2 Kelas : C
Sistem Hukum
sistem hukum Eropa kontinental adalah lebih
mengutamakan rechtsstaat atau negara hukum yang
memiliki berkarakter administratif Dan menganggap
Sistem hukum ini merupakan sistem hukum yang berkembang sejak abad ke-16 di Inggris.
Dalam sistem ini, tidak dikenal sumber hukum baku dan tertulis sebagaimana dikenal dalam
Civil Law system. Perbedaan paling spesifik antara common Law system dan civillau sistem
terletak pada sumber hukum positif, yakni dalam common Law sistem sumber utamanya adalah
putusan hakim atau Judge Made Law. Sedangkan dalam Civil Law system, sumber hukumnya
merupakan perundang-undangan. Negara yang menganut sistem ini adalah Inggris, India,
Afghanistan, Australia, Kanada, Fiji, dll.
S
O
3. Sistem Hukum Islam
W
T
kepada kitab suci agama Islam dan ajaran
sunnah nabi Muhammad berupa Alquran dan
al-hadits.e
4. Sistem Hukum Sosialis
Next Materi
Sistem ini lebih berorientasi sosialis yakni
meletakkan pondasi pada ideologi negara
komunis dengan semangat pada
minimalisasi hak-hak pribadi. Negara yang
menerapkan sistem hukum sosialis
contohnya Bulgaria, Yugoslavia, Kuba dan
negara-negara bekas jajahan Uni Soviet.
Next Materi
5. Hukum Sub-Sahara (African Law System)
Sistem ini adalah sistem hukum yang berorientasi pada komunitas, dalam
arti lain semua hal yang berkaitan dengan solidaritas sosial dari suatu
komunitas menjadi aturan hukum y ang disepakati bersama untuk
dijalankan, ditaati dan dipatuhi bersama.
Next Materi
6. Sistem Hukum Asia Timur Jauh
(Far East Law)
Dalam sistem hukum ini
masyarakat menghindari proses
litigasi hukum dan lebih memilih
menyelesaikan konflik media non
hukum. Sistem hukum Asia Timur
jauh dipraktikkan di Jepang, Malta,
Filipina, Sri Lanka, swaziland, dan
lainnya.
MENURUT KUHP NEGARA THAILAND
Masalah Asas
Ketentuan mengenai asas legalitas diatur dalam Pasal 2 aturan
umum buku I yang berbunyi sbb:
Legalitas Dengan olehnya dit et apkan sebagai t indak pidana dan dipidananya
dirumuskan oleh UU yang berlaku pada saat perbuatan itu dilakukan,
dan pidana yang dikenakan kepada si pelanggar adalah pidana
Beberapa Negara sebagaimana yang ditetapkan oleh UU itu. apabila menurut UU yang
ditetapkan kemudian, perbuatan itu tidak lagi merupakan suatu
t in da k pida n a , or a n g y a n g mela ku ka n per bu a t a n it u a ka n
Pertanggungjawaban
Ketentuan asas legalitas
terdapat dalam Pasal 1
pidana hanya akan
dan Pasal 2 bagian Umum dikenakan pada
Bab I di bawah judul seseorang yang dilakukan
Prinsiples of Penal Liability.
suatu perbuatan yang
Pasal (1) yakni :
membahayakan
masyarakat yang
diancam pidana oleh UU
yang berlaku pada saat
perbuatan itu dilakukan.
(2) Apabila menurut UU yg baru, perbuatan yg ditunjuk/diancam
pidan itu tidak lagi dilarang dgn ancaman pidana, pemidanaan itu
akan dihapuskan dgn berlakunya UU itu.
Perumusan pasal ini jelas menganut prinsip yang sama dgn Pasal
1 (1) KUHP Indonesia, yaitu asas lex temporis delicti (UU yg
berlaku adalah UU pada saat delik terjadi.