Anda di halaman 1dari 4

TUGAS II

HUKUM HINDU

AXL MATTEW SITUMORANG


82022173
ILMU HUKUM ( EKSTENSI )

DOSEN PENGAJAR : DEWA KRISNA PRASADA,S.H.,MH.,

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
2021 ©
PERTANYAAN

1. Untuk mengatur hidup bermasyarakat maka hukum Hindu membagi golongan


masyarakat dalam kelompok2 kerja berdasarkan spesialisasi, jelaskan secara
singkat!
2. Jelaskan secara singkat apa itu Hukum dibagi menurut sumbernya !
3. Apa itu penemuan hukum ?
4. Dalam weda, hukum dikenal dengan istilah apa ?
5. Dalam Atharwa weda ada tiga jalur pertumbuhan ideology yang merubah nilai-nilai
sosial. jelaskan secara singkat !

JAWABAN

1. Untuk mengatur hidup bermasyarakat maka hukum Hindu membagi


golongan masyarakat dalam kelompok2 kerja berdasarkan spesialisasi
dengan memperkenalkan istilah Catur Warna dan kemudian menjadi
konsep kasta. Catur Warna terdiri dari dua kata yaitu Catur dan Warna.

Catur artinya empat dan Warna adalah golongan. Jadi Catur Warna berarti
empat pilihan hidup atau empat pembagian tugas dalam kehidupan
berdasarkan guna karma (bakat dan profesi). Dasar dari konsep ajaran
Catur Warna dalam agama Hindu adalah guna karma (bakat dan profesi),
bukan bedasarkan garis keturunan dari kedua orang tuanya. Catur Warna
yang terdiri dari :

a. Brahmana: pemimpin upacara, pengantar dengan tujuan untuk


mencapai keselamatan dunia, mereka adalah kaum pedande,
pandite, pemangku,pinandita, guru-guru agama Hindu, dan mereka
adalah orang-orang yang khusus mempelajari agama Hindu.

b) Ksatria : Berjuang dan membela Negara untuk kemakmuran dan


keadilan. Mereka yaitu orang-orang dalam pemerintahan, seperti
tentara, polisi, jaman dulu, raja, panglima perang, pemimpin,
pemegang kekuasaan.

2|Page
c) Waisya : Pedagang yang bertugas sebagai pengembang
perekonomian. Mereka adalah kelompok pengusaha, pedagang
sebagai penggerak roda perekonomian.

d) Sudra : Pembantu atau buruh dengan kata lain pembantu, buruh,


pelayan dari ketiga golongan warna di atas.

Pembagian ini dimaksudkan untuk mengetahui batasan dalam pembagian


tugas dari masing-masing warna. Keempat golongan ini tidak dapat
dipisahkan sebab semua golongan saling terkait dan membutuhkan. Warna
tidak memandang status kelahiran atau keturunan seseorang dalam
memperoleh jabatan kedudukan, atau strata sosial. Dari golongan manapun
seseorang bisa memperolehnya, tentu tidak terlepas dari bakat dan
kemampuannya (guna dan karma) dalam menjalankan perannya di
masyarakat. Sedangkan Kasta sebaliknya, ia tertutup oleh status kelahiran
dan tidak bisa berpindah status.

2. Hukum dibagi menurut sumbernya seperti :


Undang – undang
Suatu peraturan Negara yang mempunyi kekuatan hukum yang mengikat
dan memaksa diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara.

Yurisprudensi
Keputusan hakim yang berisikan suatu peraturan sendidiri berdasarkan
wewenang yang diberikan oleh pasal 22 AB. Menjadilah dasar keputusan
hakim untuk mengadili perkara yang serupa dan keputusan hakim tersebut
lalu menjadi sumber hukum bagi pengadilan. Yurisprudensial adalah
keputusan hakim terahulu yag sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan
oleh hakim mengenai masalah yang sama.

Traktat
apabila dua orang megadakan kata sepakat tentng suatu hal, maka meraka
mengadakan perjanjian. akibat dari perjanjian inilah bahwa pihak-pihak
yang bersangkutan terikat pada isi perjanjian yang mereka adakan atau
disebut dengan pasca sunt servenda yang berarti, bahwa perjanjian
mengikat pihak-pihak yang mengadan perjanjian yang harus ditaati dan
ditepati.

Kebiasaan

3|Page
Perbutan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal
sama,apabila kebiasaan itu diterima dalam masyarakat,dan kebiasaan itu
berulang sedemikian rupa, sehingga tindakan yang berlawanan dengan
kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum, maka
dengan demikian maka timbulah satu kebiasaan hukum, yang oleh
pergaulan hidup dipandang sebagai hukum.

3. Penemuan Hukum adalah sebuah proses dimana seorang hakim


melakukan intrepretasi nya terhadap terjadi nya kekosongan hukum dan
hasil dari pada penemuan tersebut bisa dijadikan dasar untuk melakukan
sebuah keputusan.

Jika terdapat kekosongan aturan hukum atau ataurannya tidak jelas maka
untuk mengatasinya diatur dalam pasal 27 UU No. 14 Tahun 1970
menyebutkan : “Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib
menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup didalam
masyarakat”. Artinya seorang Hakim harus memiliki kemampuan dan
keaktifan untuk menemukan hukum (Recht vinding).

4. Dalam Weda istilah hukum dikenal dengan nama Rta, Wrata, dan Dharma

5. Dalam Atharwa weda ada tiga jalur pertumbuhan ideology yang merubah
nilai2 sosial di dalam sejarah manusia dan kemanusiaan,yaitu :

 Pemahaman tentang orde sosial : Timbulnya kesadaran2 baru yang


menyadari kekuasaan hukum terhadap individu dan kesatuan2 unit
sosial yang pengaturannya didasarkan pada kehendak Tuhan yang
dituangkan dalam bentuk hukum abadi atau orang Suci.

 Pemahaman asas-usul penguasa negara : dijelaskan dalam ayat Purusa


Sukta X.90 yang melukiskan bagaimana penyair berdoa agar diadakan
raja atau penguasa untuk menertibkan penduduk negara dan membayar
pajak untuk negara.

 Penegasan tentang hubungan antara dua jenis kekuasaan di dalam


negara yaitu kekuasaan kaum agama dan penguasa negara : Raja
sebagai pembuat hukum atau bertindak sebagai kepala judikatif. Dan
kaum agama juga bertindak dalam lembaga judikatif dalam bentuk
parisada dan membentuk peradilan Brahmana.

4|Page

Anda mungkin juga menyukai