Terapi kontinu asam valproat atau fenobarbital saat demam hingga 1 tahun bebas kejang
d. Terapi kontinu asam valproate seumur hidup
e. Terapi kontinu asam valproat atau fenobarbital hingga 1 tahun bebas kejang

SOS
JAWABAN LAIN :
Anak, 5 tahun, kejang, 20 menit seluruh tubuh. Terapi kontinu diazepam rectal saat demam selama 1
tahun = Tidak tepat
Sudah tidak kejang saat dibawa ke IGD, kemudian
kejang lagi dan berhenti setelah diberi diazepam Terapi kontinu fenobarbital atau asam valproat
hingga 3 tahun bebas kejang = Tidak tepat, untuk
per rektal. epilepsi umum/sederhaha
Sebelumnya pasien sakit batuk pilek, demam tinggi.
Terapi kontinu asam valproat atau fenobarbital saat
demam hingga 1 tahun bebas kejang = Tidak tepat,
DX : Terapi kontinu asam valproat atau fenobarbital seharusnya diazepam untuk profilaksis intermitten
hingga 1 tahun bebas kejang

Terapi kontinu asam valproate seumur hidup = Tidak
Ans: Terapi kontinu asam valproat atau fenobarbital tepat
hingga 1 tahun bebas kejang

SOS
Anak laki laki, 1 tahun, dibawa ke IGD karena tidak respons dengan sekitar. Anak tersebut
sudah mengalami demam sejak 3 hari ini dengan diare cair frekuensi 12 x/hari. Saat ini anak
tersebut tidak sadar, dan sudah tidak mau minum lagi dalam 4 jam terakhir. BAK terakhir 8
jam lalu. Pemeriksaan tanda vital dijumpai TD 90/70 mmHg, HR 190 x/menit, t/v kurang, mata
cekung dan RR 38 x/menit. Pengisian kapiler 4 detik. Jumlah cairan awal yang dibutuhkan
adalah..

a. 70 cc/kg dalam 5 jam
b. 70 cc/kg dalam 2½ jam
c. 30 cc/kg dalam 1 jam
d. 30 cc/kg dalam ½ jam
e. 20-30 cc/kg dalam 20-30 menit

SOS
JAWABAN LAIN :
Anak laki laki, 1 tahun, tidak respons 70 cc/kg dalam 5 jam = lanjutan untuk usia < 1 tahun
Demam 3 hari ini, diare cair, frekuensi 12 x/hari. 70 cc/kg dalam 2½ jam = lanjutan untuk usia > 1
Anak tidak sadar, tidak mau minum lagi tahun
T/v kurang, mata cekung. 30 cc/kg dalam 1 jam = awal untuk usia < 1 tahun
Pengisian kapiler 4 detik.
20-30 cc/kg dalam 20-30 menit = Tidak tepat
DX : Gastroenteritis derajat berat
Ans: 30 cc/kg dalam ½ jam (1 tahun)

SOS
Anak, 5 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan anaknya kurus tidak seperti anak
sebayanya. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sulit makan dan rewel. Pemeriksaan
antropologi didapatkan mata cowong, kepala lonjong, rambut tipis dan mudah dicabut, perut
membesar, edema kedua tungkai. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Marasmus
b. Kwashiokor

c. Marasmus kwashiorkor
d. Malnutrisi ringan
e. Malnutrisi sedang

SOS
JAWABAN LAIN :
Anak kurus, sulit makan dan rewel. Marasmus = Old man face, baggy pants, iga
gambang
Antropologi : mata cowong, kepala lonjong, rambut
tipis dan mudah dicabut, perut membesar, edema Marasmus kwashiorkor = Tidak ada gejala marasmus
pada pasien
kedua tungkai. (kekurangan protein)
Malnutrisi ringan = Tidak tepat
DX : Kwashiorkor
Malnutrisi sedang = Tidak tepat
Ans: Kwashiorkor

SOS
Bayi, 11 bulan, diantar ibunya ke poliklinik karena mengalami sesak nafas sejak 3 hari terakhir,
didahului batuk pilek dengan demam yang tidak terlalu tinggi. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai suara nafas vesikular, dengan suara tambahan wheezingekspiratorik disertai
dengan ronki/crackles. Hasil foto thoraks memperliatkan bercak bercak infiltrat di
peribronkial. Diagnosis pasien tersebut adalah...
a. Croup

b. Bronkhitis akut
c. Asma bronkiale
d. Bronkopneumonia
e. Bronkiolitis

SOS
JAWABAN LAIN :
Sesak nafas 3 hari, didahului batuk pilek demam Croup = Batuk menggonggong
tidak terlalu tinggi. Bronkhitis akut = Tidak tepat
Suara nafas vesikular, suara tambahan wheezing
Asma bronkiale = Tidak tepat, tidak ada atopi atau
ekspiratorik, ronki/crackles. riwayat atopi
Foto thoraks bercak bercak infiltrat di peribronkial.
Bronkopneumonia = Panas tinggi
DX : Bronkiolitis
Ans: Bronkiolitis

SOS
Anak, 10 tahun, dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu. Sesak
di rasakan setelah kerja bakti di sekolah. Riwayat sesak berulang dan sudah berobat ke
dokter. Pemeriksaan didapatkan pasien tampak sesak namun masih dapat berjalan dan
berkata-kata, HR 92 x/menit, RR 32 x/menit, suhu 37C, dan wheezing pada kedua lapangan
paru. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Asma eksaserbasi ringan

b. Asma eksaserbasi sedang
c. Asma eksaserbasi berat
d. Asma persisten ringan
e. Asma persisten berat

SOS
JAWABAN LAIN :
Sesak 2 hari lalu, di rasakan setelah kerja bakti Asma eksaserbasi sedang = Tidak tepat, berbaring-
duduk, kalimat terputus
Sesak berulang, sudah berobat ke dokter.
Masih dapat berjalan dan berkata-kata, HR 92 Asma eksaserbasi berat = Tidak tepat, duduk
bertopang, kata per kata
x/menit, RR 32 x/menit, dan wheezing (sedang
eksaserbasi) kedua lapangan paru. Asma persisten ringan = Tidak tepat
Asma persisten berat = Tidak tepat

DX : Asma eksaserbasi ringan
Ans: Asma eksaserbasi ringan

SOS
Bayi, 3 bulan dibawa ibunya ke puskeskmas dengan keluhan demam sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan disertai penurunan berat badan. Ibu pasien saat ini menderita batuk berdahak
selama 1 bulan dan sedang menjalani terapi OAT. Apakah tindakan untuk pasien ini?
a. Melakukan vaksinasi BCG

b. Memberikan profilaksis isoniazid selama 3 bulan
c. Memberi terapi OAT selama 6 – 9 bulan

d. Melakukan uji tuberculin
e. Melakukan pemeriksaan foto toraks

SOS
JAWABAN LAIN :
Demam sejak 1 bulan, penurunan berat badan. Melakukan vaksinasi BCG = Tidak tepat
Ibu menjalani terapi OAT. (kontak) Memberikan profilaksis isoniazid selama 3 bulan =
Tidak tepat
DX : TB pada anak Melakukan uji tuberculin = Tidak tepat
Ans: Memberi terapi OAT selama 6 – 9 bulan
Melakukan pemeriksaan foto toraks = Tidak tepat

SOS
Anak, 6 tahun, datang dibawa ibunya karena mengalami benjolan di belakang pipi kanan.
Benjolan nyeri, nyeri dirasakan saat membuka rahang dan mengunyah. Ada demam. Kakak
pasien dan tetangga juga ada penyakit seperti ini. Pada pemeriksaan, ditemukan: Suhu 38C,
dan pada pemeriksaan fisik dijumpai tampak ada benjolan pada angulus mandibular dextra,
nyeri(+), ukuran 6-8 cm. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah?
a. Simptomatik

b. Antivirus
c. Antibakteri
d. Operatif
e. Antijamur

SOS
JAWABAN LAIN :
Benjolan di belakang pipi kanan. Antivirus = Tidak tepat
Nyeri membuka rahang dan mengunyah. Antibakteri = Tidak tepat
Demam. Kakak pasien dan tetangga juga ada
Operatif = Tidak tepat
penyakit seperti ini.
Benjolan angulus mandibular dextra, nyeri(+), ukuran Antijamur = Tidak tepat
6-8 cm.
DX : Parotitis/Mumps

Ans: Simptomatik

SOS
Anak perempuan, 4 tahun, BB 10 kg, datang ke poliklinik bersama ibunya dengan keluhan
demam disertai muncul ruam seluruh tubuh. Keluhan juga disertai dengan mata merah dan
batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Demam dirasakan naik bertahap, kemudian muncul lesi
kemerahan di kulit mulai dari area belakang leher, menyusul tersebar ke badan hingga
ekstremitas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi eritem makulapapular di seluruh tubuh
dan ada yang menjadi kehitaman. Apa tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini?

a. Vitamin A 200.000 IU satu kali sehari 2 hari berturutturut
b. Vitamin A 50.000 IU satu kali sehari 2 hari berturut turut
c. Vitamin A 100.000 IU satu kali sehari 2 hari berturut turut
d. Vitamin A 200.000 IU dosis tunggal
e. Vitamin A 100.000 IU dosis tunggal

SOS
JAWABAN LAIN :
4 tahun Vitamin A 50.000 IU satu kali sehari 2 hari berturut
turut = Tidak tepat
Demam, ruam seluruh tubuh, mata merah dan batuk
pilek (3C). Vitamin A 100.000 IU satu kali sehari 2 hari berturut
turut = Tidak tepat
Demam naik bertahap, lesi kemerahan di kulit mulai
dari area belakang leher, menyusul tersebar ke Vitamin A 200.000 IU dosis tunggal = Tidak tepat
badan hingga ekstremitas. (sentripetal)
Vitamin A 100.000 IU dosis tunggal = Tidak tepat
Lesi eritem makulapapular di seluruh tubuh dan ada
yang menjadi kehitaman.

DX : Campak
Ans: Vitamin A 200.000 IU satu kali sehari 2 hari
berturut-turut

SOS
Anak, perempuan, 3 bulan, dibawa ibunya dengan keluhan perkembangan anak tampak lebih
lambat dari usianya. Riwayat lahir prematur dengan berat badan lahir rendah. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tetraplegia dengan temuan pergelangan kaki deformitas
equinovarus, tampak adanya gerakan menggunting pada kaki. Diagnosis pasien tersebut
yang paling mungkin adalah....
a. Meningitis

b. Cerebral palsy
c. Duchenne Muscular Dystrophy
d. Tetanus
e. Poliomielitis

SOS
JAWABAN LAIN :
Perkembangan anak lebih lambat dari usianya. Meningitis = Tidak tepat
Riwayat lahir prematur berat badan lahir rendah. Duchenne Muscular Dystrophy = Gower sign
Tetraplegia dengan temuan pergelangan kaki
Tetanus = Tidak tepat
deformitas equinovarus, gerakan menggunting kaki.
Poliomielitis = Tidak tepat
DX : Cerebral palsy
Ans: Cerebral palsy

SOS
Seorang anak berusia 1 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter umum karena terlihat mudah
lelah dan mudah sesak. Ibu juga mengeluhkan anak sering tidak mendengar bila dipanggil.
Dari pemeriksaan dijumpai anak sadar, berat badan sesuai umur, dan tampak lesi warna
putih di bagian sentral mata kanan yang emnurut ibunya sudah ada sejak lahir. Dokter
menyatakan hal initerjadi akibat infeksi janin sewaktu dalam kehamilan. Infeksi yang
dimaksud adalah..

a. Toxoplasmosis
b. Cytomegalovirus
c. Rubella
d. Herpes Simplex
e. Neurocysticercosis

SOS
JAWABAN LAIN :
Mudah lelah dan mudah sesak, (penyakit jantung) Toxoplasmosis = Hidrosefalus, Korioretinitis, Kalsifikasi
intrakranial, Retardasi mental
anak sering tidak mendengar bila dipanggil. (tuli)
Pemeriksaan anak sadar, berat badan sesuai umur, Cytomegalovirus = Mikrosefali, Kalsifikasi
periventricular, Trombositopenia, Jaundice,
tampak lesi warna putih di bagian sentral mata Splenomegali, Retinitis
kanan. (katarak)
Infeksi janin sewaktu dalam kehamilan. Herpes Simplex = Makula eksantema, Mikrocephaly,
Konjungtivitis, Atrofi optik disk
DX : Rubella (TORCH) Neurocysticercosis = TIdak tepat

Ans: Rubella

SOS
Laki-laki, 25 tahun, mengeluh ukuran penis kecil, suara lembut, dan merasa sangat pemalu.
Hasil analisis kromosom didapatkan 47XXY. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Sindroma Turner
b. Sindroma Klinifelter
c. Sindroma Down
d. Sindroma Edward

e. Pubertas prekoks

SOS
JAWABAN LAIN :
Laki-laki, Ukuran penis kecil, suara lembut, dan Sindroma Turner = Perempuan, payudara tidak
berkembang, webbed neck
merasa sangat pemalu.
Hasil analisis kromosom didapatkan 47XXY. Sindroma Down = single palm creas, epicantal fold
Sindroma Edward = crossed legs, mikrosefali

DX : Syndrome Klinefelter
Ans: Syndrome Klinefelter Pubertas prekoks = Tidak tepat

SOS
Laki-laki, 20 tahun, ditemukan meninggal di kamar kosnya dengan cara gantung diri. Ia
langsung diturunkan dan dibaringkan terlentang di lantai segera setelah ditemukan. Terakhir
kali terlihat sedang berbicara dengan tetangga 8 jam sebelum ditemukan tergantung. Dua
jam setelahnya ia dikirimkan ke rumah sakit untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan yang
diharapkan ditemukan adalah ...
a. Lebam pada ujung-ujung ekstremitas

b. Suhu diraba masih hangat
c. Terdapat pembusukan di perut
d. Terdapat kaku mayat lengkap
e. Lebam hanya ditemukan pada punggung

SOS
JAWABAN LAIN :
Meninggal di kamar kosnya dengan cara gantung Suhu diraba masih hangat = Tidak tepat
diri. Terdapat pembusukan di perut = Tidak tepat, bila
kematian sudah >24 jam
DX : Hanging Terdapat kaku mayat lengkap bila kematian > 12 jam
Ans: Lebam pada ujung-ujung ekstremitas .
Lebam hanya ditemukan pada punggung = Bila
maayat dalam keadaan berbaring

SOS
Laki-laki, 30 tahun, dibawa polisi ke Instalasi Kamar Jenazah RS. Menurut polisi, korban
gantung diri di pohon belakang rumahnya. Pada Pemeriksaan Luar, ditemukan Lebam Mayat
pada tungkai bawah warna keunguan, tidak hilang pada penekanan. Kaku mayat seluruh
tubuh, tidak dapat dilawan. Kapankah perkiraan waktu kematian korban?
a. 30 menit - 2 jam sebelum pemeriksaan luar

b. > 2 jam - 4 jam sebelum pemeriksaan luar

c. > 4 jam - 12 jam sebelum pemeriksaan luar
d. > 12 jam - 18 jam sebelum pemeriksaan luar
e. > 18 jam - 36 jam sebelum pemeriksaan luar

SOS
JAWABAN LAIN :
Lebam Mayat tungkai bawah warna keunguan, tidak 30 menit - 2 jam sebelum pemeriksaan luar = lebam
baru muncul, kaku belum muncul
hilang pada penekanan. (> 8-12 jam)
Kaku mayat seluruh tubuh, tidak dapat dilawan. (>12 > 2 jam - 4 jam sebelum pemeriksaan luar = lebam
dapat berpindah posisi, kaku pada otot kecil
jam)
> 4 jam - 12 jam sebelum pemeriksaan luar = lebam
DX : Tanatologi hilang dengan penekanan, kaku mulai ke otot besar
Ans: > 12 jam - 18 jam sebelum pemeriksaan luar > 18 jam - 36 jam sebelum pemeriksaan luar = lebam
meneteap, kaku menghilang, muncul pembusukan di

perut

SOS
Mayat bayi perempuan, BB 2800 gram, PB 48 cm, plasenta masih melekat, lanugo. Memar
pada daerah bibir dan wajah, ujung kuku kebiruan. Paru menutupi rongga dada, teraba
seperti spons dan gambaran mengkilap mozaik. Kematian bayi dalam kasus ini tergolong
sebagai?
a. Pembunuhan biasa
b. Still birth

c. Pembunuhan anak sendiri
d. Abortus provokatus kriminalis
e. Pembekapan

SOS
JAWABAN LAIN :
Mayat bayi perempuan, plasenta masih melekat, Pembunuhan biasa = Lahir hidup & Ada perawatan
lanugo. (tidak ada perawatan) Still birth = Lahir mati / IUFD
Memar daerah bibir dan wajah, ujung kuku kebiruan.
Abortus provokatus kriminalis = Tidak tepat
Paru menutupi rongga dada, teraba spons dan
gambaran mengkilap mozaik. (lahir hidup) Pembekapan = Tidak tepat, Sebab kematian
DX : Pembunuhan anak sendiri (Infanticide)

Ans: Pembunuhan anak sendiri

SOS
Laki-laki, 47 tahun, datang ke UGD RS untuk melakukan visum. Pasien mengaku ditembak
dengan menggunakan senjata api oleh rekannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, luka
berbentuk bulat pada lengan kanan pasien, kelim jelaga dan kelim tato. Berapakah jarak luka
tembak tersebut?
a. Pistol ditempelkan ke lengan

b. Kurang dari 15 cm

c. Dekat 15 – 30 cm
d. Dekat 31 cm – 60 cm
e. > 60 cm

SOS
JAWABAN LAIN :
Mayat bayi perempuan, plasenta masih melekat, Pembunuhan biasa = Lahir hidup & Ada perawatan
lanugo. (tidak ada perawatan) Still birth = Lahir mati / IUFD
Memar daerah bibir dan wajah, ujung kuku kebiruan.
Abortus provokatus kriminalis = Tidak tepat
Paru menutupi rongga dada, teraba spons dan
gambaran mengkilap mozaik. (lahir hidup) Pembekapan = Tidak tepat, Sebab kematian
DX : Pembunuhan anak sendiri (Infanticide)

Ans: Pembunuhan anak sendiri

SOS
Laki laki, 25 tahun, meninggal dunia diduga terkena sengatan listrik. Diketahui sebelumnya ia
sedang memperbaiki listrik. Gambaran yang ditemukan pada jenazah tersebut...
a. Magnetisasi dan metalisasi

b. Current mark, joule burn
c. Baju terbakar
d. Arborescent mark dan magnetisasi

e. Gambaran merupakan gabungan trauma listrik, panas dan ledakan udara

SOS
JAWABAN LAIN :
Meninggal dunia diduga terkena sengatan listrik. Magnetisasi dan metalisasi = Luka sambar petir
Diketahui sebelumnya ia sedang memperbaiki listrik. Baju terbakar = Tidak tepat
Arborescent mark dan magnetisasi = Luka sambar

DX : Luka bakar listrik petir
Ans: Current mark, joule burn
Gambaran merupakan gabungan trauma listrik,
panas dan ledakan udara = Tidak tepat

SOS
Seorang pria ditemukan di pantai dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Mayat mengalami
pembusukan lanjut dan sudah terurai. Tidak ada yang mengaku mengenali korban. Polisi
membawa mayat tersebut ke RS umum terdekat untuk dilakukan identifikasi. Berikut ini yang
bukan termasuk data sekunder adalah...
a. Data antropologi
b. Profil gigi

c. Properti jenazah
d. Data fotografi
e. Tanda lahir

SOS
JAWABAN LAIN :
Ditemukan di panta sudah tidak bernyawa. Data antropologi = Tidak tepat
Mayat mengalami pembusukan lanjut dan sudah Properti jenazah = Tidak tepat
terurai.
Data fotografi = Tidak tepat
DX : Tanda lahir = Tidak tepat

Ans: Profil gigi

SOS
Seorang wanita ditemukan meninggal di dalam kamarnya. Terdapat lebam seluruh tubuh
pada bagian belakang, berwarna merah kehitaman dan menghilang pada penekanan. Pada
leher terdapat luka lecet tekan mendatar melingkari leher, disertai sianosis pada bibir dan
ujung jari. Apakah penyebab asfiksia pada kasus tersebut?
a. Smothering
b. Strangulation

c. Choking
d. Hanging
e. Gagging

SOS
JAWABAN LAIN :
Lebam seluruh tubuh bagian belakang, berwarna Smothering = Tidak tepat, pembekapan, disekitar
wajah
merah kehitaman dan menghilang pada penekanan.
(8-12 jam post mortem) Choking = Tidak tepat, terdapat benda di dalam
mulut
Luka lecet tekan mendatar melingkari leher,
disertai sianosis pada bibir dan ujung jari. Hanging = Tidak tepat, luka berbentuk V dan terputus
Gagging = Tidak tepat, terdapat benda di dalam

DX : Strangulation mulut
Ans: Strangulation

SOS
Seorang pria ditemukan meninggal ditemukan tergantung di batang pohon. Pada
pemeriksaan luar ditemukan adanya lebam pada ujung ekstremitas (ujung jari), petekie di
konjungtiva mata, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Apa kemungkinan mekanisme
kematian pada kasus tersebut?
a. Asfiksia akibat hanging

b. Asfiksia akibat choking

c. Asfiksia akibat strangulation
d. Asfiksia akibat smothering
e. Asfiksia akibat gagging

SOS
JAWABAN LAIN :
Meninggal tergantung di batang pohon. Asfiksia akibat choking = Tidak tepat
Lebam pada ujung ekstremitas (ujung jari), petekie Asfiksia akibat strangulation = Tidak tepat
di konjungtiva mata, tidak ditemukan adanya
Asfiksia akibat smothering = Tidak tepat
tanda kekerasan.
Asfiksia akibat gagging = Tidak tepat
DX : Asfiksia akibat hanging
Ans: Asfiksia akibat hanging

SOS
Seorang wanita, dibawa ke UGD karena ditembak dengan senapan api oleh pacarnya.
Akibat penembakan tersebut wanita itu tidak dapat berpikir dengan baik selama dua bulan.
Tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik hingga dipecat. Dari pemeriksaan fisik
tidak didapati ada luka fisik yang mengganggu fungsi tubuh. Apa jenis luka yang dialami?
a. Luka ringan
b. Luka sedang

c. Luka berat
d. Luka pikiran
e. Luka mental

SOS
JAWABAN LAIN :
Ditembak dengan senapan api oleh pacarnya. Luka ringan = Tidak menimbulkan halangan
Wanita itu tidak dapat berpikir dengan baik Luka sedang = Menimbulkan halangan sementara
selama dua bulan. hingga dipecat.
Luka pikiran = Tidak tepat
Tidak didapati ada luka fisik yang mengganggu
fungsi tubuh. (fisik tidak ada gangguan, psikis Luka mental = Tidak tepat
terganggu)
DX : Luka berat

Ans: Luka berat

SOS
Laki-laki berusia 40 tahun ditemukan sudah meninggal di dalam mobil di parkiran RS. Dari
pemeriksaan dokter ditemukan lebam mayat berwarna cherry red dan tidak ditemukan luka-
luka pada permukaan tubuh. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan titer alkali dilus (+).
Penyebab kematian yang mungkin...
a. Keracunan CO
b. Keracunan CO2

c. Keracunan deoksihemoglobin
d. Keracunan karbon
e. Keracunan asam karbonat

SOS
JAWABAN LAIN :
Meninggal di dalam mobil di parkiran RS. D Keracunan CO2 = merah gelap
Lebam mayat berwarna cherry red Keracunan deoksihemoglobin = Tidak tepat
Titer alkali dilus (+). (pemeriksaan CO)
Keracunan karbon = TIdak tepat
DX : Keracunan CO Keracunan asam karbonat = Tidak tepat

Ans: Keracunan CO

SOS
Seorang warga melapor polisi karena menemukan jenazah bayi baru lahir di tempat sampah
dekat rumahnya, lengkap dengan plasenta. Jenazah bayi kemudian dibawa ke rumah sakit.
Pada pemeriksaan, dokter forensik menemukan luka memar pada bibir dan leher. Berat
badan normal, Panjang badan normal. Plasenta tidak terawat. Pemeriksaan apa yang
dilakukan untuk menunjang otopsi pada kasus tersebut?
a. Tes apung paru

b. Toksikologi
c. DNA
d. Makroskopi plasenta
e. Golongan darah

SOS
JAWABAN LAIN :
Jenazah bayi baru lahir di tempat sampah dekat Toksikologi = Tidak tepat
rumahnya, lengkap dengan plasenta. DNA = Tidak tepat
Luka memar pada bibir dan leher.
Makroskopi plasenta = Tidak tepat
Plasenta tidak terawat.
Golongan darah = Tidak tepat
DX : Infanticide
Ans: Tes apung paru ( menentukan bayi lahir
hidup/mati)

SOS
Seorang pria terkena bacokan di tangan kanan saat tawuran warga. Pasien melapor ke polisi
dan sekarang datang ke rumah sakit. Pada pemeriksaan pasien terlihat pucat, dan kesakitan.
Dokter menyarankan pasien untuk diobservasi dan dirawat inap di rumah sakit.Polisi yang
mengantar pasien meminta untuk dibuatkan surat visum. Surat visum yang dikeluarkan oleh
dokter adalah…
a. Visum et repertum sekarang

b. Visum et repertum kelanjutan
c. Visum et repertum sementara
d. Surat sakit
e. Surat rawat inap

SOS
JAWABAN LAIN :
Jenazah bayi baru lahir di tempat sampah dekat Toksikologi = Tidak tepat
rumahnya, lengkap dengan plasenta. DNA = Tidak tepat
Luka memar pada bibir dan leher.
Makroskopi plasenta = Tidak tepat
Plasenta tidak terawat.
Golongan darah = Tidak tepat
DX : Infanticide
Ans: Tes apung paru ( menentukan bayi lahir
hidup/mati)

SOS
Seorang perempuan, 40 tahun, datang ke praktik dokter dengan keluhan keluar darah dari
kemaluannya di antara masa haid. Dari hasil pemeriksaan didapatkan uterus berbenjol-benjol
dan terdapat beberapa masa berbentuk bulat pada dinding rahimnya. Hal ini sudah pernah
dialami pasien berulang hingga operasi namun muncul kembali. Dokter menganjurkan pasien
untuk histerektomi. Akan tetapi, pasien merasa ragu untuk operasi karena sampai sekarang
pasien belum dikaruniai seorang anak pun. Apa jenis tindakan dokter yang menyarankan
operasi tersebut?

a. Beneficence
b. Maleficence
c. Autonomi
d. Justice
e. Malbeneficence

SOS
JAWABAN LAIN :
Keluar darah dari kemaluannya di antara masa haid. Beneficence = Tidak tepat
Uterus berbenjol-benjol dan terdapat beberapa Maleficence = Tidak tepat
masa berbentuk bulat pada dinding rahimnya.
Autonomi = Tidak tepat
Dokter menganjurkan pasien untuk histerektomi.
(beneficence) Justice = Tidak tepat
Pasien merasa ragu untuk operasi karena sampai
Malbeneficence = Tidak tepat
sekarang pasien belum dikaruniai seorang anak
pun.

DX : Beneficence
Ans: Beneficence

SOS
Seorang pasien mendapatkan suntikan untuk menghilangkan rasa nyeri yang diberikan pada
pasien setelah operasi. Beberapa menit setelah suntikan anti nyeri diberikan, pasien
mengeluhkan gatal seluruh tubuh. Saat dicek ternyata suntikan tersebut merupakan antibiotik
yang belum pernah didapatkan pasien. Disebut apakah kasus diatas?
a. Kejadian nyaris cedera

b. Kejadian potensial cedera

c. Kejadian sentinel
d. Kejadian tidak cedera
e. Kejadian tidak diharapkan

SOS
JAWABAN LAIN :
Suntikan untuk menghilangkan rasa nyeri yang Kejadian nyaris cedera = Tidak terjadi paparan
diberikan pada pasien setelah operasi. (insidens) Kejadian potensial cedera = Belum terjadi insidens &
Beberapa menit setelah suntikan anti nyeri paparan
diberikan, pasien mengeluhkan gatal seluruh tubuh. Kejadian sentinel = Terjadi reaksi menimbukan
(reaksi (+)) kematian setelah terpapar
Saat dicek ternyata suntikan tersebut merupakan
Kejadian tidak cedera = Tidak terjadi reaksi setelah
antibiotik yang belum pernah didapatkan pasien. terpapar
Kejadian tidak diharapkan

DX : Kejadian tidak diharapkan
Ans: Kejadian tidak diharapkan

SOS
Seorang perempuan, 55 tahun, bersama dengan anak perempuannya, 20 tahun datang ke
sebuah klinik. Dikatakan bahwa anak tersebut baru kembali pulang setelah 2 minggu pergi
dengan pacarnya dan diantarkan oleh polisi. Ibunya meminta untuk melakukan pemeriksaan
virginitas. Tetapi anaknya menolak dengan berbagai alasan. Dokter setuju untuk tidak
memeriksa. Sesuai dengan kaidah bioetika apakah tindakan dari dokter tersebut?
a. Beneficence

b. Non maleficence
c. Justice
d. Autonomy
e. Primafacia

SOS
JAWABAN LAIN :
Ibunya meminta untuk melakukan pemeriksaan Beneficence = Tidak tepat
virginitas. Non maleficence = Tidak tepat
Tetapi anaknya (usia 20 tahun) menolak dengan
Justice = Tidak tepat
berbagai alasan. Dokter setuju untuk tidak
memeriksa. Primafacia= Tidak tepat
DX : Autonomi
Ans: Autonomi

SOS
Perempuan usia 38 tahun datang ke poliklinik karena mempunyai tumor ganas leher rahim
sejak 1 tahun yang lalu. Pasien meminta kepada dokter spesialis kandungan untuk dilakukan
euthanasia karena merasa tidak tahan dengan rasa nyeri yang dialaminya dan mengetahui
harapan hidupnya kecil. Dilema etik apa yang dialami dokter saat menghadapi pasien
tersebut?
a. Justice - beneficence

b. Beneficence - autonomy
c. Non-maleficence – autonomy
d. Justice - non-maleficence
e. Beneficence – non-maleficence

SOS
JAWABAN LAIN :
Tumor ganas leher rahim sejak 1 tahun yang lalu. Justice - beneficence = Tidak tepat
Pasien meminta (autonomi) kepada dokter Beneficence - autonomy = Tidak tepat
spesialis kandungan untuk dilakukan euthanasia
Justice - non-maleficence = Tidak tepat
karena merasa tidak tahan dengan rasa nyeri yang
dialaminya dan mengetahui harapan hidupnya kecil. Beneficence – non-maleficence = Tidak tepat
DX : Non-maleficence – autonomy
Ans: Non-maleficence – autonomy

SOS
Wanita 50 tahun tak sadarkan diri post miokard infark. Dirawat di ICU dengan ventilator. Tiga
bulan pasien tidak sadarkan diri. Keluarga pasien meminta untuk lepas ventilator. Siapakah
anggota keluarga yang paling berhak memberi persetujuan tersebut?
a. Orang tua kandung

b. Suami yang sah
c. Anak laki laki yang dewasa

d. Saudara laki laki pasien
e. Orang yang dituakan dalam keluarga

SOS
JAWABAN LAIN :
Tak sadarkan diri post miokard infark. Orang tua kandung = Tidak tepat, bila suami tidak
ada
Dirawat di ICU dengan ventilator. Tiga bulan pasien
tidak sadarkan diri. Anak laki laki yang dewasa = Bila suami dan orang
tua tidak ada
Keluarga pasien (involunter) meminta untuk lepas
ventilator. (pasif) Saudara laki laki pasien = Bila suami dan orang tua,
dan anak tidak ada
DX : Informed consent Orang yang dituakan dalam keluarga = Tidak tepat
Ans: Suami yang sah

SOS
Laki-laki usia 23 tahun didiagnosis gonore oleh dokter. Keesokan harinya, ayah pasien datang
ke tempat praktik dokter dan menanyakan tentang penyakit yang diderita oleh anaknya.
Tindakan yang sebaiknya dilakukan dokter adalah...
a. Memberitahu ayah pasien mengenai penyakit anaknya dengan jelas

b. Memberitahu ayah pasien mengenai penyakit anaknya secara eksplisit
c. Meminta kepada ayah pasien untuk bertanya langsung kepada anaknya

d. Meminta perawat untuk memberi tahu ayah pasien mengenai penyakit anaknya
e. Tidak menjawab

SOS
JAWABAN LAIN :
Laki-laki 23 tahun didiagnosis gonore Memberitahu ayah pasien mengenai penyakit
anaknya dengan jelas = Tidak tepat
Ayah pasien datang ke tempat praktik dokter dan
menanyakan tentang penyakit yang diderita oleh Memberitahu ayah pasien mengenai penyakit
anaknya secara eksplisit = Tidak tepat
anaknya.
Meminta perawat untuk memberi tahu ayah pasien
DX : Autonomi mengenai penyakit anaknya = Tidak tepat
Ans: Meminta kepada ayah pasien untuk bertanya Tidak menjawab = Tidak tepat
langsung kepada anaknya

SOS
Seorang dokter sedang melakukan RJP pada pasien 76 tahun yang henti jantung. Namun
teknik yang ia gunakan kurang tepat, karena menggunakan perbandingan 15:2 (harusnya
30:2). Termasuk tindakan apa yang dilakukan oleh dokter tersebut?
a. Misconduct
b. Intentional
c. Nonfeasance

d. Misfeasance
e. Malfeasance

SOS
JAWABAN LAIN :
RJP pasien 76 tahun yang henti jantung. Misconduct = Malpraktik yang disengaja
Namun teknik yang ia gunakan kurang tepat, Intentional = Tidak tepat
(indikasi sudah benar namun tidak sesuai SOP)
Nonfeasance = Tau perlu tindakan tapi tidak
karena menggunakan perbandingan 15:2 (harusnya dilakukan
30:2).
Malfeasance = melakukan tindakan padahal tidak
ada indikasi
DX : Misfeasance
Ans: Misfeasance

SOS
Laki-laki 32 tahun mengalami koma karena malaria serebral dan telah dirawat di ICU dan
bergantung pada ventilator yang terpasang. Keluarga sudah pasrah, karena kasihan, dan
minta dokter untuk menghentikan segala upaya pengobatan. Atas permintaan keluarga,
dokter mencabut ventilator pada pasien. Menurut Methode, kasus ini termasuk eutanasia
jenis...
a. Active euthanasia

b. Passive euthanasia
c. Voluntary euthanasia
d. Involuntary euthanasia
e. Bukan tergolong eutanasia

SOS
JAWABAN LAIN :
Koma karena malaria serebral dan telah dirawat di Active euthanasia = Tidak tepat
ICU dan bergantung pada ventilator yang Voluntary euthanasia = Tidak tepat
terpasang.
Involuntary euthanasia = Tidak tepat
Keluarga sudah pasrah, karena kasihan, dan minta
(involunter) dokter untuk menghentikan segala Bukan tergolong eutanasia = Tidak tepat
upaya pengobatan. Atas permintaan keluarga,
dokter mencabut ventilator pada pasien. (pasif)

DX : Passive euthanasia (metode)
Ans: Passive euthanasia (metode)

Coretan Pediatri

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Coretan Pediatri

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ASAH

We only provide the best services for your

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

DX : Resusitasi neonatus Hisap lendir dari jalan napas = Tidak tepat

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

a. Observasi dengan tetap jaga kehangatan

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

DX : Resusitasi neonatus (sianosis sentral persisten

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

a. Ikterik grade II fisiologis

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

Fenitoin intravena 25 mg = Tidak tepat, bila kejang

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

a. Terapi kontinu diazepam rectal saat demam selama 1 tahun

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

a. Asma eksaserbasi ringan

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

sos.ukmppd 0821-7393-2580 sosukmppd@gmail.com

Asma persisten berat = Tidak tepat

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD

a. Melakukan vaksinasi BCG

SURVIVED & ONE SHOT UKMPPD