METODOLOGI PENELITIAN
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh peneliti secara langsung, sementara data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan atau objek penelitian, baik berupa pengukuran, pengamatan
maupun wawancara. Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari data
angket dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang telah
diberikan kepada siwa. Sumber data dalam penelitian ini sebagai berikut :
1) Kepala sekolah MTs Negeri 2 Sumedang
2) Guru pendidikan matematika kelas VIII MTs Negeri 2 Sumedang
3) Siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Sumedang
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber
yang telah ada sebelumnya. Data sekunder yang diperoleh oleh peneliti
dapat memperkuat hasil penemuan dan melengkapi data-data penelitian
yang telah dikumpulkan. Adapun yang menjadi sumber data sekunder
dalam penelitian ini yaitu data guru dan siswa, foto/gambar, buku-buku,
serta beberapa dokumen dan catatan pribadi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Intrumen dalam penelitian ini
yaitu soal tes yang digunakan untuk kemampuan pemecahan masalah
matematis, lembar angket yang digunakan untuk mengetahui tingkat self
efficacy, dan pedoman wawancara.
1. Soal tes
Soal tes adalah sekumpulan pertanyaan yang membutuhkan
jawaban dengan tujuan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar
siswa. Dalam penelitian ini, soal tes yang digunakan adalah soal essay.
Tes ini diberikan. untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
Penyusunan soal tes yang baik harus memperhatikan beberapa hal,
yaitu harus sesuai dengan materi yang telah diberikan, memuat indikator
variabel yang diteliti, serta memiliki pedoman penskoran. Materi yang
diujikan dalam tes yaitu materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan jenis
soal tes essay.
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah yang
dirumuskan oleh Poyla, indikator yang diambil oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Poyla
Langkah-langkah
No Indikator Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah
Siswa menuliskan kembali unsur apa saja
Memahami masalah
1 yang diketahui yang terdapat pada soal
Memahami apa yang ditanyakan
Merencanakan atau
Siswa dapat membuat rencana
merancang strategi
2 penyelesaian berdasarkan yang ditanyakan
pemecahan masalah
pada soal
Melaksanakan
perhitungan Siswa dapat menyelesaikan soal sesuai
3
dengan rencana yang telah dibuat
Memeriksa kembali
keberhasilan hasil atau Siswa melihat kembali hasil jawaban yang
4
solusi telah dikerjakan dan membuat kesimpulan
Selain harus memuat indikator variabel yang diteliti, soal tes juga
harus memiliki pendoman penskoran. Pedoman penskoran sangat penting
agar dapat menentukan dan memberikan penilaian yang baik. Berikut
penskroran kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini:
Tabel 3.2
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Aspek yang dinilai Skor Keterangan
Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan apa
0
yang ditanyakan
Menyebutkan apa yang diketahui tetapi tidak
1
menyebutkan apa yang ditanyalan, atau sebaliknya
Memahami Masalah
Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
2
ditanyakan tetapi salah
Menyebutkan apa yang diketahi dan ditanyakan
3
dengan benar
0 Tidak membuat perencanaan penyelesaian
Merencanakan atau Membuat rencana penyelesaian tetapi tidak
merancang strategi 1
berdasarkan apa yang ditanyakan
pemecahan masalah Membuat rencana penyelesaian berdasarkan apa
2
yang ditanyakan
0 Tidak melaksanakan penyelesaian
Menyelesaikan soal sesuai
1 dengan rencana yang telah dibuat tetapi hasil
Melaksanakan jawaban sebagian besar salah
perhitungan Menyelesaikan soal sesuai dengan rencana yang
2 telah dibuat dengan hasil jawaban sebagian kecil
salah
Menyelesaikan soal sesuai rencana yang telah
3
dibuat dengan jawaban yang benar
0 Tidak membuat kesimpuan hasil jawaban
Memeriksa kembali
Menafsirkan hasil jawaban tetapi tidak membuat
keberhasilan hasil 1
kesimpulan
atau solusi
2 Menafsirkan jawaban dan membuat kesimpulan
Tabel 3.3
Kualifikasi Kemampuan Pemecahan Masalah
Nilai Kualifikasi
85,00 – 100 Sangat baik
70,00 – 84,99 Baik
55,00 – 69,99 Cukup
40,00 – 54,99 Kurang
0 – 39,00 Sangat Kurang
(Miftahul Ilmiyana, 2018)
2. Lembar angket self efficacy
Angket merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
memuat indikator penelitian serta harus dijawab oleh siswa secara tertulis.
Angket dalam penelitian ini berisi tentang kemampuan self efficacy
siswa. Terdapat tiga dimensi dalam Self efficacy, yaitu level, Generality,
dan Strenght. Dari ketiga dimensi ini, diambil beberapa indikator yang
digunakan dalam penelitian ini.
Berikut indikator self efficacy yang diambil oleh peneliti
berdasarkan dimensi self efficacy menurut Bandura:
Tabel 3.4
Indikator Self Efficacy
Dimensi Indikator
Keyakinan terhadap kemampuan sendiri
Level Keyakinan terhadap kemampuan menyelesaikan tugas atau
permasalahan yang sulit
Keyakinan terhadap solusi yang diambil untuk
menyelesaikan tugas atau permasalahan
Generality
Keyakinan terhadap kemampuan menyelesaikan tugas atau
permasalahan yang tidak biasa
Keyakinan terhadap keberhasilan dalam menyelesaikan
Strenght
tugas atau permasalahan
Tabel 3.6
Kriteria Tingkat Self Efficacy
Interval Kriteria
91 – 100 Sangat Tinggi
78 – 90 Tinggi
65 – 77 Cukup Tinggi
52 – 64 Sedang
39 – 51 Cukup Rendah
26 – 38 Rendah
14 – 25 Sangat Rendah
1. Uji validitas
𝑁 𝑋𝑌 − 𝑋 . 𝑌
𝑟𝑥𝑦
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2 . 𝑁 𝑌2 − 𝑌 2
Keterangan :
: Koefisien korelasi
: Banyak Sampel
X : Skor Butir Soal
Y : Total Skor
Interpretasi besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria
menurut Guiford (1956) dalam (Lestari, 2022) berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Koefisien Validitas
Koefisien
Korelasi Interpretasi Reliabilitas
Korelasi
0,90 ≤ ≤ 1,00 Sangat Tinggi Sangat Tetap/Sangat Baik
√ −
√ − 2
𝑛 𝑠𝑖2
𝑟 −
𝑛− 𝑠𝑡2
Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas
n = Banyak butir soal
2
= Variansi skor butir soal ke-i
2
= Variansi skor total
2
𝑋
𝑋2 − 𝑛
𝑠2
𝑛
Tabel 3.8
Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas
0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi Sangat Tetap/Sangat Baik
0,70 ≤ r < 0,90 Tinggi Tetap/Baik
0,40 ≤ r < 0,70 Sedang Cukup Tetap/Cukup Baik
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah Tidak Tetap/Buruk
r < 0,20 Sangat Rendah Sangat Tidak Tetap/Sangat Buruk
3. Daya Pembeda
Untuk Menghitung daya pembeda pada soal dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut:
𝑋̅𝐴 − 𝑋̅𝐵
𝐷𝑃
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
̅ = Rata-rata Skor Jawaban Siswa Kelompok Atas
̅ = Rata-rata Skor Jawaban Siswa Kelompok Bawah
SMI = Skor Maksimum Ideal
Tinggi atau rendahnya tingkat daya pembeda suatu butir soal dinyatakan
dengan indeks daya pembeda. Berikut kriteria yang digunakan untuk
menginterpretasikan indeks daya pembeda (Lestari, 2022) :
Tabel 3.9
Kriteria Daya Pembeda
Koefisien Korelasi Interpretasi Reliabilitas
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk
DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
4. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran adalah suatu bilangan yang menyatakan derajat
kesukaran pada butir soal. Untuk menguji tingkat indeks kesukaran butir
soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
𝑋̅
𝐼𝐾
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
IK = Indeks Kesukaran Butir Soal
̅ = Rata-rata Jawaban Siswa
SMI = Skor MAksimum Ideal
Indeks kesukaran suatu butir soal diinterpretasikan dalam kriteria sebagai
berikut :
Tabel 3.10
Kriteria Indeks Kesukaran
Koefisien Korelasi Interpretasi Reliabilitas
IK = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 < IK < 1,00 Mudah
IK = 0,00 Terlalu Mudah
I. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kredibilitas
data dengan melalui dua teknik, yaitu meningkatkan ketekunan, dan
triangulasi.
1. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Hal ini dapat meningkatkan
kredibilitas data karena dengan meningkatkan ketekunan peneliti dapat
mengecek atau memeriksa kembali data-data yang telah ditemukan itu
salah atau tidak. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
Peneliti banyak membaca berbagai referensi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan temuan
yang diteliti yaitu tentang analisis kemampuan pemecahan masalah
matematis yang ditinjau dari tingkat self efficacy siswa.
2. Triangulasi
Adapun triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik.
Triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama namun dnegan teknik yang
berbeda.
Penelitian ini, peneliti membandingkan data hasil tes dengan data
hasil wawancara . Keabsahan data diuji melalui pengecekan data pada
subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII dan guru matematika kelas VIII di
MTs Negeri 2 Sumedang. Kedua data dibandingkan untuk dianalisis lebih
lanjut untuk menarik suatu kesimpulan.