Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
(RPP 3)

MATA PELAJARAN : EKONOMI


KELAS /SEMESTER : XI /GANJIL
MATERI POKOK : PERAN PELAKU KEGIATAN
EKONOMI
PENYUSUN : Dra. KUSLINAH
RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 4 Pekalongan


Mata Pelajaran : Ekonomi
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Kelas / Semester : X IPS / 1
Topik : Pelaku Kegiatan Ekonomi
Alokasi Waktu : 3 x 3 JP

A. Kompetensi Inti

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

SMA Negeri 4 Pekalongan 2


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis peran pelaku Pertemuan 1
ekonomi dalam kegiatan 3.2.1. Mendeskripsikan pengertian produksi
ekonomi 3.2.2. Mendeskripsikan faktor-faktor produksi
3.2.3. Menjelaskan teori perilaku produsen
3.2.4. Menjelaskan konsep biaya produksi
3.2.5. Menjelaskan konsep penerimaan
3.2.6. Menentukan laba maksimum
3.2.7. Mendeskripsikan pengertian distribusi
3.2.8. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memen-
garuhi distribusi
3.2.9. Menjelaskan mata rantai distribusi
3.2.10. Mendeskripsikan pengertian konsumsi
3.2.11. Mengidentifikasi tujuan konsumsi
3.2.12. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempen-
garuhi konsumsi
3.2.13. Menjelaskan teori perilaku konsumen
Pertemuan 2
3.2.14. Mendeskripsikan peran RTK
3.2.15. Mendeskripsikan peran RTP
3.2.16. Mendeskripsikan peran RTN
3.2.17. Mendeksripsikan peran masyarakat luar negeri
3.2.18. Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
Pertemuan 3
3.2.19. Menjelaskan circulair flow diagram
3.2.20. Menjelaskan interaksi pelaku-pelaku kegiatan
ekonomi 2 sektor
3.2.21. Menjelaskan interaksi pelaku-pelaku kegiatan
ekonomi 3 sektor
3.2.22. Menjelaskan interaksi pelaku-pelaku kegiatan

SMA Negeri 4 Pekalongan 3


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Kompetensi Dasar Indikator


ekonomi 4 sektor
3.2.23. Menganalisis interaksi pelaku kegiatan
ekonomi 2 sektor, 3 sektor dan 4 sektor

4.3. Menyajikan hasil analisis 4.2.1. Mempresentasikan kegiatan


peran pelaku ekonomi dalam ekonomi :produksi, distribusi dan konsumsi
kegiatan ekonomi 4.2.2. Mempresentasikan peran pelaku ekonomi
dalam kegiatan ekonomi
4.2.3. Mempresentasikan circular flow diagram

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran TS – TS (Three
Stray Three Stay) dengan media mind mapping peserta didik dapat menganalisis peran
pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan
bekerja sama

D. Materi Ajar

SMA Negeri 4 Pekalongan 4


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Kegiatan Ekonomi :
1. Produksi
1) pengertian produksi
2) faktor-faktor produksi
3) teori perilaku produsen
4) konsep biaya produksi
5) konsep penerimaan
6) laba maksimum
2. Distribusi
1) pengertian distribusi
2) faktor-faktor yang memengaruhi distribusi
3) mata rantai distribusi
3. Konsumsi
1) pengertian konsumsi
2) tujuan konsumsi
3) faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
4) teori perilaku konsumen
4. Peran RTK, RTP, RTN dan Masyarakat Luar Negeri
5. Circular Flow Diagram
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Three Stray Three Stay dan Jigsaw
3. Metodel : Diskusi, Tanya jawab dan Penugasan
F. Media, Alat,
1. Media : Power Point, Peta Konsep, Gambar
2. Alat : Papan tulis, LCD, Laptop
G. Sumber Belajar :
1. Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
2. Media cetak/elektronik
3. Bila memungkin kan dapat mengakses data dari internet,

SMA Negeri 4 Pekalongan 5


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

H. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
1. Pertemuan 1
a. Kegiatan Pendahuluan 15’
1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi siswa
2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti
 Peserta didik mengamati video kegiatan pelaku ekonomi.
150’
 Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi tentang
peran pelaku kegiatan ekonomi dari berbagai sumber belajar
yang relevan.
 Melakukan tanya-jawab tentang hasil pengamatan Video
tentang berbagai pelaku kegiatan ekonomi
 Peserta didik diberi kesempatan untuk merumuskan dan
mengajukan pertanyaan tentang berbagai pelaku kegiatan
ekonomi dibawah bimbingan guru mengenai peran pelaku
kegiatan ekonomi
 Membagi kelompok menjadi 4 kelompok untuk berdiskusi
 Peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anggota

Dengan membahas pertanyaan (masalah) yang berbeda.

SMA Negeri 4 Pekalongan 6


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

 Kelompok 1 membuat mind mapping tentang produksi


 Kelompok 2 membuat mind mapping tentang konsumsi
 Kelompok 3 membuat mind mapping tentang distribusi
 Kelompok 4 membuat mind mapping tentang
 Siswa berdiskusi melalui membaca buku teks, atau
sumber lainnya mengekplore internet dengan bimbingan
dan pengamatan dari guru.
 Setelah selesai tiga orang dari masing-masing menjadi tamu
kelompok lain

 Tiga orang yang tinggal dalam kelompok bertugas


membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri
dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
 Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja
mereka
 Peserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil
diskusinya
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi untuk
dikumpulkan

c. Penutup
 Meminta siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari
20’
itu (apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran) secara
tertulis maupun lisan.
 Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan dan menuliskan kesulitan-kesulitan dalam
pencapaian kompetensi dasar.
 Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.

SMA Negeri 4 Pekalongan 7


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

2 Pertemuan 2
a. Kegiatan Pendahuluan 15’
1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti
 Peserta didik mengamati video peran pelaku ekonomi
 Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
tentang peran pelaku ekonomi dari berbagai sumber 100’
belajar yang relevan
 Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk
menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan peran
pelaku ekonomi
 Melakukan tanya-jawab tentang peran pelaku ekonomi
berdasarkan informasi dari berbagai sumber
 Mengumpulkan data berdasarkan hasil identifikasi :
peran pelaku ekonomi
 Membagi kelompok menjadi 4 kelompok untuk
berdiskusi
 Peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anggota Sebagai
kelompok asal dan kelompok ahli
Dengan membahas pertanyaan (masalah) yang sama.
 Kelompok 1 menganalisa tentang peran RTK
 Kelompok 2 menganalisa tentang peran RTP

SMA Negeri 4 Pekalongan 8


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

 Kelompok 3 menganalisa tentang peran RTN


 kelompok 4 menganalisa tentang masyarakat luar
negeri
 Siswa berdiskusi melalui membaca buku teks, atau
sumber lainnya mengekplore internet, dengan
bimbingan dan pengamatan dari guru.
 Peserta didik berdiskusi didalam kelompok asal dan
diberi materi yang berbeda untuk mencatat hasil
diskusi,
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
 Peserta didik membentuk kelompok baru (Kelompok
ahli) untuk mendiskusikan materi. Setelah selesai
diskusi sebagai team ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian
menjelaskan/menjelaskan hasil diskusi di kelompok
ahli kepada teman dalam kelompok asal.
 Peserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil
diskusinya
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi untuk
dikumpulkan

c. Penutup
1) Meminta siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari 20’
hari itu (apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran) secara
tertulis maupun lisan.
2) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan dan menuliskan kesulitan-kesulitan dalam
pencapaian kompetensi dasar.
3) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.

SMA Negeri 4 Pekalongan 9


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

3 Pertemuan 3
a. Kegiatan Pendahuluan 15’
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
2. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti 100’

 Peserta didik mengamati gambar diagram interaksi


pelaku ekonomi ( Circulair flow diagram)
 Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
tentang diagram interaksi pelaku ekonomi ( Circulair
Flow Diagram) dari berbagai sumber belajar yang
relevan

 Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk


menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan
Diagram Interaksi pelaku ekonomi (Circulair Flow
Diagram)
 Melakukan tanya-jawab tentang sistem ekonomi
berdasarkan informasi dari berbagai sumber
 Mengumpulkan data berdasarkan hasil identifikasi :
Diagram Interaksi pelaku ekonomi
 Membagi kelompok menjadi 6 kelompok untuk

SMA Negeri 4 Pekalongan 10


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

berdiskusi
 Peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang anggota Sebagai
kelompok asal dan kelompok ahli Dengan membahas
pertanyaan (masalah) yang sama.
 Kelompok 1 dan Kelompok 2 menganalisa tentang
diagram interaksi pelaku ekonomi 3 sektor
 Kelompok 3 dan kelompok 4 menganalisa tentang
tentang diagram interaksi pelaku ekonomi 4 sektor
 Siswa berdiskusi melalui membaca buku teks, atau
sumber lainnya mengekplore internet, dengan
bimbingan dan pengamatan dari guru.
 Peserta didik berdiskusi didalam kelompok asal dan
diberi materi yang berbeda mencatat hasil diskusi,
 Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
 Peserta didik membentuk kelompok baru untuk
membuat gambar circulair flow. Setelah selesai peserta
didik mempresentasikan diagramnya dan kelompok lain
menanggapi, sehingga menjadi diskusi kelas.

a. Penutup
1. Meminta siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari 20’
itu (apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran) secara
tertulis maupun lisan.
2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan dan menuliskan kesulitan-kesulitan dalam
pencapaian kompetensi dasar.
3. Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut
pembelajaran.

SMA Negeri 4 Pekalongan 11


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
A. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
B. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
C. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Proyek, Portofolio

2. Bentuk Penilaian :
A. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
B. Tes tertulis : Pilihan ganda
C. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
D. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian

3. Instrumen penilaian : terlampir


4. Alat Penilaian : (Soal terlampir)

Pekalongan, 1 Agustus 2017


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,

YULIANTO NURUL FURQON M.Pd Dra. KUSLINAH


NIP. 19720708 200212 1 005 NIP. 19611231 199802 2 001

SMA Negeri 4 Pekalongan 12


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Lampiran Materi Ajar

Pertemuan Pertama
Produksi (Faktual)
Produksi secara luas , produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan
guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produksi secara umum merupakan semua perbuatan atau kegaitan yang tidak hanya mencakup
pembuatan barang - barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan,
seperti acara hiburan, penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan
Produksi sebagai sistem berarti bahwa terdapat hubungan yang saling memberikan pengaruh dan
mempengaruhi antara faktor produksi yang satu dan yang lainnya.
Produksi sebagai proses berarti bawa produksi dilakukan melalui tahap demi tahap secara beru-
rutan.
Produksi secara ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan
dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa
Faktor Produksi :
Faktor Produksi Dalam Ekonomi
Adapun keempat faktor produksi tersebut yaitu:
1. Sumber Daya Alam
Faktor produksi yang pertama dan harus ada adalah sumber daya alam seperti tanah, ruko, lahan
sebagai tempat usaha maupun bangunan, dimana hal utama dari faktor produksi ini semuanya
berasal dari kekayaan alam atau ketersediaan yang ada di alam. Tanpa adanya kekayaan alam
maka tidak akan terjadi sebuah proses produksi. Faktor produksi sda ini terdiri dari tanah,
tambang, batubara, air, segala yang ada di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang
hasilnya dari alam.
2. Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja ialah sesuatu yang mengelola sumber daya
alam tersebut dengan menggunakan tenaga dari manusia atau biasa disebut dengan sumber daya

SMA Negeri 4 Pekalongan 13


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

manusia. Dalam faktor ini ada pengelompokkan tersendiri bagi tenaga kerja yaitu berdasarkan
sifatnya dan kemampuan atau kualitasnya.
Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja terbagi menjadi dua, (1) tenaga kerja jasmani, dimana seluruh
kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan lebih banyak menggunakan kekuatan fisik
seperti: kuli bangunan, tukang kuli cangkul sawah, tukang becak, buruh pengangkut barang, dls.
Dan (2) tenaga kerja rohani dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak menggunakan otak
atau pikiran seperti: direktur, guru, penulis, pengacara, dls.
Berdasarkan kualitas atau kemampuannya, tenaga kerja terbagi menjadi tiga, yaitu (1) tenaga
kerja terdidik, dimana tenaga kerjanya membutuhkan pendidikan yang sesuai seperti profesi
dokter, guru, bidan, dosen,dls. (2) terampil dimana tenaga kerja yang dibutuhkan mengharuskan
pengalaman, skill, terlatih dan biasanya mengikuti kursus sebelumnya seperti contoh: penjahit,
tukang rias, tukang las, tukang pembuat kue dls. Dan (3) tidak terdidik dan tidak terampil yang
biasa disebut tenaga kerja kasar dimana tidak membutuhkan keterampilan atau pendidikan
khusus seperti contoh tukang penjual koran, pemulung, tukang cangkul dls.
Modal
Selain faktor-faktor diatas, modal pun memiliki peranan penting dalam proses pengadaan barang
dan jasa. Dengan modal yang memadai akan terjadinya kelancaran dalam menjalankan kegiatan
ekonomi. Tanpa adanya modal yang cukup, tentu akan menghambat proses pengadaan barang
dan jasa. Faktor produksi modal merupakan benda-benda hasil dari produksi barang dan jasa
yang berfungsi sebagai penunjang dalam melancarkan atau mempercepat kemampuan dalam
memproduksinya. Ada beberapa pembagian modal
Berdasarkan sifatnya: Terebagi menjadi dua yaitu modal tetap dan lancar. Modal tetap bisa
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang seperti contoh: mesin jahit, komputer, buku,
kendaraan, dls. Sedangkan modal lancar hanya bisa sekali pakai seperti bahan baku pembuatan
kue, bensin, minyak, dls.
Berdasarkan sumbernya: Ada modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri bersumber dari
suatu perusahaan milik bersama ataupun pribadi. Sedangkan modal asing bersumber dari
pinjaman bank atau hasil penjualan obligasi yang bearasal dari luar perusahaan.
Berdasarkan kepemilikan: Modal individu dan modal umum. Modal individu adalah modal yang
bersumber dari perorangan yang mana hasilnya merupakan sumber pendapatan bagi si pemilik

SMA Negeri 4 Pekalongan 14


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

sebagi contoh: bunga tabungan, sewa kontrakan, rentalan. Sedangkan modal umum ialah modal
yang berasal dari pemerintah yang digunakan untuk kepentingan bersama seperti pasar,
lapangan, pelabuhan dls.
Berdasarkan bentuknya: Modal konkret dan abstrak. Dimana modal konkret bisa dilihat secara
real dalam suatu proses produksi, contohnya: komputer, buku, mesin jahit dls. Sedangkan modal
abstrak tidak memiliki bentuk dalam sebuah proses produksi, namun memiliki nilai tersendiri
bagi perusahaan seperti contoh hak merek dan hak paten.
1.  Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku
produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam
kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin
dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat meningkatkan nilai guna suatu barang. Dimana
bentuk kegiatannya meliputi:
1)        From Changing activitie, yaitu kegiatan mengubah bentuk dari suatu barang.
2)        Transportation, yaitu kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
3)        Storage, yaitu kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan di masa yang akan
datang.
4)        Merchandishing, yaitu kegiatan memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan
konsumen yang membutuhkan.
5)        Personal service, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain mengakui
keberadaannya.

Di dalam menganalisis teori produsen, kita mengenal 2 hal:


1)        Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa
banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
Pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua
macam keputusan:
Berapa output yang harus diproduksi

SMA Negeri 4 Pekalongan 15


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

b.    Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan


2)        Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu,
misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi
adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan keputusan tersebut


digunakan dua asumsi dasar:
1)      Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
2)      Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.

Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan
barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah
sebagai berikut :
1)      Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga
kerja/ L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian
yang ada dalam masyarakat.
2)      Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
4)      Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung dalam
negara tersebut.
5)      Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa yang dibuat), HOW (Bagaimana cara
paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa yang terjun langsung dan tidak langsung dalam
proses produksi), WHOM (Untuk siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang
produsen mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
2.  Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen
untuk menghasilkan suatu produksi.

SMA Negeri 4 Pekalongan 16


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Biaya produksi  adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Dua jenis biaya produksi:
1)        Biaya eksplisit  adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang
untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
2)        Biaya implisit  adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki
oleh perusahaan itu sendiri. 
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1)        Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2)        Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3)        Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4)        Penyusutan peralatan produksi.
5)        Uang modal, sewa.
6) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,
biaya keamanan dan asuransi.
7)        Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8)        Pajak .
Macam-Macam Biaya Produksi
3.1.   Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak
berproduksi yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut,
adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan:  
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

SMA Negeri 4 Pekalongan 17


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

3.2.   Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)


Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya
tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Biaya variabel rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
VC = TC – FC

3.3.   Biaya Total (Total Cost/TC)


Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC

3.4.   Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata  adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus  :
AFC =  FC/Q
Keterangan: 
FC       = Biaya Tetap Total
Q         = Kuantitas

3.5.   Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi. Rumusnya:     AVC = VC/Q
Keterangan: 
VC =  Biaya Variabel Total
Q   = Kuantitas

SMA Negeri 4 Pekalongan 18


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

3.6.   Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)


Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya
jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC= TC /Q  atau  (VC+FC)/Q
AC= AVC+AFC 
3.7.   Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang
diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1

3.8.   Biaya Pabrikasi


a)    Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
b)   Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

3.9.  Biaya Non-pabrikasi


a)    Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
b)   Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen.
c)    Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa
oleh dua departemen atau lebih.
d)   Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
1)   Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
2)   Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

SMA Negeri 4 Pekalongan 19


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Ø Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi


Ø Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan
dikeluarkan
Menentukan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan produsen adalah
“mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan
mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukan
pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan
usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada
perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukan
pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula
perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan
kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.
Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi biaya produksi, dan kerugian akan
dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.. Keuntungan yang maksimum
dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang
paling besar.
Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya(maksimum)
merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku produsen (individual maximization).
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara, yaitu :
a)        Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum
dengan ongkos minimum.
b)        Keuntungan maksimum terjadi pada saat penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal
(MC).
Biaya marginal adalah perubahan biaya total perunit perubuhan output. Penerimaan marginal
adalah perubahan penerimaan total perunit output atau penjualan hasil penjualan marginal, satu
konsep mengenai hasil penjualan yg sangat penting untuk diketahui dalam analisa penentuan

SMA Negeri 4 Pekalongan 20


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marginal,yaitu
tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg diprouksinya.
Distribusi (Faktual)
Menurut ilmu ekonomi, pengertian distribusi adalah setiap kegiatan menyalurkan barang dan
jasa dan produsen (penghasil) ke tangan konsumen (pemakai) atau yang membutuhkannya.
Contoh kegiatan distribusi di antaranya kegiatan jual beli atau pemasaran, pengangkutan. dan
pembagian jatah dan pemerintah.. Fungsi distribusi adalah; untuk menyalurkan barang atau jasa
sehingga sampai ke tangan konsumen atau yang membutuhkannya; membantu produsen dan
konsumen, sebab dengan tersalurnya barang atau jasa tersebut, maka baik produsen maupun
konsumen memperoleh kemudahan/keuntungan; dan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan sebagainya. Sistem distribusi adalah cara-cara yang dilakukan dalam
menyalurkan barang dan jasa sehingga sampai ke tangan yang memerlukannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kegiatan Distribusi
a. Faktor Pasar
Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu
jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.
b. Faktor Barang
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah
rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.
c. Faktor Perusahaan
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan
manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.
d. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap
perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.

SMA Negeri 4 Pekalongan 21


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Mata Rantai Distribusi

Konsumsi (Faktual)
Pengertian Konsumsi adalah kegiatan usaha manusia agar dapat memenuhi kebutuhan barang
atau bahkan juga kebutuhan jasa. Kegiatan konsumsi maksunya atau artinya merupakann
kegiatan manusia untuk menggunakan barang maupun jasa secara berangsur-berangsur atau
sekaligus habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang menjalankan kegiatan konsumsi
dikatakan sebagai Konsumen. Misalnya membeli pakaian karena ingin menjaga tubuh, men-
jauhkan rasa malu, dan ingin memperoleh kepuasan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kon-
sumsi mari kita lihat ciri-ciri konsumsi dan tujuan konsumsi seperti dibawah ini.. 
Ciri-ciri Kegiatan konsumsi 
a. Barang yang digunakan dalam kegiatan konsumsi merupakan barang konsumsi. 
b. Ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan. 
c. Barang yang dipergunakan akan habis atau berkurang. 
Contohnya : 
a. Amalia makan roti ( berarti amalia menghabiskan barang untuk memenuhi kebutuhan). 
b. Dini menggunakan lampu untuk belajar ( berarti dini mengurangi guna barang karena lampu
tersebut berangsur-berangsur akan habis pakai dan suatu saat lampu akan padam atau tidak dapat
menyala lagi.
Tujuan Kegiatan Konsumsi 

SMA Negeri 4 Pekalongan 22


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Tujuan kegiatan konsumsi ada empat, yaitu : 


a. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap. 
b. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus. 
c. Memuaskan kebutuhan secara fisik. 
d. Memuaskan kebutuhan rohani. 
Dapat disimpulkan bahwa tujuan konsumsi secara umum adalah untuk memenuhi kebutuhan
dan mencapai kepuasan yang maksimal agar tercapai kemakmuran, kesejahteraan, dan kehidupan
yang layak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pola konsumsi :
1. Pendapatan
Faktor yang pertama adalah besar pendapatan seseorang. Dimana semakin besar pendapatan
seseorang maka akan semakin banyak jumlah dan barang yang akan dikonsumsi, dan begitu juga
dengan sebaliknya semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin sedikit pula barang atau
jasa yang dikonsumsi. Sehingga konsumsi yang dilakukan oleh seorang pejabat akan berbeda
dengan konsumsi yang dilakukan oleh petani.
2. Harga barang dan jasa
Faktor yang mempengaruhi konsumsi selanjutnya adalah harga barang dan jasa. Yang mana
semakin mahal (tinggi) harga suatu barang atau jasa maka akan semakin sedikit jumlah dan
macam barang yang dikonsumsi, dan begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, tidak semua orang
bisa memiliki mobil-mobil sport yang harganya milyaran rupiah, sehingga yang mampu membeli
mobil tersebut adalah orang-orang yang sangat kaya raya.
3. Tingkat pendidikan
Faktor yang mempengaruhi konsumsi yang ke tiga adalah tingkat pendidikan, dimana semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang biasanya semakin banyak barang atau jasa yang dikonsumsi,
dan juga sebaliknya. Tentunya ini juga tergantung dari besar pendapatan dari seseorang tersebut,
akan tetapi pada umumnya seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi, akan lebih
mudah dalam meraih kesuksesan dan memiliki pendapatan besar, walaupun tidak semua yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki pendapatan besar.

SMA Negeri 4 Pekalongan 23


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

4. Jumlah keluarga
Faktor yang mempengaruhi konsumsi yang ke empat adalah jumlah anggota keluarga. Semakin
banyak jumlah anggota keluarga tentu konsumsinya akan semakin banyak pula, dan semakin
sedikit jumlah anggota keluarga maka baranng/jasa yang dibutuhkan juga semakin sedikit.
5. Jenis kelamin
Faktor yang mempengaruhi konsumsi yang ke lima adalah jenis kelamin, barang atau jasa yang
dibutuhkan antara pria dan wanita pasti berbeda, sebagai contoh adalah wanita akan lebih banyak
membutuhkan kosmetik daripada pria, dan lain sebagainya.
6. Selera
Faktor yang mempengaruhi konsumsi yang ke enam adalah selera. Seseorang yang ingin selalu
terlihat berpenampilan menarik, tentu akan membutuhan pakaian dan perlengkapannya untuk
membuatnya semakin menarik. Sementara itu, orang yang cenderung cuek dengan
penampilannya, pasti akan berpenampilan apa adanya.

7. Adat istiadat
Faktor yang mempengaruhi konsumsi yang ke tujuah adalah adat istiadat. Adanya adat istiadat
akan mempengaruhi jumlah atau jenis barang yang akan dikonsumsi. Sebagai contoh, misalnya
dalam upacara ritual, dibutuhkan barang-barang tertentu yang akan digunakan untuk pelaksanaan
upacara. Jumlah atau macam barang yang digunakan ini tentunya tergantung dari daerah yang
mempunyai adat tersebut.
Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi
berupa kegiatan mencari, membeli, menggunakan, menikmati, mengevaluasi serta melepas
produk yang telah mereka pakai atau nikmati (dikonsumsi) untuk melakukan kegiatan konsumsi
memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen berlaku pada beberapa tahap, yaitu pada tahap
awal sebelum pembelian, saat pembelian dan setelah pembelian. Sebelum melakukan pembelian
para konsumen menggali informasi tentang produk yang mereka inginkan.sedangkan pada tahap
pembelian, konsumen akan melakukan transaksi dengan produsen, membayar produknya. Dan

SMA Negeri 4 Pekalongan 24


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

pada tahap setelah pembelian, konsumen menggunakan dan menikmati produk yang dibelinya,
melakukan evaluasi serta melepas atau membuang produknya ketika mereka sudah bosan.
Dilihat dari pengkonsumsian suatu produk perilaku konsumen dibedakan menjadi dua, yaitu :
Perilaku konsumen rasional (Faktual)
Suatu kegiatan konsumsi bisa dikatakan rasional jika beberapa hal di bawah ini diperhatikan :
Produk tersebut bisa memberikan kepuasan dan nilai guna yang optimal
1. Produk tersebut memang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.
2. Kualitas atau mutu produk tersebut terjamin atau baik.
3. Harga suatu produk sesuai dan setara dengan kemampuan yang dimiliki oleh konsumen.
Perilaku konsumen irasional (Faktual)
Perilaku irasional adalah kebalikan dari perilaku rasional. Suatu perilaku yang dilakukan oleh
konsumen bisa dikatakan irasional apabila konsumen melakukan pembelian produk tanpa
memperkirakan kegunaan dari produk tersebut, contoh perilaku irasional antara lain :
1. Tertarik dan terpukau pada promosi dan iklan dari suatu produk baik melalui media
cetak, elektronik atupun sosial.
2. Merk yang dimiliki hanya merk terkenal
3. Mengutamakan gengsi atau prestise
Pendekatan Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen bisa dilihat dari beberapa pendekatan, dimana pendekatan tersebut akan
memberi jawaban tentang maksud dari perilaku konsumen. Ada dua pendekatan terkait hal
tersebut, yaitu pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna (utility) ordinal.
Pendekatan nilai guna kardinal (Konseptual)
Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang bisa diukur dengan satuan uang
atau utilitas, nilai guna tersebut memiliki tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya.
Pendekatan memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan lebih bagi
konsumen maka itulah yang paling diminati. Untuk itu pendekatan ini sering disebut dengan
pendekatan dengan penilaian yang subjektif.
Dalam pendekatan kardinal terdapat satu landasan hukum yaitu hukum Gossen.
Hukum Gossen I : menyatakan bahwasannya kepuasan konsumen akan menurun ketika
kebutuhan mereka dipenuhi terus-menerus.

SMA Negeri 4 Pekalongan 25


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Hukum Gossen II : menyatakan bahwasannya seorang konsumen akan terus menerus memnuhi
kebutuhannya sampai mencapai intensitas yang sama. Maksud dari intensitas yang sama adalah
rasio antara marginal utility dan harga dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan
harga produk yang lainnya.
Hipotesisi uatama dari pendekatan kardinal ini adalah nilai guna marginal yang semakin turun,
menunjukkan bahwa nilai guna yang diperoleh oleh konsumen akan semakin menurun ketika
mereka terus dan terus menambah konsumsinya atas produk tersebut. Berbicara tentang nilai
guna marginal pasti ada kaitannya dengan bagimana pemaksimuman nilai guna ayang dirasakan
oleh konsumen. Ada beberapa syarat pemaksimuman bisa terjadi yaitu ketika konsumen berada
dalam keadaan-keadaan sebagai berikut :
1. Seorang konsumen akan memaksimalkan nilai guna dari produk yang dkonsumsinya jika
perbandingan antara nilai guna marginal berbagai produk tersebut sama dengan
perbandingan harga-harga produk tersebut.
2. Seorang konsumen akan memaksimalkan nilai guna dari produk yang mereka konsumsi
jika terdapat kesamaan diantara setiap rupiah yang dikeluarkan dengan setiap produk
yang dikonsumsi.
3.
Dalam pendekatan kardinal ini terdapat beberapa asumsi,antara lain :
1. Daya atau nilai guna diukuur dengan parameter satuan harga atau utilitas.
2. Konsumen bersifat rasional, dimana mereka akan memnuhi kebutuhan hidupnya sesuai
dengan batas kemampuan pendapatannya.
3. Konsumen akan mengalami penurunan utilitas ketika terus menerus melakukan konsumsi
terhadap produk tersebut (diminishing marginal utility).
4. Konsumen memiliki jumlah pendapatan yang tetap.
5. Daya atau nilai guna dari uang tetap atau konstan.
6. Total utility bisa bersifat melengkapi (additive) atau berdiri sendiri (independent).
7. Produk yang dikonsumsi normal dan periodenya konsumsinya berdekatan.
Dengan berbagai asumsi tersebut pendekatan kardinal mampu menyusun sebuah formulasi
fungsi permintaan secara baik. Namun meski begitu pendekatan ini memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya :

SMA Negeri 4 Pekalongan 26


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

1. Daya guna yang dipandang hanya dari segi subjektif membuat tidak adanya alat ukur
yang tepat dan sesuai dengannya.
2. Memiliki konsep constan marginal utility of money, yang membuat anggapan nilai uang
akan menurun ketika jumlang uang semakin banyak.
3. Konsep diminishing marginal utility merupakan permasalah yang sangat sukar dari segi
psikologis dan sulit diterima sebagai aksioma.
Pendekatan nilai guna ordinal
Berbeda dengan pendekatan kardinal yang memfokuskan kajian pada daya atau nilai guna suatu
barang, namun dalam pendektan ordinal daya guna tidak seratus persen diperhatikan cukup
diketahui dan konsumen mampu menyusun urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh
ketika mengkonsumsi sebuah produk. Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin
banyak produk yang dikonsumsi maka semakin besar kepuasan yang didapat oleh konsumen.
Dalam menganalisa tingkat kepuasan pendekatan ini menggunakan kurva indefferen yang
menunjukkan kombinasi atau campuran antar konsumsi dua macam produk yang memberikan
tingkat kepuasaan yang sama dan garis anggaran yang menunjukkan kombinasi antara duua
macam barang yang berbeda yang bisa dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.

SMA Negeri 4 Pekalongan 27


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Pertemuan Kedua

Pelaku Kegiatan Ekonomi (factual, konseptual)


Dalam memproduksi barang dan jasa, pihak perusahaan memerlukan factor-faktor
produksi yang dalam hal ini factor produksi tersebut dimiliki oleh rumah tangga. Untuk
mendapatkan barang dan jasa, rumah tangga harus memiliki alat tukar yang disebut uang. Uang
tersebut dapat diperoleh rumah tangga dengan menjual jasa atau factor-faktor produksi yang
dimiliki kepada perusahaan.
Dalam perkembangan lebih lanjut perekonomian ditandai dengan adanya campur tangan
pemerintah dan masyarakat luar negeri. Artinya perekonomian berkembang dari perekonomian
sederhana menjadi perekonomian terbuka.
Pelaku Kegiatan Ekonomi terdapat 4 kelompok, yaitu :
a. Rumah tangga konsumen
b. Rumah tangga produsen
c. Rumah tangga pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi :
1. Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
Rumah tangga konsumsi (RTK) atau konsumen adalah bagian dari masyarakat, baik
sebagai perseorangan, kelompok orang, lembaga-lembaga maupun badan-badan, sebagai
konsumen barang-barang dan jasa-jasa hasil produksi. Dari rumah tangga ini tersedia tenaga
kerja dan tenaga usahawan. Di samping itu, rumah tangga ini juga memiliki faktor-faktor
produksi yang lain, yaitu alat-alat modal, kekayaan alam, dan harta-harta tetap seperti tanah dan
bangunan. Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada rumah tangga produksi.
Sebagai balas jasa terhadap penggunaan faktorfaktor produksi ini, rumah tangga konsumsi akan
menerima kompensasi atau pendapatan sebagai berikut.
a Pemilik tenaga kerja, akan memperoleh upah/gaji ( wage/ salary) baik mereka sebagai pe-
gawai negeri sipil, ABRI, maupun sebagai buruh/karyawan.

SMA Negeri 4 Pekalongan 28


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

b Pemilik lahan tanah, sumber alam, bangunan atau harta tetap lain yang disewakan, akan
memperoleh penghasilan berupa sewa ( rent).
c Pemilik modal, antara lain tabungan, saham, yang diserahkan dalam proses produksi, akan
memperoleh penghasilan berupa bunga ( interest).
d Pemilik keahlian, sebagai pengusaha yang telah berjasa dalam proses produksi, akan mem-
peroleh penghasilan berupa laba usaha ( profit).

Penghasilan yang diterima oleh pemilik faktor produksi ini selanjutnya dipergunakan
untuk membiayai pengeluaran konsumsinya seperti makanan, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, kesehatan, tranportasi, rekreasi, dan membayar pajak rumah tangga kepada
pemerintah, sementara sisanya ditabung ( saving) untuk berjaga-jaga dan menghadapi masa yang
akan datang.
Pada praktiknya, pengeluaran atau pembelanjaan rumah tangga konsumsi ini mencapai
jumlah sekitar 60% sampai 80% dari seluruh pembelanjaan nasional, tentu saja jumlah
pembelanjaan masyarakat yang sebesar ini akan dijadikan pedoman bagi dunia usaha dalam
menentukan barang-barang/jasa-jasa apa saja dan berapa yang akandiproduksi.

2. Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)


Hanya sebagian kecil saja dari bermacam-macam hal yang kita butuhkan untuk hidup
dapat secara langsung kita ambil dari alam. Agar siap untuk memenuhi kebutuhan manusia maka
kebanyakan barang-barang memerlukan suatu proses produksi yang lama dan berbelit-belit.
Sebagai contoh, tanah harus diolah, hasil pertanian dan industri masih harus diproses, diangkut,
dipasarkan, dan banyak hal lain yang harus dilalui hingga sampai ke tangan konsumen. Semua
kegiatan ini termasuk dalam kegiatan produksi, yang tujuan akhirnya memenuhi kebutuhan dan
kemakmuran hidup manusia.
Pada kehidupan sehari-hari, kegiatan produksi tersebut ada yang diusahakan oleh
perorangan dan ada yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, swasta baik swasta
nasional maupun swasta asing besar dan kecil, dan koperasi. Mereka pun dapat menjalankan
kegiatan di lapangan usaha primer seperti mengolah kekayaan alam di sektor pertambangan,
perkebunan, pertanian dan perikanan; lapangan usaha sekunder, meliputi lapangan usaha di
sektor industri (industri sepatu, tekstil, mobil, buku, dan sebagainya) perumahan dan bangunan,

SMA Negeri 4 Pekalongan 29


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

menyediakan air, listrik, dan gas; dan lapangan usaha tersier, meliputi lapangan usaha yang
menghasilkan jasa-jasa seperti bank, asuransi, pengangkutan, dan perdagangan.
Untuk tujuan analisa kegiatan ekonomi dalam masyarakat, mereka yang terlibat dalam
produksi baik sebagai pengusaha perorangan maupun badan-badan usaha seperti tersebut di atas,
kita kumpulkan dan kita himpun dalam kelompok yang kita namakan rumah tangga produksi
(RTP). Pada saat menghasilkan barang-barang/jasa-jasa untuk kepentingan masyarakat tersebut,
rumah tangga produksi tentu saja memerlukan faktor-faktor produksi, seperti lahan tanah,
sumber alam, tenaga kerja, modal, tenaga ahli, dan lain-lain, yang dibeli dari rumah tangga
konsumsi, sementara sisanya akan digunakan untuk perluasan produksi lebih lanjut.
Barang-barang dan jasa-jasa ini terus diproduksi sepanjang hari, sepanjang tahun. Lalu ke
mana barang-barang dan jasa-jasa ini distribusikan? Terdapat 4 kelompok sebagai berikut yang
menghabiskan hasil produksi ini.
a. Perseorangan, kelompok orang-orang, lembaga-lembaga atau badan-badan, yang termasuk
dalam rumah tangga konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka.
b. Perusahaan lain sebagai input, misalnya hasil produksi kapas digunakan sebagai input in-
dustri pemintalan benang, dan benang sebagai input industri tekstil.
c. Pemerintah atau sektor pemerintah antara lain dalam bentuk peralatan kantor, bahan-bahan
bangunan untuk pembuatan sarana umum dan kendaraan.
d. Masyarakat luar negeri dalam bentuk barang-barang dan jasa yang kita ekspor untuk meme-
huhi kebutuhan masyarakat luar negeri.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh dunia usaha dari penjualan barang-barang dan
jasa-jasa tersebut, akan ditanamkan kembali oleh mereka dalam bentuk perluasan usaha produksi
(investasi). Dari penjelasan tersebut, tampak hubungan antara perluasan produksi oleh dunia
usaha dengan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi rumah tangga konsumsi.
Semakin besar produksi berarti dunia usaha akan memperluas kesempatan kerja, peningkatan
kesempatan kerja berarti akan meningkatkan pendapatan, peningkatan pendapatan berarti akan
meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa hasil produksi, dan seterusnya yang akhirnya
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

3. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)

SMA Negeri 4 Pekalongan 30


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Pada suatu perekonomian, pemerintah memegang peranan yang sangat penting antara
lain mengatur, menstabilkan, dan mengembangkan kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Pemerintah dengan demikian berkewajiban untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan
menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha baik melalui peraturan
perundang-undangan, maupun melalui berbagai kebijakan-kebijakan.
Selain mengatur, menstabilkan, dan mengembangkan kegiatan ekonomi, pemerintah
sendiri juga berperan sebagai pelaku ekonomi, yang secara langsung berperan aktif dalam
kegiatan ekonomi. Pemerintah turut aktif karena beberapa kegiatan ekonomi dirasa kurang
menarik bagi usaha swasta antara lain karena memerlukan investasi yang besar. Hasil kegiatan
atau produksi pemerintah ini sebagian besar berupa jasa-jasa yang diselenggarakan untuk
masyarakat, dan sering disebut sebagai jasa kolektif ( public goods), antara lain keamanan,
pertahanan, dan ketertiban umum, pemerintahan, pengadilan, pendidikan dan kesehatan,
hubungan politik dengan luar negeri. Untuk kepentingan umum, pemerintah juga
menyelenggarakan sendiri beberapa jasa seperti pos, listrik, pengangkutan, yang perlu dilindungi
dari pemerasan oleh monopoli swasta.
Di negara-negara yang sedang membangun, peran pemerintah ini diharapkan menjadi
pelopor yang menggerakkan dan memajukan perekonomian nasional, khususnya di bidang-
bidang prasarana produksi yang belum dikelola oleh swasta, misalnya proyek pembangunan
jalan raya dan jembatan, usaha modernisasi pertanian dan industri, fasilitas pasar, reboisasi,
transmigrasi, dan sebagainya. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja dengan
mendorong investasi PMA dan PMDN, melindungi industri dalam negeri, mengembangkan
perbankan dan perkreditan, dan lain-lain.
Untuk melaksanakan tugas pemerintahan, pemerintah memerlukan faktor-faktor produksi
(sumber daya) antara lain tenaga kerja (pegawai negeri sipil, ABRI), barang-barang seperti
gedung, kendaraan, kertas, alat tulis, dan sebagainya. Untuk itu, setiap tahun dikeluarkan
trilyunan rupiah sebagai pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Untuk membiayai
pengeluaran itu, pemerintah mengenakan berbagai jenis pajak kepada rumah tangga dan
perusahaan, denda, bagi hasil yang dipungut dari perusahaan yang mengekploitasi kekayaan
alam seperti pertambangan dan hasil hutan, serta keuntungan yang diperoleh dari badan usaha
miliknegara (BUMN).

SMA Negeri 4 Pekalongan 31


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

4. Rumah tangga masyarakat Luar Negeri


Saat ini, sudah tidak ada lagi negara yang dapat menghasilkan sendiri segala apa yang
dibutuhkan. Tidak setiap negara memiliki sumber alam seperti bijih besi, minyak, dan lain-lain
yang diperlukan bagi industrinya. Tidak semua negara memiliki lahan pertanian yang cukup
untuk penduduknya. Tidak semua negara memiliki iklim yang cocok untuk hasil buminya. Inilah
perbedaan-perbedaan yang menimbulkan perdagangan dengan luar negeri.
Masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah semua negara lain di luar
Indonesia yang membeli barang-barang dan jasa hasil produksi yang kita ekspor dan yang
menjual barang-barang dan jasa yang kita impor. Kegiatan perdagangan luar negeri dapat
memberikan sumbangan yang sangat penting dalam meningkatkan dan menambah efisiensi
kegiatan ekonomi suatu negara. Berikut adalah beberapa keuntungan dari mengadakan
perdagangan dengan luar negeri.
a. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara menghasilkan berbagai barang dan
jasa melebihi kebutuhan di dalam negerinya. Hal ini dengan sendirinya akan menaikkan
tingkat kegiatan ekonomi dan tingkat pendapatan nasional. Selain keuntungan ini, perdagan-
gan luar negeri akan menciptakan keuntungan lain kepada suatu negara.
b. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut melakukan spesialisasi dalam
menghasilkan barang-barang yang dapat dihasilkan di negara tersebut dengan harga yang re-
latif lebih murah dari pada negara lain. Spesialisasi ini akan mempertinggi efisiensi penggu-
naan faktor-faktor produksi yang tersedia.
c. Satu keuntungan penting lainnya dari perdagangan luar negeri adalah terbukanya kesem-
patan kepada suatu negara untuk mengimpor barang-barang konsumsi, barang-barang modal
dan peralatan, bahan baku dan barang lain yang lebih baik mutunya dengan harga yang re-
latif lebih murah
d. Perdagangan dengan luar negeri juga memberikan kesempatan kepada negara yang sedang
berkembang untuk memperoleh keahlian dan teknologi yang lebih baik sebagaimana terda-
pat di negara-negara maju.
Harus disadari pula bahwa tidak semua negara dapat memperoleh keuntungan dari
perdagangan luar negeri. Negara sedang berkembang pada umumnya kalah bersaing dengan
negara maju sehingga keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar negeri relatif kecil.
Maka tanpa campur tangan pemerintah, terutama dalam bentuk memberikan perlindungan

SMA Negeri 4 Pekalongan 32


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

(proteksi) dan dukungan kepada industri dalam negeri untuk barang-barang yang akan diekspor
atau menggantikan barang yang diimpor, perdagangan luar negeri dapat menjadi penghambat
yang serius kepada perkembangan perekonomian negara yang sedang berkembang.

Pertemuan Ketiga

Circular Flow Diagram (Faktual)

IMPO EKSPOR
R

PASAR
PENDAPATAN FAKTOR KEUNTUNGAN,
PRODUKSI
TENAGA KERJA SEWA & UPAH
FAKTOR
& MODAL PRODUKSI
PAJAK SUBSIDI
SUBSID
I PAJAK

PASAR
MEMBELI BARANG BARANG &
MEMBAYAR
BARANG & JASA
& JASA JASA
PENDAPATAN
BARANG & JASA BARANG & JASA
Circular flow diagram adalah diagram yang menggambarkan arus kegiatan ekonomi, misalnya
antara rumah tangga produsen dengan rumah tangga konsumen, pemerintah, pasar barang, pasar
faktor produksi ataupun masyarakat luar negeri

SMA Negeri 4 Pekalongan 33


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Berikut ini adalah Diagram atau Siklus yang menggambarkan interaksi antara pelaku ekonomi
(rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri) di
dalam kegiatan ekonomi.

1. Perekonomian Dua Sektor (Faktual, Konseptual)

Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian sederhana, karena hanya terdiri atas dua
pelaku, yaitu rumah tangga konsumsi (masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan).
Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga dengan
perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga
konsumsi dengan perusahaan.

Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-
faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor
produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh

SMA Negeri 4 Pekalongan 34


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi
interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai
pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama
lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga.
RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas
penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang
dibeli.

Perekonomian Tiga Sektor (Faktual, Konseptual)


Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan
pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur, sebagai produsen, sekaligus
sebagai konsumen. Besar kecilnya peran pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat
tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah
minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di negara
yang menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup berperan.
Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut.

Gambar 3. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah.

SMA Negeri 4 Pekalongan 35


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Anak panah yang menuju ke kotak pemerintah berarti penerimaan pemerintah. Penerimaan
pemerintah tersebut berupa pajak, misalnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta
pajak bumi dan bangunan. Selain itu, pemerintah juga menggunakan faktor produksi dan barang
serta jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Anak panah yang menuju ke
rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan, serta pasar barang dan jasa berarti pengeluaran
pemerintah. Pengeluaran pemerintah tersebut dapat berupa gaji, pembuatan prasarana, subsidi,
serta pembelian barang dan jasa.

Perekonomian 4 sektor (Perekonomian Terbuka) (Faktual, Konseptual)


Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan kenyataan, yaitu bentuk
perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar
negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu
kemudian memunculkan istilah perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa besar nilai
ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari
perdagangan internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu
defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara
disebut surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.

Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu
masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar
negeri terdapat rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah.
Kegiatan kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus
perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem
perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi
dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan
pemerintah. Mereka saling berinteraksi, sehingga membentuk sistem perputaran faktor produksi,
barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam
negeri.

SMA Negeri 4 Pekalongan 36


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Dari gambar 4. Anda dapat melihat bahwa sudah tidak ada lagi negara yang tertutup sama sekali
untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain. Di dalam perdagangan
internasional tersebut terdapat dua macam kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari
kegiatan tersebut dilakukan menggunakan uang atau valuta asing (devisa).

Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian nasional akan saling berkaitan dan saling
memengaruhi sehingga akan membentuk satu kesatuan dan sistem. Kemacetan dalam salah satu
sektor dapat segera menjalar ke arus uang dan barang. Tugas menjaga kestabilan arus uang dan
barang memang tidak mudah. Dalam ilmu ekonomi, arus perputaran uang dan barang/jasa
digambarkan dalam suatu lingkaran kegiatan ekonomi seperti yang telah diuraikan di atas.
Devisa merupakan aset atau kewajiban finansial yang digunakan dalam transaksi internasional.
Perpindahan aset dan kewajiban finansial antar penduduk di satu negara lain akan menimbulkan
aliran devisa. Devisa dapat berbentuk valuta asing, surat-surat berharga (saham, obligasi, dan
lainnya) dan surat-surat wesel luar negeri. Pada dasarnya setiap penduduk atau perusahaan bebas
memiliki atau menggunakan devisa. Namun, Bank Indonesia berhak mengadakan pengawasan
terhadap aliran devisa. Bagi suatu negara devisa mempunyai fungsi antara lain sebagai:
1. Perantara dalam transaksi internasional.
2. Cadangan kekayaan nasional.
3. Sumber dana pembangunan.
4. Sumber pendapatan pemerintah dalam bentuk pajak devisa.

SMA Negeri 4 Pekalongan 37


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Transaksi yang dilakukan oleh penduduk antarnegara biasanya menggunakan jasa perantara,
yaitu bank devisa.

Lampiran Penilaian
Penilaian Kinerja Diskusi

No Nama Peserta Didik Aktivitas Partisipasi Kerjasama Total


dalam diskusi dalam diskusi score
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penilaian Kinerja Presentasi Hasil Kerja Kelompok

SMA Negeri 4 Pekalongan 38


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

No Nama Peserta Didik Kelompok Partisipasi Kerjasama Total


Utama ( yang dalam score
melapor) presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1) Rubrik Penilaian : Setiap action mendapat nilai


Aktif : 7,6 – 10
Kurang aktif : 5,0 – 7,5
Tidak aktif : < 5,0

Rentang nilai untuk diskusi/presentasi : 1 -10


Keterangan Total Score : 30
Nilai : Jumlah Score di bagi 3 X 10 = 30/30 X 10 = 10

SMA Negeri 4 Pekalongan 39


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Lampiran : Soal Tugas Mandiri ( Pertemuan 1 )

Kegiatan Ekonomi
Nama :
Kelas/ No. Absen :

Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Jelaskan hubungan antara produksi, distribusi dan konsumsi!
2. Bagaimanakah caranya meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil dan menengah di
Indonesia?
3. Jelaskan perbedaan teori produksi dan teori konsumsi !
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, distribusi dan konsumsi!
5. Mengapa faktor – faktor produksi harus digunakan secara efisien agar tercapai
kemakmuran?

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 4

SMA Negeri 4 Pekalongan 40


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

Lampiran : Soal Tugas Mandiri ( Pertemuan 2 dan 3 )

Peran Pelaku Ekonomi dan Circular Flow


Diagram

Nama :
Kelas/ No. Absen :
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan peran RTK, RTP, RTN dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri!
2. Gambarkan analisis circular flow 2 diagram, circular flow 3 diagram dan circular flow 3
diagram!
3. Dalam kegiatan perekonomian, pemerintah berperan sebagai pengatur regulator, apa tujuan
pemerintah mengatur kegiatan ekonomi?
4. Dalam melakukan kegiatan ekonomi, produsen harus memperhatikan etika ekonomi
produsen. Sebutkan lima tindakan produsen yang mencerminkan etika ekonomi!
5. Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang
melimpah. Namun produksi pangan Indonesia yang begitu tinggi belum bisa mencukupi

SMA Negeri 4 Pekalongan 41


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

kebutuhan penduduknya. Salah satu penyebab utamanya adalah jumlah penduduk yang
sangat besar. Akibatnya Indonesia harus mengimpornya dari negara lain. Impor adalah
proses memasukan barang atau komoditas dari Negara lain ke Negara sendiri secara legal.
Biasanya impor sering kali menjadi solusi akhir akibat ketidakmampuan pemerintah
memaksimalkan sumber-sumber yang ada di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
rakyatnya. Seharusnya Indonesia dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya karena notabenenya
Indonesia memiliki keadaan tanah yang sangat subur. Tetapi nyatanya tidak demikian.
Beberapa tahun ini, Indonesia lebih gemar menggantungkan kebutuhan pangannya dengan
luar negeri akibat ketidakseimbangannya jumlah produksi yang dihasilkan dengan
kebutuhan masyarakatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti pertumbuhan
penduduk yang tinggi, keadaan cuaca & iklim yang ekstrim, dan menyempitnya luas lahan
persawahan yang ada sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk tersebut. Usaha apa
sajakah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor?

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 4
1. Perhatikan Circular Flow Diagram 2 sektor berikut ini :

Dari diagram tersebut diatas, pernyataan yang sesuai dengan arus balas jasa untuk
kegiatan ekonomi di pasar faktor produksi adalah…
A. Tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan yang diterima rumah tangga produsen
B. Tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan yang diterima rumah tangga konsumsi
C. Sewa, upah, bunga dan laba yang diterima rumah tangga produsen

SMA Negeri 4 Pekalongan 42


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

D. Sewa, upah, bunga dan laba yang diterima rumah tangga konsumsi
E. Tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan dari rumah tangga konsumsi

KISI KISI PENULISAN SOAL KD


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Indikator SKL Materi Pokok Bahan Indikator Soal No Soal


Kelas
/Smt
3.3. Menganalisis Produksi X/1 Produksi, Distribusi dan Konsumsi 1 URAIAN
peran pelaku ekonomi Konsumsi Cara meningkatkan dan
Distribusi 2
dalam kegiatan mengembangkan usaha kecil dan
ekonomi Peran Pelaku menengah di Indonesia
4.3. Menyajikan hasil Ekonomi dalam Perbedaan teori produksi dan teori 3
Kegiatan
analisis peran pelaku Ekonomi konsumsi
ekonomi dalam Faktor-faktor yang mempengaruhi 4,5
kegiatan ekonomi Circular Flow produksi, distribusi dan konsumsi!
Diagram
Peran RTK, RTP, RTN dan Rumah
1
Tangga Masyarakat Luar Negeri!
Circular flow 2 diagram, circular 2
flow 3 diagram dan circular flow 3

SMA Negeri 4 Pekalongan 43


RPP Mata Pelajaran Ekonomi - Kelas X

diagram!
Peran pemerintah sebagai regulator 3
4
Etika ekonomi produsen
Disajikan artikel permasalahan 5
produksi di Indonesia , siswa dapat
menyelesaikan cara mengatasi
permasalahan produksi

Disajikan diagram arus lingkar PG


kegiatan ekonomi 2 rumah tangga,
siswa dapat menginterpretasikan
diagram arus lingkar

SMA Negeri 4 Pekalongan 44

Anda mungkin juga menyukai